You are on page 1of 10

TUGAS PRAKTIKUM GIZI TERAPI NUTRISI PADA PENYAKIT RESPIRASI(PPOK)

Kasus : Seorang penderita laki-laki dengan nama A, mengeluh sesak nafas. Penderita berumur 50 tahun, mempunyai berat badan 45 kg dan tinggi badan 165 cm. Sejak 1 minggu sebelum MRS mengeluh nafsu makan menurun. Penderita ini didiagnosis PPOK, hasil laboratorium albumin 3 g persen, analisis gas darah Asidosis respiratorik, oleh dokter pada saat ini penderita dalam perawatan Bed rest. Tetapkan dukungan nutrisi untuk penderita tesebut! Berikan aspek edukasi! Tujuan Penatalaksanaan : 1. Mengendalikan anoreksia 2. Memperbaiki fungsi paru 3. Mengendalikan penurunan berat badan Subyektif 1. Anamnesis : 1.1 Identitas Pasien 1.2 Riwayat Penyakit Umum : - Faktor risiko : perokok, infeksi - Keluhan : lemah, sesak nafas (saat bekerja) 1.3 Riwayat Gizi : - Riwayat nutrisi : anoreksia

Obyektif 2. Pemeriksaan Fisik : 2.1 Keadaan Umum : Lemah, sesak nafas (dispneu) 3. Antropometrik : 3.1 Tinggi Badan a 3.2 Berat Badan a 4. Laboratorium : 4.1 Disesuaikan dengan faktor risiko - Darah rutin - Penunjang : analisis gas darah 5. Pemeriksaan Fungsional : - Tes fungsional paru (spirometri) - Tes fungsional kekuatan otot (ventilatory muscle strength, periferal muscle strength)

6. Analisis Asupan : 6.1 Dietary assessment : Dietary history Rutin/standar 7. Pemeriksaan Penunjang - Foto radiologis b Asessment 2. Diagnosis Kerja : 8.1 Status Gizi : Tentukan !

8.2 Status Metabolik : - Asidosis respiratorik

Karbohidrat Protein Lemak Pada pemberian mg/kgBB/menit

: 35-50% : 35-50% : 15-20 % intravena, pemberian glukosa maksimal 4-5

9.1.4 Mikronutrien : P, K, Ca, Mg 9.1.5 Nutrien spesifik : - asam lemak omega-3 - Vitamin C 9.2 Metoda Pemberian Nutrisi 9.2.1 Cara pemberian : - Parenteral oral enteral

- Pemberian makanan oral : porsi kecil dan sering 9.3 Bentuk Nutrisi

Planning 3. Penatalaksanaan Terapi Nutrisi 9.1 Kompisisi Nutrisi : 9.1.1 Cairan : Tentukan !

9.1.2 Energi : - Lihat panduan penghitungan kebutuhan zat gizi 9.1.3 Makronutrien 9.3.1 Bentuk makan (per oral) : - makanan lunak 10. Monitoring dan Evaluasi 10.1 Monitoring : Tetapkan ! 10.2 Evaluasi : Tetapkan ! 11. Edukasi :

Hasil Praktikum

IMT =

Berat badan laki-laki A: 45 kg. Tinggi badan laki-laki A: 165 cm = 1,65 m

IMT =

= 16,5 kg/m2

Pembacaan penghitungan BMI (menurut DepKes RI) < 17.0 17.0 - 18.4 18.5 - 25.0 25.1 - 27.0 > 27.0 = Sangat kurus = Kurus = Normal = Gemuk = Obesitas

Keterangan: Underweight dengan Hipermetabolik Kebutuhan Kalori saat Sakit (Fase Stabilisasi)

Nilai BMR = 66,5 + 13, 7(BB) +5(TB) 6.8(U) = 66,5 + 13,7(45Kg) + 5 (165) 6,8(50) = 1168 kkal.

KET

=KEB + FS + AF =1168 + 50/100(1168) + 10/100(1168) =1868,8 = 1900 kkal.

Keterangan: FS (Faktor Stres) :1.Ringan= 15 20% 2. Sedang = 20-40 % 3. Berat = > 40 %

AF ( Aktifitas Fisik ) : 1. Bed Rest = 10 % 2. Bisa Jalan = 20 % Alasan kenapa kelompok kami mengambil nilai FS 50 % dikarenakan pada kasus ini, penyakit PPOK yang diderita dalam keadaan berat. KOMPOSISI BAHAN MAKANAN PADA FASE STABILISASI Karbohidrat (40 % x 1900 = 760 kkal Konversi kkal gr Kebutuhan karbohidrat = 760 kkal : 4 Kebutuhan karbohidrat = 190 gr

Protein(20% x 1900 = 380 kkal Konversi kkal gr Kebutuhan protein = 380 kkal : 4

Kebutuhan protein = 95 gr

Lemak ( 40% x 1900 = 760 kkal Konversi kkal gr Kebutuhan lemak = 760 kkal : 9 Kebutuhan lemak = 84,4 gr

o Keterangan : Kenapa karbohidrat tidak diambil 50 % ? Karena bisa menyebabkan sesaknya bertambah berat

KEBUTUHAN ENERGI PASIEN SAAT PEMULIHAN A. Fase Pemulihan 1. Status Gizi Index Massa Tubuh (IMT)
IMT = Berat Badan (kg) Tinggi Badan (m2)

X = 59,84 kg (60 kg) 2. Jumlah Kalori Formula Harris Benedict Pria: KEB = 66,5 + 13,7 BB + 5 TB - 6,8 U KEB = 66,5 + 13,7 (60) + 5 (165) 6,8 (50)

KEB = 66,5 + 822+ 825 340 = 1373,5 kal = 1400 kal 3. Kebutuhan Kalori KET= KEB + Faktor Stress* (20% KEB) + Faktor Aktivitas** (20% KEB) KET= 1400 + 420 + 280 KET= 2100 kal *Faktor Stress = 30% sedang (karena harus diturunkan bertahap) **Faktor Aktivitas = 20% pasien tidak bedrest KOMPOSISI BAHAN MAKANAN Karbohidrat = 60 % x (2100) = 1260 kkal Konversi kkal gr Kebutuhan karbohidrat = 1260 kkal : 4 Kebutuhan karbohidrat = 315 gr

Protein = 15 % x (2100) = 315 kkal Konversi kkal gr Kebutuhan protein = 315 kkal : 4 Kebutuhan protein = 78,75 gr

Lemak = 25 % x (2100) = 525 kkal Konversi kkal gr Kebutuhan lemak = 525 kkal : 9 Kebutuhan lemak = 58,3 gr

MIKRONUTRIEN Kalium (K) : o Sumber : susu, buah-buahan (pisang), ikan, daging, padi-padian, unggas, telur dan sayur-sayuran

o Fungsi : sebagai kofaktor ( komponen kimia untuk membantu kerja enzim), pembentukan karbohidrat dan protein, membantu kontraksi otot pernafasan, memelihara jantung,dan transmisi impuls saraf Kalsium (Ca) o Sumber : ikan, keju, kubis, brokoli, wortel, bit, biji-bijian dan kacangkacangan o Fungsi : membantu kontraksi otot pernafasan, transmisi impuls saraf, membantu proses pembekuan Fosfor (P) o Sumber: susu, kuning telur, unggas, ikan dan kacang-kacangan. o Fungsi: mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh, memacu metabolisme, mengerutkan kontraksi otot. Magnesium (Mg) o Sumber: susu, daging, padi-padian dan kacang-kacangan o Fungsi: respirasi seluler, biokatalisator, unsur penting dalam tulang, otot dan eritrosit Seng (Zn) o Sumber: ikan laut, kerang, hati, daging, susu, telur dan tiram o Fungsi: membantu metabolisme, pertumbuhan dan reproduksi Vitamin C o Sumber: tomat, jeruk, paprika, apel o Fungsi: sebagai sistem imun untuk menekan infeksi (mencegah anoreksia), jika terjadi inflamasi pada pembuluh darah, bisa menyebabkan kaku dan sesak yang parah Vitamin A o Sumber: paprika, wortel, tomat o Fungsi: untuk memperbaiki sistem imun

Edukasi 1. Rehabilitasi Medik Tujuan : mencegah dan mengurangi frekuensi eksaserbasi, memperbiki pola nafas, meningkatkan toleransi laihan, meningkatkan kemampuan AKS / aktivitas kerja.

Penatalaksanaan (di rumah sakit, rawa jalan, home program) program berhenti merokok Penggunaan obat dan tujuan / manfaat latihan Strategi pernapasan optimal Teknik konservasi energi dan penyederhanaan kerja o Posisi tubuh yang benar o penyesuaian aktivitas dengan pola nafas o teknik paced breathing o perencanaan dan prioritas aktivitas kerja pemakaian alat bantu

Program latihan : Latihan relaksasi pernapasan (PLB dan inspirasi dalam sesuai toleransi) dan relaksasi Jacobson Terapi fisik dada : o Kelenturan otot leher / bahu dan mobilitas dinding dada serta koreksi posttur (bila perlu) o Latihan pernapasan dalam dan torakal/ diafragma, latihan pernapasan segmental

o Postural drainage, vibrasi, huffing / coughing efektif (bila perlu) o Latihan kombinasi : active cycle breathing technique Latihan rekondisi : Rekondisi kardiorespirasi : jalan, sepada satic, treadmill rekondisi grup ekstrimitas atas dan bawah Unsupported arm exercise training dengan atau tanpa beban latihan penguaan otot Quadriceps Latihan penguatan abdominal dengan half sit up rekondisi otot pernapasan dengan perasat Muller atau incentive spirometri Pertimbangkan pemakaian oksigen selama latihan (bila perlu) 2. Latihan kelompok senam asma 3. Instruksi untuk mengenali penyakit yang diderita Struktur dan fungsi paru-paru Penjelasan dan interpretasi dari penyakit paru yang terjadi pada pasien tersebut Penjelasan kandungan berbahaya yang terdapat di dalam rokok dan kerusakan kesehatan yang disebabkan oleh rokok (termasuk pada perokok pasif) Larangan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan paparan polusi (occupational polution) dan cara untuk menghindarinya. 5. Panduan pada pengobatan farmakologik Penjelasan mengenai pengaruh dan efek samping samping dari pengobatan diberikan yang mungkin dapat terjadi pada beberapa individu. Berikan informasi mengenai metode, frekuensi, dan waktu penggunaan pengobatan (obat ataupun inhalasi) 6. Panduan untuk menghindari infeksi

4. Panduan berhenti merokok dan usaha peningkatan faktor-faktor lingkungan

Informasikan mengenai pengertian dari pencegahan infeksi saluran pernafasan Dan bila perlu anjurkan vaksinasi

7. Usaha untuk beradaptasi dengan keterbatasan pada kehidupan sehari-hari (konservasi energi, dan menyederhanakan aktivitas sehari-hari) Porsi berjalan kai, mencuci, ke toilet, mandi, dan aspek-aspek kehidupan seharihari lainnya 8. Panduan Diet Jelaskan pentingnya dukungan suport nutrisi serta zat-zat atau unsur-unsur penting dalam terpai nutrisi Pertimbangkan untuk memberikan larangan atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan 9. Panduan mengenali terapi oksigen dan terapi ventilator dirumah (bila dibutuhkan) 10. Management yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri 11. Suport psikologis Atasi kecemasan dan kepanikan pasien Management stress Tawarkan refreshing, traveling, dan entertainment

12. Akses menuju pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat

You might also like