Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan Soal
Pak Anang
Disusun Oleh :
PETUNJUK A: Untuk soal nomor 1-16 pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1.
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan Soal SIMAK SIMAKUI 2011 Matematika Dasar Kode Soal 211
By Pak Anang (http://pakhttp://pak-anang.blogspot.com) anang.blogspot.com)
Diketahui 56 + 8 6 = 1 dan : 6 + ; 6 = 1. Nilai minimum dari 5: + 8; 2 adalah .... A. 6 B. 5 C. 3 D. 3 E. 5 Pembahasan: Ingat bilangan kuadrat pasti lebih besar sama dengan nol. Sehingga diperoleh: dan (8 + ;)6 0 8 6 + 28; + ;6 0
Dengan menjumlahkan kedua pertidaksamaan maka diperoleh: 56 + 8 6 + : 6 + ; 6 + 25: + 28; 0 2 + 25: + 28; 0 2(1 + 5: + 8;) 0 1 + 5: + 8; 0 5: + 8; 1
(5 + :)6 0 56 + 25: + : 6 0
Karena 5: + 8; 1, jelas terlihat bahwa nilai minimum dari 5: + 8; adalah 1, akibatnya nilai minimum dari 5: + 8; 2 adalah 3.
Halaman 1
2.
Misalkan A dan B adalah masing-masing adalah titik pada garis CD = 5 dan C6 = 35, dimana 5 0 yang terletak pada parabola F = C 6 , maka koordinat titik A adalah (5, 56 ) dan koordinat titik B adalah (35, 956 ). Sebuah garis G menghubungkan titik A dan titik B, maka diperoleh gradien garis G adalah: JK = 956 56 856 = = 25 35 (5) 45 Misalkan adalah garis singgung kurva, maka gradien garis singgung kurva F = C 6 untuk sebarang nilai C adalah JO = F P = 2C. Karena JO = 2C dan JO = 25, maka diperoleh C = 5. (F FD ) = JO (C CD ) F 56 = 25(C 5) F 56 = 25C 256 F = 25C 56 Sehingga garis singgung adalah garis singgung yang menyinggung kurva pada titik (5, 56 ). Sehingga diperoleh persamaan garis singgung di titik (5, 56 ) adalah: Dari soal diperoleh informasi bahwa garis singgung sejajar dengan garis G, maka JO = JK = 25.
Dua titik dengan CD = 5 dan C6 = 35 dimana 5 0, terletak pada parabola F = C 6 . Garis G menghubungkan 2 titik tersebut. Jika garis singgung parabola di suatu titik sejajar dengan garis G, maka garis singgung tersebut akan memotong sumbu F di .... A. 56 B. 56 C. 256 D. 456 E. 556 Pembahasan:
Halaman 2
3.
Diketahui S(C) =
TUD TVD
dan G(C) = 3C. Jumlah semua nilai C yang mungkin sehingga SWG(C)X =
Pembahasan: D dan
Perhatikan bahwa,
SWG(C)X = S(3C) =
3C 1 3C + 1
Sehingga jika CD dan C6 adalah penyelesaian dari SWG(C)X = GWS(C)X maka dengan menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat diperoleh jumlah semua nilai C yang mungkin adalah: CD + C6 = 8 8 4 = = 6 6 3
Halaman 3
4.
A. B. C. D. E.
]` = ^
TRIK SUPERKILAT: 2 0
Pembahasan:
6 6 1 3 12 _^ _ = ^ _=^ _ 4 6 0 24 24 3 12 Dari ]` bisa diketahui bahwa ]` = ^ _ = 4 ^ _ = 4` ] = 4 6 24 Karena nilai ] = 4, maka: ]a ` = (4)a ` = (26 )a ` = 2D6 `
Halaman 4
5.
Ingat, (5 + 8 + :)Z = 5Z + 8 Z + : Z + 3W56 (8 + :) + 8 6 (5 + :) + : 6 (5 + 8)X + 658: 5 + 8 + : = 0 0 = 5Z + 8 Z + : Z + 3W56 (5) + 8 6 (8) + : 6 (:)X + 658: 0 = 5Z + 8 Z + : Z + 3(5Z 8 Z : Z ) + 658: 2(5Z + 8 Z + : Z ) = 658: 5Z + 8 Z + : Z = 358:
e e e e e
Pembahasan:
8 = g2 5
e
Karena persamaan f 6 + f + 4 = 0 menghasilkan akar-akar yang imajiner, maka hanya didapatkan satu nilai f yaitu f = 1. g2 + 5 + g2 5 3 = f 3 = 1 3 = 2
e
Halaman 5
6.
A.
B. C. D. E.
Jika diketahui bahwa l 6 log 8 + m log 5 = 1 dimana 5, 8 > 0 dan 5, 8 1, maka nilai 5 + 8 = .... 2 5 25 56 5DV6
lo VD l 6
Pembahasan:
l6 6
log 8 + m log 5 = 1
1 l 1 log 8 + m log 5 = 1 2 2 1 l ( log 8 + m log 5) = 1 2 l log 8 + m log 5 = 2 1 l log 8 + l =2 log 8 (l log 8)6 + 1 = 2(l log 8) (l log 8)6 2(l log 8) + 1 = 0 (l log 8 1)6 = 0 l log 8 1 = 0 l log 8 = 1
Halaman 6
7.
Jika rata-rata 20 bilangan bulat nonnegatif berbeda adalah 20, maka bilangan terbesar yang mungkin adalah .... A. 210 B. 229 C. 230 D. 239 E. 240 Sehingga jika rata-rata 20 bilangan nonnegatif berbeda termasuk q adalah 20, maka: Misalkan q adalah bilangan terbesar yang mungkin, dan Cr adalah bilangan bulat nonnegatif dimana Cr 0. Pembahasan:
CD + C6 + CZ + + CDt + q = 20 CD + C6 + CZ + + CDt + q = 400 20 Sehingga apabila diambil kemungkinan terburuk yaitu 19 bilangan nonnegatif tersebut adalah bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, ..., 18, maka: 0 + 1 + 2 + + 18 + q = 400 171 + q = 400 q = 400 171 q = 229
Halaman 7
8.
Diketahui fungsi S(C) = C 6 2C 5|C|. Nilai maksimum S(C) pada interval [5, 10] adalah .... t A. B. Y C. 10 D. 20 E. 30
Y Yt
Pembahasan: Sehingga,
S(C) = C 6 2C 5|C| x
Untuk interval ^ , 10z S P (C) > 0, sehingga S(C) naik, jadi nilai maksimum kemungkinan berada 6 di akhir interval, yaitu saat C = 10. Sehingga diperoleh S(10) = (10)6 7(10) = 30. b Untuk interval {0, _ S P (C) < 0, sehingga S(C) turun, jadi nilai maksimum kemungkinan berada
b
S(C) = C 6 7C S P (C) = 2C 7 S(C) memiliki titik ekstrim untuk C yang memenuhi S P (C) = 0 7 S P (C) = 0 2C 7 = 0 C = 2
6
Jadi nilai maksimum S(C) pada interval [0, 10] adalah 30.
S(C) = C 6 + 3C S P (C) = 2C + 3 S(C) memiliki titik ekstrim untuk C yang memenuhi S P (C) = 0 3 S P (C) = 0 2C + 3 = 0 C = 2
Z
Untuk interval ^ 6 , 0_ S P (C) > 0, sehingga S(C) naik, jadi nilai maksimum kemungkinan berada di akhir interval, yaitu saat C = 0. Sehingga diperoleh S(0) = 0. Z Untuk interval {5, 6_ S P (C) < 0, sehingga S(C) turun, jadi nilai maksimum kemungkinan berada di awal interval, yaitu saat C = 0. Sehingga diperoleh S(5) = (5)6 3(5) = 10 Jadi nilai maksimum S(C) pada interval [5, 0) adalah 10.
Sehingga didapatkan nilai maksimum S(C) pada interval [5, 10] adalah 30. Dengan menggambar sketsa grafik S(C) = x akan diperoleh kesimpulan bahwa nilai maksimum S(C) adalah saat C = 10 yaitu 30.
F = C 6 + 3C 3 F = C 6 7C
TRIK SUPERKILAT:
Halaman 8
9.
Jika C adaah sudut lancip dengan tan6 C = dan memenuhi persamaan m 2 sin6 C 8 sin C = 2 cos6 C 5, maka nilai dari 28 sin C = .... A. 2 B. 3 C. 23 D. 32 E. 33
D
Pembahasan:
Sehingga karena nilai sin C = 6 dan C adalah sudut lancip maka nilai C = 30. Dari persamaan tan6 C = m diperoleh:
D D
2 sin6 C 8 sin C = (2 2 sin6 C) 5 2 sin6 C 8 sin C = 2 sin6 C 3 4 sin6 C 8 sin C + 3 = 0 (2 sin C 1)(2 sin C 3) = 0 pembuat nol 2 sin C 1 = 0 atau 2 sin C 3 = 0 2 sin C = 1 2 sin C = 3 1 3 sin C = sin C = (}~;5f JGf~) 2 2
Halaman 9
10.
B. C.
D. Z E. 6
Pembahasan:
Misalkan C = 5, F = 28, dan = 12, maka diperoleh persamaan: C + F + = 12 CF + C + F = 48 Dari penjabaran kuadrat C + F + kita tahu bahwa,
(C + F + )6 = C 6 + F 6 + 6 + 2(CF + C + F) C 6 + F 6 + 6 C6 + F6 + 6 C6 + F6 + 6 C6 + F6 + 6
C 6 + F 6 + 6 = CF + C + F C 6 + F 6 + 6 CF C F = 0 1 1 1 1 1 1 [ C 6 CF + F 6 \ + [ C 6 C + 6 \ + [ F 6 F + 6 \ = 0 2 2 2 2 2 2 1 [(C 6 2CF + F 6 ) + (C 6 2C + 6 ) + (F 2F + 6 )] = 0 2 1 [(C F)6 + (C )6 + (F )6 ] = 0 2 (C F)6 + (C )6 + (F )6 = 0 Persamaan tersebut dipenuhi jika C = F = . C=55=4 F = 28 28 = 4 8 = 2 Jadi, = 3: 3: = 4 : = 4 3 Sehingga karena C + F + = 12, maka C = F = = 4, maka
5+8+: =4+2+
4 12 6 4 22 = + + = 3 3 3 3 3
Halaman 10
11.
Untuk setiap C, F anggota bilangan riil didefinisikan C F = (C F)6, maka (C F)6 (F C)6 adalah .... A. 0 B. C 6 + F 6 C. 2C 6 D. 2F 6 E. 4CF Pembahasan: (C F)6 (F C)6 = ((C F)6 (F C)6 )6 = W(C 6 2CF + F 6 ) (F 6 2CF + C 6 )X = 06 =0
6 6
TRIK SUPERKILAT:
Ingat C 6 = (C)6, maka (C F)6 = W(C F)X = (F C)6 Jadi (C F)6 (F C)6 = (C F)6 (C F)6 = W(C F) (C F)X = 06 =0
6
Halaman 11
12.
U6 T
i = ....
Pembahasan:
1 2 sin6 C 1 2 sin C sin C 0,5 sin 2C sin C = 0,5 (2 sin C cos C) sin C cos C cos C 1 2 sin6 C = sin C cos C h i sin C cos C = 1 2 sin6 C = cos 2C
Halaman 12
13.
1 3 + 5 + 7 9 + 11 + 13 15 + 17 + + 193 195 + 197 = .... A. 3399 B. 3366 C. 3333 D. 3267 E. 3266 Pembahasan:
1 3 + 5 + 7 9 + 11 + 13 15 + 17 + + 193 195 + 197 (1 3 + 5) + (7 9 + 11) + (13 15 + 17) + + (193 195 + 197) 3 + 9 + 15 + + 195 Sehingga,
Terlihat bahwa barisan tersebut adalah barisan aritmetika dengan suku pertama 5 = 3, dan selisih atau beda 8 = 6. = 5 + ( 1)8 195 = 3 + 6( 1) = 33
Jadi,
Halaman 13
14.
C.
D. E.
B.
Peluang mendapatkan satu kali jumlah angka 7 dalam tiga kali pelemparan dua dadu adalah .... A.
Za 6 Ya 6 6Ya b6 D6 YZ6
Pembahasan:
Pada pelemparan dua dadu, jumlah ruang sampel adalah () = 36. ] = (1, 6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (5, 2), (6, 1) Sehingga, (]) = 6 (]) = (]) 6 1 = = () 36 6
Misalkan A adalah kejadian mendapatkan jumlah angka 7 pada satu kali pelemparan dua dadu, maka: Jadi peluang mendapatkan jumlah angka 7 pada satu kali pelemparan dua dadu adalah:
1 5 = 6 6 Misal B adalah kejadian mendapatkan jumlah angka 7 pada tiga kali pelemparan dadu, maka dengan menggunakan aturan perkalian diperoleh peluang mendapatkan hanya satu kali jumlah angka 7 pada tiga kali pelemparan dua dadu adalah: (] ) = 1 (]) = 1 1 5 5 25 3= 6 6 6 72 (`) =
Sehingga peluang tidak mendapatkan jumlah angka 7 pada satu kali pelemparan dua dadu adalah:
Halaman 14
15.
C.
D. E.
B.
Jika solusi dari persamaan 5TV = 7T dapat dinyatakan dalam bentuk C = l log 5 , maka nilai 5 = .... A.
D6 b b D6 b D6
Pembahasan:
5TV = 7T log 5TV = log 7T (C + 5) log 5 = C log 7 C log 5 + 5 log 5 = C log 7 5 log 5 = C log 7 C log 5 log 5 = C(log 7 log 5) 7 log 5 = C log [ \ 5 log 5 C= 7 log ^ _ 5 C = log 5 Sehingga nilai 5 = 7 . 5
Halaman 15
16.
Jika G(C) = (S S S)(C) dengan S(0) = 0 dan S P (0) = 2, maka nilai GP (0) = .... A. 0 B. 2 C. 4 D. 8 E. 16 Pembahasan:
Dari persamaan G(C) = SW(S S)(C)X, dengan menggunakan aturan rantai pada turunan diperoleh: GP (C) = S P W(S S)(C)X S P WS(C)X S P (C) GP (0) = S P W(S S)(0)X S P WS(0)X S P (0) GP (0) = S P WS(0)X S P (0) S P (0) GP (0) = S P (0) S P (0) S P (0) GP (0) = 2 2 2 GP (0) = 8
Halaman 16
Misal akar-akar persamaan kuadrat C 6 6C + 25 1 = 0 adalah dan dan > , maka dengan menggunakan rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat diperoleh: + = 6 = 6 (F5}55 (1) 85) 1 Karena pernyataan (1) benar, otomatis pernyataan (3) juga benar, jadi periksa kebenaran dari pernyataan(2): ( ) = 10 ( )6 6 2 + 6 ( + )6 4 36 4 4 = 100 = 100 = 100 = 100 = 64 64 = 4 = 16 (F5}55 (2)85)
Akar-akar persamaan kuadrat C 6 6C + 25 1 = 0 mempunyai beda 10. Yang benar berikut ini adalah .... (1) Jumlah kedua akarnya 6. (2) Hasil kali kedua akarnya 16. (3) Jumlah kuadrat akar-akarnya 20. D (4) Hasil kali kebalikan akar-akarnya Da. Pembahasan:
1 1 1 1 1 = = = (F5}55 (4)85) 16 16
Jadi kesimpulannya pernyataan (1), (2), (3), dan (4) benar. Periksa pernyataan (3):
Ups, namun ada yang janggal, pernyataan (3) sebenarnya tidak tepat.
6 + 6 = ( + )6 2 = (6)6 2(16) = 36 32 = 4 (F5}55 (3) 85F5 55) Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1), (2), dan (4) yang benar.
Halaman 17
18.
Misalkan CD dan C6 adalah akar-akar dari persamaan kuadrat C 6 + C + = 0 yang merupakan bilangan bulat. Jika diketahui bahwa + = 2010, maka akar-akar persamaan tersebut adalah .... (1) 2012 (2) 2010 (3) 2 (4) 0 Pembahasan: 5 + 8 = 58 =
Misal akar-akar persamaan kuadrat C 6 + C + = 0 adalah 5 dan 8 dan 5 8, maka dari rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat diperoleh: Maka jika + = 2010 akan diperoleh:
Dengan memperhatikan bahwa bilangan 2011 adalah bilangan prima. Maka faktor dari bilangan 2011 hanya bilangan 1 dan 2011 atau 1 dan 2011, sehingga: 5 1 = 1 atau 8 1 = 2011 Jadi 5 = 2 atau 8 = 2012. Ternyata tidak ada yang memenuhi pada jawaban. 5 1 = 1 atau 8 1 = 2011 Jadi 5 = 0 atau 8 = 2010. Sehingga pernyataan (2) dan (4) benar.
Halaman 18
19.
Misal titik A adalah (5, 56 ), sehingga dengan memperhatikan bahwa titik A dan B sejajar maka titik B adalah W 5, 56 X. Sehingga jarak ruas garis AB adalah 25. Selanjutnya, dengan memperhatikan kurva F = C 6 dan bahwa segitiga ABC adalah segitiga sikusiku, maka mustahil sudut siku-siku segitiga ABC akan terletak pada A atau B, sehingga segitiga ABC akan siku-siku di C. J = Perhatikan, gradien ruas garis ] adalah J =
m o Ulo mVl
Diketahui bahwa A, B, C adalah 3 buah titik yang berbeda yang terletak pada kurva F = C 6 di mana garis yang menghubungkan titik A dan B sejajar dengan sumbu C. Ketika ketiga titik dihubungkan, akan terbentuk sebuah segitiga siku-siku dengan luas daerah sama dengan 5. Absis titik C adalah .... (1) 26 (2) 5 (3) 26 (4) 25 Pembahasan:
Karena titik C adalah berada pada kurva sehingga luas daerah ABC sama dengan 5, maka kita bisa membuat permisalan bahwa titik C terletak di (8, 8 6 ).
Sehingga, dengan memperhatikan bahwa } adalah tinggi segitiga terhadap alas ]`, maka } adalah jarak titik C ke garis AB, artinya jarak ordinat C ke A atau B. Sehingga } = 8 6 56 , maka luas daerah segitiga ]` adalah: 1 1 = ]` } = 25(8 6 56 ) 2 2 5 = 5(1) 5 = 5
= 8 5.
m o Ulo mUl
Halaman 19
20.
Diberikan program linier berikut: Maks S = 3C + 2F dengan kendala C + F 4, 5C F 0, C + 5F 20, F 0 Jika daerah penyelesaiannya berbentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku pada titik potong garis C + F = 4 dan 5C F = 0, maka titik (C, F) dimana S mencapai maksimum akan memenuhi .... (1) F + 10 = 3C (2) C + 3F = 5C F (3) 2C + 7 4F (4) 2F 5 + C Pembahasan: Perhatikan bahwa gradien garis C + F = 4 adalah JD = 1, dan gradien garis 5C F = 0 adalah J6 = 5.
Dikarenakan daerah penyelesaian berbentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku pada titik potong garis C + F = 4 dan 5C F = 0, maka dua garis tersebut adalah siku-siku, sehingga berlaku sifat: JD J6 = 1 1 5 = 1 5 = 1 Dengan menggambar ketiga garis pada bidang koordinat, diperoleh:
C + 5F 20 CF0 4 5 2
(1) F + 10 = 3C 5 + 10 = 3(5) 15 = 15 (85) (2) C + 3F = 5C F 5 + 3(5) = 5(5) (5) 20 = 20 (85) (3) 2C + 7 4F 2(5) + 7 4(5) 17 20 (85) (4) 2F 5 + C 2(5) 5 + (5) 10 10 (85)
Jadi, jelas terlihat bahwa nilai maksimum 3C + 2F adalah di titik (5, 5). Dengan mensubstitusikan titik (5, 5) ke semua pernyataan:
5 C+F4
Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa semua pernyataan (1), (2), (3), dan (4) benar.
Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam menghadapi SIMAK-UI, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI, SNMPTN, OSN ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com. Terimakasih, Pak Anang.
Halaman 20