You are on page 1of 22

PENGENDALIAN KEUANGAN APOTEK

YENI FARIDA S.FARM., APT

Orang Uang

Barang

Sistem Kontrol

keuangan

Kelancaran Apotek

Kenapa analisis keuangan itu penting?


Bagaimana kemampuan membayar hutang apotek? Apakah dana yg disediakan sudah digunakan dg benar? Seberapa efisienkah aset apotek dikelola? Apakah apotek mendapat laba yg cukup?

Langkah-langkah pengaturan keuangan


Buat alur keuangan yang jelas 1 pintu atau 2 pintu siapa yang berhak mengeluarkan uang Buat rekapan atau laporan harian dengan format yang sederhana Tentukan pos-pos pengeluaran gaji, administrasi, listrik, pajak, pemeliharaan sarana,dll Tetapkan alokasi uang untuk pembelian x% dari pendapatan

Evaluasi keuangan
Untuk mengetahui perkembangan dan rugi laba suatu apotek Perlu dilakukan secara periodik setahun sekali di akhir tahun Evaluasi dilakukan dengan membuat analisa neraca dan laporan rugi laba Hasil evaluasi digunakan mengidentifikasi penyimpangan dan sebagai dasar rencana pengembangan apotek

Istilah-istilah dalam Keuangan: Neraca, laporan laba-rugi Aktiva Pasiva : kewajiban dan ekuitas Fixed cost, variable cost Break event point, pay back period ROI, ROA,ITOR Dll

Analisis keuangan
A. Test Daya Laba Persentase Laba Kotor (PLK) Adalah pengukuran daya laba apotik sebelum beban usaha diperhitungan. PLK seharusnya berkisar antara 20% sampai 30%. PLK = penjualan - H.P.P x 100% penjualan Net Profit Margin (Laba bersih) (Laba bersih : penjualan) x 100% Idealnya berkisar 5-7.5%

B. Test of Overall Performance 1. Perolehan atas modal sendiri (Return On Investment/ROI) Rasio ini mengukur apakah dana yang diinvestasikan dalam apotik oleh PSA/APA telah digunakan secara efektif. ROI = Penghasilan bersih x 100% modal pemilik ROI untuk apotik minimum 18% 2. Perolehan atas harta (Return On Assets/ROA) Rasio ini mengukur apakah semua dana yang tersedia oleh apotik baik hutang ataupun modal telah digunakan secara efektif. ROA = laba bersih x 100% total harta ROA minimal 12%

C. Test Efisiensi ( Test of efficiency ) Seberapa efisienkah apoteker menggunakan hartanya. 1. Perputaran Persediaan (PP) (Inventory Turn Over Ratio) Mengukur berapa cepat persediaan obat dibeli, dijual, dan digantikan. Persediaan di apotik paling sedikit 4 kali pertahun, 12 kali perputaran masih dapat diterima. PP = HPP x Persediaan rata-rata = HPP x (persediaan awal + persediaan akhir)/2 HPP = (Persediaan awal+Pembelian)-Persediaan Akhir

Analisis BEP
BEP biasa dikenal dengan titik impas laba apotek mampu menutupi semua pembiayaan Tujuan penetapan BEP mencegah kerugian BEP ditentukan oleh laba, biaya tetap dan biaya variabel

APOTEK SEVEN STAR Neraca per 31 Desember 2010


Aktiva aktiva (Rp) % dari

Kas/Bank Piutang Persediaan Obat Peralatan (inventaris) apotek Inventaris kendaraan

Rp 10.500.000 Rp 34.423.500 Rp 131.990.000 Rp 45.770.000 Rp 12.650.000 Rp 235.333.500

4,46 14,63 56,09 19,45 5,37 100

Kewajiban Utang (Obat) Utang (Bank) Biaya yang masih harus dibayar Ekuitas Pemilik Cadangan ekuitas

Rp 87.915.000 Rp 36.295.000 Rp 13.047.500 Rp 137.257.500 Rp 50.000.000 Rp 48.076.000 Rp 98.076.000 Rp 235.333.500

37,36 15,42 5,54 58,32 21,25 20,43 41,68 100

Total Kewajiban + Ekuitas

Perhitungan Laba Rugi APOTEK SEVEN STAR Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
Penjualan Bersih Penjualan (kontan). Penjualan kredit. Total Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan awal. Pembelian bersih... Persediaan akhir H.P.P Laba Kotor dari penjualan Beban Usaha: Gaji (Apt, AA, JR) Biaya sewa kantor. Biaya pemakaian suplai kantor/apotek Biaya Asuransi. Biaya Bunga. Biaya Pemeliharaan gedung & peralatan.. Biaya iklan... Biaya Pemasaran.. Biaya Penyusutan Biaya pemakaian air, listrik dan telepon Biaya serba-serbi. Total Biaya Usaha Laba Bersih (Rp) Rp 635.422.500 Rp 272.322.500 Rp 907.745.000 Rp 111.657.500 Rp 632.377.500 Rp 131.990.000 (-) Rp 612.045.000 Rp 295.700.000 Rp 144.817.500 Rp 17.187.500 Rp Rp Rp 7.150.000 9.290.000 5.930.000 %Penjualan 70 30 100

67,42 32,58

Rp 8.895.000 Rp 4.197.500 Rp 15.245.000 Rp

7.822.500

Rp 2.712.500 Rp 27.390.000 Rp 250.637.500 Rp 45.062.500

27,61 4,96

III. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


ANALISIS KEUANGAN APOTEK SEVEN STAR
A. Test Overall Performance 1. Return of Investment (ROI) ROI = Penghasilan bersih x 100% modal pemilik = 45.062.000 x 100% 98.076.000 = 46,95 % Nilai ROI lebih besar dari 18% ini menunjukkan bahwa dana yang diinvestasikan oleh PSA/APA dalam apotek telah digunakan secara efektif. 2. Return on Assets (ROA) ROA = laba bersih x 100% total harta = 45.062.500 x 100% 235.333.500 = 19,15% Nilai ROA lebih dari 12% ini menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia oleh apoteker baik hutang maupun modal telah digunakan secara efektif.

B.

Test of Provitability 1. Persentase Laba Kotor (PLK) PLK = penjualan - H.P.P x 100% penjualan = laba kotor penjualan x 100% penjualan = 295.700.000 x 100% 907.745.000 = 32,58% Nilai PLK yang berada diantara 20%-33% menunjukkan bahwa persentase penjualan yang terjadi sudah dapat menutup ongkos dan laba apotek. 2. Persentase Pendapatan Bersih (PLB) PLB = laba bersih x 100% penjualan = 45.062.500 x 100% 907.745.000 = 4,96%

E. Test of Efficiency
1. Perputaran Persediaan (PP) PP = HPP x Persediaan rata-rata = HPP x (persediaan awal + persediaan akhir)/2 = 612.045.000 x (111.657.500 + 131.990.000)/2 = 5,0 kali PP sebesar 5,0 kali menunjukkan bahwa terjadi perputaran persediaan sebanyak 5 kali dalam setahun, yang mana hal ini termasuk bagus.

PAY BACK PERIODE APOTEK SEVEN STAR


PBP = total investasi laba bersih = 235.333.500 45.062.500 = 5,22 tahun

ANALISA BREAK EVEN APOTEK SEVEN STAR


Fixed Cost (F) = gaji + biaya sewa kantor + biaya asuransi + biaya bunga + biaya pemeliharaan gedung dan peralatan + biaya penyusutan = Rp 144.817.500 + 17.187.500 + 9.290.000 + 5.930.000 + 8.895.0000 + 7.822.500 = Rp 193.942.500 Variable cost (V) = HPP + biaya pemakaian suplai kantor/apoteker + biaya iklan + biaya pemasaran + biaya pemakaian air, listrik dan telepon + biaya serba serbi = Rp 612.045.000 + 7.150.000 + 4.197.500 + 15.245.000 + 2.712.500 + 27.390.000 = Rp 668.740.000

BEP = = 193.942.500 1-(668.740.000/907.745.000) = Rp 736.596.868,9/tahun = Rp 61.383.072,41/bulan

BE (unit) = F P-V = 193.942.500 (907.745.000-668.740.000) = 0,81 unit = 81%

Analisis keuangan Apotek ABC Tahun 2003-2005


Tahun 2003 ROI Net Profit margin 1,45% 0,80% 2004 0 0 2005 0 0

TOR
35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 2003

4,86 kali

4,48 kali

3,85 kali

Jumlah pembeli

Pembeli dengan resep Pembeli non resep

2004 Tahun

2005

Bagaimana kondisi apotek ABC tsb jika dilihat dari analisis keuangan/Tangible aset? Bagaimana strategi untuk pengembangan Apotek ABC?

Jumlah Customer Apotek ABC Tahun 2003-2005


Tahun 2003 2004 2005 Jumlah pembeli 24837 32072 38177 Persentase kenaikan 29,13% 19,04% Jumlah customer mengalami kenaikan

penjualann tahun 2004 turun 12,97%


penjualan tahun 2005 turun 8,94%

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 2003 2004 Tahun 2005

Jumlah pembeli

Pembeli dengan resep Pembeli non resep

Pembeli dengan resep 2004 : (4,97%) 2005 : (38,37%) Pembeli non resep 2004 : 73,79% 2005 : 60,14%

You might also like