You are on page 1of 6

Paham Nasionalisme Kebangsaan

Dalam perkembangan peradaban manusia, interaksi sesama manusia berubah menjadi bentuk yang lebih kompleks dan rumit. Hal ini dimulai dari tumbuhnya kesadaran untuk menentukan nasibnya sendiri. Di kalangan bangsa-bangsa yang tertindas kolonialisme, seperti Indonesia salah satunya, lahir semangat untuk mandiri dan bebas untuk menentukan masa depannya sendiri.

Paham Nasionalisme Kebangsaan


Dalam situasi perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme ini, dibutuhkan suatu konsep sebagai dasar pembenaran rasional dari tuntutan terhadap penentuan nasib sendiri yang dapat mengikat keikutsertaan semua orang atas nama sebuah bangsa. Dasar pembenaran tersebut, selanjutnya mengkristal dalam konsep paham ideologi kebangsaan yang biasa disebut dengan Nasionalisme.

Paham Nasionalisme Kebangsaan


Dari sinilah, lahir konsep-konsep turunannya, sepertu bangsa (nation), negara (state), dan gabungan keduanya yang menjadi konsep negara bangsa (nation state). Sebagai komponen-konponen yang membentuk Identitas Nasional atau Kebangsaan, dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan adalah sebuah situasi kejiwaan ketika kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung pada negara bangsa atas nama sebuah bangsa

Paham Nasionalisme Kebangsaan


Munculnya nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkeraman kolonial. Semangat nasionalisme diharapkan secara efektif dapat dipakai sebagai metode perlawanan dan alat identifikasi oleh para penganutnya untuk mengetahui siapa lawan dan kawan. Secara garis besar, terdapat tiga pemikiranbesar tentang nasionalisme di Indonesia yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan, yaitu paham keislaman, Marxisme, dan Nasionalisme Indonesia.

Paham Nasionalisme Kebangsaan


Seiring dengan naiknya pamor Soekarno ketika menjadi Presiden Pertama RI, kecurigaan diantara para tokoh pergerakanyang telah tumbuh disaat menjelang kemerdekaanberkembang menjadi pola ketegangan politik yang lebih permanen antara negara melalui figur nasionalis Soekarni di satu sisi, dengan para tokoh yang mewakili pemikiran Islam ( sebagai agama terbesar pemeluknya di Indonesia ) dan Marxisme di sisi yang lain.

You might also like