You are on page 1of 2

EZKA AMALIA 09/283366/SP/23675 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah

Mada

RESUME: KELAS MENENGAH DAN KAUM BORJUASI DI INDONESIA


Di Indonesia, kelas menengah, seperti yang dikategorikan oleh Richard Robinson, terdiri dari kalangan intelektual, teknokrat, manajer profesional, pengacara, aktivis LSM, aktivis partai politik, aktivis mahasiswa, dan pengusaha menengah bawah. Sayangnya, kelas menengah di Indonesia belum mampu berdiri secara mandiri menunjukkan kekuatan mereka secara sosial maupun ekonomi untuk memaksakan adanya akuntabilitas bagi negara dan pejabatnya. Kelompok-kelompok tersebut belum mampu mempengaruhi keputusan politik dan ekonomi yang pada umumnya disebabkan karena ketergantungan terhadap negara dalam banyak hal, seperti pekerjaan, karier, kontrak, monopoli, dukungan finansial dan lebih luas lagi menjadi alat atau mesin pertumbuhan ekonomi yang dikuasi oleh negara serta didukung dengan struktur system politik otoritarian yang dikuasai oleh para birokrat. Ketidak-berdayaan kelas menengah tersebut tersebut tercermin jelas dalam periode 1950-an dan 1960-an. Di masa transisi menuju industrialisasi yang ditandai dengan munculnya gedung-gedung pencakar langit di ibukota negara, munculnya para borjuasi nasional di bawah pemerintahan Soeharto diharapkan dapat menolak dominasi posisi politik birokrat orde lama yang pada kenyataannya posisi birokrat tersebut semakin kuat karena antara lain penguasaan negara terhadap akumulasi modal yang masuk dan penyaluran pinjaman modal luar negari melalui negara. Hal ini menyebabkan negara semakin kuat cengkeramannya dalam seluruh aspek ekonomi maupun sosial, dan menyebabkan negara dengan mudah mengkooptasi masyarakat kerena ketergantungan masyarakat terhadap negara sangat tinggi. Namun, dengan semakin banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan sahamnya di Indonesia, mau tidak mau pemerintah perlu untuk meningkatkan tingkat akuntabilitas dan transparansinya dengan mereformasi aparat negara. Apalagi setelah Soeharto lengser dan kekuasaan tidak lagi dipusatkan di tangan presiden. Para penganut paham liberal menekankan agar adanya reformasi ekonomi yang kemudian membuat ketar-ketir lingkaran hubungan yang dulunya berada di bawah lindungan Soeharto.

Kekuatan Politik Indonesia 2010

Meski ada yang yakin akan adanya transisi demokrasi struktural, namun ada pula pihak dalam kelas menengah yang tidak yakin karea takut terjadi instabilitas akibat mundurnya autoritarianisme di Indonesia. Dengan dukungan dari dunia internasional untuk meninggalkan autoritarian di belakang, seharusnya kelas menengah Indonesia mampu memerankan peran mereka dalam bidang ekonomi maupun sosial secara baik. Pertanyaan: 1. Dapatkan kelas menengah di Indonesia menjalankan perannya dengan baik seperti yang terjadi di Inggris dan Prancis? Bagaimana? 2. Bagaimana peran kelas menengah saat ini di Indonesia baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial? Siapa saja yang saat ini termasuk dala kategori tersebut?

Kekuatan Politik Indonesia 2010

You might also like