EZKA AMALIA 09/283366/SP/23675 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah

Mada

REFORMASI: KRISIS & PERUBAHAN DI INDONESIA

Gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menginginkan adanya reformasi pada pemerintah telah menjadi sebuah bagian paling penting dalam perubahan politik yang terjadi di Indonesia. Namun, mahasiswa saat itu tidak bergerak sendirian karena mahasiswa hanya mewakili sebagian kecil dari keseluruhan penduduk atau rakyat. Seperti yang terjadi di Thailan tahun 1973 maupun Korea tahun 1960, mahasiswa mampu melawan kekuatan militer dengan menggandeng serta masyarakat luas. Jika mereka mahasiswa bergerak secara independen karena gagal dalam memobilisasi masyarakat dapat dipastikan mereka akan menjadi sasaran tekanan pemerintah otoriter yang berkuasa seperti yang terjadi pada tahun 1970 di Indonesia. Pada tahun 1998, dalam rangka menggulingkan pemerintahan Soeharto yang represif dan otoriter yang telah berlangsung selama 32 tahun, mahasiswa berhasil mendapatkan dukungan politik dan memicu gerakan politik dari kelompok lain. Kelebihan yang ada pada mahasiswa adalah mereka berusaha keras dan mampu membangun link dengan kelas bawah. Sehingga tidak mengherankan ketika pada akhir Mei, gerakan mobilisasi massa meningkat. Selain kelas bawah, mahasiswa juga tertarik untuk membangun link dengan kelas atas. Selama itu, mahasiswa juga berhasil mendapatkan simpati dari kelas menengah. Bahkan pada bulan Mei, penyebaran mobilisasi massa tersebut mampu memicu keretakan dalam diri para elit penguasa dan beberapa meninggalkan Soeharto. Gerakan mahasiswa antara bulan Maret hingga bulan Mei itu telah mampu menjadi katalis atau pemicu gerakan sosial dengan tujuan mengganti rezim yang berkuasa saat itu. Walaupun memungkinkan untuk menemukan kelemahan dalam gerakan mahasiswa di Indonesia tahun 1998, kelemahan tersebut digunakan sebagai sumber kepercayaan atas diri mereka dan sebagai kekuatan mereka. Kepercayaan diri tersebut merupakan bahan penting karena mahasiswa lah yang memainkan peran penentu paling penting dalam menginisiasi transsisi politik yang dimulai pada tahun itu.