HIPERTIROIDISME

Supriyanto Kartodarsono

Definisi
Hipertiroidisme
Kumpulan gejala/gangguan Kel tiroid hiperfungsi Kadar hormon tiroid berlebihan Dijaringan dan sirkulasi

Tirotoksikosis
Meningkatnya kadar hormon tiroid dalam sirkulasi

Etiologi hipertiroidisme
Penyakit Graves (hipertiroidisme otoimun) Penyakit Plummer (uninoduler dan multinoduler) TSH berlebihan atau hCG berlebihan
Tumor hipofisis Tumor trophoblastik Carsinoma testis embrional Tumor maligna yang lain

Jaringan ektopik penghasil hormon tiroid

Carsinoma tiroid metastatik Struma ovarii

Hipertiroidisme faktisia
Pengobatan dg hormon tiroid berlebihan

 Hipertiroidisme sepintas (transient)

Tiroiditis subakut (de Quervain) Tiroiditis otoimun (Hashimoto, post-partum) Kerusakan tiroid karenaradiasi, nuklir

Hipertiroidisme karena yodium berlebihan (Jod Basedow) Akromegali dan poliostotik fibrous displasia

Penyakit Graves

Penyakit Basedow Penyakit Parry Exopthalmic goitre Toxic diffuse goitre Autoimmun hyperthyroidism

Definisi Penyakit Graves Hipertiroidisme ( tirotoksikosis) Pembesaran kel tiroid difus Gangguan imunologik

Variasi klinis
Euthyroid Graves
Ophtalmopathi Graves tanpa gejala klinis PG yg lain

Apathetic hyperthyroidsm (masked hyperthyroidsm)

Orang tua Gejala/keluhan ringan Penyakit berat

Recurent hyperthyroidism
Kambuhan dari keadaan sembuh

Sindroma Marine-Lenhart (GD with poorly functioning nodules)

Hiperfungsi kel para noduler Kel tiroid berfungsi baik

Transien tirotoksikosis
Pada bayi baru lahir

Predisposisi Penyakit Graves

Genetik Gangguan imunologis Trauma psikis Infeksi Jenis kelamin Yodium

Genetik
HLA
HLA-B8 HLA-DR3 HLA-B35 HLA-Bw46

CTLA-4 Gen TSH-R

Gangguan imunologis
Persistensi sel T dan sel B yang otoreaktif Diwariskan meloalui HLA dan gen lain yang mengatur respon imunologis Penurunan jumlah dan fungsi sel T supresor Adanya cross-reacting epitope Adanya ekspresi HLA yang salah Adanya klon sel T dan sel B yang mengalami mutasi Aktivasi sel T oleh stimulusw poliklonal Re-exposure antigen oleh kerusakan sel tiroid

Stres psikis
Terbukti pada penitian kasus-kontrol Mekanisme tidak jelas Mungkin melalui aksis hipotalamus-pituitary-tiroid

Infeksi
Molecular mimicry
Antigen agen infeksi mirip dengan protein host (spesirfitas silang)

Aktivasi poliklonal
Produk mikroba memacu sel B dan sel T aktivasi non spesifik adari limfosit yg otoreaktif

Pelepasan antigen yg tersekuestrasi

Jenis kelamin
Wanita : laki-laki = 4 : 1 Estrogen? Kromosom X

Yodium
Fenomena Yod Basedow
ITT (iodine induced thyrotoxsicosis) Pemberian yodium pada daerah defisiensi Yodium Sering self limiting

Amidaron
Obat anti aritmia yg mengandung yodium kadar tinggi

Gejala klinis
Spesifik Penyakit Graves
Kel tiroid Orbita Sistim limfatik Kulit Jaringan ikat

Karena tirotoksikosis/akibat lain

Umum
Tidak tahan hawa panas Hiperkenesis Capai BB menurun Percepatan pertumbuhan Drug tolerance Youtfulness

Gastrointestinal
Hiperdefekasi Kelaparan Makan banyak Haus Muntah (jarang)

Muskular
Rasa lemah

Genitourinaria
Oligomenorhoe Amenorhoe Libido menurun

Kulit
Rambut rontok Berkeringat Kulit basah Onycholisis

Susunan saraf pusat

Labil Iritabel Psikosis Tremor Nervositas Periodik paralisis

Kardiorespirasi
Dispnoe Hipertensi Aritmia Palpitasi Gagal jantung

Darah-sistim limfatik
Limfosistosis Anemia Splenomegali Pembesaran lnn leher

Skelet
Osteoprosis Epifise cepat menutup Nyeri tulang

Penyakit Graves Optalmopati (50%) Dermopati (0,5% - 4%) Akripaki (1%)

Gejala penyakit Graves pada mata

Akibat tirotoksikosis (overaktivitas simpatis) Khas pada penyakit Graves (perubahan patologik di orbitamaupun isinya)

Kelainan pada mata akibat tirotoksikosis

Retraksi kelopak mata atas Apertura palpebra yg lebar (tanda Dalrymple) Kelambatan gerak bola mata mengikuti gerak bola mata kebawah (tanda von Graefe) Mata membelalak (staring) seperti ketakutan Gerakan kedip mata berkurang (tanda Stelwag) Gerakan memandang keatas tanpa diikutikerut dahi (tanda Joffroy)

Kelainan mata khas pada penyakit Graves

Kesulitan konvergensi mata (tanda Mobius) Keterbatasan gerakan bola mata (terutama keatas) Diplopia Penglihatan buram karena akomodasi dan konvergensi yg kurang baik) Pembengkakan isi bola mata serta pembengkakan kelopak mata Kemosis, injeksi kornea atau ulkertasi

 Eksoftalmos Kelenjar air maata teraba atau kelihatan membesar Insersi otot rektus lateralis pada bola terlihat membengkak Visus berkurang ( o.k edema papil,perdarhan retina, atau n.optikus rusak)

Klasifikasi Oftalmopati pada peny Graves (NO SPECS)

Klas 0 N No physical sign Klas 1 O Only sign, no symptom (stare,lidlag,retraction) Klas 2 S Soft tissue involvment (swollen eye lid, chemosis) Klas 3 P Proptosis ( > 3mm diatas normal) Klas 4 E Extra occular muscle involvcment (diplopia) Klas 5 C Corneal involvment Klas 6 S sight loss (terlibatnya n.opticus)

Klasifikasi aktivitas oftalmopati Graves ( C A S / clinical activity Score)

Nyeri
nyeri, tertekan pada atau belakang bola mata nyer sewaktu akan melirik keatas, samping satau bawah

Kemerahan
kemerahan kelopak mata konjunctiva berwarna merah difus

 Pembengkakan
kemosis edema kelopak mata proptosis meningkat 2mm atau lebih dlm 1-3bl

gangguan fungsi
visus turun 1 baris/lebih pd optotip Snellen (menggunakan pinhole) 1-3bl berkurangnya gerakan bola mata kearah manapun 5 derajad 1-3bl