You are on page 1of 3

Tranformasi Sel Kanker a.

Definisi sel tubuh / sel somatik yang mengalami perubahan, sehingga bentuk, sifat dan kinetiknya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi autonom, liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi petumbuhan normal dan bersifat ganas. Maksud dari ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel secara mitosisnya melebihi batas normal) (Guyton. 1987).

b. Morfologi Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan ukuran nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur selular yang khas, tidak terjadi koordinasi selular yang biasa nampak pada jaringan normal dan tidak terdapat batas jaringan yang jelas. Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai rujukan diagnosis dan prognosis (Ginda. 2011). Ciri fenotip dari sel kanker setelah mengalami transformasi dari sel normal, antara lain: Transformasi in vitro 1. Terjadi perubahan sitologi seperti pada sel kanker in vivo yaitu peningkatan basofil sitoplasmik, peningkatan jumlah dan ukuran nuklei. 2. Perubahan pada karakteristik perkembangan sel: a. sulit mati walaupun telah mengalami diferensiasi berkali-kali, b. tumbuh berkembang yang tidak terhenti, walaupun telah berdesakan dengan sel di sekitarnya, sehingga jaringan kanker memiliki kepadatan yang tinggi, c. membutuhkan serum dan faktor pertumbuhan lebih sedikit, d. tidak lagi membutuhkan lapisan antarmuka untuk berkembangbiak, dan dapat tumbuh sebagai koloni bebas di dalam medium semi-padat, e. tidak memiliki kendali atas siklus sel, f. sulit mengalami apoptosis, 3. Perubahan pada struktur dan fungsi membran sel, termasuk peningkatan aglutinabilitas karena lektin herbal. 4. Perubahan pada komposisi antarmuka sel, glikoprotein, protoeglikan, glikolipis dan musin, ekspresi antigen tumorik dan peningkatan penyerapan asam amino, heksos dan nukleosida. 5. Tidak terjadi interaksi matriks sel-sel dan sel-ekstraselular, sehingga tidak terjadi penurunan laju diferensiasi.

6. Sel kanker tidak merespon stimulasi zat yang menginduksi diferensiasi, karena terjadi perubahan komposisi antarmuka sel, termasuk komposisi molekul pencerap zat bersangkutan. 7. Perubahan dalam mekanisme transduksi sinyal selular, termasuk pada lintasan yang sangat fundamental, selain lintasan regulasi yang mengendalikan fungsi pencerap faktor pertumbuhan, jenjang fosforilasi dan defosforilasi. 8. Kemampuan untuk menginduksi tumor pada model. Kemampuan ini yang menjadi sine qua non yang mendefinisikan kata "ganas" pada transformasi in vitro. Walaupun demikian, sel kanker yang tidak memiliki kemampuan seperti ini, tetap memiliki sifat "tumorigenik" pada model yang lain. Transformasi in vivo Transformasi pada sel manusia memerlukan akumulasi dari berbagai perubahan genetik yang mengakibatkan ketidak-stabilan genomil, seperti: 1. Peningkatan ekspresi protein onkogen sebagai akibat dari translokasi, amplifikasi dan mutasi pada kromosom. 2. Tidak terdapat ekspresi protein dari gen "penekan tumor". 3. Perubahan pada metilasi DNA. 4. Terdapat kelainan transkripsi genetik yang menyebabkan kelebihan produksi zat pendukung pertumbuhan, seperti IGF-2, TGF-, faktor angiogenesis tumor, PDGF, dan faktor pertumbuhan hematopoietik seperti CSF dan interleukin. 5. Tidak terjadi keseimbangan genetis, sehingga profelirasi menjadi semakin tidak terkendali, peningkatan kemungkinan terjadinya metastasis. 6. Perubahan pada pola enzim dan peningkatan enzim yang berperan dalam sintesis asam nuleat dan enzim yang bersifat litik, seperti protase, kolagenase dan glikosedase. 7. Produksi antigen onkofetal, seperti antigen karsinoembrionik dan hormon plasentis (contoh: gonadotropin korionik), atau isoenzim seperti alkalina fosfatase plasentis. 8. Kemampuan untuk menghindari respon antitumor dari inangnya (Miranda. 2012). c. Mekanisme trnsformasi sel kanker itu timbul dari sel normal tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi karsinogen(bahan/agen pencetus terjadinya kanker). Pada umumnya mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat dalam organ tubuh (unicentris). Kanker yang timbul multicentris umumnya terdapat pada penderita yang mengalami kelainan genetic atau mengidap immunodefisiensi (penurunan kekebalan). Transformasi sel itu terjadi karena mutasi gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, yaitu proto-onkogen dan atau suppressor gen (anti onkogen). Penelitian komparatif dari berbagai kanker menunjukkan bahwa aktivasi gen myc dapat merubah sel itu menjadi immortal (tidak dapat mati), dan aktivasi gen ras atau famili ras dapat menjadikan transformed sel. Sedangkan paparan karsinogen yang antara lain berbagai jenis virus, bahan kimia dan radiasi , ultraviolet. Sebagian besar karsinogen tersebut memiliki sifat biologis yang sama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan pada DNA. Kesamaan sifat ini menimbulkan dugaan bahwa DNA sel merupakan sasaran utama semua bahan karsinogenik dan bahwa kanker disebabkan perubahan DNA sel yang membawa ke kelainan sel (Guyton. 1987).

DAFTAR PUSTAKA

Ginda. 2011. Perubahan morfologi selular pada kanker. Tersedia online di http://www.alternatifherbal.com/2012/04/perubahan-morfologi-selular-pada-kanker.html Guyton, Arthur C. 1987. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III. Jakarta: Buku Kedokteran Miranda. 2012. Mekanisme kanker. Tersedia online di http://miranda_biomaterialfst08.unair.ac.id/_detail-43627-Umum-Mekanisme%20Kanker%20(Neoplasma%20ganas).html

You might also like