You are on page 1of 20

TEKNIK REKLAMASI LAHAN TAMBANG

Beberapa Pengertian

Restorasi

the return of an ecosystem to a close approximation of its condition prior to disturbance (Cairns, Jr. 1995, p. 6). Berimplikasi duplikasi sepenuhnya dari kondisi-kondisi sebelum terganggu (100 %). Meskipun sangat disukai oleh ahli lingkungan, konsep ini cenderung tidak ekonomis, tidak layak dari sisi teknologi dan ekologi. Sangat sulit dalam prakteknya.

Reklamasi

Konsep ini berimplikasi suatu proses mengembalikan suatu lahan terganggu kepada kondisi dan penggunaan lahan yang serupa (similar) dengan keadaan sebelum terganggu. Kelayakan jangka pendek umumnya lebih besar dibanding pendekatan restorasi.

Rehabilitasi

Secara sederhana berarti mengembalikan keadaan lahan terganggu kepada kondisi dan penggunaan lahan yang telah ditentukan atau diinginkan sebelumnya, dan dapat diterima secara ekologis. Mungkin mirip atau tidak dengan kondisi pragangguan. Relatif lebih sederhana dan lebih murah. Alternatif metode lebih fleksibel dan layak.

Menentukan bentuk akhir lahan pasca tambang

Lansekap/bentang lahan Komposisi (komunitas vegetasi) Rencana penggunaan lahan selanjutnya Biaya rehabilitasi

Kondisi ekologis pasca penambangan

Potensi tanah Bahan tanah untuk reklamasi Keragaman sifat bisa sangat besar, kolonisasi absen atau minimal. Potensi air Hasil oksidasi bahan sulfida (pirit) dapat memasamkan air drainase (AMD) Tahap-tahap perkembangan kondisi ekologis Permulaan (initial) Awal (early) Transisi Lanjut (klimaks)

(EJ DePluit 1988, p. 97)

Strategi dan perencanaan rehabilitasi lahan bekas tambang

Strategy: 1) skillful management in getting the better of an adversary or attaining an end, 2) the method of conducting operations, especially by the aid of manoeuvring or stratagem (a plan, scheme or trick). Jadi merupakan rangkaian konsep atau langkah yang disusun secara komprehensif dan terencana untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan. Planning: 1) a scheme or set of ideas for acting, 2) a design or pattern of arrangement. Perencanaan yang baik diperlukan agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai sesuai dengan strategi yang telah dirumuskan.

Dasar Hukum Reklamasi Tambang di Indonesia

Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang

Tahap Reklamasi (Toy dan Black, 2000)


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

9.
10.

Karakteristikasi Lahan Perekayasaan dan Perencanaan Reklamasi Pengelolaan Material Rekonstruksi Topografis Pengembalian Top soil Manipulasi permukaan lahan Amandemen Tanah Revegetasi Irigasi Pemeliharaan dan Pemantauan

TAHAP KEGIATAN (PT Timah)

PERENCANAAN REKLAMASI
SURVEI LAHAN SOSIALISASI PENGADAAN BIBIT PENGADAAN PUPUK

PENYIAPAN LAHAN
PENATAAN LAHAN PEMATANGAN (Penambahan kapur/ dolomit/zeolit/ab u) PENANAMAN COVER CROP

PENANAMAN & PERAWATAN


PENGANGKUTAN BIBIT PENANAMAN

PEMANTAUAN & PELAPORAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN PEMANTAUAN KUALITAS PELAPORAN

PENYULAMAN PENDANGIRAN/PE NYIANGAN PEMBEBASAN HAMA

Rekonstruksi Lahan dan Manajemen Top Soil

Proses penimbunan kembali (backfilling) Penghamparan kembali lapisan top soil

Pengamanan topsoil
Pembukaan lahan tambang di mulai dengan pembuangan tanah penutup atas (Topsoil) yang merupakan bagian tanah tempat tumbuhan dapat tumbuh, dengan adanya pengamanan topsoil akan dapat digunakan kembali pada lubang galian

PENGAMANAN TOPSOIL

PENYIAPAN LAHAN REKLAMASI

Pekerjaan perataan adalah menutup kolong dengan tailing dan Overburden sehingga tidak melebihi tanah asli disekitar lokasi perataan. Pembuatan tanggul (Ring Pok, Ring Dam) bertujuan untuk mengurangi erosi pada bagian tepi kolong, parit, bandar yang masih terdapat aliran

air atau genangan air.


Kemiringan lahan yang sudah diratakan tidak melebihi 3 %, kondisi stabil, tidak mudah tererosi dan lahan siap untuk kegiatan revegetasi. Pembuatan jalan utama untuk akses masuk kelokasi yang sudah diratakan.

PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN Kolong bekas galian tambang di tutup kembali dengan tanah dan batuan agar kembali ke bentuk awalnya. Penutupan kembali dilakukan agar kondisi lahan mendekati seperti keadaan semula dan mengurangi kerusakan lingkungan lebih lanjut

PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN

PERATAAN DAN PERAPIHAN LAHAN

Setelah penimbunan, perataan dan perapihan lahan perlu dilakukan agar tanah atas ( topsoil ) tetap berada di posisinya untuk menghindari erosi lebih lanjut.

PERATAAN / PERAPIHAN LAHAN

PENGGEMBURAN LAHAN Penggemburan lahan diperlukan agar tanah menjadi lebih subur, pada penggemburan lahan lapisan atas tanah biasanya dilakukan penambahan pupuk baik organik maupun buatan, selain itu penambahan mikroorganisme juga sangat diperlukan untuk mengurangi kadar tanah yang terkontaminasi oleh logamlogam berat.

PENGGEMBURAN LAHAN

PENYIAPAN LAHAN REKLAMASI

RONA AWAL

PENIMBUNAN KOLONG BEKAS GALIAN

PERATAAN DENGAN BULDOZER

KONDISI SETELAH PERATAAN

Amandemen Tanah (Soil amandment)

Dilakukan untuk memperbaiki karakteristik fisik dan kimia lahan Pemberian bahan organik Pupuk kimiawi Pemulsaan Pemberian pupuk hayati seperti Rhizobium, mikoriza dan asam humat

You might also like