You are on page 1of 16

Metode Akolade

(Bracketing Method)

MAYDA WARUNI K, ST, MT

Metode Akolade (Bracketing Method)


Sebuah fungsi berdasarkan jenisnya akan berubah
tanda di sekitar suatu harga akar.
Teknik ini dinamakan metode akoladi (bracketing
method), karena dibutuhkan 2 tebakan awal untuk
akar.
Sesuai namanya, tebakan tersebut harus dalam
kurung atau berada pada kedua sisi nilai Akar.

A. METODE GRAFIK
Untuk memperoleh taksiran akar persamaan
f(x) = 0 ialah dengan membuat grafik fungsi itu
dan mengamati dimana ia memotong sumbu
x.
Titik ini, yang menyatakan harga x untuk f(x) =
0, memberikan suatu pendekatan kasar dari
akar tersebut.

Contoh soal
Gunakan pendekatan
grafik untuk memperoleh
suatu akar persamaan
dari
f(x) = e-x x.
Solusinya yang kita
peroleh dapat disajikan
dalam tabel dan gambar
seperti berikut ini.

X
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1

f(x)
1,00
0,80
0,62
0,44
0,27
0,11
-0,05
-0,20
-0,35
-0,49
-0,63

Hasil grafik
Pada gambar terlihat
grafik f(x) = e-x x
terhadap x. Akar sesuai
dengan harga x

1.50

1.00

akar = 0,57

dimana f(x) = 0, yaitu


titik dimana fungsi
memotong sumbu x.
Pemeriksaan secara
visual mengenai plot
memberikan taksiran
kasar 0,57.

0.50

0.00
0

-0.50

-1.00

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.1

Kecocokan taksiran visual dapat dicek dengan


memasukkan harga itu ke dalam persamaan
awal agar memenuhi:
f(0,57) = e-0,57 0,57 = -0,0045 yang
mendekati nol.
Teknik grafik praktis digunakan, dan dapat
memberikan taksiran akar secara kasar, tapi
tidak presisi. Ia dapat digunakan sebagai
tebakan awal dalam metode numerik.

xi

xi

xu

xu

bagian (a) dan (c)


menunjukkan bahwa bila f(xl)
dan f(xu) mempunyai tanda
yang sama, tidak akan ada
akar-akar atau akar dalam
jumlah genap pada interval.
xi

xu

Bagian (b) dan (d)


menunjukkan bahwa bila
fungsi mempunyai tanda
yang berbeda pada kedua titik
ujung, akan terdapat akar
dalam jumlah ganjil pada
interval.

B. Metode bagi dua (BISEKSI)


Pada teknik grafik sebelumnya, terlihat bahwa f(x)
berganti tanda pada kedua sisi yang berlawanan dari
kedudukan akar.
Pada umumnya, kalau f(x) nyata (real) dan kontinu
dalam interval dari xi hingga xu, serta f(xi) dan f(xu)
berlainan tanda, yakni:
f(xi). f(xu) < 0
Maka terdapat sekurang-kurangnya 1 akar nyata
diantara xi dan xu
Metode Bagidua (biseksi), disebut juga pemotongan
biner (binary chopping), pembagian 2 (interval
halving) atau metode Bolzano

Algoritma biseksi

contoh
Gunakan Bagidua (biseksi) untuk menentukan akar dari
f(x) = e-x - x.
Step (1)
Dari grafik fungsi harga akar terletak diantara 0 dan 1.
sehingga xi = 0 hingga xu = 1.

Step (2)
taksiran awal Xr = (0 + 1)/2 = 0,5
Taksiran ini menunjukkan kesalahan dari
harga sebenarnya adalah 0,56714329:
Et = 0,56714329 0,5 = 0,06714329
atau dalam bentuk relatif:

Step (3)
F(xi)f(xu)< 0
dimana indeks t menunjukkan bahwa
kesalahan diacu terhadap harga sebenarnya.
Lalu:
f(0) f(0,5) = (1) (0,10653) = 0,10653
yang lebih besar dari nol, dengan sendirinya
tak ada perubahan tanda terjadi antara xi
dan xr.

step 1
xi
0
0,5
0,5
0,5

xu

xr

step 2
t

1
1
0,75
0,625

0,5
0,75
0,625
0,5625

0,067143
-0,18286
-0,05786
0,004643

|t|(%)
11,83886
-32,2417
-10,2014
0,818715

f(xi)

step 3
f(xr) f(xi)f(xr)<0

1,00 0,106531
0,106531 -0,277633
0,106531 -0,089739
0,106531 0,007283

keterangan

0,106531 > 0 xu tetap


-0,02958< 0
-0,00956< 0
0,000776 > 0 xu tetap

Hasil akhir
step 1

xi
0,000000
0,500000
0,500000
0,500000
0,562500
0,562500
0,562500
0,562500
0,566406
0,566406
0,566406
0,566893
0,566893
0,567020
0,567084
0,567115
0,567131
0,567139

xu
1,000000
1,000000
0,750000
0,625000
0,625000
0,593750
0,578125
0,570313
0,570300
0,568353
0,567380
0,567400
0,567147
0,567147
0,567147
0,567147
0,567147
0,567147

step 2

xr
0,500000
0,750000
0,625000
0,562500
0,593750
0,578125
0,570313
0,566406
0,568353
0,567380
0,566893
0,567147
0,567020
0,567084
0,567115
0,567131
0,567139
0,567143

t
0,067143
-0,182857
-0,057857
0,004643
-0,026607
-0,010982
-0,003169
0,000737
-0,001210
-0,000236
0,000250
-0,000003
0,000123
0,000060
0,000028
0,000012
0,000004
0,000000

step 3

|t|(%)
11,838858
-32,241713
-10,201427
0,818715
-4,691356
-1,936320
-0,558802
0,129957
-0,213299
-0,041649
0,044132
-0,000566
0,021739
0,010542
0,004944
0,002145
0,000745
0,000046

f(xi)
1,000000
0,106531
0,106531
0,106531
0,007283
0,007283
0,007283
0,007283
0,001156
0,001156
0,001156
0,000392
0,000392
0,000193
0,000094
0,000044
0,000019
0,000007

f(xi)f(xr)< keterangan
f(xr)
0
0,106531
1,E-01 > 0 xu tetap
-0,277633 -3,E-02< 0
-0,089739 -1,E-02< 0
0,007283
8,E-04 > 0 xu tetap
-0,041498 -3,E-04< 0
-0,017176 -1,E-04< 0
-0,004964 -4,E-05< 0
0,001155
8,E-06 > 0 xu tetap
-0,001895 -2,E-06< 0
-0,000370 -4,E-07< 0
0,000392
5,E-07 > 0 xu tetap
-0,000005 -2,E-09< 0
0,000193
8,E-08 > 0 xu tetap
0,000094
2,E-08 > 0 xu tetap
0,000044
4,E-09 > 0 xu tetap
0,000019
8,E-10 > 0 xu tetap
0,000007
1,E-10 > 0 xu tetap
0,000000
3,E-12 > 0 xu tetap

C. Metode Regula Falsi (False Position)


Disebut juga metode interpolasi linier.

Segitiga serupa yang


digunakan untuk menurunkan
rumus buat metode tersebut
adalah yang diarsir.

Contoh soal
Gunakan Regula Falsi untuk menentukan akar dari f(x)
= e-x - x.
Akar sesungguhnya 0,56714329.
xi = 0 dan xu = 1.

Iterasi pertama
xl = 0 f(xl) = 1
xu = 1 f(xu) = -0,63212

Hasil akhir
iteras
i

xi

xu

xr

|t| %

|a|%

keterang
f(xi)f(xu)
an

f(xi)

f(xu)

1,000000

-0,632121

0,612700 -0,080326 8,03263436

-0,63212

<0

0,612700

-0,070814

0,572181 -0,008883 0,888333192 0,070813948 -0,07081

<0

0,572181

-0,007888

0,567703 -0,000987 0,09872712

0,007888273 -0,00789

<0

0,567703

-0,000877

0,567206 -0,000110 0,01097829

0,000877392 -0,00088

<0

0,567206

-0,000098

0,567150 -0,000012 0,001220898 9,75727E-05 -9,8E-05

<0

0,567150

-0,000011

0,567144 -0,000001 0,000135834 1,08506E-05 -1,1E-05

<0

0,567144

-0,000001

0,567143 0,000000 1,51697E-05 1,20665E-06 -1,2E-06

<0

Perbandingan
bagidua dan regula falsi
Kesalahan untuk Regula
Falsi berkurang lebih cepat
daripada Bagidua
disebabkan rancangan yang
lebih efisien untuk
penempatan akar dalam
Regula Falsi

You might also like