You are on page 1of 2

Konsep Penerimaan Perusahaan dan Manajemen Penerimaan

Penerimaan adalah terjemahan dari revenue (atau sebaliknya) yaitu suatu konsep yang menghubungkan antara jumlah barang yang diproduksi dengan harga jual perunitnya. Konsep penerimaan tentu saja dipandang dari sisi permintaan (bukan penawaran karena tidak semua barang yang ditawarkan akan menjadi penerimaan (belum tentu laku dijual)). Bila misalkan symbol penerimaan dinotasikan sebagai R atau TR (total revenue), unit barang disimbolkan dengan Q, dan harga jual disimbolkan dengan P maka nilai R secara matematis adalah perkalian antara penerimaan dan harga jual tersebut atau : R = P x Q atau TR = P x Q . Dengan demikian bila misalkan suatu perusahaan menghasilkan dan menjual barang sebanyak 100 unit dengan harga jual atau unitnya Rp 100, maka besarnya penerimaan perusahaan adalah R = Rp. 100 x 100 = Rp 10.000 ( penerimaan sebelum pajak dan bunga bank tentunya dalam bahasa manajemen keuangan disebut sebagai EBIT earning before income and tax). Oleh karena sifat penerimaan berhubungan dengan unit barang yang dijual maka bila perusahaan tidak menghasilkan dan menjual barang maka tentu saja penerimaan perusahaan 0, sebaliknya semakin banyak jumlah barang terjual semakin besar penerimaan sehingga kurva penerimaan berupa garis lurus tak hingga. Akan tetapi terkadang ada juga kasus dimana penerimaan dan justru akan makin menurun seiring bertambahnya jumlah penjualan, hal ini tentu saja dikarenakan factor permintaan atas barang dan juga karena factor keberhasilan promosi. Dalam istilah matematis penerimaan yang semakin lama semakin menurun nilainya seiring dengan bertambahnya penjualan adalah penerimaan fungsi kuadrat ditanya dimana penerimaan ini memiliki nilai ekstrim (akan dibahas kemudian). Jenis-jenis penerimaan : 1. Total penerimaan Pada total penerimaan ini berdasarkan kumpulkan dari semua hasil-hasil penjualan yang telah di lakukkan selama ini. Dengan demikian, Akan terjadi kenaikan Total penerimaan pada pasar persaingan sempurna karena para pelaku ekonominya melakukkan tindakakan monopoli, namun hal itu bisa saja akan menurun akibat persaingan.

2. Penerimaan rata-rata Merupakan rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. 3. Penerimaan Marginal perubahan output yang terjadi ketika satu unit input (seperti unit tenaga kerja) ditambahkan. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.

Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa : 1. Positif; 2. Sama dengan nol; 3. Negatif. Dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan,yaitu Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dan Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu. Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.
Referensi : http://issmileducation.blogspot.com/2012/03/teori-penerimaan-dan-biaya-perusahaan_7348.html http://rudyberbagi.blogspot.com/2012/05/konsep-penerimaan-perusahaan-dan.html

You might also like