You are on page 1of 2

Laporan Tugas Mandiri MPK Agama Islam

Madrasah, Pesantren, dan Organisasi Sosial Keagamaan


Oleh M. Zubair Al Kaubraa (1206249201)

Madrasah;
Berasal dari bahasa Arab yang artinya sekolah. Namun secara istilah, terutama di Indonesia, Madrasah diartikan sebagai sekolah maupun perguruan yang secara spesifik berbasiskan ajaran agama Islam. Di Indonesia, tidak seperti sekolah atau perguruan lain yang berada dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Madrasah berdiri dibawah pengelolaan Kementrian Agama (Kemenag). Tingkatan Madrasah: Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara dengan Sekolah Dasar (SD) Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Aliyah (MA) setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pondok Pesantren;
Pesantren atau Pondok Pesantren (Ponpes) secara etimologi berasal dari kata santri yang dalam bahasa Jawa berarti murid. Sedangkan pondok berarti semacam penginapan. Jadi secara garis besar pesantren merupakan sebutan bagi sekolah maupun perguruan di Indonesia yang menerapkan pendidikan islami. Berbeda dengan madrasah, pesantren lebih bersifat tradisional Indonesia dan pesantren menerapkan budaya asrama atau berbentuk boarding school. Pondok Pesantren disebut sebut sebagai lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya Indonesia dan telah memiliki pengaruh besar dan kuat dalam perkembangan Islam di Nusantara. Contoh dari beberapa pesantren yang dikenal di Indonesia adalah Gontor, Darunnajah, dan Langitan.

Organisasi Sosial Keagamaan;


Dalam pertumbuhan serta perkembangan Islam di Nusantara, telah muncul berbagai Organisasi Sosial yang berlandaskan agama Islam. Namun, diantara itu semua terdapat dua organisasi besar; Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Muhammadiyah, didirikan pada tahun 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Organisasi ini memiliki focus untuk meningkatkan tanggung jawab moral individu dan untuk mengembalikan ummat dengan menegakan tauhid. Karena, mereka menganggap bahwa keimanan ummat telah dinodai dengan kepercayaan yang mistik dan mitos mitos. Selain itu untuk meredam dua paham kontroversial yang tumbuh dikalangan masyarakat Jawa, yaitu kubu santri dan kubu abangan. Mereka beranggapan bahwa pengajaran Islam di Indonesia yang dilakukan secara tradisional, terutama pedesaan sudah terlalu kolot, sehingga menyebabkan ketidakmampuan ummat untuk menghadapi tantangan di dunia modern. Jadi, Muhammadiyah mengajak ummat untuk kembali kepada Quran dan Hadist secara murni.

Nahdlatul Ulama (NU), didirikan pada tahun 1926. Nahdlatul Ulama (NU) menganut paham Ahlussunah Wal Jama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, Sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu, seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti empat madzhab; Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat. NU disebut sebut sebagai organisasi keagamaan Islam denggan anggota terbesar di Indonesia.

You might also like