You are on page 1of 12

OOO

Tugas Manajemen Data


Analisis Data Univariat dan Bivariat
Oleh : Nama : Addina Ainul Haq Bp : 1010342005

Dosen Pengajar : Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN AJARAN 2012/2013

Analisis Data Univariat


1. Tingkat Pendidikan Tampilan pada OUTPUT data SPSS
Statistics pendidikan formal ibu menyusui N Valid 50 Missing 0 pendidikan formal ibu menyusui Cumulative Percent 20.0 42.0 74.0 100.0

Valid

SD SMP SMU PT Total

Frequency 10 11 16 13 50

Percent 20.0 22.0 32.0 26.0 100.0

Valid Percent 20.0 22.0 32.0 26.0 100.0

Penyajian padaLaporan Penelitian Tabel. 1 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Di Kecamatan X tahun 2013 Pendidikan SD SMP SMU PT Total Jumlah 10 11 16 13 50 Persentase 20,0 22,0 32,0 26,0 100,0

Distribusi tingkat pendidikan responden hampir merata untuk masing-masing tingkat pendidikan. Paling banyak responden berpendidikan SMU yaitu 16 orang (32,0%) sedangkan untuk pendidikan SD, SMP dan PT masing-masing 20,0%, 22,0% dan 26,0%.

2. Status Pekerjaan Ibu 2

Tampilah pada OUTPUT data SPSS


Statistics status pekerjaan ibu N Valid Missing

50 0 status pekerjaan ibu Cumulative Percent 50.0 100.0

Valid

KERJA tidak kerja Total

Frequency 25 25 50

Percent 50.0 50.0 100.0

Valid Percent 50.0 50.0 100.0

Penyajian pada Laporan Penelitian Tabel. 2 Distribusi Responden Menurut Status Pekerjaan Di Puskesmas X tahun 2013 Status Pekerjaan Kerja Tidak Kerja Total Jumlah 25 25 50 Persentase 50,0 50,0 100,0

Dari tabel diatas didapat jumlah Ibu yang tidak bekerja sama dengan jumlah ibu yang bekerja yaitu sebanyak 25 orang (50,0 %). 3. Umur Ibu Menyusui Tampilan pada OUTPUT data SPSS a. Analisis data dengan Frequency
Statistics umur ibu menyusui N Mean

Valid Missing

50 0 25.10

Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum

.686 24.00 19 4.850 19 35 umur ibu menyusui Cumulative Percent 14.0 20.0 26.0 36.0 46.0 54.0 58.0 68.0 74.0 80.0 86.0 92.0 96.0 100.0

Valid

19 20 21 22 23 24 25 26 27 30 31 32 34 35 Total

Frequency 7 3 3 5 5 4 2 5 3 3 3 3 2 2 50

Percent 14.0 6.0 6.0 10.0 10.0 8.0 4.0 10.0 6.0 6.0 6.0 6.0 4.0 4.0 100.0

Valid Percent 14.0 6.0 6.0 10.0 10.0 8.0 4.0 10.0 6.0 6.0 6.0 6.0 4.0 4.0 100.0

Histogram

Frequency

0 20 25 30 35

Mean =25.1 Std. Dev. =4.85 N =50

Dari hasil di atas, rata-rata umur ibu adalah 25,10 tahun, median 24,0 tahun dan umurnilai ibu menyusui standard deviasi 4,85 tahun dengan umur termuda 19 tahun dan yang tertua 35 tahun.

b. Analisa data dengan Explore. Tampilan pada OUTPUT data SPSS


Case Processing Summary Cases Valid N umur ibu menyusui 50 Percent 100.0% N 0 Missing Percent .0% N 50 Total Percent 100.0%

Descriptives Statistic 25.10 23.72 26.48 24.90 24.00 23.520 4.850 19 35 16 9 .547 -.812 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic umur ibu menyusui .130 a Lilliefors Significance Correction df 50 Sig. .035 Statistic .920 Shapiro-Wilk df 50 Sig. .002 .337 .662 Std. Error .686

umur ibu menyusui

Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis

Lower Bound Upper Bound

Dari hasil tersebut didapat estimasi interval dari umur ibu. Berdasarkan analisa data dengan explore didapat 95% confidence interval umur yaitu 23,72 s.d. 26,48.

Penyajian Pada Laporan Penelitian Tabel 3 Distribusi Responden Menurut Umur Ibu 5

Di Puskesmas X tahun 2013 Variabel Umur Mean 25,10 SD 4,85 MinimalMaksimal 19 - 35 95% CI 23,72 26,48

Hasil analisis didapatkan rata-rata umur ibu adalah 25,10 tahun (95% CI: 23,72 26,48), dengan standar deviasi 4,85 tahun. Umur termuda 19 tahun dan umur tertua 35 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur ibu adalah diantara 23,72 sampai dengan 26,48 tahun. 4. Berat Badan Ibu Tampilan pada OUTPUT dta SPSS a. Analisis data dengan Frequency
Statistics berat badan ibu N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum a Multiple modes exist. The smallest value is shown berat badan ibu Cumulative Percent 2.0 12.0 20.0 26.0 30.0 40.0 42.0 44.0 46.0 Valid Missing

50 0 56.60 1.273 55.00 46(a) 9.001 45 75

Valid

45 46 47 48 49 50 51 52 53

Frequency 1 5 4 3 2 5 1 1 1

Percent 2.0 10.0 8.0 6.0 4.0 10.0 2.0 2.0 2.0

Valid Percent 2.0 10.0 8.0 6.0 4.0 10.0 2.0 2.0 2.0

54 55 56 57 58 60 63 64 65 67 68 70 72 74 75 Total

1 2 1 1 1 5 2 2 2 3 2 1 2 1 1 50

2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 10.0 4.0 4.0 4.0 6.0 4.0 2.0 4.0 2.0 2.0 100.0

2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 10.0 4.0 4.0 4.0 6.0 4.0 2.0 4.0 2.0 2.0 100.0

48.0 52.0 54.0 56.0 58.0 68.0 72.0 76.0 80.0 86.0 90.0 92.0 96.0 98.0 100.0

Histogram

10

Frequency

2 Mean =56.6 Std. Dev. =9.001 N =50 45 50 55 60 65 70 75

berat badan ibu

Dari hasil di atas, nilai rata-rata berat badan ibu adalah 56,60 Kg, median 55,0 Kg dan standard deviasi 9,001 Kg dengan berat badan terendah 45 Kg dan tertinggi 75 Kg. b. Analisa data dengan Explore. 7

Case Processing Summary Cases Valid N berat badan ibu 50 Percent 100.0% N 0 Missing Percent .0% N 50 Total Percent 100.0%

Descriptives Statistic 56.60 54.04 59.16 56.24 55.00 81.020 9.001 45 75 30 16 .427 -1.122 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic berat badan ibu .168 a Lilliefors Significance Correction df 50 Sig. .001 Statistic .914 Shapiro-Wilk df 50 Sig. .001 .337 .662 Std. Error 1.273

berat badan ibu

Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis

Lower Bound Upper Bound

Dari hasil tersebut didapat estimasi interval dari berat badan ibu. Berdasarkan analisa data dengan explore didapat 95% confidence interval berat badan yaitu 54.04 s.d. 59.16.

Penyajian pada Laporan Penelitian Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Berat Badan Ibu Di Puskesmas X tahun 2013 8

Variabel Berat Badan

Mean 56,60

SD 9,001

MinimalMaksimal 45-75

95% CI 54.04 s.d. 59.16

Hasil analisis didapatkan rata-rata berat badan ibu adalah 56,60 Kg (95% CI: 54.04 s.d. 59.16), dengan standar deviasi 9,001. Berat badan terendah 45 Kg dan tertinggi 75 Kg. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur ibu adalah diantara 54.04 Kg sampai dengan 59.16 Kg.

Analisis Data Bivariat


1. Perbedaan Kadar Hb Antara Pengukuran Pertama dan Pengukuran Kedua Untuk membandingkan kadar Hb Responden pada pengukuran pertama dan pengukuran kedua dilakukan uji t independen sebagai berikut : Tabel. 1 Distribusi Rata-Rata Kadar Hb Responden Menurut Pengukuran pertama dan Kedua di Kecamatan X Th 2013 Variabel Kadar Hb Pengukuran I Pengukuran II Mean 10,346 10,860 SD 1,38 1,05 SE 0,19 0,14 P value 0,001 N 50

Rata-rata kadar Hb pada pengukuran pertama adalah 10,346 gr% dengan standar deviasi 1,38 gr%. Pada pengukuran kedua didapat rata-rata kadar Hb adalah 10,860 gr% dengan standar deviasi 1,05 gr%. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 0,514 dengan standar deviasi 0,982. hasil uji statistik didapatkan nilai 0,001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kadar Hb pengukuran pertama dan kedua. a. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Berat Badan Bayi

Untuk melihat hubungan tingkat pendidikan yang terdiri dari 4 kategori dengan berat badan bayi dilakukan uji ANOVA sebagai berikut : Tabel 1.1 Distribusi Rata-Rata berat Bayi Menurut Tingkat Pendidikan Variabel Pendidikan - SD - SMP - SMU - PT Mean 2470,0 2727,2 3431,2 3761,5 SD 249,6 241,2 270,1 386,3 95% CI 2291,4 2648,6 3565,2 2889,3 3287,3 3575,1 3528,1 3994,9 P value 0,0005

Dari tabel 2.3 dapat dilihat rata-rata berat badan bayi pada responden yang berpendidikan SD adalah 2470,0 gram dengan standar deviasi 249,6 gram. Pada responden yang berpendidikan SMP rata-rata berat bayinya adalah 2727,20 gram dengan standar deviasi 241,2 gram. Pada responden yang berpendidikan SMU rata-rata berat bayinya adalah 3431,2 gram dengan standar deviasi 270,1 gram. Pada responden yang berpendidikan PT rata-rata berat bayinya adalah 3761,5 gram dengan standar deviasi 386,3 gram. Hasil uji statistik didapat niali p=0,0005, berarti pada alpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan berat bayi diantara keempat jenjang pendidikan. Analisis lebih lanjut membuktikan bahwa kelompok yang berbeda signifikan adalah tingkat pendidikan SD dengan SMU, SD dengan PT, SMP dengan SMU,SMP dengan PT dan SMU dengan PT. b. Hubungan Berat Badan Ibu dengan Berat Badan Bayi Untuk mengetahui hubungan berat badan ibu dengan berat badan bayi dilakukan uji korelasi dan regresi linier sederhana sebagai berikut : Tabel 1.2 Analisis Korelasi dan regresi berat badan ibu dengan berat badan bayi Variabel Umur R 0,684 R2 0,468 Persamaan garis bbayi =657,93 + 44,38 P value *bbibu 0,0005

10

Hubungan berat badan ibu dengan berat badan bayi menunjukkan hubungan kuat (r=0,684) artinya semakin bertambah berat badan ibu semakin besar berat badan bayinya. Nilai koefisien dengan determinasi 0,468 artinya, persamaan garis regresi yang kita peroleh dapat menerangkan 46,8,6% variasi berat badan bayi atau persamaan garis yang diperoleh cukup baik untuk menjelaskan variabel berat badan bayi. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara berat badan ibu dengan berat badan bayi (p=0,005). c. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Perilaku Menyusui Untuk mengetahui hubungan antara jenis pekerjaan dengan perilaku menyusui dilakukan uji kai kuadrat sebagai berikut : Tabel 1.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan dan Perilaku menyusui Jenis Pekerjaan
Bekerja Tdk Bekerja Jumlah n 17 7 26

Menyusui
Tdk Eksklusif % 68,0 28,0 52,0 Eksklusif n 8 18 24 % 32,0 72,0 48,0 n 25 25

Total
% 100 100 100

OR (95% CI)
5,464 1,6 18,3

P value
0,01 1

50

Dari tabel 2.5 diketahui hubungan antara status pekerjaan dengan perilaku menyusui eksklusif bahwa ada sebanyak 8 (32%) ibu yang bekerja menyusui bayi secara eksklusif. Sedangkan diantara ibu yang tidak bekerja, ada 18 (72,0%) yang menyusui secara eksklusif. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,011 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian menyusui eksklusif antara ibu tidak bekerja dengan ibu yang bekerja (ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku menyusui). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=5,464, artinya ibu tidak bekerja mempunyai peluang 5,46 kali untuk menyusui eksklusif dibanding ibu yang bekerja.

2. Hubungan Antara Perilaku Menyusui Dengan Kadar Hb Untuk melihat hubungan antara distribusi rata-rata kadar Hb responden dilakukan uji t independen sebagai berikut : 11

Tabel. 2 Distribusi Rata-Rata Kadar Hb Responden Menurut Perilaku Menyusui di Kecamatan X Tahun 2013 Menyusui Ya Eksklusif Tdk Eksklusif Mean 10,277 10,421 SD 1,322 1,471 SE 0,259 0,300 P value 0,717 N 26 24

Berdasarkan tabel 2 diketahui hasi analisis hubungan rata-rata kadar Hb responden dengan perilaku menyusui. Didapatkan bahwa rata-rata kadar Hb ibu yang menyusui eksklusif adalah 10,277 gr% dengan standar deviasi 1,322 gr%, sedangkan untuk ibu yang menyusui non eksklusif rata-rata kadar Hb-nya adalah 10,421 gr% dengan standar deviasi 1,471 gr%. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,717, berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb antara ibu yang menyusui secara eksklusif dengan non eksklusif.

12

You might also like