You are on page 1of 3

Galis Kurnia Afdhila 105020307111016 Sistem Pengendalian Manajemen

Kasus 3-1 SOUTHWEST AIRLINES CORPORATION 1. Strategi yang digunakan oleh Southwest Airlines yaitu keunggulan biaya rendah, di mana Southwest tidak menggunakan pendekatan pusat jari-jari (hub-and-spoke) yang digunakan oleh perusahaan penerbangan besar yang lain. Pendekatan yang digunakan adalah short-haul atau trayek pendek dan point-to-pointatau titik ke titik. Strategi seperti ini menguntungkan karena dapat dikatakan bahwa Southwest mengambil langkah berbeda dimana hal ini mungkin satu-satunya rute yang ada dalam penerbangan Amerika. Dapat dilihat pada data keungan Komparatif Tampilan 1, dengan Harga Pokok Penjualan yang lebih rendah dibanding maskapai penerbangan lainnya, Southwest mampu meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain. 2. Sistem pengendalian Southset mencakup berbagai hal. - Southwest tidak memiliki tempat duduk yang dijatahkan. Dimana hal ini mampu meningkatkan pendapatan karena tiap kursi penumpang memiliki harga (dijual). Seperti yang terjadi selama ini, banyak perusahaan jasa transportasi yang memberikan jatah kursi kepada pegawainya. Jika ingin ditinjau ulang, hal ini jelas kurang menguntungkan baik bagi perusahaan dimana kursi tersebut jika tidak digunakan oleh si pegawai maka akan kosong/percuma. Di lain pihak, untuk pegawai yang tidak ingin memakai jatahnya akan menjual tiket itu kepada orang lain dan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. - Sistem pengendalian lain yang dilakukan oleh Southwest yaitu menggunakan bandara yang kurang padat - Pilot yang direkrut adalah pilot dari sebuah perusahaan penerbangan AS besar semata yang tidak menjadi anggota serikat nasional, yang membatasi jumlah jam terbang yang dapat digunakan seorang pilot. Sehingga pilot Southwest dapat memiliki jam terbang lebih banyak daripada pilot perusahaan lain. - Dari waktu sebuah pesawat mendarat sampai siap untuk lepas landas hanya membutuhkan waktu 20 menit, dan membutuhkan waktu 35 menit pada maskapai penerbangan lain. hal ini menggambarkan keefisienan yang dilakukan kru pesawat. Dapat menghemat waktu hingga 15 menit tentu akan memberikan kesan tersendiri bagi penumpang. - Selain mengutamakan kepuasan penumpang, Southwest juga tidak lupa mengutamakan karyawan. Karena menurut pendiri Southwest, jika karyawan gembira, puas, penuh dedikasi dan enerjik maka mereka akan memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan tanpa mengurangi loyalitas terhadap perusahaan. Perusahaan memiliki tingkat pergantian (turnover) karyawan yang relative rendah. Selain perlakuan tersebut, Southwest memberikan 10 persen saham

kepada karyawan. Dengan harapan karyawan akan merasa ikut memiliki perusahaan tersebut dan berpikiran mengenai tujuan organisasi bukan tujuan individual semata. KASUS 4-1 VERSHIRE COMPANY 1. Menurut saya, perencanaan dilakukan terlalu awal. Yaitu sudah dimulai pada bulan Mei. Sedangkan periode selanjutnya baru akan dimulai bulan Januari. Hal ini berarti perencanaan harus sudah dimulai sat perusahaan memsuki bulan ke-5 periode tersebut. Hal ini akan menimbulkan ketidak fokusan pada perusahaan. Ketidak fokusan yang dimaksud yakni perusahaan menjadi tidak jelas apakaah akan berfokus pada periode yang sedang berjalan ini ataukah sudah harus memikirkan periode selanjutnya tanpa menghiraukan target-target untuk periode ini. Di sisi lain, adanya kunjungan dari konroler ke tiap departemen jelas menjadi hal positif. Pasalnya, dengan adanya kunjungan tersebut kantor pusat yang diwakili oleh kontroler dapat melihat dan meninjau secar langsung kondisi pabrik. Karena perusahaan yang baik tidak hanya memberikan deadline atau perintah-perintah tetapi harus terjun langsung sebagai bentuk perhatian kepada mereka-mereka yang bekerja di pabrik. 2. Dimulai pada bulan Mei, setiap manajer umum divisi mengajukan laporan persiapan untuk menggabungkan ringkasan-ringkasan mengenai penjualan, pendapatan, dan permintaan modal untuk anggaran tahun berikutnya, serta mengevaluasi kecenderungan pada setiap kategori selama dua tahun berturut-turut. Setelah manajer umum mengajukan laporan persiapan tersebut, staff peneliti pasar di kantor pusat mulai mengembangkan prediksi pasar yang lebih formal. Prediksi disiapkan di kantor pusat untuk memastikan bahwa asumsi dasarnya sama dan prediksi penjualan perusahaan secara keseluruhan cukup beralsan dan dapat dicapai. Semua prediksi tersebut lalu dialihkan ke masing-masing divisi untuk ditinjau, dikritik, dan dicocokkan. Proses ini kemudian diulang di tingkat perusahaan 3. Tidak. Karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laba bukanlah semata-mata dari kinerja manajer dan karyawan pabrik. Terdapat pula faktor lain seperti strategi pemasaran. Manajer pabrik sebaiknya hanya bertanggung jawab mengenai produksi barang saja. Sedangkan untuk laba juga membutuhkan synergi dengan bagian pemasaran. 4. Pada tampilan 2 dan 3 telah dicantumkan secara detail. Namun evaluasi tersebut didominasi oleh uang saja. Maksdunya, perusahaan seolah-olah hanya mengukur keberhasilan kinerja melalui laba yang dicapai. Padahal di sisi lain, setiap hal yang dilakukan karyawan juga harus dinilai. Misalnya, untuk bagian pemasaran. Berapa jumlah yang telah berhasil dipasarkan, wilayah mana yang telah mampu menjadi target pasar yang baru dan sebagainya. Evaluasi kinerja juga seharusnya berisi tentang perbandingan antara perencanaan yang telah mereka susun di awal periode, dibandingkan dengan kondisi actual yang telah dicapai. Dari situ bagian manajemen akan dapat memberikan feedback tentang bagaimana dapat meningkatkan kinerja pegawai pada periode selanjutnya. Hal ini juga mampu digunakan sebagai sarana dari

manajer umum untuk menilai seberapa mapu karyawannya dalam mencapai targettarget yang telah mereka tentukan sebelumnya. 5. Ya. Untuk tiap pengendalian yang diberi anggaran, harus direncanakan 3 bulan sebelum periode berikutnya berjalan. Dalam tahap perencanaan tersebut, kontroler dari pusat akan mengunjungi setiap pabrik. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kondisi actual dari pabrik dan dapat mengarahkan serta memberikan saran dalam pembuatan perencanaan mereka. Untuk sistem penganggaran sendiri, masing-masing divisi membuat menurut perencanaan mereka masing-masing yang kemudian akan dikoreksi oleh manajer. Dan jika masih belum diterima harus dibenahi lagi. Setelah anggaran telah disetujui oleh manjer umum, maka barulah anggaran tersebut dapat diajukan ke pusat. Dalam perencanaan tersebut, masing-masing divisi harus mencantumkan target mereka. *****************************************

You might also like