You are on page 1of 7

Sidang Kabinet : Pengembangan Teknologi Informasi

Kamis,21 Juni 2001 15:46

I. Pendahuluan

Pesatnya kemajuan telekomunikasi, media, dan informatika atau telematika serta


meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara
kegiatan pemerintahan dan bisnis khususnya dibidang industri dan perdagangan.
Perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah
menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif
dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan
bangsa.

Infrastruktur jaringan informasi tidak saja diperlukan oleh masyarakat untuk


mengakses dan mendistribusikan informasi, baik di dalam negeri maupun global,
namun telah menjadi infrastruktur ekonomi yang sangat penting. Untuk dapat
memanfaatkan teknologi telematika yang berkembang dengan cepat, Indonesia
harus mengatasi tantangan modernisasi dan perluasan infrastruktur informasi
nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan infrastruktur informasi
nasional sangat penting untuk menggalang investasi dan mengembangkan berbagai
inovasi.

Pengembangan jaringan informasi pemerintah (government on-line) tak kalah


pentingnya. Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan
daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good
governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna memperbaiki pelayanan
publik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan kepemerintahan dan khususnya otonomi
daerah.

Agar pemerintah dapat meningkatkan hubungan kerja antar instansi pemerintah


serta dapat menyediakan pelayanan prima bagi masyarakat dan dunia usaha secara
efektif dan transparan, diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel
bagi semua departemen dan lembaga pemerintah, serta penerapan standardisasi
bagi berbagai hal yang terkait dengan penggunaan teknologi telematika secara luas.
Beberapa hal yang akan dilaksanakan termasuk pengembangan G-online backbone
bagi kepentingan semua instansi pemerintah dan penyediaan layanan masyarakat.
Disamping itu juga dilaksanakan pembaruan kerangka peraturan dan prosedur
transaksi di lingkungan pemerintah, serta membangun komitmen dan kesepakatan
untuk memperlancar pertukaran dan penggunaan informasi antar instansi
pemerintah.

Pengembangan government on-line merupakan suatu upaya pemerintah yang


strategis untuk mendorong perkembangan jaringan informasi nasional. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengembangan government on-line akan :

1. Mendorong terjadinya reformasi dalam penyelenggaraan kepemerintahan,


serta memungkinkan transparansi hubungan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah otonomi.

2. Meningkatkan akses masyarakat dan pelaku bisnis untuk mengakses


informasi dan mendapatkan pelayanan pemerintah.

3. Membentuk pasar bagi perkembangan industri teknologi informasi nasional.

Pengembangan government on-line yang dimaksud tidak hanya terbatas pada


pengembangan situs pemerintah (government web presence) yang menyediakan
sejumlah informasi. Government on-line harus lebih diartikan sebagai penerapan
teknologi jaringan informasi untuk mengotomatisasikan proses dan transaksi
kegiatan kepemerintahan, baik antar lembaga pemerintah maupun antara
pemerintah dengan masyarakat dan pelaku bisnis.

II. Pengembangan Teknologi Informasi

Pada saat ini kita semua menghadapi kenyataan akan perkembangan global yang
dicirikan dengan tantangan dan kompetisi yang cepat dan tepat. Untuk
mengantisipasi kondisi diatas, maka pembangunan Iptek di Indonesia difokuskan
pada usaha untuk mensinergikan kegiatan penelitian, pengembangan dan rekayasa
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari usaha pembangunan nasional. Usaha
tersebut untuk selanjutnya akan meningkatkan dan menjaga kesinambungan
produksi di dalam negeri serta menciptakan lingkungan sosial yang kondusif dengan
didukung oleh kualitas sumberdaya manusia yang menguasai Iptek.

Salah satu inti sari kebijakan strategis pembangunan Iptek Nasional adalah
peningkatan kualitas dan kesempatan Sumber Daya Manusia terhadap akses
informasi global. Sebagaimana tertuang dalam Jakstra Ipteknas 2000-2004 bahwa
pembangunan Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi hendaknya lebih bersifat
antisipatif. Oleh karena itu pembangunan Iptek dimasa mendatang perlu diarahkan
untuk pencapaian tujuan strategis pembangunan Ipteknas.

Merujuk pada tujuan srategis Jakstra Ipteknas tersebut, maka pembangunan Iptek
dititik beratkan pada pentingnya mempromosikan kemampuan Ipteknas, dalam
upaya menyelaraskan penciptaan �knowledge based society� dalam menuju pada
"information based society�.

Dalam konteks inilah, sesuai dengan fokus usaha pencapaian tujuan strategis
pembangunan Ipteknas maka Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi bersama-
sama dengan LPND Ristek mengembangkan :

1. IPTEKnet.

IPTEKnet diarahkan untuk menjadi "government on-line platform" sebagai


langkah perwujudan good governance dan transparansi pemerintahan dalam
meningkatkan layanan pemerintah kepada masyarakat industri pada
khususnya, yang meliputi :
a. Penyediaan information highway serta akses informasi yang aman dan
terpercaya bagi lembaga-lembaga pemerintah.
b. Pengembangan dan pemeliharaan arsitektur, interface, dan standar
informasi pemerintah.
c. Penyediaan pelayanan bagi lembaga-lembaga pemerintah untuk
penerapan interface dan standard informasi pemerintah,
pengembangan aplikasi yang berkaitan dengan on-line service and
monetary transactions, serta berbagai bentuk jasa lainnya.

2. Warung Informasi Teknologi (WARINTEK)

WARINTEK adalah program yang diinisiasi Kantor Menteri Negara Riset dan
Teknologi yang merupakan suatu sistem basis data Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) terpadu untuk mendorong program pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat berwawasan informasi dengan memberikan
kemudahan, layanan dan pendidikan pada masyarakat dalam mengakses
informasi.

Lingkup kegiatan WARINTEK antara lain layanan informasi IPTEK Terpadu,


pengembangan/pengolahan basis data/informasi IPTEK lokal, otomatisasi
jaringan komputer dengan menghubungkan ke beberapa sumber informasi,
serta pelatihan, peningkatan SDM dalam bidang dokumentasi, informasi, dan
perpustakaan.

KMNRT bersama sektor swasta antara lain dengan PT. Myohdotcom Indonesia
Tbk. dan Hewlett Packard Indonesia telah memprogramkan penyediaan
fasilitas WARINTEK sebanyak 9000 buah (WARINTEK 9000) dengan target
1000 buah pada tahun 2001, 5000 buah dalam tahun 2002 dan 3000 buah
dalam tahun 2003. Selain pembuatan WARINTEK baru, juga termasuk
penguatan sarana WARNET maupun POSYANTEKDES (berkoordinasi dengan
Departemen Dalam Negeri) atau lainnya yang sejenis yang telah ada saat ini.
Sejak diluncurkannya program WARINTEK 9000 pada 27 Februari 2001 oleh
Menteri Negara Riset dan Teknologi telah 517 WARINTEK yang sudah dan siap
beroperasi dengan sisa 1300 aplikasi yang belum selesai dievaluasi. Kondisi
ini mencerminkan pencapaian target perolehan 1000 WARINTEK yang akan
dibuat pada tahun 2001.

Kerjasama dengan pihak swasta ini diharapkan juga akan mewujudkan


interaksi diseminasi informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dan sekaligus
diharapkan dapat mendukung Program Warung Informasi Teknologi
(WARINTEK) KMNRT. Selain itu kegiatan ini secara substantif merupakan
proses pemberdayaan masyarakat untuk Teknologi Informasi. Manfaat lain
dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kualitas promosi dari
sektor usaha.

3. Program Aplikasi Komputer Berbahasa Indonesia.

Memasuki �dunia� telematika akan mungkin dilakukan apabila pengenalan


terhadap informatika terutama komputer sudah dimiliki oleh masyarakat
secara umum. Persoalannya adalah ketimpangan antara masyarakat di kota
besar dan di daerah dalam kemampuan memahami bahasa asing yang
dipakai pada setiap aplikasi komputer. Untuk mengatasi kendala tersebut
melalui Instruksi Presiden No. 2 tahun 2001 Presiden mencanangkan
penggunaan aplikasi komputer berbahasa Indonesia dengan pertimbangan
bahwa penggunaan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia perlu diwujudkan
dan dikembangkan untuk mempermudah pengguna komputer dalam
melaksanakan kegiatannya. Sebagai tindak lanjut dari Inpres tersebut KMNRT
telah membentuk Tim Koordinasi Telematika yang bertugas mengidentifikasi
program komputer, melakukan analisis penggunaan komputer dan
pengaplikasian penggunaan komputer. Selain itu juga dilakukan penyusunan
dokumen pemakaiannya dan pembakuan istilah penyempurnaan sistem
program komputer untuk penerapan bahasa Indonesia.

4. Pembangunan Pengembangan WEB Ristek

Kegiatan ini bertujuan menyediakan fasilitas (sarana) informasi berbasis Web


yang mampu menyediakan layanan secara cepat, tepat dan terkini tentang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dibawah wewenang Kantor Menteri
Negara Riset dan Teknologi melalui teknologi media internet. Pembangunan
dan pengembangan sistem jaringan informasi iptek dilakukan secara bertahap
dan berkesinambungan dengan pembenahan peralatan dan muatan (content)
Web Ristek (http://www.ristek.go.id). Sampai saat ini media Web cukup
efektif untuk mendifusikan dan mempromosikan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan iptek kepada masyarakat luas.

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM


PEMBANGUNAN
Pendahuluan

Dengan telah dilaksanakannya Undang – undang nomor 22 tahun 1999 tentang


Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu mengelola dan
memanfaatkan sumber daya daerahnya secara optimal. Peningkatan
kemampuan daerah dalam mengelola sumberdaya dimaksud merupakan suatu
hal yang krusial dalam upaya meningkatkan kemakmuran daerah. Disamping itu,
dalam perkembangan semangat demokrasi dimasyarakat, untuk mengatasi
keterpurukan bangsa baik di sektor ekonomi maupun sosial / budaya, masyarakat
menuntut terciptanya suatu sistim pemerintahan yang profesional, bersih dan
berwibawa.

Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah yang konkrit, kreatif dan efektif untuk
meningkatkan kinerja pemerintah mulai dari tahap perencanaan , pelaksanan,
dan pengawasan program – program pembangunan disegala bidang, sekaligus
dapat mencerminkan transparansi dan akuntabilitas didalam seluruh proses
kegiatannya. Berdasarkan pengamatan terhadap negara negara maju yang dinilai
mempunyai kinerja pemerintahan yang efektif dan efisien dengan performa yang
tranparan dan akuntabel seperti disebut diatas, disimpulkan bahwa umumnya
meningkatnya kinerja negara-negara tersebut berkat dukungan teknologi
telekomunikasi dan informasi dalam pelaksaanaan sistim pemerintahannya.

Sebagai contoh, di beberapa negara di Asia Pasific yang merupakan negara-


negara yang paling maju dalam pelaksanaan teknologi informasi seperti
Singapore dan Hongkong , terlihat korelasinya dengan kemakmuran yang telah
dicapai kedua negara tersebut.

Manfaat sektor teknologi informasi dan telekomunikasi dalam kemajuan yang


telah dicapai oleh negara – negara maju merupakan suatu kenyataan yang
diharapkan dapat memacu kita untuk juga dapat segera memanfaatkan teknologi
informasi dimaksud. Sejalan dengan hal diuraikan diatas, Pemerintah Pusat telah
menetapkan program pembangunan / pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang populer dengan istilah e-Government (Electronic Government)
menjadi bagian yang penting dalam proses pembangunan nasional maupun
daerah yang tercermin dengan diterbitkannya beberapa keputusan penting
diantaranya Inpres No. 6 Tahun 2001 Tentang Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika di Indonesia dan Inpres No. 3 Tahun 2003 Tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government , sehingga
dengan e-Government diharapkan akan dapat mendorong tercapai efisiensi,
konsistensi, kecepatan, ketepatan dalam proses kinerja pemerintah dan
transparansi dalam pelayanan administrasi pemerintah kepada masyarakat.

Penjelasan mengenai e-Government secara rinci dimuat pada beberapa pasal


seperti
Pasal 20

• Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah


secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good
governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna
antara lain memperbaiki pelayanan publik, meningkatkan efisiensi
pelaksanaan otonomi daerah, serta mengurangi berbagai kemungkinan
kebocoran anggaran.

Pasal 21

• Agar pemerintah dapat meningkatkan hubungan kerja antar instansi


pemerintah serta dapat menyediakan pelayanan bagi masyarakat dan
dunia usaha secara efektif dan transparan, diperlukan kerangka arsitektur
dan platform yang kompatibel bagi semua bagi semua departemen dan
lembaga pemerintah, serta penerapan standardisasi bagi berbagai hal
yang terkait dengan penggunaan teknologi telematika secara luas.
Beberapa yang akan dilaksanakan termasuk pengembangan G-online
backbone bagi kepentingan semua instansi pemerintah dan penyediaan
layanan masyarakat, memperbarui kerangka peraturan dan prosedur
transaksi di lingkungan pemerintah, serta membangun komitmen dan
kesepakatan untuk memperlancar pertukaran dan penggunaan informasi
antar instansi pemerintah.

Pasal 22

• Untuk keperluan itu pemerintah akan meningkatkan kesadaran dan


kesiapan penggunaan kemajuan teknologi telematika untuk
mengimplementasikan government on-line secara efektif, serta
mengintensifkan pendidikan dan pelatihan teknologi telematika untuk
meningkatkan keahlian pegawai negeri di semua tingkatan. Penjelasan
pada pasal-pasal tersebut diatas diharapkan akan menjadi konsep dasar
sistem informasi di seluruh sektor dan tingkatan pemerintah yang dikelola
secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat secara efektif dan efisien. Konsep tersebut akan menjadi
acuan bagi pembangunan dan pengembangan sistem informasi agar
terwujud interoperabilitas dan interkonektivitas elemen-elemen sistem
informasi di berbagai sektor dan antar tingkatan pemerintah. Dengan
sistim ini diharapkan sistem akan terintegrasi baik jaringan, aplikasi,
maupun content-nya , dan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi, struktur data nasional dapat dimanfaatkan oleh berbagai
instansi aksesibilitas yang tinggi dengan biaya terjangkau.

You might also like