You are on page 1of 16

Fonologi Generatif

oleh
Gusnawaty
P0300306002
Fonologi Generatif
• (a) Fonologi Segmental, dan
• pemenggalan kata, apa yang ”dirasakan” itulah yang
benar, pencarian fonetik universal, vokal, deretan
dasar, deretan campuran, konsonan, daerah artikulasi,
cara artikulasi, ciri-ciri distingtif, dan redundansi.
• (b) Fonologi Dinamis
• proses fonologis, kaidah fonologis, representasi dasar,
kaidah berurutan, representasi turunan, efek non
fonologis, dan fonologi wajar
A.Distinctive Features (Ciri-ciri
Pembeda)
• Simanjuntak Mangantar (1989) mengemukakan
bahwa fitur adalah ciri umum yang membedakan
satu benda atau bunyi dari satu jenis benda
(bunyi) yang lain. Misalnya /p/ dengan /n/.
Sedangkan distinctive features atau fitur
distingtif adalah ciri khusus yang membedakan
satu benda (bunyi) dari satu jenis benda-benda
yang lain dari jenis benda-benda yang sama.
Misalnya /p/ dengan /b/.
Ciri-ciri bunyi sbg unsur pembentuk
tuturan harus memenuhi 3 hal, yaitu:
• Ciri-ciri itu mampu memerikan
fonetik sistematis – fungsi fonetis
• Pada tataran yang lebih abstrak,
ciri-ciri itu berguna untuk
membedakan unsur-unsur leksikal
– fungsi fonemis
• Ciri-ciri itu menetapkan kelas-kelas
wajar, yaitu segmen-segmen yang
sebagai suatu kelompok mengalami
proses fonologis yang sama.
ciri-ciri fonetis dibedakan menjadi
dua tipe
• ciri-ciri yang berpasangan dan mewakili kehadiran atau
ketakhadiran suatu atribut, misalnya: nasal – oral;
bersuara-tak bersuara; tegang-kendur; beraspirasi-tak
beraspirasi; bundar-takbundar; belakang-depan; atau
sonoran-obstruen; dan
• ciri-ciri yang mewakili nilai-nilai pada skala, misalnya
untuk vokal: tinggi, sedang, rendah; sedang untuk
konsonan: cara artikulasi (hambat, frikatif), titik
artikulasi (labial, dental, velar, dll), pita suara (suara-
tak bersuara).
Bahasa Burmese

Fonetis makna Fonetis Makna

[ mi ] ‘ five’ [hmi] ‘to lean against’

[mwey] ‘ to give birth’ [hmwey] ‘fragrant’

[myi?] ‘ river’ [hmyay?] ‘to cure’

[ne] ‘small’ [hney] ‘slow’

[nwe] ‘to bend flexibly’ [hnwey] ‘to heat’

[ŋa] ‘five’ [hŋa] ‘tolend property’

[ŋou?] ‘stump (of tree)’ [hŋe?] ‘bird’


(Penerapan 1)
Penandaan Ciri-ciri alamiah suatu bunyi
[ m] [n] [ŋ]
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Labial alveolar velar
Nasal nasal nasal
Bersuara bersuara bersuara
[m] [n] [ŋ]
------------------------------------------------------------------------------------------------
Labial alveolar velar
Nasal nasal nasal
Tak bersuara tak bersuara tak bersuara
Cara penandaan ciri-ciri alamiah bunyi menurut teori Generatif:

[m] [n] [ŋ] [m] [n] [ŋ]


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sonoran - - - - - -
Konsonantal + + + + + +
Kontinuan - - - - - -
Pelepasan tertunda - - - - - -
Bersuara + + + - - -
Anterior + + - + + -
Koronal - - + - - +

Penerapan 2: Menemukan kaidah yang terjadi pada data bahasa Birma di atas.
Perhatikan Kondisi kemunculan bunyi voiceless pada data tersebut.
Apakah Voiced dan voiceless merupakan fonem yang berbeda?

Penerapan 3: Kita memerlukan data lebih banyak. APAKAH segmen-


segmen sebagai suatu kelompok mengalami proses folnologis yang
sama?
C. Kaidah-kaidah Fonologis

Ada 4 kaidah yang dibahas dalam fonologi


generatif, yakni:

• Kaidah perubahan ciri


• Kaidah pelesapan dan
penyisipan,
• Kaidah permutasi dan
perpaduan,
• Kaidah bervariasi
1. Kaidah perubahan ciri

• Untuk memperhatikan perubahan ciri


dalam suatu bahasa maka harus
diperhatikan tiga hal:
(1) segmen mana yang berubah,
(2) bagaimana segmen itu berubah,
(3) dalam kondisi apa segmen itu berubah.
Perhatikan kembali data bahasa Birma tadi
2. Kaidah Pelesapan dan Penyisipan
• Pelesapan dinyatakan dengan tanda Ø, simbol nol.
Bunyi yang mengalami pelesapan muncul di sebelah kiri
tanda panah, dan lesap di sebelah kanan.
• Contoh Pelesapan diambil dari bahasa Perancis, bon bÕ

V K V
+ nasal Ø + nasal ______
Contoh Penyisipan
Data Bahasa Yoruba (Schane and Bendixen, 1992, 38)

Progresif kala kini arti


Kata dasar

kuro ŋkuro stop

raso nraso membeli baju

wi ŋwi berkata

lo nlo pergi

bajέ mbajέ rusak

fibanujέ mfibanujέ sedih

tέyonrin ntέyonrin Menekan pasir

Perhatikan:
wujud prefiks progresif kala kini
jenis proses yang ditunjukkan
Kaidah Transformasi

V K # V K #
+nasal +Nasal + nasal

Kaidah ini dibaca: Vokal sebelum konsonan di posisi akhir kata


menjadi vokal nasal sebelum konsonan di posisi akhir kata.

Dalam Format transformasional, kaidah tsb dibuat sbb:

V K 1 2 3

+nasal # +Nasal

1 2 3
Metatesis dan Perpaduan

Metatesis

V - konsonantal KV 1 3 2 4
- kontinuan

1 2 3 4

Perpaduan

K - silabis 1 Ø
- konsonantal + bundar
+ bundar
1 2
Kaidah Bervariasi

• Assimilasi
• Dissimilasi
Thank You

You might also like