You are on page 1of 18

PLENO

Skenario 1 Community Medicine

KELOMPOK 9

Laili Hasanah Linni Tawbariah Muhamad Dwi Nugroho Ni Made Agusuriyani D P Hilyati Ajrina Iin Purnama Sari Syahrul Habibi N. Toni A N Pinem

1018011013 1018011014 1018011017 1018011019 1018011064 1018011065 1018011098 1018011099

KLB KOLERA DI LONDON, 1840


Pada pertengahan tahun 1840-an di distrik soho dan golden square, broad street london,KLB ( kejadian luar biasa ) penyakit menular kolera terjadi. Di wilayah seluas 250 yard dari persimpangan cambridge street dan broad street, terjadi di sekitar lima ratus serangan fatal kolera dalam sepuluh hari terjadi outbreak. Dr snow ( 1813-1858) seorang dokter terkemuka dan ahli anestesi untuk ratu victoria, inggris, meneliti riwayat alamiah penyakit, kolera dengan mengindentifikasi masa inkubasi, jangka wakyu dari infeksi samkpai kematian, cara penularan penyakit, penting perpindahan penduduk dari wilayah yang berbahaya dan menemukan bahwa kolera merupakan penyakit dengan masa inkubasi singkat dan durasi singkat. Ia juga melakukan sesuatu yang sekarang disebut investigasi wabah, yakni meneliti sumber kontami nasi air, penyebab infeksi dan aliran air bawah tanah dengan mengujinya dari sumur dan pompa. Temuannya menunjukan bahwa hampir semua kasus kematian berdekatan dengan pompa di broad street. Sedangkan pabriki bir dan pabrik lain yang mengunakan sumur sendiri merupakan komunnitas yang terlindungi. Kiemudian ia menyusun data berdasarkan perjalanan epedmi, kasus baru waktu mulai epidemic waktu puncak dan waktu redanya. Dr Snow juga melakukan aktivitas dasar surveilens yaitu pergerakan penduduk, sumber pajanan, penularan penyakiit di antara orang yang tinggal berdekatan dan berjauhan dan penyebabnya yang potensial serta mengevaluasi temuanya untuk mengendalikan ( dan mencegah ) penyakit, demi kesehatan komunitas setempat . Dr snow telah menetapkan prinsip-prinsip dasar untuk banyak pendekatan epidemiologi yang terbukti berguna sampai sekarang. ( disadur, sebagian dari an inroduction to epdemiology, oleh thomas C timmreck, 1998 )

LEARNING OBJECTIVES
1.

Fungsi surveillance dan pembagiannya

2.
3. 4. 5.

Ruang lingkup kedokteran matra dan aspek-aspek pelaksanaannya


Wabah penyakit Mekanisme untuk menetapkan KLB pada suatu daerah Cara untuk mendeteksi atau memprediksi/pelacakan suatu kejadian untuk menjadi KLB

6.

Penanggulangan KLB

SURVEILLANCE
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terusmenerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

TUJUAN DAN FUNGSI SURVEILLANCE


1.
2.

Memonitor kecenderungan (trends) Penyakit


Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak

3.

Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease burden) pada populasi

4.

Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas,membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan

5. 6. 7.

Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan Mengidentifikasi kebutuhan riset Memantau efektivitas program kesehatan

JENIS JENIS SURVEILLANCE


1. Surveilans Individu Surveilans individu (individual surveillance) mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, memungkinkan dilakukannya isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.

2. Surveilans Penyakit Surveilans penyakit (disease surveillance) melakukan pengawasan terusmenerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporanlaporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.

3. Surveilans Sindromik Syndromic surveillance (multiple disease surveillance) melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit 4. Surveilans Berbasis Laboratorium Surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit infeksi.

5. Surveilans Terpadu Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama.
6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi manusia dan binatang serta organisme, memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara

RUANG LINGKUP SURVEILANS


1. Surveilans penyakit menular & faktor risiko 2. Surveilans penyakit tidak menular & faktor risiko

3. Surveilans masalah kesehatan


4. Surveilans kesehatan lingkungan & perilaku 5. Surveilans kesehatan matra

KESEHATAN MATRA
Merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna adaptasi terhadap kondisi / keadan matra

RUANG LINGKUP KESEHATAN MATRA (KEPMENKES 1215/MENKES/SK/XI/2001)


Kesehatan Matra Lapangan (Darat) Upaya Kesehatan Haji; Upaya Kesehatan Transmigrasi; Upaya Kesehatan Penanggulangan Korban Akibat Bencana; Upaya Kesehatan di bumi perkemahan; Upaya Kesehatan Akibat Gangguan Kamtibmas; Upaya Kesehatan Lintas Alam; Upaya Kesehatan Bawah Tanah; Upaya Kesehatan Wisata dll. Kesehatan Matra Kelautan dan Bawah Air ( Laut ) Upaya Kesehatan Penyelaman dan Hyperbarik; Upaya Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai Ini merupakan Domain dari Kesehatan TNI AL. Kesehatan Matra Dirgantara ( Udara ) Upaya Kesehatan Penerbangan Ini merupakan Domain dari TNI AU.

WABAH
Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU RI No. 4/1984 tentang wabah penyakit menular).

KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu (Kep. Dirjen PPM&PLP No.451I/PD.03.04/1991 Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB).

PENETAPAN KLB

Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 x dibandingkan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu) CFR suatu penyakit dl suatu kurun waktu tertentu menunjukkkan kenaikan 50% atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya Proporsional Rate penderita baru dr suatu periode ttt menunjukkan kenaikan 2 x dibandingkan periode yg sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya

Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.

Beberapa penyakit khusus: Kholera,/DHF/DSS : Setiap peningkatan kasus dari periode sebelum nya (pada daerah pandemis) Terdapat satu/lebih penderita baru dimana pd periode 4 minggu sebelumnya daerah tsb dinyatakan bebas dari penyakit tersebut.
Beberapa penyakit yang di alami 1 atau lebih penderita : Keracunan makanan Keracunan pestisida

MEMPREDIKSI KLB
Analisis Situasi Awal Penentuan / penegakan / verifikasi diagnosis Penentuan adanya wabah Tampilkan epidemiologi deskriptif Uraian keadaan wabah Analisis Lanjutan Usaha penemuan kasus tambahan Rancang studi epidemiologi untuk menguji hipotesis Analisis data Menegakkan hipotesis Tindak pemadaman wabah dan tindak lanjut Buat laporan lengkap/komunikasikan hasil investigasi / penyelidikan

PENAGGULANGAN KLB
1.

Penetapan populasi rentan thd KLB berdasarkan waktu, tempat pada kelompk masyarakat Langkah-langkah penetapan populasi rentan : Memperkirakan adanya pop rentan KLB berdasar informasi dan data serta mempelajari gambaran klinis (gejala,cara penularan,cara pengobatan) dan gambaran epid (sumber&cara penularan, klp masy yg sering terserang, jml kasus,kematian, faktor ling, budaya yg berpengaruh thd KLB)

2.

3.

Pengumpulan data (laporan rutin, data penyelidikan epid, laporan rutin data kesakitan&kematian dr puskesmas/RS yg teratur & lengkap, data lab yg memberikn infoms penyebab peny, data faktor risiko Pengolahan dan penyajian data (tabel, grafk, peta) Analisis dan interpretasi Deseminasi informasi

4. 5. 6.

You might also like