You are on page 1of 15

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Kota Surabaya memiliki kedudukan yang sangat strategis, bahkan menjadi pusat pengembangan wilayah Indonesia bagian timur. Hal ini memacu terjadinya perkembangan kota yang sangat dinamis, sehingga perlu adanya suatu upaya pengendalian terpadu agar perkembangan dan pembangunan kota menjadi terarah. Selain itu, adanya penetapan peraturan perundangan baru yang perlu diacu dalam penyusunan produk rencana tata ruang menjadi dasar dari pelaksanaan review rencana umum dan rencana rinci yang pernah disusun sebelumnya. Pelaksanaan review rencana umum yaitu review RTRW Kota Surabaya sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2009 untuk menjalankan amanat UU No. 26 tahun 2007. Sedangkan review rencana rinci, dalam hal ini adalah Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) di 12 Unit Pengembangan (UP), akan dilaksanakan secara bertahap mulai Tahun 2011. RDTRK UP Tunjungan yang pernah disusun tahun 2006 masih mengacu pada UU No. 24 tahun 1992. Sehinga perlu dilakukan review RDTRK UP Tunjungan sesuai dengan review RTRW Kota Surabaya Tahun 2009, UU No. 26 Tahun 2007 dan kondisi wilayah saat ini. Unit Pengembangan Tunjungan merupakan kawasan yang memiliki

perkembangan cukup pesat. UP Tunjungan terletak di kawasan pusat kota Surabaya yang memiliki fungsi-fungsi utama sebagai kawasan perdagangan jasa, permukiman dan pemerintahan.

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I-1

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Dengan disusunnya Review Penyusunan RDRK UP Tunjungan, diharapkan perencanaan dan pengendalian pada kawasan UP Tunjungan ini dapat dilakukan secara terpadu dan konsisten sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada serta mengacu pada peraturan perundangan yang sudah ditetapkan.

2. Tujuan Khusus Menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan dan keserasian

perkembangan UP Tunjungan sesuai dengan Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2009.

1.2.

MAKSUD, TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT

Mewujudkan perkembangan UP Tunjungan secara terpadu yang dapat menjamin keterpaduan antar kegiatan dan antar kawasan di wilayah UP Tunjungan secara selaras, serasi dan efisien.

1.2.1. Maksud dan Tujuan Review RDTRK UP Tunjungan dilakukan mengingat RDTRK UP Tunjungan Tahun 2006 masih mengacu pada UU No. 24 tahun 1992 dan tidak sesuai dengan review RTRW Kota Surabaya Tahun 2009, UU No. 26 Tahun 2007 serta kondisi wilayah saat ini. Sehingga penyusunan arahan penataan ruang UP Tunjungan dalam skala Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) bermaksud untuk : 1. Menciptakan lingkungan yang sehat, teratur, aman serta efisien dengan memberikan fasilitas pelayanan yang lengkap, tepat dan memenuhi persyaratan dengan memperhatikan kaidah/norma-norma sosial kultural setempat. 2. Menyusun suatu produk rencana tata ruang yang merupakan pedoman bagi Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatur, mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan pembangunan sehingga mencapai sasaran dalam rangka :

Menciptakan lingkungan yang sehat, teratur, aman serta efisien dengan memberikan fasilitas pelayanan yang lengkap, tepat sesuai dengan rencana tata ruang dengan memperhatikan kondisi dan potensi yang ada.

1.2.2. Sasaran dan Manfaat Untuk mencapai tujuan di atas, maka sasaran penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan ditetapkan sebagai berikut : Tersusunnya penyempurnaan RDTRK UP Tunjungan yang telah disusun

sebelumnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan saat ini dan sesuai peraturan perundangan yang telah ditetapkan, sehingga dapat mewujudkan tertib penataan ruang serta tertib pemanfaatan lahan dalam pelaksanaan pembangunan.

Tertib pembangunan. Tertib pengaturan ruang secara terinci.

3. Menyusun suatu produk rencana tata ruang yang merupakan pedoman bagi masyarakat Kota Surabaya dalam melakukan pembangunan, terutama pembangunan fisik di wilayah perencanaan. Review penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan bertujuan untuk : 1. Tujuan Umum Penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pengesahan hukum rencana rinci yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada dan mengacu pada peraturan perundangan yang sudah ditetapkan berupa Raperda.
B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A

Tersusunnya naskah hukum dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah. Terwujudnya pengembangan wilayah UP Tunjungan sebagai salah satu

pusat perkembangan wilayah Kota Surabaya dengan fungsi utama sebagai kawasan perdagangan jasa, permukiman dan pemerintahan. Manfaat dari Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan adalah sebagai pedoman untuk :

Pemberian advice planning (saran dalam perencanaan) wilayah Tunjungan.

UP

Pengaturan bangunan setempat.

I-2

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana tata bangunan dan lingkungan.

10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059). 11. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Pelaksanaan program pembangunan.

1.3.

DASAR HUKUM
Dasar hukum bagi landasan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 No.104, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1960 No.3034). 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Nomor 22 Tahun 1984 Tambahan Lembaran Negara No.3274). 3. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848) 4. Undang-undang Nomor 36 Tahun Republik Indonesia Nomor 3881). 5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 94). 6. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 2004 No.132, Tambahan Lembaran Negara No.4444). 7. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725). 8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Tahun 2005 No.108, Tambahan Lembaran Negara No.4548). 9. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025). 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran

Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188). 12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak-Hak Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat, dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1996 No.104, Tambahan Lembaran Negara No.3660). 13. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 Tentang Penertiban dan

Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Tahun 1998 No.51 Tambahan Lembaran Negara No.3745). 14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838). 15. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Tahun 2000 Tambahan Lembaran Negara 3943). 16. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4242). 17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833). 18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103). 19. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160). Peta No.20,

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I-3

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

20. Peraturan Kepala BPN Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 21. Peraturan Menteri PU Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. 22. Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisa Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang. 23. Peraturan Menteri PU Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya. 24. Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan. 25. Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 26. Permendagri Nomor 8 Tahun 1998, tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah. 27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah. 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan RTH Kawasan Perkotaan. 29. Kepmendagri nomor 59/1987, tentang Petunjuk Pelaksanaan Permendagri nomor 2/1997 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota. 30. Kepmenkimpraswil Nomor 327/KPTS/M/2002, tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang. 31. Kepmenhub Nomor 35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum.

32. Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan Aturan Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL. 33. Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK.687/AJ206/DRJD/2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur. 34. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur. 35. Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2006 tentang Kawasan Pengendalian Ketat. 36. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. 37. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2005 Nomor 2/E). 38. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum. 39. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya. 40. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah Pasar Surya. 41. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 80 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kota Surabaya.

1.4.

RUANG LINGKUP PERENCANAAN

1.4.1. Lingkup Wilayah Batas wilayah Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : UP. V Tanjung Perak Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Krembangan

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I-4

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

(Kel. Krembangan Selatan), Kec. Pabean Cantikan (Kel. Bongkaran), Kec. Semampir (Kel. Ampel). Sebagian UP. III Tambak Wedi Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Kenjeran (Kel. Sebelah Selatan Sidotopo Wetan dan Kel. Kali Kedinding). : UP. VII Wonokromo Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Wonokromo (Kel. Sebelah Barat Darmo dan Kel. Ngagel). : Sebagian UP. XI Tambak Oso Wilangon Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Asemrowo (Kel. Asemrowo) UP. VII Wonokromo Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Sawahan (Kel. Sebelah Timur Sawahan dan Kel. Kupangkrajan). : UP. IV Dharmahusada Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Tambaksari (Kel. Tambaksari, Kel. Pacarkeling), Kec. Gubeng (Kel. Gubeng).

e. Kelurahan Jepara (luas 68,87 Ha) 3. Kecamatan Genteng (luas 417,01 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu : a. Kelurahan Embong Kaliasin (luas 133,67 Ha) b. Kelurahan Ketabang (luas 138,76 Ha) c. Kelurahan Genteng (luas 53,15 Ha) d. Kelurahan Peneleh (luas 57,98 Ha) e. Kelurahan Kapasari (luas 33,45 Ha) 4. Kecamatan Tegalsari (luas 430,54 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu : a. Kelurahan Keputran (luas 95,23 Ha) b. Kelurahan Dr. Sutomo (luas 138,42 Ha) c. Kelurahan Tegalsari (luas 53,83 Ha) d. Kelurahan Wonorejo (luas 67,37 Ha) e. Kelurahan Kedungdoro (luas 75,69 Ha) Batas wilayah UP Tunjungan lebih jelasnya dapat di lihat peta 1.4.1.

Lingkup wilayah (teritorial) menunjukkan batas wilayah perencanaan secara fisik. Lingkup wilayah Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan dengan luas 1521,01 Ha meliputi wilayah administrasi : 1. Kecamatan Simokerto (luas 266,47 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu: a. Kelurahan Kapasan (luas 51,74 Ha) b. Kelurahan Tambakrejo (luas 54,11 Ha) c. Kelurahan Simokerto (luas 87,74 Ha) d. Kelurahan Sidodadi (luas 35,26 Ha) e. Kelurahan Simolawang (luas 37,62 Ha) 2. Kecamatan Bubutan (luas 406,99 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu : a. Kelurahan Tembok Dukuh (luas 56,59 Ha) b. Kelurahan Bubutan (luas 85,07 Ha) c. Kelurahan Alon-alon Contong (luas 58,44 Ha) d. Kelurahan Gundih (luas 138,02 Ha)
B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A

1.4.2. Lingkup Materi Lingkup Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan meliputi : Tujuan Pengembangan serta Pengembangan Perekonomian Wilayah Penyempurnaan Rencana Struktur Ruang yang meliputi : Rencana Persebaran Penduduk, Rencana Fungsi dan Sistem Perwilayahan serta Rencana Sistem Jaringan Penyempurnaan Rencana Kebutuhan Fasilitas Umum yang meliputi Rencana Fasilitas Kesehatan, Rencana Fasilitas Pendidikan, Rencana Fasilitas Peribadatan, Rencana Fasilitas Perdagangan dan Jasa, Rencana Fasilitas Rekreasi dan Olahraga, Rencana Fasilitas Pemerintahan, Rencana Ruang

I-5

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Terbuka Hijau, Rencana Ruang Terbuka Non Hijau, serta Rencana Ruang Sektor Informal Penyempurnaan Rencana Pola Ruang meliputi Rencana Kawasan Lindung dan Rencana Kawasan Budidaya. Penyempurnaan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi Rencana Lansekap Kota, Rencana Intensitas Bangunan serta Rencana Tampilan Bangunan. Penyempurnaan Rencana Mitigasi Kawasan Rawan Bencana. Indikasi Program Pembangunan Penyempurnaan Rencana Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang meliputi : Sistem Zonasi,

Mekanisme Insentif dan Disinsentif, Mekanisme Perijinan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah sebagai unsur kelengkapan legalitas Review RDTRK UP Tunjungan.

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I-6

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Peta 1.4. 1 Batas Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di UP Tunjungan

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I-7

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

1.4.3. Dimensi Waktu Perencanaan Review Rencana Detail Tata Ruang Kota UP Tunjungan mempunyai dimensi waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun kedepan dan ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Dimensi waktu perencaaan ini disesuaikan dengan masa berlaku Rencana Tata Ruang Wilayah (Undang-Undang No. 26 tahun 2007 pasal 26 ayat 4.).

kebutuhan ekstensifikasi. kebutuhan intensifikasi. perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan.

Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan. ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan pelaksanaan

d. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kota Perumusan pembangunan dan pemanfaatan ruang. Masyarat berhak berperan serta dalam

1.5.

METODOLOGI RENCANA
Proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh langkahlangkah penentuan kawasan perencanaan, identifikasi potensi dan masalah pembangunan, perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kota, dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang Kota. a. Penentuan kawasan perencanaan perkotaan ; Dalam menentukan kawasan perencanaan perkotaan dilakukan berdasarkan tingkat urgensi/keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi Wilayah Kota. b. Identifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang kawasan

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota. Peran serta masyarakat dalam penataan ruang dapat diwujudkan dalam bentuk pengajuan usul, memberi saran, atau mengajukan keberatan kepada pemerintah melalui forum jaring aspirasi yang diselenggarakan selama proses penyusunan RDTRK. Dengan demikian, produk RDTRK merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku pembangunan (stakeholders), termasuk masyarakat. e. Penetapan rencana tata ruang Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dengan persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan daerah. Proses perencanaan tersebut dipergunakan "Pendekatan Terpilah Berdasarkan Pertimbangan Menyeluruh" (dengan pertimbangan menyeluruh disini dapat diartikan telah disesuaikan dengan landasan hukum yang ada serta ketentuan yang ada didalam kerangka acuan kerja dengan urutan dan kerangka pikir sebagaimana tercantum pada bagan alir kerangka pikir Lihat Gambar 1.5.1 Kerangka Pikir Review RDTRK UP Tunjungan.

Analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan suatu kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan strategis dari pemerintah daerah setempat untuk pengembangannya. Terdapat suatu permasalahan dalam perwujudan ruang kawasan seperti masalah kemacetan, keterbatasan pelayanan fasilitas dan utilitas, pengembangan pariwisata, dan sebagainya.

c. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor/kegiatan potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi pelayanan. Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup :

Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan. Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan. Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan. Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan.

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I-8

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Gambar 1.5.

1 Kerangka Pikir Penyusunan RDTRK UP Tunjungan

1.5.1. Pendekatan Perencanaan Pekerjaan penyusunan Review RDTR Tunjungan berkontekskan rencana rinci yag dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang dengan memperhatikan keterkaitan antara kegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.
B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A

I-9

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

1. Dasar Pendekatan

Review RDTRK UP Tunjungan sebagai sebuah desain pedoman detail pengembangan kawasan bagian wilayah kota ke masa depan, dilakukan dengan :

Kota adalah tempat dimana setiap individu manusia harus dapat hidup bermartabat, aman dan harmonis, dimana pencapaian terbesar dari kehidupan modern dan kemudahan abadi yang diberikan oleh keindahan alam harus tersedia secara adil bagi semua warga masyarakat.

perlu dapat

Metoda pendekatan melaras (standard ketentuan lokal / adat). Metoda menurut unit dalam sebuah struktur yang terhirarkis (standard ketentuan internasional dan nasional/regional). Dengan demikian, Review RDTRK UP Tunjungan diharapkan dapat

Kota adalah places (struktur ruang fisik 2-3 dimensional & non-fisik), dan bukan hanya sekedar space. Dalam proses dinamisasi, suatu kota (UP) cenderung menuju kepada evolusi daripada preservasi, dan unit pengembangan sebagai artefak-urban (monumen-monumen) yang berevolusi harus mampu tampil sebagai elemen pengembangan yang propelling.

mewujudkan serta mengkonstruksikan sebuah kota ideal yang merupakan cerminan dari sinergi arsitektur kota, sejarah kota serta ekologi kota. Elemen-elemen eksisting dan yang baru, sebagai pembentuk struktur massa (ruang) perkotaan, dirancang dalam visi :

Kota bersifat dinamis, cenderung berkembang menjadi lost space ; area urban yang tidak diinginkan yang tidak memberikan sumbangan positif pada pembentukan lingkungan sekeliling, tanpa definisi dan batas yang jelas, serta gagal menghubungkan elemen-elemen kota yang bertalian.

Memperkuat elemen-elemen perkotaan yang sudah ada di dalam suatu kawasan supaya kawasan itu lebih jelas realitanya.

Mentransformasikan elemen-elemen perkotaan yang masih berbenturan di dalam suatu kawasan supaya kawasan itu lebih mendukung realitanya.

2. Konsep Pendekatan Melihat kenyataan bahwa UP Tunjungan adalah sebuah struktur ruang dengan karakteristik: kawasan pusat kota yang di dalamnya berkembang pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa serta permukiman formal (real estate) dengan berbagai infrastruktur di dalamnya dan adanya pusat kegiatan perdagangan dan jasa sebagai suatu central bussiness district yang dihubungkan dengan moda transportasi, maka desain Review RDTRK UP Tunjungan untuk pengembangan ke masa depan perlu didasarkan kepada konsep dan visi & misi ke depan untuk :

Memperkenalkan elemen-elemen perkotaan yang belum ada di dalam suatu kawasan supaya kawasan itu lebih berarti dalam realitanya.

1.5.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan perkerjaan penyusunan Review Rencana Detail Tata Ruang Kota UP Tunjungan dilakukan melalui beberapa tahapan utama dimana di sesuaikan dengan penyusunan laporan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

Menjamin keberlanjutan kehidupan individu dan publik yang telah ada. Pengembangan jaringan / akses primer-sekunder. Perlindungan ekosistem (sumber penghidupan & kehidupan). Konservasi lingkungan dan keseimbangan alam (perbandingan antara ruang-luar terbuka dan ruang-terbangun) dengan substitusi teknologi.

Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan Tahap Penyusunan Laporan Akhir dan Album Peta Tahap Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan Papan Informasi

Mekanisme insentif dan disinsentif.

1. Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan

3. Metoda Pendekatan

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I - 10

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Tahapan penyusunan laporan pendahuluan merupakan tahapan awal dari penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan mencakup berberapa kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Persiapan yaitu berupa penyiapan data atau informasi yang akan dimanfaatkan dalam penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan. Persiapan-persiapan yang dilakukan antara lain persiapan materi, instrumen atau kelengkapan untuk survei yang berupa :

Pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung pada saat terjun ke lokasi penelitian. d. Survei dan observasi lapangan, yang meliputi pengumpulan data langsung dari lapangan, aspirasi masyarakat, dan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik wilayah kota secara keseluruhan, penggunaan lahan, transportasi kota, utilitas, kondisi sarana dan prasarana sosial, kondisi fasilitas umum. Pada kegiatan ini juga dilakukan pencatatan, pengukuran, perekaman foto dan penggambaran kondisi lapangan. Hasil survei dan observasi akan diuraikan secara jelas dan akurat sehingga potensi-potensi dan permasalahan tersebut benar-benar diidentifikasi dengan baik. e. Survei instansional, survei instansional ini dilakukan pada Dinas/Instansi,

Peta dasar dan peralatan material yang diperlukan untuk kegiatan survei secara keseluruhan.

Pemetaan kondisi eksisting wilayah perencanaan dengan menggunakan Citra Satelit resolusi tinggi.

Menyusun

desain

survei

yang

berisi

daftar

data/informasi

yang

perusahaan atau institusi baik pemerintah maupun swasta untuk mengumpulkan data-data baik kualitatif maupun kuantitatif dalam berbagai aspek (fisik, sosial, ekonomi, dan lain-lain) yang terkait dan dapat bermanfaat dalam penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan. f. Pada tahap pendataan identifikasi ini juga dilakukan sosialisasi dengan pola komunikasi dan interaktif 2 (dua) arah dengan masyarakat mengetahui aspirasi masyarakat secara langsung. Hasil identifikasi secara lengkap selanjutnya diolah pada tahap kompilasi dan pengolahan data, yaitu dengan pengorganisasian data, mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan uraian-uraian sehingga dapat dipilah-pilah antara data yang terkait (relevan), kurang terkait atau tidak terkait dengan penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan. Kegiatan pendataan dan identifikasi ini setidaknya mendapatkan data-data tentang :

diperlukan, instansi yang akan disurvei, alternatif metoda analisa yang akan digunakan serta output dari data-data yang dikumpulkan.

Penyusunan daftar pertanyaan untuk kuisioner dan wawancara.

b. Studi Literatur yang berupa pengkajian data (review kebijakan) atau informasi dari data literatur yang telah ada dan terkait dengan rencana tata ruang wilayah yang ada serta dapat digunakan sebagai acuan awal dalam penyusunan RDTRK UP Tunjungan. Setelah melalui kegiatan tersebut diatas, kemudian dilakukan pendataan dan identifikasi untuk mengetahui kondisi dan potensi wilayah perencanaan. Pendataan dan identifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : a. Interview/wawancara , yang dilakukan terhadap pihak-pihak yang berkompeten seperti aparat pemerintah, RW, RT, tokoh masyarakat, atau pihak-pihak lain yang dianggap dapat memberikan data penting yang dapat digunakan untuk mendukung Review RDTRK UP Tunjungan. b. Penyebaran kuisioner, yang terdiri dari sistem pertanyaan tertutup, terbuka dan campuran yang disebarkan kepada para sampel/responden. c. Observasi , yang dilakukan dengan pencatatan-pencatatan, pengukuran,

untuk

Proporsi pemanfaatan lahan (lahan terbangun / tidak terbangun), dan jenis-jenis pemanfaatan lahan (perumahan, pendidikan, kawasan lindung, perindustrian, dan lain-lain).

Karakteristik Fisiografi Wilayah, Status Pemilikan Tanah lingkungan Kondisi Perekonomian pada kawasan UP Tunjungan.

perekaman foto dan penggambaran sesuai dengan konteks penelitian.


B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A

I - 11

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Karakteristik Struktur Ruang yang terdiri Kondisi Kependudukan dan Sosio-kultural, Jaringan Transportasi, Jaringan Utilitas, Jumlah dan Sebaran Fasilitas (pelayanan kegiatan kawasan).

Analisa Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat

Keseluruhan hasil identifikasi dan analisa pada tahap tersebut harus dapat ditampilkan secara jelas dan sistematis dalam Laporan Pendahuluan, baik dalam bentuk uraian narasi (deskriptif), gambar, skema, tabel-tabel, dll sehingga dapat memberikan gambaran terhadap proses serta hasil-hasil identifikasi dan analisa yang telah dilakukan.

Karakteristik pola ruang Wilayah yang terdiri dari analisa terhadap Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

Karakteristik Identitas Lingkungan (Tata Bangunan dan Lingkungan). Potensi dan permasalahan kawasan, terutama pemanfaatan lahan dan perencanaan pembangunan kawasan antara lain : keberadaan PKL, banjir, dan lain-lain.

2. Tahap Penyusunan Laporan Akhir dan Album Peta Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu analisa terhadap hasil pendataan dan indentifikasi yang diperoleh pada tahap sebelumnya dan penyusunan Review Rencana Detail Tata Ruang Kota UP Tunjungan berdasarkan pada teori dan standar-standar perencanaan yang ada. a. Penyusunan Laporan Akhir Tahap penyusunan rencana merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan. Sebelum penyelesaian tahap akhir, konsep laporan rencana (draft) ini akan dibahas dalam seminar (diskusi terbatas) yang melibatkan kalangan Pemerintah Kota, perwakilan masyarakat, unsur pakar dan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan dan profesi yang terkait. Berdasarkan hasil masukan yang diperoleh pada saat lokakarya/diskusi, selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan terhadap draft laporan rencana untuk dijadikan Laporan Rencana. Dalam Laporan Rencana ini akan diuraikan hasil dari proses analisa dan rencana detail tata ruang. Sedangkan hasil rencana dalam penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan ini setidaknya meliputi :

Informasi dan aspirasi dari masyarakat terkait dengan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada di wilayah perencanaan serta harapan untuk rencana pengembangan ke depan.

Kegiatan yang dilakukan setelah tahap kompilasi dan pengolahan data tahap ini yaitu analisa terhadap hasil identifikasi yang diperoleh yang berdasarkan pada teori dan standar-standar perencanaan maupun peraturan-peraturan yang mendukung analisa tersebut. Hasil-hasil analisa setidaknya meliputi :

Tinjauan kebijakan dan arah pengembangan wilayah. Analisa struktur ruang yang meliputi : Analisa Persebaran Penduduk, Analisa Struktur Ruang, Analisa Blok, Analisa Skala Pelayanan, Analisa Sistem Jaringan (Sistem Jaringan Pergerakan dan Sistem Jaringan Utilitas).

Analisa terhadap Fasilitas Umum. Analisa Peruntukan Blok/Pola Pemanfaatan Ruang, yang meliputi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

Penyempurnaan Rencana Struktur Ruang

Rencana struktur ruang meliputi rencana persebaran penduduk, struktur ruang, rencana blok, rencana skala pelayanan, rencana sistem jaringan (sistem jaringan pergerakan dan sistem jaringan utilitas.

Analisa Penataan Bangunan dan Lingkungan (Amplop Ruang) yang terdiri Analisa Tata Kualitas Lingkungan, Analisa Tata Bangunan, Analisa Garis Sempadan.

Penyempurnaan Rencana Fasilitas Umum

Analisa Kawasan Mitigasi Bencana.

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I - 12

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Rencana fasilitas umum meliputi rencana fasilitas sosial dan umum, rencana fasilitas ekonomi, rencana fasilitas budaya, rencana ruang terbuka hijau, rencana ruang terbuka non hijau, rencana sektor informal.

Penyempurnaan gambar perspektif/ilustrasi (gambar 3 Dimensi) pada beberapa kawasan strategis dan/atau yang potensial untuk dikembangkan.

Penyempurnaan Rencana Peruntukan Blok (pola ruang), yang terdiri dari :

Hasil proses analisa dan rencana ini secara lengkap dituangkan dalam Laporan Akhir dengan jelas dan sistematis dilengkapi dengan uraian deskriptif, gambar, skema, tabel-tabel, dan lain-lain. b. Album peta Hasil analisa dan rencana tersebut juga dituangkan dalam Album Peta yang berisi gambar peta dengan skala 1 : 5.000 yang mudah terbaca, sehingga dapat dijadikan pedoman pemanfaatan lahan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan. Penggambaran peta dilakukan dalam skala 1 : 5000 dengan menggunakan CAD System, sehingga dapat memberikan informasi yang jelas, akurat dan dapat dicetak pada saat dibutuhkan.

Rencana kawasan lindung (kawasan perlindungan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, kawasan lindung lainnya)

Rencana kawasan budidaya (perumahan, perdagangan dan jasa, fasilitas umum, industri dan pergudangan, pariwisata, ruang terbuka hijau , ruang terbuka non hijau)

Penyempurnaan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (Amplop Ruang) , yang terdiri dari :

Rencana tata kualitas lingkungan. Rencana tata bangunan (rencana koefisien dasar bangunan (KDB), rencana koefisien lantai bangunan (KLB), rencana koefisien tutupan basement (KTB), rencana koefisien dasar hijau (KDH), rencana perpetakan bangunan, rencana tinggi bangunan, rencana tampilan bangunan. 3. Tahap Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan Papan Informasi a. Rancangan Peraturan Daerah Untuk proses legalisasi produk RDTRK, maka sesuai Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pengesahan RDTRK UP Tunjungan harus disahkan dengan Peraturan Daerah. Untuk itu Tim Konsultan juga harus menyusun rancangan naskah akademis Peraturan Daerah tentang RDTRK UP Tunjungan yang pada dasarnya berisi tentang :

Rencana garis sempadan yang terdiri dari rencana garis sempadan bangunan (GSB), rencana garis sempadan sungai (GSS), rencana garis sempadan waduk (GSW), rencana garis sempadan pantai.

Penyempurnaan Rencana Kawasan Mitigasi Bencana. Indikasi Program Pembangunan. Rencana Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Asas, Tujuan, Visi, Misi dan Strategi Pengembangan Wilayah. Rencana Detail Tata Ruang.

Rencana struktur ruang. Rencana fasilitas umum. Rencana peruntukkan blok. Rencana penataan bangunan dan lingkungan. Rencana kawasan mitigasi bencana. I - 13

Sistem zonasi. Mekanisme insentif dan disinsentif. Mekanisme perijinan.

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

Pengendalian pemanfaatan ruang. Indikasi Program Pembangunan. BAB III : RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA UP TUNJUNGAN Bab ini memuat rencana tentang struktur ruang, fasilitas umum, peruntukan blok/blok ruang, penataan bangunan dan lingkungan (amplop ruang), kawasan mitigasi bencana, kelembagaan dan peran serta masyarakat, indikasi program pembangunan. BAB IV : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Bab ini memuat sistem zonasi, mekanisme insentif dan disinsentif serta mekanisme perijinan. BAB V : KELEMBAGAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT Bab ini memuat tentang kelembagaan dan hak, kewajiban dan peran serta masyarakat dalam penataan ruang.

Pengendalian Pemanfaatan Ruang.


Sistem zonasi. Mekanisme insentif dan disinsentif. Mekanisme perijinan.

Peran Serta Masyarakat. Sanksi dan Ketentuan Pidana. Peninjauan Kembali. Jangka Waktu Perencanaan. Ketentuan Peralihan.

b. Papan Informasi Papan informasi adalah papan yang berisi mengenai informasi tentang peta rencana tata ruang pada kawasan perencanaan. Papan informasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi pada masyarakat (Publikasi) dari produk Review RDTRK UP Tunjungan yang telah tersusun.

1.6.

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


Sistematika pembahasan Laporan Akhir dari Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Unit Pengembangan Tunjungan ini terdiri dari :

BAB I

: PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang, tujuan dan sasaran, dasar hukum, ruang lingkup perencanaan, dan metodologi rencana dalam penyusunan RDTRK UP Tunjungan.

BAB II

: ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH PERENCANAAN Bab ini memuat tinjuan kebijakan dari rencana tata ruang dalam konteks makro, studi-studi lain terkait, pengaruh eksternal terhadap wilayah perencanaan serta tema pengembangan wilayah perencanaan.

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I - 14

L A

A K

O H

R I

N R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)


Unit Pengembangan Tunjungan

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------1
1.1. Latar Belakang-------------------------------------------------------------1 1.2. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat --------------------2 1.2.1. Maksud dan Tujuan -----------------------------------------2 1.2.2. Sasaran dan Manfaat --------------------------------------2 1.3. Dasar Hukum---------------------------------------------------------------3 1.4. Ruang Lingkup Perencanaan ------------------------------------4 1.4.1. Lingkup Wilayah ---------------------------------------------4 1.4.2. Lingkup Materi-------------------------------------------------5 1.4.3. Dimensi Waktu Perencanaan-----------------------------8 1.5. Metodologi Rencana -----------------------------------------------------8 1.5.1. Pendekatan Perencanaan---------------------------------9 1.5.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan ---------------------10 1.6. Sistematika Penulisan Laporan-------------------------------------14 DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.5. 1-------------------------------------------------------------------------9 KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RDTRK UP TUNJUNGAN ----------9

DAFTAR PETA

6 PETA 1.4. 1 7 BATAS ADMINISTRASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DI UP TUNJUNGAN7

B A D A N

P E R E N C A N A A N

P E M B A N G U N A N

K O T A

S U R A B A Y A

I - 15

You might also like