You are on page 1of 2

Penyebab Varikokel (Varises Testis) pada Pria

Varikokel adalah pembesaran abnormal pembuluh darah vena di kantung testis. Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah dari testis kembali ke jantung. Vena berisi katup yang menjaga darah mengalir dalam arah yang benar. Namun, bila katup ini bermasalah, aliran darah berbalik arah ke belakang dan berkumpul di vena, yang mengakibatkan vena membengkak. Ketika ini terjadi di kaki, terjadilah varises. Ketika terjadi di kantung testis, terjadilah varikokel. Varikokel terjadi pada 15% pria, dan ada yang mulai mengalaminya sejak pada masa pubertas. Selama pubertas, testis berkembang sangat cepat dan membutuhkan peningkatan pasokan darah. Jika katup dalam pembuluh darah kantung testis tidak berfungsi optimal, pembuluh darah akan berjuang mengangkut darah ekstra dan terjadilah varikokel. Kira-kira 40% dari pria yang infertil memiliki varikokel. Dan 80% dari pria dengan infertilitas sekunder (sudah punya anak pertama namun sulit punya anak berikutnya) juga memiliki varikokel. Darah yang menumpuk pada testis mengakibatkan suhu di area tersebut lebih panas dan kondisi tersebut kurang baik terhadap pembentukan sperma, baik secara kualitas maupun kuantitas, serta menurunkan 3 parameter sperma (jumlah, motilitas/keaktifan, dan morfologi/bentuk sempurna), yang bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma (oligospermia), bahkan bisa jadi tidak ada produksi sperma (azoospermia). Pada umumnya, varikokel tidak menimbulkan gejala dan tidak terdeteksi selama bertahuntahun. Beberapa pria baru menemukan bahwa dirinya mengalami varikokel saat melakukan pengecekan/analisa. Namun, sebetulnya ada beberapa gejala yang dapat dirasakan setelah melakukan olahraga, atau setelah duduk atau berdiri dalam waktu lama; gejalanya adalah: Rasa nyeri di testis Perasaan berat atau menyeret dalam kantung testis Pelebaran pembuluh darah di kantung testis yang dapat diraba (terasa urat menonjol) Testis lebih kecil di sisi tempat pembuluh darah melebar adalah (karena perbedaan dalam aliran darah)

Operasi Varikokel Jika Anda didiagnosis menderita varikokel (pemeriksaan dengan alat radiologi bernama scrotal ultrasound), Anda mungkin disarankan untuk memperbaikinya. Ada dua cara yaitu: varicocelectomy, dan varicocele embolization. Varicocelectomy adalah operasi yang dilakukan oleh ahli urologi. Dalam operasi, dokter bedah akan membuat sayatan di perut bagian bawah dan mengikat vena yang bermasalah itu supaya aliran darah dapat dialihkan ke vena yang masih normal lainnya. Sedangkan Varicocele embolization adalah prosedur operasi dimana dokter bedah akan membuat sayatan kecil dan sebuah kateter dimasukkan ke dalam vena yang bermasalah. Sebelum melakukan operasi, ada baiknya penderita melakukan analisa terhadap sperma serta derajat varikokel yang diderita. Tidak semua ahli kesuburan setuju bahwa operasi varikokel adalah satu-satunya solusi jitu untuk meningkatkan tingkat kehamilan. Adapula efek samping operasi varikokel seperti infeksi pasca operasi atau cedera pembuluh darah atau saraf di kantung testis. Namun, apabila dari hasil pemeriksaan testis sudah tidak memproduksi sel spermatozoa atau testis sudah tidak berfungsi dengan normal, maka operasi operasi varikokel yang dilakukan mungkin akan menunjukkan hasil yang signifikan. Jika Anda memiliki varikokel, sperma Anda tidak hilang begitu saja tibatiba. Varikokel membawa dampak buruk bertahap pada produksi sperma selama periode waktu yang panjang. Ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi: Yang pertama adalah dimana parameter sperma mungkin sedikit berkurang tapi belum terlalu berdampak parah pada kesuburan (ini akan menjadi kasus untuk pria dengan varikokel tapi bisa punya anak). Yang kedua adalah tempat produksi sperma terganggu tetapi dapat dipulihkan dengan perbaikan varikokel. Tahap akhir adalah tempat produksi sperma terganggu tapi tidak terpulihkan (ini terjadi pada kasus orang yang sudah operasi varikokel namun masih belum bisa punya anak). Masalah kesuburan yang berhubungan paling signifikan yang terkait dengan varikokel adalah jumlah sperma rendah. Baik Anda harus menjalani operasi varikokel atau tidak, FertilAid for Men dapat berperan membantu untuk meningkatkan produksi sperma Anda dari dalam secara alami, baik sebelum maupun setelah operasi. Countboost dan Motilityboost juga berperan sebagai suplemen tambahan bagi kasus sperma yang sangat sedikit atau sangat tidak aktif. Beberapa review dibawah ini disubmit oleh customer kami yang mengalami varikokel:

You might also like