You are on page 1of 81

Disusun Oleh: Ir.

Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008
1

Audit energi merupakan salah satu tools dalam Demand Side Management (DSM) yang penting untuk mewujudkan efiesiensi energi. DSM memberikan beberapa informasi tentang Present Energy Consumption dan kemungkinan Energy Management Opportunities (EMO) yang bisa dilakukan.

Audit Energi
Audit energi adalah menguji cara penggunaan energi yang sedang berlangsung pada suatu fasilitas dan mencari alternatif lain untuk mengurangi biaya penggunaan energi.

AUDIT ENERGI
Audit energi suatu gedung adalah suatu survei terorganisir di satu gedung tertentu untuk mengidentifikasi dan mengukur semua penggunaan energi, menentukan sumber pemborosan energi, dan menentukan peluang penghematan energi (ECO = Energy Conservation Opportunities) Audit energi ini merupakan dokumentasi spesifik atas berbagai bentuk energi yang digunakan selama rentang waktu tertentu biasanya untuk satu tahun Tujuan audit energi adalah mengetahui penggunaan energi aktual gedung serta mengetahui pilihan ECO yang paling tepat.

Audit Energi
1. 2. Pemeriksaan sistem energi secara berkala untuk memastikan bahwa energi tersebut digunakan seefisien mungkin. Identifikasi pemborosan energi, potensi dan peluang penghematan serta menetapkan langkah-langkah penyempurnaan ditindak lanjuti dengan langkah nyata untuk merealisasikan potensi penghematan energi. Memperkirakan berapa potensi nilai manfaat finansial yang diperoleh dari penghematan tersebut Merupakan top-down initiative. Hasil audit energi tersebut bergantung pada resources yang dialokasikan oleh top management Dalam banyak cara, audit energi sama halnya dengan laporan keuangan dan pemeriksaan. Audit energi ini merupakan dokumentasi spesifik atas berbagai bentuk energi yang digunakan selama rentang waktu tertentu biasanya untuk satu tahun Merupakan suatu prosedur sistematis yang dilakukan secara terbatas hanya pada gedung, situs, atau objek tertentu, yang bertujuan untuk: Mengidentifikasi dan mengukur penggunaan energi. Menentukan sumber pemborosan energi. Menentukan peluang penghematan energi yang paling tepat (ECO = Energy Conservation Opportunities). Melaporkan temuan yang didapat.

3. 4. 5. 6.

7.

Sistem manajemen, terdiri dari : monitoring penggunaan energi manajemen energi manajemen lingkungan

Implementasi penghematan energi, dengan : tanpa biaya biaya rendah biaya tinggi

Pelatihan, untuk : manajemen staf pemeliharaan

Bentuk lain, terdiri dari: evaluasi kondisi aktivitas lingkungan isu kualitas dan keamanan

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Energi Audit

Sistem Manajemen Energi

1. Meningkatkan pengetahuan tentang efisiensi energi 2. Mengidentifikasi biaya energi yang digunakan 3. Mengidentifikasikan dan meminimumkan hal yang terbuang 4. Membuat perubahan prosedur, peralatan, dan sistem untuk menyimpan energi 5. Menghematkan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui 6. Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan tenaga 7. Mengurangi running costs

Pre-audit stage
Menentukan ruang lingkup dari audit energy Membentuk tim untuk audit energy Memperkirakan waktu dan anggaran

Energy audit stage


memimpin tempat inspeksi dan pengukuran menganalisa data yang dikumpulkan menyiapkan laporan audit energy

Post-audit stage
mengimplemantasikan manajemen energy memonitor dan meninjau

Audit energi secara garis besar dapat dibagi dalam 3 tingkat : Tingkat I Penaksiran selintas

Merupakan penaksiran penggunaan energi suatu sistem menganalisis rekening energi sistem atau dengan melakukan survey sederhana atas sistem. Analisis energi pada tingkat ini dapat mengidentifikasi pilihan-pilihan ECO tanpa biaya atau berbiaya sangat rendah, dengan analisis penghematan dan biayanya.

Audit energi secara garis besar dapat dibagi dalam 3 tingkat : Tingkat II Survey dan analisis energi

Mencakup suatu survey sistem yang lebih mendetail dan analisis energi untuk setiap bagian dalam sistem. Tingkatan audit ini akan mengidentifikasi, menghasilkan analisis penghematan dan analisis biaya dari semua tindakan penghematan praktis yang masih memenuhi kriteria pemilik/pengelola, bersama dengan pembahasan mengenai prosedur operasi dan pemeliharaan. Dan memberikan daftar ECO yang layak diperhatikan.

Audit energi secara garis besar dapat dibagi dalam 3 tingkat :

Tingkat III Analisis mendetail atas modifikasi padat modal

Tingkat audit ini membutuhkan pengumpulan data dan analisis teknik yang lebih mendetail untuk proyek-proyek padat modal yang telah diidentifikasi di Tingkat II. Tingkat ini akan memberikan informasi penghematan dan biaya proyek yang lebih mendetail dengan tingkat akurasi yang tinggi, dan layak sebagai dasar pengambilan keputusan proyek-proyek bermodal besar.

Ada beberapa prosedur proses audit energi yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Langkah I Mendapatkan data gedung


- data umum gedung (fungsi, jumlah penghuni, dan lain-lain) - data dan cetak biru arsitektur dan sistem M&E - data peralatan M&E

Langkah II Survey data pendahuluan


Langkah ini diperlukan untuk mengenal gedung beserta sistem dan instalasinya. Data dikelompokkan ke dalam sistem-sistem, dan data dalam sistem dikelompokkan dalam beberapa zona.

Langkah III Analisis pemakaian energi dan penentuan pilihan ECO Pada tahap ini, data yang terkumpul kemudain dianalisis untuk mengestimasi konsumsi energi gedung. Dari data dan hasil analisis tersebut kita daapt mengidentifikasi pilihan ECO yang akan memberikan hasil yang efektif, yang berkaitan dengan sistem atau peralatan yang banyak mengkonsumsi energi. Langkah IV Analisis dan rekomendasi ECO Pilihan-pilihan ECO yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis untuk menunjukkan besar penghematan yang diberikan dan kemungkinan penerapannya pada gedung tersebut. Pilihan-pilihan ECO yang paling tepat direkomendasikan kepada pemilik gedung.

Ada beberapa prosedur proses audit energi yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Audit harus dimulai dengan analisa yang detail dari tagihan energi selama dua belas bulan yang lampau. Data tagihan energi harus dianalisa dengan sumber enrgi dan lokasi tagihan.

Letak Geografis/Derajat Harian/Data Cuaca Derajat panas harian dan derajat dingin harian Layout Fasilitas Waktu Operasi Equipment List

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Desain bangunan Boiler dan sistem distribusi uap Pemanas, ventilasi, dan sistem AC (air conditioner) Sistem pasok listrik Sistem pencahayaan, termasuk sumber cahaya dan jendela Sistem distribusi air panas Sistem distribusi udara bertekanan tinggi Motor mesin Sistem manufaktur

Masing-masing dari sistem utama yang diuji, akan diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Apa fungsi dari sistem ini ? Bagaimana sistem ini menjalankan fungsinya ? Apa konsumsi energi yang digunakan pada sistem ini ? Apa indikasi kalau sistem ini benar-benar bekerja ? Apabila sistem ini tidak bekerja, bagaimana sistem ini diperbaiki sampai kembali ke kondisi awal ? 6. Bagaimana biaya energi pada sistem ini dikurangi ? 7. Bagaimana sistem ini dipelihara ? 8. Siapa yang bertanggung jawab langsung dalam memelihara dan meningkatkan operasional dan efisiensi energi pada sistem ini ?

Pentingnya keikutsertaan manajemen senior, operator dan staf dalam menentukan ruang lingkup kerja dan ketersediaan sumber daya untuk mengadakan audit energi Ruang lingkup kerja meliputi area yang akan diaudit, tingkat pengalaman, antisipasi penyimpanan, kebutuhan untuk pelatihan dan kebutuhan untuk meningkatkan O&M

Jumlah anggota tergantung dari ruang lingkup dan tujuan dari audit energi. Kewajiban dari setiap anggota tim audit harus ditetapkan dari awal pembentukan tim Para auditor merupakan orang yang mempunyai kemampuan yang cukup dalam BS installationst Jika keahlian tim tidak mencukupi, perlu memperkerjakan konsultan audit energi

Berdasarkan sumber daya yang tersedia, waktu yang diperlukan dan anggaran bisa ditetapkan Anggaran memakan waktu terlama Jumlah jam pengaudit berdasarkan tingkat pengalaman yang diperlukan dari ruang lingkup audit Tim audit harus memeriksa jika peralatan pengujian yang memadai tersedia dan biaya pembelian peralatan tambahan harus ditambahkan sebagai tambahan, biaya untuk memperkerjakan konsultan BS juga dimasukan ke dalam anggaran

Tape Measure : alat pengukur multi fungsi Light meter : alat pengukur intensitas cahaya ruangan Thermometer : alat pengukur temperatur udara Voltmeter : alat pengukur tegangan listrik Wattmeter/Power Factor Meter : alat pengukur daya listrik Combustion Analyzer : alat pengukur efisiensi pembakaran Ultrasonic Leak Detector : alat pendeteksi kebocoran Airflow Measurements Devices : alat pengukur aliran udara Blower Door Attachment : alat pengukur kekuatan suatu bangunan Smoke Generator : alat untuk mencari kebocoran suatu benda Safety Equipment : peralatan pelindung

Alat Pengukur Listrik Peralatan pengukur listrik termasuk klem atau analisa daya dan digunakan untuk mengukur parameter listrik utama seperti KVA, kW, PF, Hertz, KVAr, Ampere dan Volt.

Spesifikasi:
1.Menggunakan power meter untuk single-phase 2.Jaringan single-phase 3.Jaringan three-phase 4.Pengecekan fluktuasi power supply 5.For harmonic suppression 6.Output data external ke PC 7.Output ke Printer 9442

Keterangan Gambar:
A. Bagian Panel 1. Eye Bolt / Pengait Panel 2. Pintu Atas 3. Handle & Kunci Pintu 4. Pintu Bawah 5. Kaki Panel B. Instrumen Panel a. Lampu Indikator R-S-T b. Fuse Lampu c. Volt Selector Switch d. Voltmeter e. Regulator f. Amperemeter g. Lampu Indikator Step h. Auto-Manual Selector Switch i. Step Selector Switch

Alat penganalisis pembakaran digunakan untuk mengukur komposisi gas buang setelah pembakaran dilakukan. Berbagai alat penganalisis pembakaran dapat digunakan untuk mencocokan kebutuhan pada plant. Prinsip dasar semua alat pengnalisis pembakaran adalah mengukur persentase oksigen (O 2) atau karbondioksida (CO2) pada pengeluaran gas buang dan kemudian dengan menggunakan program yang telah dibuat dihitung efisiensi pembakarannya jika dikehendaki. Salah satu jenis alat penganalisis pembakaran yaitu alat pemantau efisiensi bahan bakar. Alat ini mengukur oksigen dan suhu gas buang. Nilai kalor bahan bakar biasa diumpankan ke mik roprosesor yang akan menghitung efisiensi pembakaran.

Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan..

Termometer adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur suhu cairan, permukaan atau gas, sebagai contoh gas buang setelah pembakaran. Termometer diklasifikasikan :
termometer kontak termometer inframerah

Pengukur aliran air adalah alat yang digunakan untuk mengukur linier, non linier, laju alir volum atau masa dari cairan atau gas. Bagian ini secara spesifik menerangkan tentang pengukur aliran air. Pemilihan metode atau jenis pengukur aliran air tergantung pada kondisi tempat dan kebutuhan pengukuran yang akurat.

Rotameter

Pengukur aliran piston

Pada setiap pelatihan audit pengukuran kecepatan untuk, misalnya motor, pengukurannya sangat kritis karena kemungkinan ada perubahan frekuensi, slip pada belt dan pembebanan. Ada dua jenis alat pengukur kecepatan: tachometer dan stroboscope.

Tachometer
Tachometer sederhana adalah jenis alat kontak, yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan yang memungkin kan dapat diakses secara langsung.

Stroboscope
Alat yang lebih canggih dan aman untuk mengukur kecepatan adalah alat tanpa kontak, seperti stroboscope. Stroboscope menggunakan sumber sinar cahaya yang dapat disinkronisasi dengan setiap kecepatan dan pengulangan gerakan sehingga benda yang berpindah sangat cepat terlihat tidak bergerak atau berpindah perlahan.

Alat Pendeteksi Kebocoran

Seperti namanya, alat ultrasonik pendeteksi kebocoran mendeteksi suara ultrasonik suatu kebocoran. Selain kebocoran besar yang dapat terdengar, kebocoran kecil juga mengeluarkan suara, walaupun frekuensinya terlalu tinggi untuk telinga kita untuk mendeteksinya. Alat deteksi kebocoran ultrasonik merubah desis suara ultrasonik menjadi suara yang dapat didengar oleh manusia, yang dapat mengarahkan ke sumber kebocoran

Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi (cahaya). Hampir semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar.

Demand Side Management

Demand Side Management pada dasarnya merupakan kegiatan/strategi yang dilaksanakan oleh perusahaan listrik untuk mengelola sisi demand melalui berbagai program seperti : energy conservation, peak clipping, load shifting, flexible load management, vally filling dan load building Sebelum memilihi program DSM yang tepat untuk dilaksanakan, perusahaan listrik terlebih dahulu mengidentifikasi masalah yang telah terjadi dan yang akan terjadi di masa mendatang agar diperoleh manfaat yang paling maksimal.

Demand Side Management merupakan sebuah proses pengelolaan dalam pemanfaataan energi secara umum untuk mengoptimalisasi penghasilan sumber daya yang tersedia dan terencana.
Menurut Departemen Energi, Demand Side Management mengacu kepada tindakan-tindakan yang diambil customer dalam ukuran untuk mengubah jumlah atau waktu penggunaan energi. Program DSM menawarkan berbagai variasi pengukuran yang dapat mengurangi penggunaan energi serta biaya pemakaiannya. Strategi DSM dalam bentuk listrik memiliki tujuan dalam memaksimalkan efisiensi pemakaian akhir untuk mencegah atau menunda pendirian bangunan baru pembangkit energi.

Program Demand Side Management (DSM) terdiri dari :


perencanaan (planning) pelaksanaan (implementing) pengawasan (monitoring)

perangkat listrik yang didesain untuk mendorong konsumen dalam memodifikasi tingkat serta pola

Dahulu kala, kebanyakan tujuan utama dari program DSM ialah menyediakan energi dan kapasitas sumber daya yang hemat biaya untuk membantu menunda kebutuhan sumber daya energi baru, termasuk didalamnya fasilitas pembangkit, pembelian energi dan tambahan kapasitas transmisi serta distribusi. Bagaimanapun juga, berdasarkan perubahan yang terjadi dalam industri, perangkat listrik juga memanfaatkan DSM untuk meningkatkan layanan kepada customer. DSM berkenaan hanya kepada aktifitas penganekaragaman energi dan bentuk muatan yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap program pengelolaan perangkat listrik yang ada. Hal tersebut tidak berkaitan dengan perubahan energi dan bentuk muatan yang muncul dari operasi normal sebuah pasar atau dari standar efisiensi energi pemerintah yang diberi mandat.

Demand Side Management


Pemilihan Strategi DSM yang tepat

Pemilihan program DSM harus tepat dan disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan telah dilakukan kajian yang mendalam. Beberapa program DSM dan strategi pemilihan DSM yang tepat adalah sebagai berikut :

Energy conservation program, bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi konsumen dan kebutuhan tenaga listrik secara keseluruhan. Peak clipping program, bertujuan untuk mengurangi beban puncak Load shifting program, bertujuan untuk menggeser demand pelanggan keluar dari periode beban puncak ke dalam periode luar beban puncak Flexible load management program, membolehkan pemadaman atau pengurangan demand pelanggan utama (key customers demand) untuk memperbaiki fleksibilitas dengan menyesuaikan penyediaan kapasitas pembangkit dengan demand pelanggan Valley filling program, bertujuan untuk membangun beban selama periode luar beban puncak Load building program, bertujuan meningkatkan konsumsi pelanggan dan demand tenaga listrik secara keseluruhan

Demand Side Management


Masalah yang akan datang dapat diidentifikasi melalui prakiraan kebutuhan tenaga listrik yang sering jadi perhatian adalah :

Biaya bahan bakar yang tinggi untuk pembangkit dengan bahan bakar fosil atau level cadangan air yang renah untuk pembangkit hidro Kekurangan kapasitas pembangkit pada saat beban puncak Keterbatasan jaringan transmisi Tingkat emisi untuk lingkungan Kerugian pendapatan disebabkan tarif uniform pada sistem isolatef Kerugian pendapatan disebabkan oleh masalah pembacaan pengumpulan dan meter Kewajiban untuk memenuhi kebijakan pemerintah agar efisien pada pemakaian dari sumber daya yang ada

Keuntungan Penerapan Program DSM


Pengurangan rekening energi customer Pengurangan kebutuhan konstruksi energi yang baru, transmisi dan jaringan distribusi Memacu perkembangan ekonomi Menciptakan lapangan pekerjaan yang memiliki jangka waktu lama sesuai dengan inovasi dan teknologi baru Meningkatkan persaingan antar perusahaanperusahaan lokal yang ada Mengurangi polusi udara Berkurangnya ketergantungan pada sumber daya energi dari perusahaan asing Berkurangnya harga listrik saat pencapaian beban puncak

Pendekatan Program DSM


Berbagai pendekatan dapat dipakai untuk mencapai keuntungan DSM diantaranya :

Program informasi umum untuk customer mengenai pilihan efisiensi energi Program informasi mengenai teknik DSM yang tepat untuk industri Program financial untuk membantu customer membayar biaya pengukuran DSM Program kunci yang menyediakan jasa layanan lengkap untuk perancangan, keuangan serta pemasangan sepaket pengukuran efisiensi pada konsumen akhir Program tarif alternatif oleh perangkat listrik seperti tarif penggunaan berdasarkan waktu dan pemotongan tarif untuk menggeser beban kepada off-peak period Skema dan pendorong untuk menginvestasi dalam program konservasi dan efisiensi energi Pendorong kepada inovasi dan teknologi baru untuk Load Response/Load Management Programs

Strategi Penerapan Program DSM


Strategi yang dapat dijalankan untuk membuat dan merealisasikan program DSM :

Mengidentifikasi sektor dan pengguna akhir sebagai target yang berpotensi Menggambarkan kebutuhan sector target Membuat program yang disesuaikan Menciptakan analisa efektifitas biaya Menyiapkan sebuah realisasi perencanaan untuk memasarkan program Merealisasikan program

Demand Side Management


Pola Konsumsi Listrik Pelanggan

Program DSM dapat dilaksanakan dengan tepat bila terdapat saling pengertian yang baik antara pelanggan dan perusahaan listrik sehingga dapat diperoleh efisiensi pemakaian sumber daya dan perbaikan pelayanan pelanggan. Untuk itu hal pertama yang dilaksanakan oleh perusahaan listrik adalah mendata dengan baik pola konsumsi pelanggan Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan survey segmentasi karakteristik pelanggan

Demand Side Management


Beberapa pertanyaan survey adalah :

Apakah pelanggan mempunyai rumah sendiri atau menyewa atau rumah untuk usaha ? Siapakah pembuat keputusan di dalam rumah tangga atau usaha yang mempengaruhi pemakaian listrik ? Bagaimana mereka membuat keputusan yang akan mempengaruhi pemakaian listrik ? Kesukaran membayar rekening listrik dan harapan tentang harga listrik yang akan datang ? Bagaimana biaya awal untuk peralatan energi yang efisien seimbang dengan rekening listrik yang dapat dihemat untuk masa mendatang ? Bagaimana tingkat pelayanan listrik kepada pelanggan ? Teknologi DSM apa yang menarik bagi mereka ? Apa jenis program DSM khusus yang mereka perlukan ? Bagaimana mereka akan me-respon program DSM dengan latar belakang yang berbeda ?

Pola Penerapan DSM


Mekanisme Tarif Pengendalian Langsung Mekanisme Konservasi Energi

Pola Penerapan DSM


Mekanisme Tarif Melalui mekanisme tarif yaitu perbedaan harga listrik Waktu Beban Puncak (WBP) yang jauh lebih mahal daripada harga listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP), akan mendorong pemakaian listrik oleh konsumen sebagian besar lebih pada LWBP dan akan mengurangi sebanyak mungkin pemakaian listrik pada WBP Pengendalian Langsung Pada mekanisme ini terdapat dua macam beban yang dapat diatur, yaitu interruptible load merupakan beban atau pemakaian yang sudah tertentu waktu pemakaiannya, sehingga pada WBP peralatan tersebut akan terhenti suplai listriknya, baik melalui peralatan otomatis di sisi konsumen sendiri atau secara remote control melalui pusat pengendali, hal ini dapat diterapkan pada sistem pendingin (cold storage) dan proses-proses pabrikasi lainnya yang tidak perlu beroperasi terus menerus, dan curtable load adalah beban atau pemakaian oleh konsumen yang dapat dimatikan pada kondisi tertentu dengan pemberitahuan terlebih dahulu dan terencana, misalnya pada saat terdapat kekurangan jumlah pembangikit karena gangguan di pembangkit besar atau sebab-sebab lainnya

Pola Penerapan DSM


Mekanisme Konservasi Energi Keberhasilan pengaturan pemakaian listrik melalui konservasi energi sangat tergantung pada kesadaran konsumen mengenai konservasi itu sendiri. Cara yang dapat ditempuh oleh konsumen untuk konservasi energi antara lain : Mengganti penggunaan lampu-lampu pijar biasa dengan lampu hemat energi Pemilihan emakaian alat pendingin (AC dan Refrigerator) yang pemakaian energinya lebih hemat Pemasangan kapasitor pada peralatan rumah tangga/industri yang mempunyai faktor kerja yang rendah Pengaturan waktu pemakaian listrik Mematikan peralatan listrik apabila tidak digunakan Memilih desain rumah, gedung dan bangunan yang hemat listrik, terutama yang berkaitan dengan penerangan dan pengatur suhu ruangan

Energy Conservation and Efficiency Programsuntuk menghemat energi Load Response Programs (LRP)untuk merubah dan menjadwal ulang proses penggunaan energi

Keuntungan Penerapan Program DSM


Pengaturan beban pada sisi konsumen akan memberikan keuntungan bagi konsumen, perusahaan listrik maupun Pemerintah Konsumen Dengan mengatur pemakaian tenaga listrik disisi konsumen akan memberikan manfaat bagi konsumen berupa penghemat biaya. Untuk konsumen industri akan berdampak pada biaya produksi yang semakin kecil sehingga dapat memperkuat daya saing

Keuntungan Penerapan Program DSM


Pengaturan beban pada sisi konsumen akan memberikan keuntungan bagi konsumen, perusahaan listrik maupun Pemerintah Perusahaan Listrik Perusahaan listrik sebagai penyedia tenaga listrik akan memberikan keuntungan antara lain : Investasi semakin efisien, yaitu sebagai pembatasan pemakaian listrik pada WBP, maka dengan jumlah pembangkit yang sama dapat melayani konsumen yang lebih banyak dan dapat mengurangi atau menunda biaya pembangun pembangkit baru Pengusahaan yang efisien, yaitu dengan pengurangan pemakaian listrik pada WBP dan mengalihkannya pada LWBP maka faktor beban sistem akan menjadi lebih baik, sehingga biaya operasi akan lebih murah karena beban dasar dapat diperasikan maksimum

Keuntungan Penerapan Program DSM


Pengaturan beban pada sisi konsumen akan memberikan keuntungan bagi konsumen, perusahaan listrik maupun Pemerintah Pemerintah Secara nasional keberhasilan pelaksanaan pengaturan beban pada sisi konsumen dapat memberikan manfaat antara lain : Penghemat energi nasional Pengurangan pencemaran lingkungan

UMUM Manajemen pemakaian energi (Demand Side Management = DSM) meliputi :

Perencanaan, pelaksanaan serta monitoring yang menyangkut masalah perelatan yang dipakai, Practices (disain, konstruksi, operasi, dan perawatan), serta perilaku aktivitas-aktivitas pemakaian energi disetiap sektor pemakai. Perkembangan manajemen pemakaian energi timbul setelah adanya krisis minyak pada tahun 1973. Secara bertahap program DSM dikembangkan mulai dari programprogram konservasi energi, peningkatan effisiensi pemakaian, peningkatan produktivitas sumberdaya energi, strategi modifikasi pola beban, sampai perencanaan sumberdaya energi terintegrasi.

1. PERALATAN

Sebagai implementasi dari program-program DSM peralatan yang dipergunakan diarahkan pada peralatan yang efisiensinya paling tinggi (berteknologi hijau), ataupun penambahan sensor serta metering disetiap peralatan-peralatan energi untuk mempermudah monitoring. Peralatan-peralatan yang mempunyai potensi cukup besar dalam program DSM antara lain adalah sebagai berikut : - Ballast lampu fluorecent - Motor penggerak - Sistem AC - Peralatan rumah tangga dan komersial - Lampu penerangan Perlatan tsb walaupun kecil-kecil akan tetapi penggunaannya bermacammacam dan menyebar di segala tingkatan proses setiap sektor pemakaian energi sehingga jumlah akumulasinya menjadi cukup banyak

2. PRACTICE

Practices terdiri dari : disain, konstruksi, serta operasi & perawatan, pelaksanaan disain dan konstruksi dalam program DSM memerlukan peran serta pemerintah untuk membuat suatu peraturan-peraturan yang dapat mengarahkan disain dan konstruksi industri yang hemat energi. Pembangunan pabrik dengan disain yang sudah hemat energi akan dapat menghemat konsumsi energi secara maksimal dan menghemat investasi dibandingkan apabila ditengah jalan mengganti peralatnnya. Pelaksanaan operasi dan perawatan suatu pabrik apabila tidak dilakukan dengan sempurna juga akan dapat menyebabkan konsumsi energi kurang effisien karena proses produksinya kurang sempurna

3.

PERILAKU
Faktor manusia sangat bervariasi tergantung dari tingkat intelektualitas, ekonomi serta lingkungan dimana mereka biasa tinggal. Usaha pengurangan variasi perilaku bisa dikurangi melalui tindakan-tindakan berikut : Pendidikan, peningkatan pendidikan mengenai penghematan energi mellaui sarana pendidikan formal ataupun informasi-informasi praktis melalui media komunikasi. Harga energi, diberlakukan tarif progresif yaitu tarif ditekan untuk pemakai listrik sampai batas kebutuhan mendasar rumah tangga per-bulan dan dinaikkan untuk kategori diatasnya dstnya. Sehingga orang akan mempertimbangkan untuk menghamburkan pengeluarannya hanya untuk membayar kelalaiannya.

Sektor industri merupakan konsumen energi terbesar dan juga sebagai penyumbang pencemar yang terbesar pula. Potensi program DSM yang dapat diterapkan di sektor industri berdasarkan pengalaman negaranegara industri adalah sbb :
1. 2. 3. 4. Peningkatan Kinerja Motor Pemakaian Lampu Effisiensi Tinggi Penerapan Tarif Berkala (Time of Use Tarif) Audit Energi

1.

PENINGKATAN KINERJA MOTOR Tindakan-tindakan yang dapat dilaksanakan untuk peningkatan kinerja motor dapat diperinci sbb :

Motor effisiensi tinggi, peningkatan effisiensi dapat dilakukan dengan cara pemakaian bahan-bahan, bearing dan superior winding yang berkualitas tinggi. Cara ini memerlukan tambahan biaya sekitar 20 40% daripada motor konvensional. Dengan investasi tsb penghematan yang dapat dicapai adalah 2 8%. Motor jenis Muti-speed dan Variable-speed, effisiensi motor tertinggi biasanya akan dicapai saat motor dibebani 50%. Penggunaan motor bebannya sangat bervariasi. Multi-speed motor disainnya mempunyai dua atau lebih winding sehingga memungkinkan untuk dioperasi dalam dua atau lebih tingkat kecepatan tergantung keperluan. Motor jenis ini harganya lebih mahal 30 80% diatas harga motor konvensional, sedangkan penghematan energinya dapat mencapai 8 10%. Variable-speed motor adalah motor yang kecepatan putarnya tergantung dari frekuensi arus yang masuk. Penghematan energi yang didapatkan dapat mencapai 20 50%, sedangkan harganya sekitar 2 X lipat dari motor konvensional

1.

PENINGKATAN KINERJA MOTOR Potensi Perbaikan Kinerja Motor dan Penghematan Energinya

Jenis Motor Motor bereffisiensi tinggi Multi-Speed Motor Variable-Speed Drive

Potensi Maksimum 50% 25% 25%

Penghematan Energi 5% 9% 25%

2.

LAMPU EFFISIENSI TINGGI


Program DSM untuk penerangan dapat dilakukan dengan mengganti lampu dan atau mengganti ballast dengan berefisiensi lebih tinggi serta pemakaian reflektor dan alat-alat kontrol. Berdasarkan survei di Indonesia lampu penerangan yang dipergunakan pada sektor ini sebagian besar adalah fluorescent (65%) ; high intencity discharge, HID (Mercury) (25%) ; sedangkan incandescent (lampu pijar) hanya sekitar 10%.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :


Penggantian Lampu Incandescent dengan compact fluorescent lamp Penggantian tabung fluorescent standar dengan tabung fluorescent hemat energi Penggantian ballast fluorescent standar dengan ballast high-efficiency magnetic atau elektronik Pemasangan reflektor dan pemasangan lampu yang berlebihan Pemasangan sensor okupansi Penggantian lampu HID mercury dengan lampu HID sodium

2.

LAMPU EFFISIENSI TINGGI

Aktivitas
Penggantian Incandescent-CFL Penggantian Tab. Fluorescent eff.tinggi Penggantian Ballast standar - magnetic Penggantian Ballast standar - elektronik Pemasangan Reflektor Pemasangan Sensor Okupansi Penggantian HID Mercury - Sodium

Potensi Teknis
7% 60% 60% 60% 40% 20% 10%

Penghematan
75% 10% 10% 25% 50% 50% 35%

3.

PENERAPAN TARIF BERKALA (TIME OF USE = TOU TARIF) Pemberian harga listrik untuk rentang waktu yang berbeda dapat mendorong penyelarasan beban. Di Indonesia waktu beban puncak masih sangat dipengaruhi oleh penggunaan listrik untuk penerangan di malam hari, dengan penetapan tarif yang lebih tinggi pada penggunaan saat beban puncak akan mengekang industri untuk tidak menggunakan listrik pada jam tersebut sehingga beban puncak dapat sedikit ditekan. Berdasarkan pengalaman di Meksiko penerapan TOU menghasilkan penurunan beban puncak sebesar 500 MW atau 7% dari kebutuhan industri di waktu beban puncak jam 4 5 sore. Di Amerika Serikat program ini dapat mengurangi beban sebesar 1,37% dan pengurangan konsumsi tahun 1990 sebesar 0,13%. Potensi program ini sangat dipengaruhi oleh kepedulian industri untuk penyesuaian jadwal operasi dan pembiayaan pabriknya dan penentuan beban puncak dan diluar beban puncak serta penetapan tarif yang dapat mengikat

4.

AUDIT ENERGI Audit secara konvensional dapat dilakukan dengan jalan-jalan keliling pabrik dengan mencatat segala aktivitas komponenkomponen proses, sekarang audit sudah disiapkan secara otomatis dan sewaktu-waktu dapat dikontrol dari ruang kontrol secara kontinu. Pencatatan untuk audit energi harus mencakup semua peralatan-peralatn energi seperti proses yang digunakan, penerangan, HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning), motor, dll

Mekanisme Audit Energi

This is the end of the PRESENTATION

AUDIT ENERGI

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

8181

You might also like