You are on page 1of 10

Transportasi Sel Sebagai Salah Satu Proses Metabolisme Tubuh Imelda Trivintia Monas 10.2012.

458 / A2 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email: imelda.monas@civitas.ukrida.ac.id Tutor : Bu Esther

Abstraksi Unit dasar terkecil kehidupan manusia adalah sel. Artinya bahwa jika dibagi-bagi lagi organela dalam sel tidak dapat membentuk kehidupan kembali. Salah satu organel yang terdapat dalam sel prokariotik dan sel eukariotik adalah membran sel. Dalam mebran sel terjadi proses absorbsi transpor sel. Proses transpor sel ada yang menggunakan atau membutuhkan energi tetapi ada yang tidak. Yang tidak membutuhkan energi atau transpor pasif di antaranya adalah proses difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis. Sedang yang tidak membutuhkan energi atau transpor aktifadalah pompa ion Natrium-Kalium dan juga pengangkutan glukosa melewati pengubahan menjadi glukosa-fosfat. Abstract The smallest basic unit of human life is the cell. This means that if the split among organelles within the cell can not form life back. One of the organelles found in prokaryotic and eukaryotic cells is the cell membrane. In the process of absorption cell mebran cell transport. No cell transport processes that use or require energy but there is not. That does not require energy or passive transport of which is the process of diffusion, facilitated diffusion and osmosis. While that does not require energy or transport aktifadalah sodium-potassium ion pump and transport of glucose through the conversion to glucose-phosphate.

Pendahuluan Makhluk hidup atau organisme memperlihatkan kemiripan fundanmental dan sangat menakjubkan baik dalam struktur maupun fiungsinya. Semua bentuk kehidupan secara esensial dibentuk dari satu unit dasar atau lebih atau kompartemen struktural yang disebut sel. Dengan kata lain sel ialah unit atau unsur terkecil dari tubuh dan yang dimiliki oleh semua bagian. Ini berarti jika sel dibagi-bagi organel-organel tidak mampu membentuk suatu kehidupan. Secara umum sel terbagi atas dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti. Artinya, materi inti berupa DNA tidak diseliputi oleh suatu membran. Sedangkan sel ukariotik adalah sel yang mempunyai membran inti.1 Sel eukariotik berukuran lebih besar serta berstruktur lebih kompleks jika dibandingkan dengan sel prokariotik. Kedua jenis sel baik eukariotik maupun prokariotik memiliki membran plasma. Membran plasma berfungsi sebagai selaput sel yang bersifat semipermeabel yang mengatur keluar masuknya molekul dan ion-ion. Kondisi ini yang memunginkan terjadinya proses transport sel. Pembahasan Berdasarkan dibedakan menjadi strukturnya dua yaitu sel sel

prokariotik dan eukariotik. Perbedaan keduanya ditandai jelas melalui namanya. Kata yaitu sebelum dan karyon yang artinya karnel, yang disini disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus. Materi genetik atau yang disebut DNA terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya. Sebaliknya, sel eukariotik memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus. Seluruh daerah diantara nukleus dan membran yang membatasi sel disebut sitoplasma. Sitoplasma terdiri dari medium semi cair atau yang disebut dengan sitosol, yang di dalamnya terletak organel-organel yang mempunyai bentuk dan fungsi terspesialisasi,

sebagai besar organel tersebut tidak ada dalam sel prokariotik. Dengan demikian ada atau tidak adanya nukleus sesungguhnya, hanya merupakan contoh kerumitan struktural diantara ke dua jenis sel tersebut. 2 Salah satu organela yang terdapat di dalam sel prokariotik maupun sel eukariotik adalah membran plasma. Pada batas setiap sel, membran plasma berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Struktur dasar dari membran sel adalah fosfolipid bilayer. Komponen utama membran sel adalah lipid dan protein. Beberapa bentuk lipid untuk menyediakan struktur, dukungan dan fungsi untuk membran. Protein membran juga memainkan kedua peran struktural dan fungsional. Pada kebanyakan membran sel, lipid adalah jenis makromolekul yang paling banyak yang ada. Plasma dan membran organel mengandung lipid antara 40% dan 80%. Lipid ini menyediakan baik struktur dasar dan kerangka membran dan juga mengatur fungsinya. Tiga jenis lipid yang ditemukan di membran sel :3 1) Fosfolipid Jenis lipid yang paling banyak dari membran adalah fosfolipid. Fosfolipid adalah polar, senyawa ionik, yang bersifat amfipatik di alam. Artinya, mereka memiliki baik komponen hidrofilik maupun hidrofobik. Bagian hidrofilik atau komponen polar ada dalam komponen kepala. Dalam kelompok kepala adalah fosfat dan alkohol yang melekat padanya. Alkohol dapat berupa serin, etanolamin, atau kolin. 2) Kolesterol Molekul amfipatik, kolesterol mengandung gugus hidroksil polar seperti halnya cincin steroid hidrofobik dan hidrokarbon yang melekat. Kolesterol adalah tersebar diseluruh membran sel, dalam tercalating antara fosfolipid. Kelompok hidroksil polarnya adalah dekat kelompok polar dari fosfolipid, sementara cincin steroid dan ekor hidrokarbon dari kolesterol adalah berorientasi sejajar dengan mereka yang fosfolipid. Kolesterol masuk ke dalam ruang yang diciptakan oleh Kinks dari ekor asam lemak, mengurangi kemampuan asam lemak untuk mengalami gerak dan selanjutnya menyebabkan stiffening dan menguatkan membran. 3) Glikolipid

Lipid dengan karbohiderat yang melekat (gula), glikolipid ditemukan di membran sel dalam konsentrasi lebih rendah dari fosfolipid dan kolesterol. Bagian karbohiderat adalah selalu berorientasi ke arah luar sel, di proyeksikan ke lingkungan. Glikolipid membantu untuk membentuk mantel karbohiderat yang diamati pada sel dan adlaah terlibat dalam interaksi sel ke sel. Glikolipid adlaah sumber antigen golongan darah dan juga dapat bertindak sebagai reseptor untuk racun termasuk dari kolera dan tetanus. 4) Protein Sementara lipid membentuk struktur utama dari membran, protein adalah sebagian besar bertanggung jawab bagi banyak fungsi biologis membran. Sebagai contoh beberapa protein mebran berfungsi dalam transportasi materi ke dalam dan ke luar dari sel. Yang lainnya berfungsi sebagai reseptor dari hormon atau faktor pertumbuhan.

Sebelum membahas mengenai struktur dari membran sel, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat dari kepermeabilitasan suatu membran. Yang pertama adalah membran permeabel yaitu terhadap molekul non polar yang kecil contohnya O2 dan hidrokarbon kecil. Yang selanjutnya bersifat semipermebel terhadap molekul polar kecil dan tidak bermuatan contohnya H2O dan CO2. Dan yang terakhir adalah bersifat impermeabel yaitu terhadap molekul polar yang besar contohnya glukosa, Ion kation seperti K+,Na+, Ca2+, juga ion anion seperti Cl- dan HCO3-. Pada umumnya membran plasma bersifat permeabel terhadap zat-zat yang molekulnya kecil atau berbentuk ion, tetapi bersifat impermeabel terhadap zat yang molekulnya besar. Jadi membran sel bersifat permeabel selektif atau semipermeabel, yang mampu melewatkan spesi tertentu dan menahan spesi yang lain. Semua membran plasma merupakan susunan cair sehingga nanoy berperan sebagai pelarut protein membran. Selain itu membran bersifat asimetris, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam mengandung komponen yang berbeda. Membran plasma bukan hanya permbungkus sel atau pembatas sel dengan lingkungannya, tetapi ikut berperan dalam pengaturan isi sel. Banyak proses esensial dalam sistem hidup berlangsung dalam struktur membran. Beberapa peranan membran plasma yang penting adalah :4 1. Pengatur keliar masuknya zat dari dalam dan luar sel 2. Tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia 3. Penghubung transfer energi antara bagian dalam dan bagian luar sel

Absorbsi atau pengangkutan molekul-molekul zat melalui membran plasma berlangsung secara difusi,osmosis dan transport aktif. Perbedaan utama transpor aktif, osmosis dan difusi adlah energi yang dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apapun untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah sesuai gradien konsentrasi. Dengan kata lain difusi dan osmosi terjadi secara spontan. Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu melalui membran sel, berlawanan dengan gradien konsentrasi. Oleh karena itu harus ada energi tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu perpindahan tersebut. Difusi Difusi adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul suatu zat dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah. Pada difusi pergerakan molekul

melintasi membran dipengaruhi oleh gradien konsentrasi (membran bersifat permeabel terhadap molekul tersebut). Jika suatu molekul terkonsentrasi lebih banyak pada satu sisi suatu membran daripada sisi lainnya, selalui ada kecenderungan molekul tersebut akan berdifusi menembus membran untuk menurunkan gradien konsentrasi.5 Salah satu peristiwa biologis yang melibatkan difusi adalah pengambilan oksigen oleh sel melalui respirasi selular. Oksigen yang terlarut berdifusi menembus membran. Selama proses respirasi selular yang membutuhkan oksigen terus berlangsung, difusi oksigen ke dalam sel juga akan terus berlangsung. Hal ini dikarenakan gradien konsentransi mendukung terjadinya pergerakan ke arah tersebut Difusi Terfasilitasi Difusi terfasilitasi adalah transpor dengan perantara yang tidak memerlukan energi. Difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) serupa dengan difusi sederhana dalam hal bahwa tidak ada energi yang digunakan oleh sel untuk mentransportasikan suatu zat; dengan demikian zat tidak dapat ditransportasikan melawan gradien konsentrasinya. Difusi terfasilitasi berbeda dengan difusi sederhana dalam hal bahwa suatu molekul yang kemampuannya terbatas untuk melintasi membran sel di bantu(difasilitasi) oleh sebuah karier sehingga kemudian dapat melewati membran.6

Dalam difusi terfasilitasi, zat carier bergabung dengan molekul zat terlarut untuk membentuk kompleks karier zat terkarut yang dapat larut dalam lapisan ganda lipid, sehinggadapat membawa zat terlarut melewti membran. Setelah sampai didalam zat terlarut kemudian dilepas. Karier

memisahkan diri dari kompleks, kemudian kembali ke bagian eksterior membran dan mengulangi proses tersebut. Karier menunjukan kekhususan; karier sangat selektif dalam membedakan molekul-molekul yang berhubungan erat. Difusi terfasilitasi dapat dihambat oleh molekul-molekul inhibitor. Kecepatan aliran zat terlarut pada proses difusi terfasilitasi bergantung pada perbedaan konsentrasi di kedua sisi membran, jumlah karier yang ada, dan seberapa cepat pembentukan kompleks karier zat terkarut berlangsung. 7 Osmosis Osmosis adalah difusi saring molekul air melalui membran permeabel selektif;yaitu, membran yang tidak dapat dilewati secara bebas oleh semua zat terlarut yang ada. Zat yang tidak dapat terdifusi harus memiliki konsentrasi lebih tinggi di satu sisi membran dibandingkan sisi lainnya. Pada osmosis, molekul air bergerak menembus membran dari area berkonstrasi air tinggi ke area berkonsentrasi air lebih rendah. Osmosi air ke dalam larutan yang lebih kental (konsentrasi air lebih rendah) meningkatkan voluma dan tekanan hidrostatik larutan. Dalam wadah dengan volume yang tetap, pada akhirnya tekanan hidrostatik molekul air mampu menyeimbangkan tekanan osmotik yang menggerakan molekul air untuk menurunkan gradien konsentrasinya. Dua jenis larutan dengan konsentrasi partikel zat terlarut yang sama, bersifat isotonik satu sama lain. Larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut dan tekanan osmotik yang lebih besar dibandingkan larutan yang encer. Larutan hipotonik adalah larutan yang lebih encer, hanya mengandung sedikit konsentrasi partikel zat terlarut.7

Transpor Aktif Pompa Natrium-Kalium

1. Ion Na+ terikat pada suatu tempat di membran protein membran 2. Ion Na+ tersusun dengan formasi tertentu untuk dilepaskan keluar sel 3. Ion K+ dari luar diikat 4. Hal ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula 5. Ion K+ dilepaskan protein membran dan masuk kedalam sel. Karena konsentrasi ion Na didalam sel rendah maka glukosa bergerak melawan gradien konsentrasinya dari lumen ke dalam sel dengan menggunakan protein yang sama seperti Na+. Kemudian glukosa bergerak mengikuti penurunan gradien konsentrasinya ke dalam cairan ekstrasel pada protein transpor pasif.

Glukosa tidak dapat melewati membran sel karena ukurannya terlalu besar. Oleh karena itu molekul glukosa ini akan diangkut secara aktif. Energi yang digunakan untuk transpor aktif ini didapat dari pemecahan ATP menjadi ADP, fosfat dan energi. Glukosa tersebut akan berikatan dengan fosfat menjadi glukosa-fosfat. Glukosa-fosfat inilah yang dapat melewati membran plasma.

Kesimpulan Salah satu contoh proses metabolisme yang terjadi didalam sel adalah transpor sel. Berdasarkan ada tidaknya energi yang digunakan transpor sel terbagi atas dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Transpor aktif ada dua yaitu transpor aktif primer dan sekunder. Transpor pasif contohnya adalah difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis.

Daftar Pustaka 1. Sudjadi B. Sains dalam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira, 2007. 2. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Ed. Ke-2. Jakarta : Erlangga, 2002. 3. Priastini R, Hartono B, Hudyono J. Buku Ajar Biologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UKRIDA, 2011. 4. Sumardjo S. Pengantar Kimia Buku Kuliah Kedokteran. 5. Karmana O. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008. 6. Corwin E.J. Buku Saku Patofisiologi. Ed.3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007. 7. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995.

You might also like