You are on page 1of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Kelima

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

Sejak jaman dahulu kala, putera-putera Prajpati Daka, yaitu para sura dan para Dewa, sudah saling bermusuhan. Demikian pula putera-putera girasa, yaitu Whaspati dan Samwartta. Whaspati selamanya telah menyusahkan Samwartta. Karena terus menerus disusahkan oleh kakaknya sendiri, Samwartta lalu meninggalkan seluruh kekayaannya dan pergi bertapa ke dalam hutan. Brhmaa yang akti ini pergi bertapa dengan bertelanjang bulat, tidak sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Pada waktu itu, Wasawa baru saja selesai dengan peperangannya menundukkan para sura. Dengan demikian Wasawa ini telah berhasil menguasai seluruh kerajaan Surga. Setelah mendapatkan kekuasaan itu, Wasawa mengangkat Whaspati untuk menjadi pemimpin di daerah taklukannya. Sejak jaman dahulu,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

girasa sudah menjadi pendeta keluarga raja Karandhama. Sudah dikatakan bahwa raja ini terkenal luar biasa kesaktiannya, gagah perkasa dan seorang pertapa yang keras. Membela kebenaran dan keadilan bagaikan atakratu sendiri. Baginda memiliki pasukan bersenjata yang kuat luar biasa, kaya raya dan itu semua didapatkan dihembuskan berkat hasil Yoganya serta Dengan pengaturan nafas yang bertenaga hebat apabila melalui mulutnya. kemampuan sedemikian itu, semua raja-raja berhasil ditundukkannya. Lebih-lebih baginda itu mampu hidup lama menurut kehendaknya dan mampu pergi ke alam Surga lengkap dengan badan kasarnya. Putera raja Karandhama, Awikit, berhasil menguasai seluruh bulatan bumi ini dan memerintah dunia dengan sangat adilnya. Dalam hal kebenaran dan keadilan baginda hanya sebanding dengan Yayti yang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

tidak ada tandingannya lagi, dan kejayaan serta kebesarannya sebanding dengan ayahnya sendiri. Baginda mempunyai seorang putera bernama Mruta. Putera ini sungguh gagah perkasa, kekuatannya maha dahsyat menyaingi Wasawa sendiri. Dunia ini, lengkap dengan seluas samudranya telah tunduk kepadanya. Baginda ini selamanya tidak pernah mengakui kekuasaan maharaja Dewat Wasawa dan demikian pula Wasawa tidak mau mengakui kekuasaan Mruta. Selain perasaan bersaing itu, memanglah Mruta seorang penguasa yang suci dan sempurna, sehingga bagaimana pun diusahakan, akra tidak berhasil menandingi keunggulannya. Merasa mendapat saingan berat itu, lalu akra dengan mengendarai keretanya yang gemerlapan melesat menghadap kepada Whaspati dan menghatur sembah sebagai berikut:

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

O Whaspati. Brhmaa utama, Apabila paduka berkenan membantu hamba, janganlah hendaknya paduka menjadi pendeta raja Mruta. Hal ini hamba mohon dengan mengingat kesejahteraan para dewa dan arwah leluhur manusia. Hamba, O Whaspati, sudah berhasil menguasai ke tiga alam di alam semesta, sedangkan Mruta sekedar menguasai alam dunia saja. Bagaimana mungkin paduka yang sudah menjadi pendeta bagi para Dewa yang kekal dapat merendahkan derajat dengan menjadi pendeta bagi raja Mruta yang hanya manusia biasa dan tidak kekal itu? Harap paduka dapat memutuskan manakah yang lebih baik. Paduka ingin meninggalkan hamba, atau paduka tinggalkanlah raja Mruta itu dan dengan senang hati menjadi pendeta hamba di alam Kadewataan yang kekal ini. Mendengar permintaan akra

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

sedemikian

itu

Whaspati

mengerutkan

keningnya, berpikir dan menimbang. Akhirnya diputuskan jawaban sebagai berikut ini : Paduka O Maharaja Dewat, menguasai segala mahluk. Di dalam diri paduka semua dunia ini tercipta. Paduka nan perkasa sudah menghancurkan Namuchi. Wiwarpa dan Wala. Paduka sendirilah wahai pahlawan, menjadi jaminan bagi kesejahteraan para Dewa dan O penakluk Wala, paduka sudah menunjang kehidupan di Bumi dan juga di Surga. Karena itu, bagaimana mungkin hamba yang sudah melaksanakan setiap upacara bagi para Dewa dapat mengabdi kepada raja di antara Manusia ? Yakinlah akan ucapan hamba ini O Maharaja pemusnah Paka ! Biarlah dewa Agni berhenti memancarkan sinar panasnya, Bumi kehilangan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kelima -----------------------------------------------------------------------------------

sifat

tanahnya. hamba

Srya tidak

kehilangan mungkin

sinar akan

terangnya,

meninggalkan kebenaran. Itulah janji hamba kehadapan paduka O Maharaja! Indra sangat terhibur hatinya mendengar janji yang di ucapkan oleh Whaspati itu. Dengan perasaan bahagia beliau melesat kembali ke kerajaannya.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 7

You might also like