You are on page 1of 42

SUMARDI

PPEP FAKULTAS EKONOMI UNS SURAKARTA

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT TUNJANGAN PERANGKAT DESA, HARAPAN DAN
PROBLEMATIKANYA BAGI DPRD KABUPATEN NGAWI
HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA, 20 – 22 MARET 2009
PERHATIAN G TO G !

Sumber:: Dadang Sholihin, 2008


Sumber
GOVERNANCE

Sumber:: Dadang Sholihin, 2008


Sumber
GOVERNANCE  VISI

Sumber:: Dadang Sholihin, 2008


Sumber
MENGAPA DESA ?
• Salah satu permasalahan pembangunan
daerah adalah adanya disparitas
pembangunan antara kawasan perdesaan
dan perkotaan
perkotaan.

• Pembangunan lebih terpusat di kawasan


perkotaan shg masy-nya punya akses lebih
baik thd SDE & cenderung punya
kesempatan lebih besar untuk sejahtera
sejahtera.
4/11/2009 5
PENDEKATAN & UPAYA
• Perlu pendekatan agar kemampuan yang
dimiliki dapat didayagunakan secara optimal
bagi pengembangan kehidupan
masyarakat pedesaan
pedesaan.

• Perlu upaya untuk meningkatkan kapasitas


produksi dan produktivitas agar
kesenjangan pendapatan makin
berkurang antara masy desa & kota
kota.
4/11/2009 6
KEUANGAN DESA
(Pasal 212 dari UU No.32/2004)

• Keuangan Desa adalah semua hak dan


kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang
uang,, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik desa
berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban..
kewajiban

• Hak & kewajiban timbulkan Pendapatan


Pendapatan,,
Belanja & Pengelolaan Keuangan Desa
Desa..
7
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
(Pasal 212 dari UU No.32/2004)

• Pengelolaan Keuangan Desa dilakukan


oleh Kepala Desa yang dituangkan
dalam Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa
esa..

• Pedoman pengelolaan Keuangan Desa


ditetapkan oleh Bupati/Walikota dengan
berpedoman pada peraturan perundang
perundang--
undangan..
undangan
8
APBDesa
STRUKTUR APBDesa
(Surat Mendagri No.140/161/SJ, Tanggal 26 Januari 2007)
Pedoman Umum Pengelolaan Keuangan Desa

1. APBDesa merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:


a. Pendapatan Desa,
b. Belanja Desa, dan
c. Pembiayaan Desa.
2. Pendapatan Desa, meliputi semua penerimaan uang melalui rekening Desa
yang merupakan hak Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh Desa,
3. Belanja Desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening Desa yang
merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali ke Desa,
4. Pembiayaan Desa, meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
9
SUMBER PENDAPATAN DESA
Pasal 21, UU No.32/2004 & Pasal 68, PP 72/2005

PENDAPATAN
ASLI DESA

HIBAH DAN BAGI HASIL


SUMBANGAN PAJAK DAN
PIHAK KETIGA RETRIB DAERAH

BAG DANA
BANTUAN
PERIMBANGAN
PEMERINTAH/PE
YANG DITERIMA
MPROV/PEMKAB
KABUPATEN

10
PENDAPATAN ASLI DESA (PADes
(PADes))

LAIN--LAIN
LAIN HASIL USAHA
PENDAPATAN DESA
ASLI DESA

HASIL HASIL
GOTONG KEKAYAAN
ROYONG DESA

HASIL
SWADAYA
DAN
PARTISIPASI

11
BUMDes
UU No 32 Tahun 2004, Pasal
213 ayat (1):
“Desa dapat mendirikan
badan usaha milik desa
sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa
desa”.”.

BUMDes merupakan pilar kegiatan ekonomi di dedesa yang


berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan
komersial (commercial institution).

4/11/2009 12
BUMDes
BUMDes adalah lembaga usaha desa
yang dikelola oleh masy & pemerintahan
desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa &dibentuk berdasarkan
kebutuhan dan potensi desa.

• BUMDes didirikan antara lain dalam rangka


peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa
PADesa).
).

• Kinerja BUMDes diharapkan memberikan kontribusi yang


signifikan thd peningkatan kesejahteraan warga desa
desa.
4/11/2009 13
CIRI UTAMA BUMDes
1. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola
secara bersama
bersama;;
2. Modal usaha bersumber dari desa (51%)
dan dari masyarakat (49%) melalui
penyertaan modal (saham
(saham atau andil
andil);
);
3. Operasionalisasinya menggunakan falsafah
bisnis yang berakar dari budaya lokal (local
wisdom);
wisdom );
4. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan
pada potensi dan hasil informasi pasar
pasar;;

4/11/2009 14
CIRI UTAMA BUMDes

5. Keuntungan yang diperoleh ditujukan


untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
(penyerta modal) dan masyarakat melalui
kebijakan desa (village policy);
policy);
6. Difasilitasi oleh Pemerintah
Pemerintah,, Pemprov
Pemprov,,
Pemkab,, dan Pemdes
Pemkab Pemdes;;
7. Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol
secara bersama (Pemdes
Pemdes,, BPD, anggota
anggota).
).

4/11/2009 15
TUJUAN UTAMA BUMDes

1. Meningkatkan perekonomian desa


desa;;
2. Meningkatkan pendapatan asli desa
desa;;
3. Meningkatkan pengolahan potensi
desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat;;
masyarakat
4. Menjadi tulang punggung
pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi pedesaan
pedesaan..

4/11/2009 16
KEBUTUHAN & POTENSI DESA

1. Kebutuhan masyarakat terutama dlm pemenuhan


kebutuhan pokok
pokok;;
2. Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan
secara optimal terutama kekayaan desa dan terdapat
permintaan di pasar
pasar;;
3. Tersedia sumberdaya manusia yang mampu
mengelola badan usaha sebagai aset penggerak
perekonomian masyarakat
masyarakat;;
4. Adanya unit
unit--unit usaha yang merupakan kegiatan
ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara
parsial dan kurang terakomodasi
terakomodasi;;

4/11/2009 17
CAKUPAN USAHA DESA
1. Usaha jasa keuangan
keuangan,, jasa angkutan
darat dan air, listrik desa
desa,, dan usaha
sejenis lainnya
lainnya;;
2. Penyaluran sembilan bahan pokok
ekonomi desa
desa;;
3. Perdagangan hasil pertanian
meliputi tanaman pangan pangan,,
perkebunan,, peternakan
perkebunan peternakan,, perikanan
perikanan,, dan
agrobisnis;;
agrobisnis
4. Industri dan kerajinan rakyat
rakyat..
4/11/2009 18
HASIL KEKAYAAN DESA

TANAH
KAS
DESA
LAIN-
LAIN-
LAIN PASAR
KEKAYA DESA
AN MLK
DESA

PELELA
NGAN PASAR
IKAN HEWAN
DESA

TAMBAT
BANGUN
AN
AN DESA
PERAHU
19
BAGI HASIL & BAG DP

(2) Bagi Hasil Pajak Daerah Kabupaten (paling


sedikit 10%) dan dari Retribusi Daerah
Kabupaten (sebagian untuk Desa).
[Catatan:Tidak dibenarkan adanya pungutan
ganda]

(3) Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat


dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota
(paling sedikit 10%) yang pembagiannya untuk
setiap Desa secara proporsional yang merupakan
Alokasi Dana Desa (ADD),
20
BANTUAN KEUANGAN

(4) Bantuan Keuangan dari Pemerintah


(Pusat), Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka
Pelaksanaan Urusan Pemerin-tahan (Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan)
yang disalurkan melalui Kas Desa dan
juga dari Desa yang lain, serta

21
HIBAH DAN SP3

(5) Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga yang


tidak mengikat.
• Tidak mengurangi kewajiban-kewajiban dari
pihak penyumbang kepada Desa.
• Sumbangan berbentuk barang (bergerak
maupun tidak bergerak), dicatat sebagai
barang inventaris kekayaan milik Desa sesuai
dng ketentuan peraturan perundangan.
• Sumbangan dalam bentuk uang, dicantumkan
dalam APB Desa.

22
SUMBER PENDAPATAN DESA  PERDA

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sumber


Pendapatan Desa, diatur dengan Perda
Kabupaten, yang sekurang-kurangnya
memuat:
- Sumber Pendapatan,
- Jenis Pendapatan,
- Rincian Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
- Bagian Dana Perimbangan,
- Persentase ADD,
- Hibah,
- Sumbangan, dan
- Kekayaan,
23
APBDesa: BELANJA DESA
(Pasal 4, ayat (4) s/d ayat (7) PERMENDAGRI NO.37/2007)

1. Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa.
2. Belanja Desa terdiri dari:
a. Belanja langsung, dan
b. Belanja tidak langsung
3. Belanja Langsung terdiri dari:
a. Belanja Pegawai;
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Modal;
4. Belanja Tidak Langsung terdiri dari:
a. Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap;
b. Belanja Subsidi;
c. Belanja Hibah (Pembatasan Hibah);
d. Belanja Bantuan Sosial;
e. Belanja Bantuan Keuangan;
f. Belanja Tak Terduga;
24
APBDesa: PEMBIAYAAN DESA
(Pasal 4, ayat (8) s/d ayat (11) PERMENDAGRI NO.37/2007)

1. Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali


dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
2. Pembiayaan Desa, terdiri dari:
a. Penerimaan Pembiayaan; dan
b. Pengeluaran Pembiayaan.
3. Penerimaan Pembiayaan, mencakup:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya.
b. Pencairan Dana Cadangan.
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
d. Penerimaan Pinjaman
4. Pengeluaran Pembiayaan, mencakup:
a. Pembentukan Dana Cadangan.
b. Penyertaan Modal Desa.
c. Pembayaran Utang

25
HUBUNGAN ANTARA DOKUMEN PERENCANAAN
DAN PENGANGGARAN DAERAH - DESA
RPJP
VISI-MISI DAERAH
2005 2025
5 TAHUN

2010 2015 2020

Kelurahan
RPJM
1. RPJM-Desa Desa
VISI-MISI KDH
(5 Tahun)

• ARAH KEBIJAKAN
2. RKP-Desa
• STRATEGI DAN PRIORITAS RENSTRA - SKPD (1 Tahun)
• MATRIKS PROGRAM 5 (LIMA)
TAHUN
RKT TAHUN 1
RENJA - RKPD
SKPD
RKT TAHUN 2
3. APB-Desa
KUA - PPAS (1 Tahun)
RKT TAHUN 3

RKT TAHUN 4
RKA - SKPD APBD
RKT TAHUN 5 26
APBDesa: PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN
PROGRAM?
Kumpulan kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama

Sebagai sarana dalam Pengentasan Masalah


[Masalah: Kondisi yang bertentangan dengan harapan / penghalang
tercapainya suatu Tujuan/Kondisi yang Diinginkan. Artinya ada
kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan]

KEGIATAN?
Bagian dari program yang berupa sekumpulan tindakan pengerahan
Sumber Daya (Alam dan Manusia) dalam rangka Pencapaian Sasaran
terukur (Output)

Sebagai Pengatasan Penyebab Masalah


27
APBDesa: PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN

IDENTIFIKASI DAFTAR MASALAH DI TINGKAT DESA


1. Daftar prioritas masalah pada satuan wilayah di bawah Desa/Kelurahan
(Dusun / Lingkungan) dan Kelompok Masyarakat (seperti: Kelompok
Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok Perempuan, Kelompok Pemuda, dan
Kelompok Lainnya sesuai dengan kondisi dan situasi setempat)
2. Daftar permasalahan Desa/Kelurahan (seperti: peta kerawanan kemiskinan
dan rawan sosial, putus sekolah, pengangguran, kantong penyakit
menular, rawan bencana dan sebagainya)
3. Daftar masalah dan usulan kegiatan prioritas Desa/Kelurahan hasil
identifikasi pelaku program pembangunan di tingkat Desa/Kelurahan
yang dibiayai oleh Hibah/Donor/Bantuan dari luar negeri

IDENTIFAASI MASALAH TERSEBUT SECARA UMUM DAPAT DILAKUKAN


MELALUI METODE:
1. Sketsa / Profil Desa
2. Kalender Musim
3. Kelembagaan Desa / Kelurahan

28
ALUR PENYUSUNAN

MASUKAN:
DAFTAR
POTRET MASALAH &
DESA POTENSI
LAMPIRAN I.B/1

DAFTAR
PROFIL KALENDER MASALAH &
DESA MUSIM POTENSI
LAMPIRAN I.B/2

DAFTAR
BAGAN MASALAH &
KELEMBAGAAN POTENSI
LAMPIRAN I.B/3
ALUR PENYUSUNAN
MASUKAN: PROSES: PENENTUAN
HASIL:
PERINGKAT
TINDAKAN
Lampiran I.C/4

PENGKAJIAN
TINDAKAN
PEMECAHAN
MASALAH

Lampiran I.C/3

PENENTUAN
PERINGKAT
MASALAH
Lampiran I.C/2

PENGELOM-
POKAN
MASALAH
Lampiran I.C/1
ALUR PENYUSUNAN
HASIL: Perencanaan Pembangunan Desa Yang DAMPAK:
Dibiayai Masyarakat dan Pihak Ketiga.

Lampiran I. D/1 Peraturan Desa tentang


RPJM-Desa
Perencanaan Pembangunan Desa Yang
Ada Dananya. Lampiran I. E/1

Lampiran I. D/2

Agenda Paduan Kegiatan Swadaya dan


Dana Yang Sudah Ada.

Lampiran I. D/3

RPJM-Desa ( 5 Tahunan )

Lampiran I. D/4

Pemeringkatan usulan Daftar Usulan Rencana


kegiatan pembangunan Kegiatan Pembangunan Di
Desa (DU-RKP-Desa)
Lampiran I. D/5
Lampiran I. E/2
Indikasi program
pembangunan desa

Lampiran I. D/6 Keputusan Kepala Desa


tentang RKP-Desa
RKP-Desa (1 Tahunan)
Lampiran I. E/3 dan 3.a.
Lampiran I. D/7

Berita Acara Musrenbang RPJM-Desa


dan RKP-Desa

Lampiran I. D/8
APBDesa: PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN Pembanguan Desa:
1. Untuk Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,
Misalnya: jika Program/Kegiatan berpihak kepada masyarakat yang
miskin/ marginal (termasuk perempuan), maka:
a. Aspirasi masyarakat paling miskin harus didengar
b. Anggaran disusun berdasar kebutuhan rakyat paling miskin
(pro-poor budgeting)
c. Anggaran digunakan terutama untuk kepentingan rakyat paling
miskin (pro-poor delivery service)
2. Secara langsung harus ditujukan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat
3. Untuk pemberdayaan masyarakat
4. Syarat lain:
a. Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan riil masyarakat desa,
b. Mempunyai pengaruh luas pada segi kehidupan masyarakat desa,
c. Mendukung prioritas daerah,
d. Berskesinambungan,
e. Mendorong pemberdayaan masyarakat,
f. Tidak melanggar rencana tata ruang sesuai dng aturan yg berlaku,
g. Tidak menimbulkan dampak lingkungan yang berarti 32
APBDesa: PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN

JENIS PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN Pembanguan Desa


MENURUT SUMBER PENDANAANNYA:

1. Prioritas kegiatan Pembanguan Skala Desa yang akan didanai


sendiri oleh ADD (Alokasi Dana Desa) atau Swadaya Gotong-
Royong Masyarakat Desa,

2. Prioritas kegiatan Pembangunan yang akan dilaksanakan melalui


SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang akan diusulkan ke
Kecamatan dan kemungkinan akan didanai dari sumber APBD
Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dengan syarat:
a. Ada dalam program yang dirancang oleh SKPD terkait,
b. Menunjang aktivitas masyarakat di wilayah Desa/Kelurahan
yang bersangkutan
c. Kemanfaatan program dinikmati kelompok masyarakat skala
lebih luas
33
APBDesa: ALOKASI DANA DESA
Prioritas Program yang Didanai dengan ADD

1. Disepakati oleh Pemerintah Desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa)


LKD (Lembaga Kemasyarakatan Desa) dan Masyarakat Desa atau
sesuai dengan Peraturan Daerah yang Berlaku / ditetapkan,
2. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat desa secara langsung,
3. Mendorong peningkatan gotong royong masyarakat Desa,
4. Tidak melanggar rencana tata ruang sesuai dengan aturan yang berlaku,
dan
5. Tidak menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat
setempat.

34
PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN APBDesa

1. Penyusunan APBDesa seharusnya dijalankan dengan tujuan untuk


menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik,

2. Oleh karenanya, diperlukan dasar-dasar prinsipil dalam penyusunan


APBDesa, yang meliputi: Partisipasi, Akuntabilitas, Keterbukaan dan
pengawasan dengan tujuan agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap
anggaran pembangunan Desa,

3. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDesa merupakan HAK


sekaligus KWAJIBAN, dengan alasan Adanya PARTISIPASI:
a. Untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan oleh pemimpin,
b. Untuk menyalurkan aspirasi rakyat/warga kepada pemerintah,
c. Untuk melibatkan warga dalam pengambilan keputusan publik,
d. Untuk menegakkan kedaulatan rakyat

35
TAHAPAN PENYUSUNAN APBDesa PARTISIPATIF (1)
Tahap 1: Penyusunan dan Pengajuan Usulan RAPBDesa

Kegiatan Mekanisme Pihak yang Terlibat


(1) (2) (3)
1. Menyusun usulan-usulan Musyawarah Pembangunan Warga Dusun yang bersang-
kegiatan pembangunan Dusun/Kampung/RT/RW kutan, Ketua RT/RW dan
Dusun/Kampung/RT/RW Kelompok-kelompok Masya-
rakat yang ada di Dusun
1. Membahas usulan kegiat- Musyawarah Pembangunan Kepala Desa, Para Kepala
an pembangunan yang Desa Dusun, dan Masyarakat
diajukan Dusun,
2. Menyusun skala prioritas
kegiatan pembangunan
3. Konsultasi publik
4. Mengkompilasi usulan
yang diterima dalam
format RAPBDesa (Pos
Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan
5. Pengajuan RAPBDesa
untuk dibahas oleh BPD 36
TAHAPAN PENYUSUNAN APBDesa PARTISIPATIF (2)
Tahap 2: Pembahasan RAPBDesa

Kegiatan Mekanisme Pihak yang Terlibat


(1) (2) (3)
1. Konsultasi publik Rapat/Musyawarah Pemba- BPD dan Masyarakat
2. Penyusunan Tanggapan, hasan RAPBDesa
Koreksi, dan Usulan
Perbaikan RAPBDesa
3. Perumusan, Penetapan,
dan Persetujuan
Tahap 3: Pengesahan RAPBDesa menjadi APBDesa
Kegiatan Mekanisme Pihak yang Terlibat
(1) (2) (3)
1. Konsultasi publik Rapat Paripurna Kepala Desa, BPD dan
2. Pengundangan Pengesahan RAPBDEsa Masayarakat

3. Sosialisais Pengumuman dan Sosiali- Kepala Desa, BPD dan


sasi APBDesa melalui salur- Masayarakat
an-saluran kumunikasi yang 37
ada di Desa
TAHAPAN PENYUSUNAN APBDesa PARTISIPATIF (3)

Tahap 4: Pelaksanaan APBDesa

Kegiatan Mekanisme Pihak yang Terlibat


(1) (2) (3)
1. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Desa bersama
Pembangunan Masyarakat
2. Pengawasan dan Monitor- Kunjungan ke proyek pemba- BPD bersama Masyarakat
ing ngunan, analisis dokumen,
dan sebagaiany
3. Evaluasi dan petanggung- Musyawarah Pembangunan Kepala Desa, BPD dan
jawaban pelaksanaan Desa Masayarakat
APBDesa oleh Kepala
Desa

38
STRATEGI PEMBANGUNAN DLM
MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI

4/11/2009 39
STRATEGI PEMBANGUNAN DLM
MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
PEM-DESA

4/11/2009 40
SAPTA PESONA INDUSTRI

4/11/2009 41
4/11/2009 42

You might also like