You are on page 1of 2

TUGAS

SEJARAH TEORI PERKEMBANGAN KOTA

MELISSA SHARON/100113704

KOTA BANTUL atau lebih tepatnya KABUPATEN BANTUL memiliki beberapa julukan, yaitu : 1. KOTA GEPLAK Adanya sebutan KOTA GEPLAK di Kabupaten Bantul ini karena Geplak merupakan makanan khas asli Bantul. Makanan ini rasanya sangat manis dengan kombinasi rasa gurih, terbuat dari kelapa muda yang diparut kemudian dicampur dengan gula selanjutnya disangrai. Bentuknya ada yang bulat-bulat ada juga lonjong tidak beraturan. Asal mula geplak tidak terlepas dari peran kota Bantul pada masa kolonial Belanda ini banyak lahan pertanian di Bantul dijadikan perkebunan tebu. Pabrik gula pun banyak didirikan di sana. Ada sekitar 6 pabrik gula yang ada di Bantul saat itu, namun hingga kini tinggal satu saja yang masih beroperasi yaitu pabrik gula Madukismo yang pada awal Republik Indonesia ini berdiri merupakan salah satu pabrik gula terbesar di Asia Tenggara. Selain itu didukung letak geografis Bantul yang berada di daerah pantai sehingga terdapat banyak pohon kelapa. Akhirnya muncul geplak yang bahan utamanya adalah kelapa muda yang campur dengan gula. Pada awalnya, geplak hanya ada dua warna, yaitu jika menggunakan gula pasir warna geplak akan putih dan jika menggunakan gula jawa maka warnanya akan coklat. Namun sekarang telah banyak variasi warna antara lain, merah, kuning, coklat, hijau, merah, dan putih. 2. KOTA PENGRAJIN Bantul disebut kota pengrajin karena ada beberapa pusat kerajinan yang menjadi ikon bantul, yang terkenal diantaranya : a. Gerabah di KASONGAN Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya. Kasongan mulanya merupakan tanah pesawahan milik penduduk desa di selatan Yogyakarta. Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia, di daerah pesawahan milik salah satu warga tersebut ditemukan seekor kuda yang mati. Kuda tersebut diperkirakan milik Reserse Belanda. Karena saat itu Masa Penjajahan Belanda, maka warga yang memiliki tanah tersebut takut dan segera melepaskan hak tanahnya yang kemudian tidak diakuinya lagi. Ketakutan serupa juga terjadi pada penduduk lain yang memiliki sawah di sekitarnya yang akhirnya juga melepaskan hak tanahnya. Karena banyaknya tanah yang bebas, maka penduduk desa lain segera mengakui tanah tersebut. Penduduk yang tidak memiliki tanah tersebut kemudian beralih profesi menjadi seorang pengrajin keramik yang mulanya hanya mengempal- ngempal tanah yang tidak pecah bila disatukan. Sebenarnya tanah tersebut hanya digunakan untuk mainan anak-anak dan perabot dapur

TUGAS SEJARAH TEORI PERKEMBANGAN KOTA

MELISSA SHARON/100113704

saja. Namun, karena ketekunan dan tradisi yang turun temurun, kerajinan gerabah ini lebih memiliki bentuk bervariasi dan berkualitas tinggi. Permintaan pasar yang tinggi membuat kerajinan ini akhirnya tersebar di pasaran local dan internasional sehingga sekarang dikenal sebagai ikon kawasan di Kabupaten Bantul. b. Kerajinan Kulit di MANDING Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta sudah terkenal sebagai sentra kerajinan kulit sejak tahun 1970-an. Kerajinan kulit di desa ini dipelopori oleh tiga pemuda setempat, yaitu Prapto Sudarmo, Ratno Suharjo, dan Wardi Utomo yang memiliki keahlian mengolah kulit yang didapat ketika bekerja di sebuah perusahaan kulit di Kota Yogyakarta pada tahun 1947. Pada tahun 1958, mereka memutuskan untuk pulang kampung dan mendirikan usaha sendiri dengan memproduksi tas, jaket, dan lain-lain. Sejak ketiga orang itu merintis usaha kerajinan kulit di Manding, banyak warga yang tertarik mengikuti jejak mereka. Lambat laun banyak warga setempat yang berprofesi sebagai perajin kulit. Pada tahun 1970an, dusun ini pun mulai menjelma sebagai sentra kerajinan kulit. Toko/showroom mulai bermunculan di dusun ini sekitar tahun 1980-an dan terus berkembang sampai sekarang. Sumber : 1. www.jogjatrip.com 2. http://triyant093.blogspot.com/p/geplak-itu-khas-bantul.html 3. http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-kerajinan-kulit-manding- ada-sejak-1958-2 4. http://id.wikipedia.org/

You might also like