Professional Documents
Culture Documents
Transformator (Trafo)
Trafo adalah peralatan listrik untuk mentransformasikan daya listrik (menaikkan/ menurunkan tegangan atau arus listrik) dengan frekuensi tetap. Prinsip kerja trafo adalah berdasarkan induksi mutual antara 2 buah rangkaian (induktif) yang terhubung secara magnetik, sesuai dengan hukum Farraday, yaitu :
dengan :
Trafo ideal :
maka
dengan : ,
= = = = =
tegangan sisi primer dan tegangan sisi sekunder emf disisi primer dan emf disisi sekunder jumlah belitan primer dan sekunder perbandingan transformasi mutual fluks
Bila :
step-up transformer
N2 < N1 atau V2 < V1 atau k < 1
step-down transformer
Fungsi Trafo Ukur (Instrument Transformer ) : 1. Mengubah arus atau tegangan besar/ tinggi, menjadi arus atau tegangan yang lebih rendah sehingga mudah digunakan untuk dilakukan pengukuran dan keperluan proteksi. 2. Sebagai isolasi rangkaian pengukuran/ rangkaian proteksi dari jaringan daya atau tegangan tinggi sistem. 3. Mempermudah pemeliharaan alat ukur dan menekan biaya dengan standarisasi CT & PT.
Beberapa istilah :
Burden adalah rating beban pada terminal sekunder trafo ukur yang dinyatakan dalam VA atau pada rated tegangan sekunder, dimana kesalahan pengukuran yang mungkin timbul masih dalam batas-batas ketelitiannya.
Trafo Arus (Current Transformer/ CT) Pada trafo arus (ideal), berlaku :
Persamaan ini memberikan transformasi arus dalam kesebandingan antara jumlah belitan primer dengan belitan sekunder. Sebuah trafo arus idealnya adalah trafo yang yang sisi sekundernya dihubung singkat, dimana tegangan terminal sekundernya adalah nol dan arus magnetisasinya diabaikan.
Rangkaian ekivalen
Konstruksi CT
Rangkaian paralel : 1000 / 5 A dan rangkaian seri : 500 / 5 A atau : 1000 / 1 A 500 / 1 A
Multi ratio :
Trafo Arus Dengan Rasio lebih dari 1 (Satu). Contoh : Rasio 1000/ 1 - 1 - 1 - 1 A
Primer P1 - P2 Sekunder ke 1 1S1 - 1S2 untuk relai arus lebih & pengukuran (dgn ACT) Sekunder ke 2 2S1 - 2S2 untuk relai differensial & REF Sekunder ke 3 3S1 - 3S2 untuk check zone buspro Sekunder ke 4 4S1 - 4S2 untuk zone protection buspro
Masing-masing rasio mempunyai klas, kapasitas sama atau berbeda sesuai kebutuhan.
Rating CT Rating Beban Rating dari beban dimana akurasi masih bisa dicapai, dinyatakan dalam VA (2.5 , 5 , 7.5 , 10 , 15 , 30 VA) Rating Arus Kontinyu Nilai arus yang diijinkan mengalir secara kontinu di sisi primer dengan sekunder dibebani nominal tanpa menimbulkan kenaikan temperatur yang melampaui batas yang dispesifikasi. Standar arus lebih kontinyu di dalam IEC 185-1987 adalah 120%, 150%, 200 %.
Rating Arus Sesaat. Nilai rms arus primer yang dapat ditahan oleh trafo arus selama 1detik pada kondisi sekunder dihubung singkat, tanpa menimbulkan kerusakan (Ithermal) Rating Arus Sekunder Umumnya bernilai 1 , 2 atau 5 Amp Rating Arus Dinamik(Idyn) Nilai maksimum arus primer yang dapat ditahan oleh trafo arus tanpa menimbulkan kerusakan listrik/ mekanik pada kondisi sekunder dihubung singkat. Nilai Idyn pada IEC 185-1987 umumnya 2.5 kali Ithermal
Kesalahan CT Kesalahan rasio CT Kesalahan besaran arus karena perbedaan rasio name plate dengan rasio sebenarnya dan dinyatakan dalam % = 100 ( Kn Is - Ip ) / Ip Kesalahan phasa Akibat pergeseran phasa antara arus sisi primer dengan arus sisi sekunder Komposit Error c = 100/ Ip 100/T (K n is ip)2 dt is dan ip merupakan nilai arus sesaat sisi sekunder dan sisi primer.
Kelas CT Menyatakan prosentase (%) kesalahan pengukuran transformator arus pada rating arus atau pada rating limit akurasinya Kelas CT untuk Alat Ukur
Accuracy Limit Factor (ALF) Disebut juga faktor kejenuhan inti. Perbandingan dari I alir primer : I rated Nilai dimana akurasi CT masih bisa dicapai.
Contoh : Transformator arus 200/1 A dengan ALF 5, maka I alir primer batas akurasi < 5 x 200 A = 1000 A
Rangkaian ekivalen PT
Prinsip Kerja PT
dengan :
= = = = =
perbandingan transformasi jumlah belitan sekunder jumlah belitan primer tegangan primer tegangan sekunder
1. PT Induktif yang terdiri dari belitan primer dan belitan sekunder, dan belitan primer akan menginduksikannya ke belitan sekunder melalui inti besi (core) 2. PT Kapasitif (Capasitor Voltage Transformer/CVT), terdiri dari rangkaian kapasitor seri dengan belitan primer. Kapasitor berfungsi mengurangi tegangan tinggi ke tegangan menengah yang dipergunakan untuk menginduksikan tegangan dari belitan primer ke belitan sekunder.
PT jenis kapasitor (CVT) Pembagi tegangan berupa capasitor. Tegangan out put dipengaruhi oleh pembebanan pada tap sekunder. Dapat dikompensasi oleh reaktor L yang dihubung seri dengan tapping output. Untuk adjusment rasio maka dipakai transformator. Untuk tuning dapat dilakukan pengaturan nilai L