You are on page 1of 5

VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana Bukit-Jimbaran Abstrak Percobaan telah dilakukan mengenai penentuan viskositas suatu fluida dengan kemampuan suatu fluida tersebut mengalir pada fluida lainnya. Metode yang digunakan pada penentuan viskositas cairan berupa viskometer Otswald dengan mengukur viskositas rata rata dan fluiditas rata-rata.. didapatkan hasil pada etanol viskositas rata-rata etanol =1,0966 cp pada aseton = 0,3472 cp cp , CCl4 = 0,8359 cp . Semakin kental suatu cairan, semakin besar gaya yang dibutuhkan agar dapat mengalir pada kecepatan tertentu, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengalir menjadi semakin besar, begitu pula sebaliknya. Kata Kunci : Viskositas, Viskometer otswald PENDAHULUAN Viskositas suatu merupakan lainnya. tahanan Sifat yang ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar Viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dll. Tingkat kekentalan fluida dinyatakan dengan koefisien viskositas (). Kebalikan dari Koefisien viskositas disebut fluiditas,

dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap lapisan viskositas dimiliki oleh setiap fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Aliran cairan dikelompokan menjadi dua yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Sedangkan aliran turbulen menggambarkan laju aliran yang besar dengan diameter pipa yang besar. viskositas menunjukkan tingkat

, yang merupakan ukuran kemudahan A viskositas yang suatu zat dinamakan menentukan alat

= A e-E/RT atau ln =
merupakan tetapan

E + nA RT

mengalir suatu fluida. Cara menggunakan

yang

sangat

tergantung pada massa molekul relative dan volume molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses awal aliran. Untuk cairan tak terasosiasi, persamaan Batschinski empiric mengemukakan mengaitkan yang

viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain : Viskometer kapiler / Ostwald Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut. Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik menarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum sesuatu lapisan melewati lapisan lainnya diperlukan energy tertentu. Sesuai hokum distribusi molekul Maxwell-Boltzmann, yang memiliki energy jumlah yang

koefisien viskositas dengan volume jenis pada suhu yang sama sebagai :
=
c c atau v = b + = b + c v b

b dan c adalah tetapan yang bergantung pada jenis zat cair dan V adalah volume jenis dalam cm9/g. BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Percobaan Alat dan bahan ini diberikan pada tabel 2.

Alat Viskometer Otswald Termostat Stopwatch Pipet ukur 25 mL Pipet filter Piknometer atau neraca wastepal

CCl4

Bahan 20 mL

Aseton 20 mL Etanol 20 mL Aquades

diperlukan untuk mengalir, dihubungkan oleh factor e-E/RT dan viskositas sebanding dengan e-E/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan empirik,

Tabel 2. Bahan dan Alat yang Digunakan Metode percobaan Viscometer yang bersih dipergunakan. Aquades Viscometer dalam thermostat diletakkan pada posisi vertical. Pipet 5 ml cairan ke dalam reservoir A (lihat gambar) sehingga kalau cairan ini dibawa ke reservoir B dan permukaannya melewati garis m, reservoir A kira-kira masih terisi setengahnya. Dengan pengisap atau meniup bawa cairan B sampai sedikit diatas garis m. Kemudian cairan tersebut dibiarkan mengalir secara bebas. Waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir dari m ke n dicatat. Pengerjaan ini dilakukan sebanyak 3 kali. Rapat massa cairan pada suhu yang CCl4 Etanol Aseton piknomete r kosong (g) 12, 65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 12,65 Volume piknometer 10 mL HASIL DAN PEMBAHASAN Pada percobaa kali ini yang dilakukan yaitu penentuan pengukuran tahanan yang dilakukan oleh suatu fluida terhadap fluida lainnya. Metode yang digunakan adalah metode viskometer dimana pengukuran di dasarkan dari perbedaan kecepatan aliran fluida dalam viscometer. Massa Waktu piknomet er + Zat (g) 22,65 22,65 22,65 20,33 20,33 20,33 20,33 20,34 20,35 20,34 20,34 20,34 (s) 27 26 25 16 15 16 50 49 49 17 15 17

bersangkutan ditentukan dengan piknometer atau neraca westphal. Pengerjaan 1 sampai 5 diatas diulang untuk cairan pembanding (air suling). Viskometer yang digunakan sama dengan viskometer sebelumnya yang telah digunakan. DATA PENGAMATAN Zat Masssa

Pada percobaan ini, zat yang ditentukan viskositasnya adalah aseton, etanol, CCl4. Sedangkan didapatkan aquades masing digunakan masing sebagai cairan cairan pembanding. Dari hasil praktikum mempunyai kecepatan yang berbeda pada aseton di butuhkan waktu berkisar antara (16, 15, 16), pada etanol (50, 49, 49), dan pada CCl4 berkisar anttara (17, 15, 17). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa cairan yang memerlukan waktu paling banyak untuk mengalir dalam viscometer adalah etanol dan yang memerlukan waktu paling sedikit adalah aseton, sedangkan aquades yang digunakan sebagai cairan pembanding memerlukan waktu yang lebih banyak dari aseton dan CCl4, yaitu (27, 26, 25). Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa semakin bnyak waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir, maka viskositas cairan tersebut semakin besar pula. Dengan kata lain, waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir sebanding atau berbanding lurus dengan viskositasnya. Cairan yang memiliki viskositas yang paling besar adalah etanol dengan rata-ratanya 1,0966 cp, sedangkan CCl4 rata-rata viskositasnya adalah 0,8359 cp, dan yang paling kecil adalah aseton yaitu 0,3472 cp. Selain pengukuran viskositas, dilakukan

juga pengukuran fluiditas pada percobaan yang telah dilakukan. Fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas, dimana semakin besar fluiditas maka viskositasnya semakin kecil dan cairan semakin encer sehingga waktu yang diperlukan untk mengalir semakin sedikit. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai fluiditas rata-rata dari etanol adalah 0,9119, rata-rata fluiditas aseton adalah 2,8825 dan rata-rata fluiditas untuk CCl4 adalah 1,2003. Dari ketiga ciran yang diuji nilai viskositas etanol paling besar, maka etanol mempunyai kekentalan yang paling tinggi serta fluiditas yang paling kecil. Nilai viskositas dari aseton paling kecil maka aseton mempunyai kekentalan yang paling kecil (paling encer) dan fluiditas yang paling besar. Hal tersebut disebabkan oleh semakin kental suatu cairan, maka besar gaya yang mengalir dibutuhkan pada untuk membuatnya kecepatan

tertentu, sehingga waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir menjadi semakin besar, begitu pula sebaliknya, semakin encer suatu pada cairan, maka kecil gaya waktu yang yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir kecepatan tertentu, dibutuhkan cairan untuk mengalir menjadi semakin kecil.

KESIMPULAN Viskositas suatu cairan dapat diukur dengan viscometer Oswald. Rata-rata nilai viskositas yang didapat pada praktikum pada masing-masing larutan Etanol Aseton CCl4 = = = 1,0966 cp 0,3472 cp 0,8359 cp Dogra, S Soal-soal Jakarta

1990 Kimia Fisika dan Universitas Indonesia : 1989 Kimia fisika PT.

2013 Fisik

Sukarjo, Dr

Bina Aksara : Jakarta

Rata-rata nilai fluiditas yang didapat pada praktikum, pada masing-masing larutan Etanol Aseton CCl4 = = = 0,9119 2,8825 1,2003

Tim laboratorium kimia fisika Penuntun Praktikum Kimia Universitas udayana : Bali

II.

Etanol memiliki besaran viskositas yang paling tinggi dan besaran fluiditas yang paling rendah, sedangkan aseton memiliki besaran viskositas yang paling rendah dan fluiditas yang paling tinggi. Dan semakin besar viskositas suatu cairan, semakin lama waktu yang diperlukan cairan tersebut untuk mengalir. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Setiap cairan memiliki nilai viskositas yang berbeda-beda karena pengaruh jenis zat, komposisi campuran dan tekanan. DAFTAR PUSTAKA Chang, Raymond

2005 Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Erlangga : Jakarta

You might also like