You are on page 1of 20

Kelompok 11 1.Uci Pratiwi Arizuan 0613024050 2.Rini Khoiriyah 0713024011 3.Deni Verdianto 0713024019 4.Inayatus Soleihah 0713024033 5.

Rindi Antika Saimona 0813024045 6.Wahyu Sri Sukarsih 0813024054

Pokok bahasan:
Jam biologi (irama kehidupan)
Fotoperiodisme Fitokrom Florigen vernalisasi

Jam Biologi
Irama adalah kejadian berulang dari beberapa fungsi. periode irama adalah selang waktu antara kejadian-kejadian berulang yang dialami suatu titik pada daur itu. Waktu biologi adalah periode waktu yang harus dicapai oleh tumbuhan sebelum perbungaan dimulai.

Ada tiga ciri irama, yaitu :


1. Periode : Waktu antara titik-titik yang sebanding dalam daur yang berulang. 2. Rentang : Perbedaan antara nilai maksimum dan minimum. 3. Pola daur : Banyak irama yang mengikuti kurva sinus

Fotoperiodisme

adalah respon tumbuhan terhadap lamanya penyinaran (panjang pendeknya hari) yang dapat merangsang perbungaan.

Tumbuhan hari-panjang (long day plant)


Tumbuhan yang menunjukkan respons terhadap siang hari yang lebih panjang

Tumbuhan hari-pendek (short day plant)


Tumbuhan yang menunjukkan respons terhadap siang hari yang lebih pendek

Tumbuhan hari-netral
Tumbuhan yang tidak menunjukkan respons terhadap panjang hari

Kontrol fotoperiodik perbungaan

respons fotoperiode bergantung pada suatu panjang malam kritis. Tumbuhan hari-pendek akan berbunga jika durasi malam hari lebih lama dibandingkan dengan panjang malam kritis (8 jam untuk cocklebur), tumbuhan hari-panjang akan berbunga ketika malam hari lebih pendek dibandingkan dengan panjang malam kritis.

cocklebur

Fitokrom
Pigmen yang berfungsi menyerap cahaya merah (r) dan cahaya merah jauh (fr). Pada tumbuhan, ada 2 bentuk pigmen:

Pigmen penyerap cahaya merah (Pr) Pigmen penyerap cahaya merah jauh (Pfr)

Jika cahaya merah (R, red) selama periode gelap diikuti oleh cahaya merahjauh (FR, far-red), tumbuhan tersebut akan mempersepsikan tidak ada interupsi dalam panjang malam. Suatu tumbuhan hari pendek tidak akan berbunga jika suatu malam dengan panjang kritis disela oleh berkas cahaya R, akan tetapi tumbuhan tersebut akan berbunga ketika ia menerima dua berkas cahaya pertama R dan kemudian FR

Mekanisme Kerja Fitokrom

Pfr bersifat tidak stabil, dan berubah secara perlahan menjadi Pr dalam keadaan gelap Bila Pr diubah menjadi Pfr oleh cahaya merah, tampaknya terjadi isomerasi cis-trans pada kromofor (gugus prostetik fitokrom).

Struktur kromofor Pfr

Struktur kromofor Pr

Florigen
Setelah fotoperiodisme ditemukan peneliti diseluruh dunia bertanya-tanya bagian tumbuhan manakah yang mendeteksi panjang hari, segera tampak bahwa daunlah yang tanggap. Jika daun yang mendeteksi fotoperiodisme tapi kuncup yang menjadi bunga tentunya ada stimulus yang dipindahkan dari daun ke kuncup. Pada tahun 1930 mikhail chailakyan mengemukakan bahwa stimulus itu merupakan senyawa kimia yaitu suatu hormone yang dinamakan florigen. Jadi, florigen ialah hormon (stimulus) yang dipindahkan dari daun ke kuncup, sehingga kuncup yang menjadi bunga. Sedangkan daun, berfungsi untuk mendeteksi fotoperiodisme.

Percobaaan chailakyan membuktikan bahwa :


Bila daun dipotong setelah fotoinduksi maka tumbuhan itu tidak berbunga Bila daun dipotong setelah fotoinduksi lengkap dan ditempel pada chrysanthemum yang tidak mendapat fotoinduksi maka tumbuhan yang ditempeli akan berbunga. Fotoinduksi mengubah Pr menjadi Pfr yang menstimuli sintesis hormone florigen dan dikirim ke tunas apical lalu tumbuhan akan berbunga.

Bukti eksperimental pada beberapa hormon perbungaan


Jika suatu tumbuhan yang telah diinduksi untuk berbunga dengan menggunakan suatu fotoperiode dicangkokkan ke suatu tumbuhan yang belum diinduksi, maka kedua tumbuhan itu akan berbunga, yang menandakan terjadi transmisi suatu bahan yang menginduksi perbungaan. Hal ini dibuktikan pada kasus pencangkokan tumbuhan hari-pendek dengan tumbuhan hari-panjang.

Vernalisasi
merupakan induksi pendinginan yang diperlukan oleh tumbuhan sebelum memulai pembungaan. Organ tumbuhan yang dapat menerima rangsangan vernalisasi sangat bervariasi yaitu biji, embrio, akar, dan pucuk batang. Adalah tunas yang memberikan respon terhadap suhu rendah dengan mengalami vernalisasi.

You might also like