You are on page 1of 8

JOURNAL REVIEW : INTEGRATED HIS

Page 1

An Evaluation of Hospital Information Systems Integration Approaches


Nazanin Sabooniha, Danny Toohey, and Kevin Lee

Organisasi pelayanan kesehatan memiliki tujuan utama yakni cost-effective, kualitas tinggi, pemberian kesehatan yang baik. Selain tujuan utama, organisasi yankes juga memiliki tujuan lain yaitu mengurangi kesalahan medis, melindungi data pasien, dan merampingkan tugas klinis dan administrativ. Untuk mempermudah pencapaian tujuan tersebut diperlukan sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi yang mengelola seluruh data dan proses di yankes. Issu utama yang memiliki dampak pada organisasi kesehatan adalah perbedaan informasi kesehatan dan heterogenitas sistem. Para vendor telah mengembangkan dan merancang banyak sistem informasi untuk mendukung proses kegiatan di masing-masing departemen. Pendekatan ad-hoc seperti ini mengakibatkan terjadinya sistem informasi independen yang terisolasi sehingga sulit diintegrasikan. Kelemahan sistem informasi seperti ini memiliki kelemahan yakni tidak ada sharing data yang terjadi, yang pada akhirnya mengurangi efektivitas dalam pengambilan keputusan dan analisis. Selain itu, hal ini juga mengakibatkan membengkaknya biaya operasional di RS karena proses pemeliharaan yang berlebihan. Penerapan sistem informasi rumah sakit terintegrasi telah memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi kesehatan. Banyak pendekatan pelengkap telah dikembangkan. Namun, tidak semua permasalahan bisa diselesaikan dengan satu solusi. Para stakeholder yankes memerlukan sebuah metode yang efisien untuk mewujudkan dan mengevaluasi masing-masing solusi integrasi berdasarkan perbedaan persyaratan integrasi. Jurnal ini akan membantu integrasi HIS dengan memberikan evaluasi dan perbandingan berdasarkan kategorisasi dari solusi terpadu dan persaratannya.

Page 2

1. Hospital Information System HIS adalah federasi sistem otonom yang berfokus pada kegiatan seperti pendaftaran pasien, transfer, perijinan, debit, dan fungsi administrasi lainnya. Salah satu persyaratan untuk memberikan kontinuitas perawatan adalah konsistensi dan sharing information yang lancar dari berbagai sub-domain di dalam domain kesehatan. Keberhasilan pengembangan dari HIS tergantung pada kesadaran akan kebutuhan berintegrasi bagian internal dalam RS dan sistem RS. Artinya, perlu pergeseran dari proses yang terisolasi ke proses antar lembaga yang lebih terbuka dan berorientasi pada pelayanan pasien. Pada awalnya, HIS terfokus pada aplikasi keuangan dan akuntansi. Kemudian, data online yang masuk terbatas untuk tujuan transfer pasien, penerimaan, pelaporan, discharge, dan pengenalan jadwal. Pendekatan yang terbaru termasuk server architecture, pengguna graphical dan web-based interfaces, dan kondisi saat ini yang telah bergeser ke middleware dan pelayanan beriorientasi solusi. Tujuan mendasar dari masing-masing sistem terisolasi adalah untuk memberikan solusi tunggal bagi maing-masing departemen fungsional. Bahkan jika masing-masing sistem bekerja seperti rancangan, tidak satupun yang dapat mensupply kebutuhan manajemen informasi terintegrasi. Agar dnapat melakukan hal ini, dan meningkatkan efektivitas penyediaan layanan kesehatan, individu dan komponen lainnya dalam sistem harus saling berinteraksi. 2. Integration of HISs Sistem informasi sangat penting untuk mengelola proses di rumah sakit. Untuk mengakses informasi di seluruh departemen rumah sakit dan antar rumah sakit, integrasi sistem informasi ini diperlukan. Menggabungkan data dari beberapa sistem informasi yang terdistribusi heterogen membutuhkan banyak usaha. Fungsi yang berbeda, perwakilan data, interfaces pengguna, semantik, presentasi dan terminologi merupakan tantangan besar dalam hal sistem inter operabilitas dan integrasi.

Page 3

Integrasi HISs memerlukan interoperability dari beberapa sistem independen. Interoperability adalah kemampuan sebuah sistem informasi untuk menggunakan layanan dan data dari sistem informasi lain. Pertukaran ini memungkinkan untuk mencapai tugas yang ditetapkan dalam konteks tertentu, dan menyediakan terus-menerus pertukaran informasi antara kolaborasi HIS. Dalam mencapai interoperability, ada banyak hal teknis yang harus dipertimbangkan. Interoperabilitas ini merupakan prasyarat yang diperlukan HISs. Integrasi merujuk kepada saat dimana waktu interoperabilitas sistem informasi berbeda saling berhubungan secara fisik dan logis untuk mencapai penyaluran solusi. Pergeseran dalam domain kesehatan terhadap lingkungan sangat tersebar dan heterogen telah menciptakan kebutuhan untuk mendukung komunikasi konsensus dan interoperabilitas pada tingkat yang berbeda sebagai berikut: Teknis interoperabilitas merujuk kepada aspek-aspek teknis sistem komputer yang saling berhubungan. Ini mencakup isu-isu kunci seperti layanan interkoneksi, teknologi komunikasi, middleware, pertukaran data, layanan keamanan, presentasi data, gaya arsitektur teknis, infrastruktur teknis dan layanan aksesibilitas. Sintaksis interoperabilitas adalah kemampuan pertukaran informasi antara sistem informasi. Diperlukan kompatibilitas di lapisan transport dan aplikasi protokol komunikasi. Perjanjian dengan protokol pesan dan pengkodean format data juga diperlukan. Interoperabilitas struktural menyediakan model yang disepakati secara umum. Semantik interoperabilitas adalah kemampuan untuk menyediakan pertukaran informasi bermakna agar konten pesan dipahami oleh penerima sistem atau proses. Interoperability operasional berfokus memfokuskan terhadap informasi administrasi, klinis, dan statistik dapat di gambarkan dan diinterpretasikan. Organisasi interoperabilitas berkaitan dengan proses, kebijakan, peran, manajemen dan kerangka integrasi data dari domain administratif yang berbeda. Ini berfokus pada pemahaman tentang lingkungan peraturan dan legislatif untuk meningkatkan penyampaian perawatan kesehatan.

Page 4

Pendekatan kontemporer meliputi keunggulan arsitektur, Ontologi semantik, interoperabilitas tingkat pengetahuan dan mendorong standardisasi model. Meskipun pendekatan yang berbeda, interoperabilitas selalu bergantung pada kesepakatan antara partisipasi sistem informasi dan komponennya. Ada dua dasar metode pengembangan dan akuisisi dalam organisasi kesehatan: a. Akuisisi sistem terpadu luas yang dapat menyediakan sebagian besar dari fungsional syarat untuk pengguna kesehatan. b. Integrasi komponen, aplikasi dan sistem dari vendor yang berbeda.

Sistem bisa diintegrasikan dengan menggunakan alat generator otomatis, percepatan pembangunan khusus yang diperlukan, atau perancangan cepat. Sistem kesehatan yang sulit untuk mengintegrasikan karena mereka telah berkembang secara bertahap, dengan berbagai syarat dari pengguna yang berbeda. Hal ini telah menciptakan ekosistem rumah sakit dengan infrastruktur teknis yang diperoleh selama jangka waktu yang lama dari berbagai sumber. Karena ini, penyatuan arsitektur untuk integrasi HISs sulit dilakukan. Kebutuhan pengguna kesehatan yang berbeda dan orientasi tradisional pengguna yankes masih memegang peranan penting dalam mengarahkan organisasi kesehatan untuk mengintegrasikan sistem yang berbeda dari berbagai sumber. Meskipun perkembangan teknologi baru cepat , tantangan untuk mengintegrasikan sistem dan ketidakcocokan standar masih ada. Banyak vendor perangkat lunak kesehatan dan lembaga-lembaga penelitian telah berusaha untuk mengatasi isu-isu mengenai integrasi HISs. Salah satu solusinya, pengenalan standar pertukaran data kesehatan, seperti DICOM (Digital Imaging and Communication in Medical) dan HL7 (Health Level 7). RSNA (Radiological Society of North America) dan HIMSS (Healthcare Information and Management Systems Society) memperkenalkan IHE (Integrating the Healthcare

Page 5

Enterprise) untuk memecahkan isu integrasi di dalam menentukan pelaksanaan pertukaran data kesehatan standar. Pendekatan lain adalah Teknologi Sistem Database Federasi untuk domain kesehatan. Pendekatan ini terdiri dari kumpulan fitur distribusi yang terintegrasi dan database otonom, dimana administrator komponen mengontrol sistem lokal mereka, tetapi mereka berkolaborasi dengan Federasi untuk mencapai beberapa tingkat integrasiIHE memperkenalkan sebuah rincian untuk membangun kerangka yang bersangkutan dengan medis yang berstandar dan juga menjembatani kesenjangan antara pembentukan standar dan implementasi sistem terpadu. Gudang data menawarkan solusi lainnya untuk, integrasi HIS, data dari sistem individu bisa diintegrasikan dan dihomogenisasi di gudang data, memberikan satu tempat penyimpanan data diambil dari beberapa sumber. Solusi ini memerlukan terjemahan data dari berbagai sumber ke dalam satu skema database umum. . 3. CATEGORIZATION OF HIS INTEGRATION APPROACHES AS A MULTIDIMENTIONAL CONSEPT Pendekatan teknis untuk integrasi HIS sering ditandai dengan tujuan yang sangat spesifik, dimana bertujuan untuk kategorisasi pendekatan teknis: a. Message-Oriented integration Bergantung pada serangkaian pesan standar yang memungkinkan berbagai subsistem HIS untuk bertukar pesan yang membawa data. Pendekatan ini menggunakan database, API (Application Programming Interfaces) dan pertukaran data untuk menghasilkan informasi. b. Application-Oriented integration Menyediakan lapisan dari definisi dan diurus secara terpusat di atas aplikasi yang ada untuk mendukung aliran dan pertukaran informasi dan mengontrol logika dengan menggabungkan aplikasi dan proses secara relevan. Solusi ini sering terdiri dari proses mesin, alur kerja atau objek terdistribusi dan integrasi server. menyatukan informasi sistem dan database. Berikut

Page 6

c. Coordinated-Oriented integration Ini memberikan sebuah pandangan konsisten pada informasi tersebut yang diadakan di beberapa tempat yang terpisah dan berbeda, sistem aplikasi dan layanan yang mendasari untuk pengguna. Dengan menggunakan sebuah front-end sistem terpadu atau sinkronisasi dan mengkoordinasikan berbagai sistem atau aplikasi pada komputer pengguna. d. Middleware-Oriented integration Mendefinisikan sebuah kumpulan layanan, interfaces atau metode bersama yang mendukung seluruh sistem. Pendekatan ini memberikan infrastruktur untuk berbagi layanan fungsional dan informasi. Layanan mungkin dapat dilaksanakan menggunakan berbagai teknologi, termasuk SOAP, DCOM, CORBA, Jawa atau layanan Web. Pendekatan ini mengurangi kebutuhan untuk replikasi data dan metode di beberapa sistem, dan memungkinkan mereka untuk beroperasi dengan menyediakan infrastruktur untuk pesan dan aplikasi berorientasi integrasi. Interkoneksi dan integrasi HIS dapat disediakan oleh komponen middleware generik.

4. HIS INTEGRATION REQUIRMENTS Selain syarat fungsional yang harus dipenuhi untuk membentuk HIS terintegrasi, diperlukan juga persyaratan non-fungsional yaitu: a. Real time kemampuan integrasi teknologi untuk mendukung transaksi yang memerlukan sampai data kedua latency. b. Fleksibilitas pada kemampuan integrasi teknologi terhadap penyesuaian cepat. c. Reliabilitas teknik dan protokol yang dipraktekkan dalam integrasi teknologi untuk memastikan semua data ditransmisikan oleh pengirim menerima pada titik akhir dan jumlah paket yang dikirim awet. d. Usabilitas kemampuan untuk menggunakan komponen sistem informasi yang ada atau solusi perangkat lunak untuk mengembangkan aplikasi baru di domain tertentu.

Page 7

e. Kinerja kinerja sistem. f. Kompleksitas kesulitan implementasi teknologi integrasi dari sudut pandang teknis. g. Kemampu-rawatan kemampuan komponen sistem informasi dan aplikasi perangkat lunak untuk memungkinkan perubahan tanpa menimbulkan masalah dalam sistem lain. h. Kematangan Teknologi yang lebih matang adalah solusi yang lebih baik karena para pengembang perangkat lunak, insinyur dan analis dapat menyediakan implementasi yang sukses. i. Portabilitas solusi perangkat lunak yang dikembangkan untuk satu platform dapat dengan mudah dijalankan pada platform yang berbeda. j. Skalabilitas kemampuan integrasi teknologi untuk menyediakan kinerja tinggi untuk mengakomodasi pertumbuhan masa depan beban dan peningkatan permintaan. k. Heterogenitas kemampuan interoperasi sistem informasi warisan dan baru melalui ketersediaan platform tepat pemrograman bahasa dan sistem operasi.

Hasil evaluasi ini memberikan visi yang jelas bahwa tidak ada pendekatan tunggal yang memenuhi semua persyaratan integrasi. Identifikasi dan kombinasi solusi integrasi sangat penting bagi Inter dan intra-organizational integrasi untuk memilih seperangkat teknologi, standar dan approachesfor yang paling cocok dengan persyaratan yang diberikan.

6. Kesimpulan Sistem informasi dalam domain kesehatan telah dikembangkan dalam platform yang berbeda, bahasa komputer dan struktur data, hal-hal ini tidak digunakan sebagai sistem heterogen dan otonom dan jadi kemampuan organisasi kesehatan untuk memberikan kualitas dan perawatan pasien. Integrasi sistem heterogen ini dipandang sebagai solusi untuk ini, dan banyak integrasi telah dikembangkan dengan pendekatan yang berbeda. Pendekatan integrasi

Page 8

dikategorikan pendekatan integrasi ke dalam empat kategori yang berbeda berdasarkan fungsi menjadi: pesan, aplikasi, terkoordinasi dan Middleware berorientasi integrasi. Beberapa pendekatan integrasi dievaluasi berdasarkan seperangkat kriteria persyaratan. Analisis ini didasarkan pada faktor-faktor fungsional dan non-fungsional seperti fleksibilitas, Real time, keandalan, usabilitas, kinerja, kompleksitas, Kemampu -rawatan, kedewasaan, portabilitas, skalabilitas, heterogenitas. Hasil evaluasi ini memberikan visi yang jelas bahwa tidak ada pendekatan tunggal yang memenuhi semua persyaratan integrasi. Identifikasi dan kombinasi solusi integrasi sangat penting bagi Inter dan intra-organizational integrasi untuk memilih seperangkat teknologi, standar dan approachesfor yang paling cocok dengan persyaratan yang diberikan. Fungsi efisien HISs terpadu akan membantu mengurangi kesalahan medis, biaya pengiriman kesehatan, dan menyelamatkan hidup manusia. Selain itu, organisasi kesehatan dapat mengambil keuntungan dari meningkatkan proses antara beberapa rumah sakit Departemen dan organisasi dan berbagai pemangku kepentingan kesehatan.

You might also like