You are on page 1of 11

LAPORAN OSEANOGRAFI

Ekskursi OS3106 Oseanografi Lingkungan Modul Pemetaan Oleh : Firman Kholifahtullah Agny Husni Habil 10210067 12809020

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau besar yang ada di Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka terletak di bagian barat laut Kota Jakarta. Pulau Pramuka merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Kepualaun Seribu yang menjadi bagian dari Provinsi DKI Jakarta. Pulau Pramuka menjadi tempat bernaungnya kantor bupati Kepulauan Seribu, kantor-kantor administratif pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu, dan pelayanan publik Kabupaten Kepualauan Seribu seperti pelayanan kesehatan berupa puskesmas, hingga pelayanan pendidikan dari tingkat dasar besar bagi kelangsungan hidup Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka dahulu bernama Pulau Elang karena Elang banyak yang terbang mengelilingi pulau ini. Di pulau ini terdapat berbagai ekosistem salah satunya ekosistem pesisir. Yang sering menjadi sorotan adalah kondisi dari sekitar ekosistem pesisir di pulau ini. Ekosistem sendiri merupakan keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatau satuan ekologi di alam, komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan bersama habitatnya, keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme lain dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi. Ekosistem yang rusak menjadikan rusaknya keseimbangan kehidupan didalamnya. Adanya limbah domestic dari pulau maupun dari Jakarta yang terbawa oleh arus laut, kerusakan terumbu karang, dan perburuan ikan yang berlebihan merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, dan ini mulai merambah di Pulau Pramuka. Laporan ini pun dibuat dalam rangka pelaksanaan tugas mata kuliah Oseanografi Lingkungan dan lebih spesifik lagi kepada Ekosistem Pesisir. 1.2. Tujuan Adapun tujuan dari modul pemetaan ini adalah 1. Melakukan pemetaan kondisi dan ekosistem pesisir. 2. Dapat menggambarkan ekosistem pesisir dengan peta tematik. 1.3. Wilayah Kajian
Pulau Pramuka

(SD) hingga sekolah

menengah tingkat atas (SMA). Oleh karena itu peranan Pulau Pramuka menjadi sangat

Pulau Pramuka secara geografis terletak antara 54419-54505 Lintang Selatan dan 1063635 1063707 Bujur Timur serta memiliki luas 30,08 ha. Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau diantara gugusan pulau-pulau yang terdapat di Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Pulau ini merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Panggang. Peta pulau Pramuka dapat dilihat pada Gambar 1.3.1.

Gambar 1.3.1. Wilayah Kajian Ekskursi, Peta Pulau Pramuka

Dari pembagian wilayah, kelompok kami mendapat wilayah nomor 10, pantai timur Pulau Pramuka dengan batas koordinat (mengacu pada pengambilan titik koordinat modul garis pantai, titik 1 dan titik ke 23 dan bersebelahan dengan batas wilayah kajian 9 dan 11) adalah Lintang Bujur : 5,74796 - 5,74694 LS dan : 106,61426 - 106,61490 BT

Sedangkan daerah yang diamati adalah daerah di dalam maupun sekitar wilayah kajian. Gambar wilayah kajian kelompok 10 dapat dilihat pada Gambar 1.3.2.

Gambar 1.3.2. Wilayah Kajian Kelompk 10

(Sumber: Google Earth)

2. Teori Dasar Peta Tematik Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.). Berbeda dengan peta rujukan yang memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), peta-peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fisis seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan. Contoh peta tematik dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta Tematik Sumber Daya Alam Indonesia Dalam contoh diatas, terdapat beberapa unsur penting yang dimiliki khususnya peta tematik. Unsur penting tersebut adalah : 1. Skala 2. Legenda 3. Inset 4. Judul Peta 5. Fenomena Tertentu sebuah peta,

Ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. Ekosisitem air sendiri masih dibagi kedalam beberapa ekosistem, salah satu contohnya adalah ekosistem pesisir. Sebelumnya, definisi pantai adalah daerah pertemuan daratan dan lautan yang mendapat pengaruh gelombang. Pesisir adalah daerah laut yang berada di antara garis batas air pasang naik dan garis batas air pasang surut. Pesisir sendiri merupakan bagian dari pantai.
Manfaat ekosistem pantai, antara lain sebagai berikut: a. Sumber protein hewani, yaitu dari berbagai jenis ikan yang hidup dan berkembang biak di daerah hutan bakau b. Sumber protein hewani yang berasal dari berbagai jenis ikan yang tinggal di daerah muara sungai c. Pantai yang ditumbuhi hutan bakau dapat menghasilkan kayu d. Pantai ditumbuhi oleh pohon-pohon nipah yang berguna untuk pembuatan atap rumah e. Pantai yang landai merupakan daerah potensial untuk budi daya udang windu dan ikan bandeng f. Pantai tertentu merupakan daerah pertanian pasang surut g. Pantai juga dapat dijadikan daerah tempat tinggal bagi nelayan tradisional.

(Sumber: http://matakristal.com/pantai-dan-pesisir/) Ekosistem Pantai. Ekosistem Pantai merupakan ekosistem yang ada di wilayah perbatasan antara air laut dan daratan, yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pantai terdiri dari tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai, sedangkan komponen abiotik pantai terdiri dari gelombang, arus, angin, pasir, batuan dan sebagainya. Mangrove adalah salah satu contoh ekosistem di daerah pantai. Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan mangrove yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal. Di daerah hutan mangrove hidup berbagai jenis hewan seperti kera, kepiting, ular dan udang, terkadang mangrove yang tumbuh di perairan dangkal sering disinggahi ikan-ikan kecil. Hutan mangrove juga dapat berfungsi menahan abrasi air laut. Selain iti, di sekitar pantai terdapat komponen lainnya. Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang

dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. 3. Hasil Pencatatan Tabel Dari hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan, maka didapat hasil yang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Pemetaan di Wilayah 11 Titik Sampel 1 Lokasi 5,74796 106,61426 5 5,74780 106,61439 9 5,74760 106,61449 Jenis Pantai Pantai Pasir Pantai Pasir Pantai Pasir Ekosistem Pantai Ikan, kepiting Padang lamun Eceng gondok Ikan, kepiting Padang lamun mangrove Ikan, kepiting Lamun Ayam Beton Beton Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Panggang Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Panggang Struktur Bangunan Pantai Beton Fasilitas Umum yang ada Bangunan kosong

Keterangan: Titik sampel yang diambil berdasarkan koordinat dari titik modul garis pantai yang berjarak dari satu titik ke titik yang lainnya adalah 23 -25 meter. Contoh hasil gambar komponen penyusun ekosistemnya antara lain: 1. Padang Lamun

2. Ikan dan kepiting

3. Pohon Mangrove

4. Enceng gondok

Hasil Peta Tematik

Gambar 3.1. Peta Ekosistem Pesisir Pantai Pulau Pramuka (Kajian Wilayah 10, sumber: Google Earth)

4. Analisis Analisis dalam modul kali ini adalah memetakan wilayah pesisir Pulau Pramuka di sekitar garis pantai yang telah disusur. Hasil yang diharapkan adalah sebuah peta tematik dan tabel yang mewakili salah satu tema yang diusung. Tema yang dipilih adalah : 2.1. Ekosistem Ekosistem yang ada di wilayah kajian 10, Pulau Pramuka, Kab. Kep. Seribu ini didapati kajian berupa ekosistem pantai. Dari ekosistem ini dapat dibagi kedalam penyusun komponen ekosistem tersebut yang lebih spesifik lagi. Komponen penyusun ekosistem pantai ini diantaranya adalah adanya mangrove, ikan, padang lamun, dan eceng gondok serta adanya ayam disekitar pantai. Padang lamun disini dimasukkan ke dalam ekosistem pantai, Dari setiap titik sampel yang ditemui semuanya terdapat padang lamun. Hal ini dikarenakan jenis pantai yang ada di wilayah kajian adalah pasir. Berdasarkan referensi, lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbiji yang hidup di perairan laut dangkal, di mana fotosintesis masih dapat dilakukan. Mereka hidup menempel di substrat dan memiliki tipe akar rhizomeyang terbenam di bawah pasir. (Fortes, 1989). Hamparan tumbuhan lamun biasa ditemui di tepi pantai, membentuk sebuah ekosistem tersendiri yang disebut padang lamun. Umumnya ekosistem ini terletak di antara ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang. Akan tetapi tidak ditemui terumbu karang diwilyah kajian. Manfaat ekosistem ini, antara lain sebagai tempat mencari makan, hidup dan memijah bagi berbagai jenis biotabentik dan ikan, dan juga merupakan daerah yang kaya bahan organik yang berasal dari serasah daun lamun. Banyaknya lamun di pantai timur Pulau Pramuka juga dikarenakan terdapatnya sampah sekitar ekosistem tersebut. Sesuai dengan fungsinya secara ekologis, ekosistem lamun berfungsi sebagai penyaring sampah daratan dan meredam energi gelombang sehingga bias mengurangi tingkat erosi pantai (Fortes, 1989). Ditemukan adanya mangrove yang sengaja ditanam diwilayah sekitar pantai timur. Mangrove merupakan salah satu ekosistem di daerah pasang surut di wilayah pesisir. Mangrove bermanfaat bagi perlindungan pulau dari abrasi, intrusi air laut dan angin. Kehadiran Mangrove sangat dibutuhkan untuk kehidupan biota laut baik sebagai rumah, tempat berlindung, bermain, sampai berkembang biak. Jumlah populasi mangrove disini bisa terhitung sedikit. Kendalanya adalah selama ini pola tanam disamakan dengan pulau besar yang berlumpur, yang tak ada arusnya. Karena kriteria

pantai diwilayah 10 adalah pantai berpasir maka sulit untuk dapat ditanam mangrove dengan perlakuan yang sama untuk pantai berlumpur. Dari referensi ditemukan bahwa ide untuk mencoba menanam Mangrove melalui pola rapat dilakukan diwilayah tersebut agar tanaman mangrove dapat tumbuh Fauna yang ditemukan hampir merata dalam titik sampel yang diambil adalah adanya ikan. Adanya ikan disini mengindikasikan konstrasi pencemaran akibat dari terdapatnya sampah diperairan belum sampai mematikan populasi ikan di ekositem padang lamun. Adanya padang lamun sebagai tempat mencari makan dan hidup menyebabkan ikan-ikan ini menjadi salah satu penghuni ekosistem pantai yang dominan. Terdapat tanaman eceng gondok di titik sampel 1 yang letaknya paling selatan dari deretan titik-titik sampel yang diambil mengindikasikan adanya pencemaran di sekitar perairan ekosistem pantai wilayah kajian. Eceng gondok sering dikenal sebagai gulma air. Pada umumnya jenis tanaman gulma air tahan terhadap kandungan unsur hara yang tinggi. Sedangkan unsur N dan P sering kali merupakan faktor pembatas. Kandungan N dan P kebanyakan terdapat dalam air buangan domestik. Seharusnya dengan kriteria tersebut, dapat diasumsikan bahwa kondisi di perairan tersebut kondusif untuk dapat tumbuhnya tanaman eceng gondok. Akan tetapi eceng gondok ini tumbuh di tanah sekitar perairan tersebut yang dibatasi jalan beton dan bukan di atas perairan. Ini mengidikasikan tanah dan air yang dibatasi oleh beton tersebut sudah tercemar karena tumbuhnya tanaman tersebut tidak sengaja ditanam. Adanya sampah di sekitar tanaman eceng gondok memperkuat dugaan bahwa tanah tersebut sudah tercemar oleh sampah dan mungkin secara tak langsung za pencemar tersebut masuk ke dalam perairan disekitarnya. Akibatnya tanaman eceng gondok dapat tumbuh di tempat tersebut. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis sebelumnya, dapat dibuat kesimpulan, diantaranya: 1. Berdasarkan hasil yang diperoleh, ekososistem daerah ini berupa ekosistem pesisir pantai yang berupa mangrove, ikan, padang lamun, dan eceng gondok serta ayam dan kepiting. 2. Dari setiap titik sampel yang ditemui semuanya terdapat padang lamun.

3. Banyaknya lamun di pantai timur Pulau Pramuka juga dikarenakan terdapatnya sampah sekitar ekosistem tersebut. 4. Fauna yang ditemukan hampir merata dalam titik sampel yang diambil adalah adanya ikan. 5. Terdapat tanaman eceng gondok di titik sampel 1 yang letaknya paling selatan dari deretan titik-titik sampel yang diambil mengindikasikan adanya pencemaran di sekitar perairan ekosistem pantai wilayah kajian. 6. Kondisi di perairan kondusif untuk dapat tumbuhnya tanaman eceng gondok. 5.2. Saran
1. Pengambilan data pada percobaan ini mungkin bersifat kualitatif karena jumlah penyusun ekosistemnya tidak dihitung secara eksak. Mungkin kedepannya, jumlah penyusun ekosistem tersebut dapat ditentukan banyaknya secara eksak. 2. Data yang diperoleh dari percobaan ini lebih baik diberikan data yang berupa gambar asli ekosistem dari pantai ini.

6. Daftar Pustaka Wikipedia. Ekosistem. 27 April 2013.http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem (Diakses 5 Mei 2013). Wikipedia. Eceng Gondok. 6 April 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok. (Diakses 5 Mei 2013). Yudista, Andri. Taman Nasional Kepulauan Seribu. Lamun, Padang Lamun (Seagrass Bed), 24 Oktober 2010. Eceng http://www.tnlkepulauanseribu.net/index.php? Gondok, 31 Mei 2011. which=11 (Diakses 5 Mei 2013) worlducations.blogspot.com. 2013). Muladi, S. 2001. Kajian Eceng Gondok sebagai Bahan Baku Industri dan Penyelamat Lingkungan Hidup di Perairan. Prosiding Seminar Nasional IV Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI). Samarinda. Krishnamurti T.N., and Bounoua,L.,1996 : An Introduction to Numerical Weather Prediction Techniques,Florida,CRC Press. http://worlducations.blogspot.com/2011/05/eceng-gondok.html. (Diakses 5 Mei

You might also like