You are on page 1of 23

Syok Kardiogenik

Definisi
Syok kardiogenik adalah kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.

Syok kardiogenik Syok kardiogenik dapat didiagnosa dengan mengetahui adanya tanda-tanda syok dan dijumpai adanya penyakit jantung, seperti infark miokard yang luas, gangguan irama jantung, atau adanya emboli paru, tamponade jantung, kelainan atanomi pembuluh darah atau dan atau sekat jantung (Penyakit jantung bawaan). .

Penyakit Jantung Bawaan


Hipoksemia, syok kardiogenik, dan gagal jantung merupakan tiga penyulit yang sering ditemukan pada neonatus atau anak dengan kelainan jantung bawaan. Perburukan keadaan umum pada dua penyulit pertama ada hubungannya dengan progresivitas penutupan duktus arterious, dalam hal ini terdapat ketergantungan pada tetap terbukanya duktus. Tetap terbukanya duktus ini diperlukan untuk (1) percampuran darah pulmonal dan sistemik (2) penyediaan darah ke aliran pulmonal (3) penyediaan darah untuk aliran sistemik

Deteksi dini PJB


Tanda klinis PJB - Bibir dan kukunya berwarna kebiruan menetap sejak lahir atau sejak usia bayi dan mungkin akan bertambah berat secara progresif dengan bertambahnya umur - Sesak Nafas dan cepat lelah bila bermain, berlari atau berjalan jauh - Nyeri dada - Kesulitan makan dan minum : Cepat lelah saat mengisap susu sehingga sering berhenti menghisap untuk istirahat beberapa saat, nafaas memburu, dan berkeringat banyak,. - Gangguan pertumbuhan (terhambat) karena gangguan asupan gizi. > Deteksi dini diperlukan untuk mencegah terjadinya keadaan yang memburuk secara dratis.

Klasifikasi Umum
I. Tidak Sianosis: tanpa pirau (pengalihan) 1. Stenosis Katup Pulmonal (PS)

2. Koarktasio (Penyempitan) Aorta (KA)


II. Tidak Sianosis: dengan pirau kiri ke kanan 1. Defek Septum Ventrikel (VSD) 2. Duktus Arteriosus Patent (Terbuka) (PDA) 3. Defek Septum Atrium (ASD)

III. Sianosis: dengan pirau kanan ke kiri 1. Tetralogi Fallot


2. Transposisi Arteri-arteri Besar

Etiologi syok kardiogenik


Infark miokard akut dengan kerusakan otot jantung Kerusakan katup jantung: stenosis mitral, insufisiensi mitral, stenosis katup aorta, insufisiensi katup aorta. Gangguan irama jantung: atrial fibrilasi, ventrikular fibrilasi, ventrikular takikardi Gangguan sistem konduksi hantaran listrik jantung: atrioventrikular blok, sinoaurikular blok.

Faktor Pencetus
1. Iskemia atau infark miokard 2. Anemia: takikardi atau bradikardi 3. Infeksi: endokarditis, miokarditis, atau infeksi di luar jantung 4. Emboli paru. 5. Kelebihan cairan atau garam 6. Obat penekan miokard seperti penghambat 7. Lain-lain: kehamilan, tirotoksikosis, anemia, stres (fisik atau emosi), hipertensi akut.

Patofisiologi syok kardiogenik


Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan faal pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi kecil atau berhenti sama sekali. Secara mekanisme mungkin disebabkan oleh robeknya dinding ventrikel, regurgitasi oleh karena infark juga mengenai katub jantung, aritmia, atau disfungsi dari ventrikel kiri, kanan ataupun keduanya. Pada robeknya dinding ventrikel terjadi 3-6 hari sesudah infark diikuti dengan tamponade dan syok dan peninggian CVP serta tekanan baji pada arteri pulmonalis. Sedangkan regurgitasi dapat terjadi karena infark mengenai muskulus papilaris. Disfungsi dari ventrikel kanan dapat dilihat dari meningginya CVP sedangkan pada ventrikel kiri ditandai dengan edema paru. Kegagalan pompa jantung menyebabkan terjadinya penurunan curah jantung (cardiac output) dan menyebabkan kegagalan perfusi ke jaringan, akibatnya berbagai organ mengalami kekurangan oksigen sementara terjadi kompensasi tubuh untuk mempertahankan pengaliran darah ke otak.

Mekanisme Syok Kardiogenik pada Infark Miokard

Patofisiologi syok kardiogenik


Mekanisme Syok Kardiogenik pada Infark Miokard
Mekanisme Syok Kardiogenik pada Infark Miokard
Nekrosis Vetrikel kiri yang luas Asidosis sistemik

Disfungsi Miokardium

Hipotensi Aritmia

Aliran koroner menurun Hipoksia miokardium

Cardiac Output

Tekanan Atrium Kiri

Tekanan Art. Pulmonalis Tekanan Darah Arteri


Vasokonstriksi

Manifestasi Klinik

Patofisiologi syok kardiogenik


Syok kardiogenik dicirikan oleh lingkaran setan (vicious circle) dimana terjadi penurunan kontraktilitas miokardium (depression of myocardial contractility), biasanya karena iskemia, menyebabkan pengurangan cardiac output dan tekanan arteri (arterial pressure), dimana menghasilkan hipoperfusi miokardium dan iskemia lanjutan dan penurunan cardiac output.

Manifestasi klinis
Kriteria hemodiamik syok kardiogenik adalah hipotensi terus menerus (tekanan darah sistolik < 90 mmHg lebih dari 90 menit) dan bekurangnya cardiac index (<2,2/menit per m2) dan meningginya tekanan kapiler paru (>15 mmHg). Diikuti menurunnya aliran darah ke organ vital : - Produksi urin kurang dari 20 ml/jam - Gangguan mental, gelisah, sopourus - Akral dingin - Aritmia yang serius, berkurangnya aliran darah koroner, meningkatnya laktat kardial. - Meningkatnya adrenalin, glucose, free fatty acid cortisol, rennin, angiotensin plasma serta menurunnya kadar insulin plasma.

Manifestasi klinis
Menurut Mubin (2008), diagnosis syok kardiogenik adalah berdasarkan: Keluhan Utama Syok Kardiogenik - Oliguri (urin < 20 mL/jam). - Mungkin ada hubungan dengan IMA (infark miokard akut) - Nyeri substernal seperti IMA. Tanda Penting Syok Kardiogenik 1. Tensi turun < 80-90 mmHg. 2. Takipneu dan dalam. 3. Takikardi. 4. Nadi cepat, kecuali ada blok A-V. 5. Tanda-tanda bendungan paru: ronki basah di kedua basal paru. 6. Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar. 7. Sianosis. 8. Diaforesis (mandi keringat). 9. Ekstremitas dingin. 10. Perubahan mental.

Pemeriksaan Penunjang
Serum elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hepar. Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati) Enzim Jantung (Creatinine Kinase, troponin, myoglobin, LDH) Analisa gas darah arteri, dapat menggambarkan keseimbangan asam-basa dan kadar oksigen. Defisit basa penting, menggambarkan kejadian dan derajat renjatan, harus dipantau terus selama resusitasi. Pemeriksaan serial kadar laktat, menggambarkan hipoperfusi dan prognosis.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang harus direncanakan : EKG, ekokardiografi. foto polos dada Pemeriksaan foto toraks biasanya menunjukkan jantung normal atau membesar disertai tanda-tanda edema paru. Pada infark ventrikel kanan, didapatkan gambaran foto toraks normal.

Komplikasi Syok Kardiogenik


1. Cardiopulmonary arrest 2. Disritmi 3. Gagal multisistem organ 4. Stroke 5. Tromboemboli

Penatalaksanaan syok kardiogenik


Tindakan resusitasi dan suportif harus segera diberikan bersamaan pada saat evaluasi diagnosis.
Airway - Pastikan jalan nafas tetap adekuat. Intubasi kalo perlu Breathing
-Berikan oksigen 8- 15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk mempertahankan PO2 70-120 mmHg.

Circulation
Kristaloid Koloid 10 -20ml/kgbb ( 20 30 menit ) Bisa diulang 2 3 kali sampe nadi teraba

Syok Kardiogenik
Tanda klinis awal mirip dengan syok hipovolemik Tatalaksana dengan cairan kondisi tak membaik pikirkan ini syok kardiogenik

Pemantauan Awal
Respon tanda vital dan perfusi Pasang kateter lihat produksi urin Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin AGD Glukosa Elektrolit Kultur dan golongan darah

Penatalaksanaan
Perbaiki curah jantung:
koreksi dysrhymia Kecukupan preload kontraktilitas Turunkan afterload

Kurangi beban jantung:


Pertahankan suhu normal Intubasi dan perbaiki ventilasi koreksi anemia

- Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperberat syok yang ada harus diatasi dengan pemberian morfin. IV: 0.05-0.1 mg/kgBB
- Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang terjadi. - Bila mungkin pasang CVP. - Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.

Medikamentosa
1. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri. 2. Anti ansietas, bila cemas. 3. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi. 4. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit. 5. Dopamin dan dobutamin (inotropik dan kronotropik), bila perfusi jantung tidak adekuat. - Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m. - Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m 6. Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m. 7. Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan oksigenasi jaringan. 8. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.

Pemantauan Lanjut
Cari penyebab syok Evaluasi organ lain
Gagal ginjal ARDS Depresi Miokard Gangguan koagulasi SSP

You might also like