You are on page 1of 4

I-1

Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem dengan keamanan dan keandalan yang

memadai pada saluran distribusi, transmisi maupun pembangkitan. Selain itu sistem tenaga juga harus memiliki kualitas yang baik. Parameter yang biasa dipakai untuk menentukan kualitas adalah tegangan. Hasil studi menunjukkan bahwa 80 % - 95 % dari gangguan yang ada pada sistem distribusi saluran udara bersifat temporer yang hanya berlangsung dalam beberapa siklus sampai beberapa detik lalu gangguan hilang dengan sendirinya. Salah satu akibat dari gangguan itu adalah adanya tegangan lebih pada sistem. Tegangan lebih berdasarkan asalnya ada dua macam yaitu tegangan lebih dari luar misalnya surja petir dan tegangan lebih dari dalam misalnya surja hubung. Semakin tinggi tegangan sistem maka akan semakin tinggi tegangan lebih yang akan terjadi pada sistem khususnya surja hubung (switching surge). Tegangan yang dihasilkan oleh kondisi ini berupa gelombang impuls. Surja hubung biasanya terjadi pada saat saklar membuka atau menutup dan recloser sebagai salah satu peralatan yang terdiri saklar juga akan terjadi surja hubung. Recloser adalah peralatan pengaman dan pemutus tenaga dalam sistem tenaga listrik yang dipakai untuk mengatasi terhadap gangguan temporer (sementara). Kerja kontak recloser yang berulang pada waktu yang singkat akan menyebabkan busur api yang berulang pula. Walau surja hubung merupakan hal yang wajar dalam sistem namun akan menjadi masalah jika nilainya jauh lebih besar dibandingkan tegangan nominalnya sebab akan mengganggu sistem dan merusak peralatan baik pada sumber maupun pada beban. Salah satu beban yang ada pada sistem tenaga adalah beban perumahan. Beban perumahan adalah beban yang bekerja pada sistem tegangan rendah dan biasanya berada pada rumah-rumah penduduk.

I-1

I-2
Pendahuluan

Recloser biasa dipasang pada sistem tegangan menengah akan bekerja jika ada gangguan dalam sistem terutama pada rating tegangan yang sama. Namun dalam tugas akhir ini dititikberatkan pada gangguan yang terjadi pada tegangan rendah namun recloser tersebut bekerja mengatasi gangguan. Gangguan yang terjadi pada sistem ini adalah gangguan permanen sehingga membuat recloser tersebut lock-out. Program ETAP digunakan dalam rangka untuk memudahkan analisa. Program ini menampilkan profil gelombang baik tegangan maupun arus secara keseluruhan pada berbagai titik pengamatan. Selain itu juga dapat menunjukkan nilai amplitudo pada setiap perubahan satuan waktu sehingga dapat diketahui perubahannya terhadap waktu. Penulis juga akan memperhitungkan pengaruh tegangan lebih akibat kerja recloser terhadap beban perumahan. 1.2 Perumusan Masalah Surja hubung merupakan tegangan lebih yang disebabkan oleh operasi penyaklaran (switching operation). Tugas akhir ini mensimulasikan sistem dengan gangguan satu fasa ke tanah yang dititikberatkan pada sisi tegangan rendah dan menyebabkan recloser yang berada pada sisi tegangan menengah bekerja. Gangguan di sisi tegangan menengah juga disimulasikan sebagai perbandingan. Tugas akhir ini meneliti besarnya surja hubung yang terjadi pada fasa yang mengalami gangguan saja dan juga mensimulasikan sistem dengan perubahan pada setting recloser, beban perumahan, panjang jaringan serta resistansi gangguan saat gangguan yang terjadi di sisi tegangan rendah sedangkan saat gangguan di sisi tegangan menengah perubahan hanya pada besarnya resistansi gangguan. 1.3 Pembatasan Masalah Pembahasan tentang pengaruh tegangan lebih akibat kerja recloser terhadap beban perumahan dengan batasan sebagai berikut : 1. Studi pengaruh tegangan akibat kerja recloser merupakan tugas akhir yang dilakukan dengan komputer dan memakai program ETAP.

I-3
Pendahuluan

2. 3.

Gangguan yang terjadi pada sistem merupakan gangguan permanen sehingga recloser bekerja hingga lock-out. Simulasi dilakukan dengan memasukkan parameter sumber tenaga, penghantar, setting recloser, beban dan resistansi gangguan pada rangkaian sistem yang telah dibuat.

4.

Nilai parameter yang digunakan

mengacu kepada nilai-nilai yang biasa

digunakan dan pernah terjadi yang didapat dari referensi. 1.4 Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4. Meneliti besarnya tegangan surja hubung pada beban akibat gangguan satu fasa ke tanah yang terjadi di sisi tegangan rendah. Mengetahui hubungan antara perubahan setting recloser terhadap besarnya tegangan surja hubung pada beban perumahan. Mengamati besarnya tegangan surja hubung akibat perubahan nilai beban dan panjang jaringan dengan setting recloser yang sama. Mengetahui perubahan nilai tegangan surja hubung pada beban akibat perubahan nilai resistansi gangguan. 1.5 Metode Penulisan Untuk mengetahui besarnya pengaruh tegangan lebih akibat kerja recloser terhadap beban perumahan maka dilakukan : 1. 2. 1.6 Simulasi dengan menggunakan program ETAP. Studi literatur yang terkait dengan permasalahan. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman dan penulisan maka tugas akhir ini akan dibagi dalam lima bab yaitu : BAB I : PENDAHULUAN

I-4
Pendahuluan

Merupakan penjelasan singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penyelesaian serta sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada tugas akhir ini. BAB III : PEMODELAN SISTEM PENGARUH SURJA HUBUNG AKIBAT KERJA RECLOSER TERHADAP BEBAN PERUMAHAN Penjelasan mengenai program ETAP dan parameter-parameter yang digunakan dalam tugas akhir ini. BAB IV : SIMULASI DAN ANALISA PENGARUH SURJA HUBUNG AKIBAT KERJA RECLOSER TERHADAP BEBAN PERUMAHAN Hasil dan analisa dari simulasi ETAP dengan menggunakan parameter-parameter yang ada. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Meliputi kesimpulan dan saran yang didapat dari penulis DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

You might also like