Professional Documents
Culture Documents
Alamat : Bapak N : 63 Tahun : SD : Pensiunan PD Pasar Jaya : RT 01 RW 03 Kelurahan Kemiri Muka Tanggal Pengkajian 06-10-2005
No 1 2 3 4 5
Nama Ibu J I A A Y
L/P P P P P P
Genogram
7.
Tipe/Bentuk Keluarga : Keluarga Inti, terdiri dari Ibu, Ayah dan Anak Suku Bangsa : Keluarga Bpk N dan Ibu J berasal dari suku Betawi Depok, yang mempunyai kebiasaan masak sayur dengan santan kental dan rasanya asin gurih. Agama : keluarga menganut agama islam. Sebelum kena serangan stroke Bapak N rajin sholat lima waktu dan sholat di mesjid atau mengikuti pengajian, tetapi setelah terkena serangan stroke dan mengalami kesulitasn berjalan & berbicara Bapak N Page 1
8.
9.
sering tidak sholat dan tidak pernah lagi mengikuti pengajian atau sholat berjamaah di mesjid karena malu. 10. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Saat ini Bapak N sudah tidak bekerja dan uang pensiunan diambil sekaligus di awal karena untuk biaya pengobatan dan makan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan makan & sehari-hari saat ini keluarga mengandalkan pemberian dari anak. Pemberian dari anaknya satu bulan + Rp. 15.000,- hanya cukup untuk makan . Sedangkan untuk biaya kesehatan keluarga ini tidak memilih tabungan kalau Bapak N mau berobat biaya ditanggulangi dan anak-anaknya, itupun kalau anak-anaknya sedang punya uang. Aktivitas Keluarga : Setelah Bapak N sakit keluarga hampir tidak pernah rekreasi ketempat hiburan atau berkunjung kekeluarga yang jauh,rekreasi yang dilakukan saat ini adalah nonton TV. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga : 12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini : Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa, tiga dari empat orang anaknya sudah menikah dan hidup mandiri,anaknya yang bungsu sudah tunangan dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan kalau ada penghasilan tambahan diberikan pada ibunya, keluarga Bapak N sudah Menjalankan tugas perkembangan sat ini yaitu memandirikan anak anaknya ,emlepas anak anaknya untuk berkeluarga , memberikan contoh pada anak anaknya dalam berkeluarga,Khususnya bagaimana mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga. 13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi : Keluarga ( Bapak N dan Ibu J ) kadang kadang belum dapat memberikan contoh dalam berkomunikasi antara seporang istri dengan suami. 14. Riwayat Keluarga Inti : Bapak N dan Ibu J menikah karena dijodohkan orang tua tetapi atas dasar saling mencintai Ibu J dan Bapak N menikah pada usia muda Ibu J 16 tahun Bapak N 18 Tahun, pada awal pernikahan Bapak N sering sakit sakitan, seperti Typus dan sakit kepala namun belum tahu kalau Bapak N darah tinggi, sejak awal menikah Bapak N mempunyai sifat pendiam. 15. Riwayat Keluarga Sebelumnya : Bapak N adalah anak pertama dari 7 bersaudara ayah Bapak N Dan pamannya mendrita hypertensi ,sedangkan Ibu J anak pertama dari 6 bersaudara keluarga dari ppihak Ibu J tidak ada yang mempunyai penyakit Hypertensi / penyakit keturunan anak anak dan keluarga Bapak N tidak ada yang mempunyai riwayat hypertensi.
11.
II.
III.
Lingkungan 16. Karakteristik Rumah (lengkapi dengan denah rumah) : Rumah milik sensiri ukuran 6x8 m2, jenis rumah permanen, lantai rumah plester. Rumah cukup bersih, Ibu J biasa membersihkan rumah 2x sehari, ventilasi : ada jendela di Ruang tamu dan kamar tapi jarang di buka. Kamar belakang, dapur dan kamar mandi agak pengap dan gelap. Sumber air yang digunakan dari sumur (sanyo) kualitas air tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
Page 2
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas : Jarak rumah keluarga Bpk N berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga cukup akrab/rukun, terlihat saat penulis berkunjung ada berapa tetangga yang main ke rumahnya. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai pedagang atau wiraswasta. Fasilitas posyandu lansia, mesjid dekat dengan rumah Bpk N. Jarak dari Rumah ke Puskesmas + 300 m.Alat transportasi yang digunakan ojek. 18. Mobilitas Geografi Keluarga Keluarga Bpk N sudah lama (+ 15 Tahun) tinggal di wilayah Kemiri Muka. 19. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat : Saudara Bpk N kadang kadang berkunjung menengok dan memberikan support pada Bpk N dan keluarga. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Anak-anak dan keluarganya berkumpul di rumah Bpk N. Saat ini Bapak N tidak mengikuti kegiatan pengajian di Masyarakat.Sedangkan Ibu J hampir tidak pernah mengikuti pengajian Ibu-ibu di wilayahnya selama Bapak N sakit. 20. Sistem pendukung keluarga : Anaknya yang tinggal satu rumah suka membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu, menyetrika. Anak-anaknya yang tinggal berdekatan sekali-kali berkunjung untuk mengetahui keadaan Bpk N. Apabila Bapak N sakit berat anak-anaknya bergantian datang ke Rumah Bapak N untukmerawatnya.
IV.
Struktur Keluarga : 21. Pola dan Proses Komunikasi Komunikasi Ibu J dan anak-anaknya atau keluarga yang lain cukup baik dan terbuka tetapi Bapak N dari dulu sampai sekarang berkomunikasi dengan anak-anaknya seperlunya saja. Bapak N mempunyai sifat pendiam sejak Bapak N jatuh dan stroke (Agustus 2004) Bapak N sering berteriakdan marah-marah tanpa sebab ke Ibu J semenjak 3 bulan yl Bapak N tidak bisa berbicara kalau berkomunikasi dengan bahasa isyarat data kalau marah sering mencubit istrinya atau membanting barang. Menurut Ibu J Bapak N sering marah-marah mungkin karena kesal dengan sakitnya Ibu J tidak tahu secara pasti penyebab Bapak N marah. Namun pada saat perawat menanyakan dan meminta Bapak N menuliskan di kertas yang membuat Bapak N marah adalah karena Ibu J sering mengatakan Bapak N mati saja. Pada saat dikonfirmasikan pada Ibu J tentang alasan kenapa Bapak N suka marah pada Ibu J, Ibu J tersenyum dan tertawa......menurut Ibu J kata-kata tersebut keluar tanpa disadari apabila dia sedang kesal pada Bapak N. Selama mengalami kesulitan berbicara, Bapak N tidak pernah menyampaikan keinginannya pada anggota keluarga yang lain. Apabila Bapak N menulis bahwa dia akan pergi jalan-jalan, sehingga Ibu J suka khawatir. Bapak N mengungkapkan perasaannya pada perawat bahwa dia sulit berkomunikasi dengan keluarga selama dia tidak mampu bicara keluarga tidak memahami apa yang di katakan Bapak N melalui gerak bibirnya. Hasil pengamalan perawat, apabila Ibu J berkomunikasi dengan Bapak N menggunakan suatu yang keras dan kadang-kadang dengan intenasi yang tinggi. 21. Struktur Kekuatan : Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Ibu J berembuk dengan anakanaknya dan menariknya untuk mengambil keputusan. 23. Struktur Peran:
Page 3
Bapak N sebagai kepala keluarga sudah tidak dapat mencari nafkah ke\arena sakit Ibu J melakukan peran sebagai Ibu merwat suami yang sakit melakukan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci dan memasak. An Y sebagai seorang anak yang sudah dewasa bekerja dan kalau ada waktu luang memebantu pekerjaan ibunya. 24. Nilai Nilai dan Norma Norma Budaya Niali Nilai yang dianut keluarga sesuai dengan nilai atau masyarakat dimana keluarga tersebut tinggal Ibu J memberi contoh dan menanamkan nilai nilai kepada anak menantu dan cucunya untuk hidup bermasyarakat dan beragama, Ibu J selalu mengingatkan kepada anak anaknya dan cucunya menghargai dan emperhatikan kondisi Bapak N. Fungsi fungsi Keluarga : 25. Fungsi Afktif: Semua anggota keluarga ( anak menantu dan cucu ) saling menyayangi dan menghargai Ibu J & Bapak N sebagai oarng yang dituakan setelah Bapak N mengalami Stroke kesulitan berjalan dan berbicara merasa minder dan tidak mau lagi melakukan kegiatan yang ada di masyarakat dan Bapak N juga serinng marah marah dengan cara mencubit tau memukul Ibu J atau ekspresi wajahnya yang memperlihatkan marah karena kesal penyakinya ngga sembuh sembuh kalau Bapak N sedang marah marah Ibu J pergi kerumah anaknya meninggalkan Bapak N sendirian. 26. Fungsi Sosialisasi : Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah maupun di masyarakat namun setelah terkena serangan stroke Bpk N tidak pernah lagi mengikuti kegiatan masyarakat. 27. Fungsi Perawatan Kesehatan : Bapak N mempunyai riwayat hipertensi/darah tinggi Bapak N tidak ingat kapan mulai terkena darah tinggi. Namun sejak bekerjapun Bapak N sering mengeluh pusing tahun 2004 Bpk N jatuh pada saat bekerja. Kemudian lumpuh pada bagian tubuh sebelah kanan (tangan & kaki tangan tidak bisa digerakkan). Dari hasil keluarga tidak mengetahui berapa tekanan darahnya. Selanjutnya Bpk N dianjurkan untuk dirawat, namun keluarga tidak sanggup akhirnya Bpk N berobat jalan dan di bawa ke tabib selain itu juga Bapak N diobati dengan pijet refreksi. Setelah 5x dilakukan pijat refreksi, Bpk N dapat menggerakkan kai dan tangannya tapi untuk berdiri dan berjalan harus berpegangan. Bulan Juli 2005 jatuh lagi di kamar mandi, kemudian mulutnya agak mencong dan bicaranya cadel. Akhir September Bpk N jatuh di beranda rumah, pada saat berdiri tiba-tiba pingsan bangun dari jatuhnya Bpk N mengalami kesulitasn menekan dan produksi air liurnya banyak sekali. Selama sakit ini keluarga sudah mengupayakan dengan berobat ke tabib/pijat refreksi. Ramuan tradisional sudah dicoba dengan menggunakan daun alpukat dan mengkudu tetapi tidak dilakukan secara teratur. Selama sakit Bpk N jugatidak diet mengurangi garam dan tidak melakukan olah raga secara teratur. Kalau ada keluhan pusing atau pegal diatasi dengan keluarga Bpk N belum pernah mendapat informasi tentang darah tinggi atau stroke begitupun cara perawatannya. Keluarga Bapak N sebulan sekali mengajak Bpk N untuk ke Posyandu lansia untuk memeriksakannya. Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 4
V.
VI.
Koping Keluarga : 28. Stressor keluarga jangka pendek Ibu J mengalami stress menghadapi Bpk N yang sering marah-marah, padahal Ibu J sudah cape merawat Bpk N yang sudah lama sakit. Bpk N juga kesal dengan kondisi penyakitnya yang tidak sembuh sembuh dan tidak bisa bicara. Ibu J mengungkapkan sudah bosan merawat Bapak N. 29. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah Kesal dengan kondisinya Bpk N jadi sering marah-marah atau banyak tidur sedangkan Ibu J kadang-kadang menghadapinya acuh tak acuh dan membiarkan Bpk N sendirian (Ibu pergi ke rumah anaknya) 30. Strategi koping yang digunakan Jika ada masalah Bpk N saat ini cenderung marah-marah untuk mengeksprezikannya, dulu sebelum kena stroke Bpk N cenderung diam bila menghadapi masalah. Ibu J kalau menghadapi masalah, terutama Kesehatan Bpk N mengekspresikannya dengan bercerita ke anak-anaknya. 31. Strategi adaptasi disfungsional Bpk N dalam menghadapi masalah dengan cara mendiamkannya atau tidur sedangkan Ibu J apabila jengkel/kesal menghadapi Bpk N pergi ke rumah anak-anaknya. 32. Pemeriksaan fisik (lihat halaman berikut):
VII.
Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga : Keluarga berharap asuhan keperawatan keluarga di lakukan terus secara teratur, sehingga bisa bertanya apabila mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan dibertahu tentang cara merawatnya.
Jakarta,
Page 5
Pemeriksaan Fisik
No 1 Aspek Yang Diperiksa Tekanan darah Nadi Respirasi Rate BB dan Kepalal dan leher Rambut & kulit kepala Mata Konjungtiva Skelera Fungsi penglihatan Hidung Fungsi penciuman
Telinga+fungsi
BPN 200/110 mmHg 72 x / mnt 16 x / mnt Bersih, beruban pusing & sakit di bag belakang Tidak anemis Tidak ikterik Dapat membaca buku Simetris, bersih Dapat membedakan bau kayu putih + bawang Bersih, dapat menjawab pertanyaan yg diajukan dgn suara agak keras Tidak simetris Produksi air liur >>, agak sulit menelan. Otot-otot rahang atas+bawah tdk kuat, gigi sdh ada yg tanggal
pendengaran
Anemis Tidak ikterik Dapat membaca Simetris Dapat membedakan bau kayu putih+bawang Bersih, dapat mendengar detik jam Simetris, tidak ada caries gigi, gigi sdh ada yg tanggal
Tidak anemis Tidak ikterik Dapat membaca Simetris Dapat membedaka bau
Mulut dan Gigi Otot-otot muka+mulut Bpk N lemah Bpk N tidak dapat mengucapkan huruf Leher
Bersih, dapa mendengar detik jam Simetris, tidak ada caries gigi
2.
Dada
Abdomen
5 Genetalia BAB+BAK
Tidak ada pembesaran kelenjar,JVP tidak meninggi, kuduk kaku Bunyi nafas vesikuler,s1 lebih jelas di dengar di daerah katup tricus dan Mitral, S2 lebih
Bunyi nafas vesiculer, S1 &S2 terdengar jelas, tdk ada suara nafas tambahan
Bunyi nafas vesiculer, S1 &S2 terdengar jelas, tak ad suara nafas tambahan
Page 6
jelas terdengar pd katup aorta pulmonal Tidak ada distensi BU 16x/mnt 5 5 5 5 Gerakan batas pd ekst Ka ujung jari kaki & tangan kesemutan/berat BAB 1-2x/hr BAK Lancar
5 5 Bebas
5 5
Analisa Data
DATA SUBYEKTIF Bpk N mengeluh pusing dan kaku pd daerah leher, ksemutan pd ujung jari tangan dan kaki. Sejak menikah Bpk N sudah menderita darah tinggi, tapi tidak pernah kontrol teratur Keluarga mengatakan sudah tahu Bapak N darah tinggi tetapi tidak tahu batasan darah tinggi, tidak tahu tanda, gejala, penyebab dan akibat. Keluarga tahu karena kata dokter darah tinggi dan post stroke Keluarga mengatakan Bpk N sudah jatuh 3x Menurut keluarga Bpk N jarang bilang kalau merasa pusing, kalau sudah tidak tahan diabeli obat warung. Saat ini Bpk stiap bulan kontrol tekanan darah 1 bulan sekali ke Posyandu lansia, tapi kadang-kadang tidak tahu berapa hasil pengukurannya. Keluarga mengatakan Bpk N pernah minum ramuan tradisional seperti air rebusan daun alpulkat, mengkudu tapi dilakukannya tidak teratur Bpk N juga pernah dibawa ke pijat refleksi, hasilnya tangan dan kakinya yang lumuh bisa pulih kembali dengna 5 kali berobat namun untuk kesulitan menelan dan berbicara masih belum bias diatasi Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom
Gangguanperfusi jaringan pada lansia N di keluarga Bapak N b/d KMK merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Page 7
Bapak N tidak pernah melaku,kan olah raga Menurut keluarga Bapak N sudah kesal denga penyakitnya sehingga sering marah marah selam sakit bapak N juga jarang atau tidak pernah mengikuti pengajian di masjid lagi karena malu air liurnya keluar terus. Keluarga belum pernah mendapat informasi atau penjelasan tentang hipertensi dan cara perawatannya. Keluarga mengatakan selam ini Bpk N tidak pernah pantang / makanan yanga sin dan bersantan, telur. Data obyektif TD: 200 / 110 mmHg Mulut tidak simestris,air liur keluar berlebihan Dan sulit untuk menelan Bpk N tidak dapat bicara Bpk N sulit untuk menggerakan mulut / otot otot pipi rahang atas dan bawah
Data Data Subyektif : - Tiga bulan yang lalu Bpk. N jatuh yang ke-3 kalinya, setelah jatuh Bpk. N sulit bicara dan menelan. - Bpk N berkomunikasi dengan keluarga menggunakan isyarat (mengangguk, menggeleng, dan menunjuk) - Selama mengalami kesulitan berbicara, Bpk N tidak pernah menyampaikan keinginannya pada anggota keluarga yang lain. Apabila Bpk N ingin bepergian atau jalan disekitar rumahnya tidak pernah mengungkapkan secara non verbal / tertulis pada anggota keluarga yang lain, sehingga ibu selalu khawatir dan mencarinya. - Keluarga tidak dapat memahami apa yg dikatakan bpk N melalui gerak bibir. Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom
Diagnosa Keperawatan Disfungsi komunikasi dalam keluarga berhubung dengan anggota keluarga, khususnya Bapak N mengalami kesulitan dalam berkomunikasi verbal.
Page 8
Data Bapak N mengungkapkan pada perawat bahwa dia sulit berkomunikasi dengan keluarga selama tidak mampu berbicara. Menurut Ibu J, Bpk N sering marah-marah kepadanya ( mencubit, menarik tangan Ibu J). tetapi Ibu J tidak pernah tahu apa yang menyebabkan Bpk N marah. Selama ini Bpk. N tidak pernah mengungkapkan kenapa sering marah / kesal Kadang-kadang Ibu J merasa kesal dan marah terhadap perilaku Bapak N, dan tanpa disadarinya Ibu J mengucapkan Bpk N mati saja atau pergi meninggalkan Bpk N sendiri.
Diagnosa Keperawatan
Data obyektif - Hasi pemeriksaan fisik menunjukkan Bpk N mengalami kelemahan otot-otot wajah dan menelan (Bpk N mengalami kesulitan menggerakan lidah, mengerutkan otot wajah, mengembungkan pipi, menutup mata dengan kuat dan mengangkat alis ke atas) - Bpk N tidak jelas melafalkan huruf (A,I, U.) dan satu kata dengan gerak bibir. - Bpk N menuliskan alasan yang membuatnya marah pada Ibu J, yaitu Ibu J sering mengatakan Bpk N mati saja. - Hasil pengamatan perawat, apabila Ibu J berkomunikasi dengan Bapak N menggunakan suara yang keras dan kadang-kadang dengan intonasi yang tinggi.
Data Subyektif - Bpk N 2 tahun yang lalu mengalami stroke dan sampai saat ini kondisinya belum pulih betul ( berjalan dan melakukan kegiatan sehari-hari dilakukan dengan gerakan lambat), sehingga sampai saat ini Bpk N tidak dapat bekerja untuk menafkahi kebutuhan keluarga. - Pemenuhan kebutuhan keluarga dibantu sepenuhnya oleh anak-anaknya dengan memberikan uang Rp 15.000/hari (dari anak pertama) dan Rp 200.000/ bulan dari anaknya yang bungsu. - Ibu J mengungkapkan sudah bosan dan cape merawat Bpk N. Saat ini secara fisik Ibu J mengatakan tidak cape merawat bapak N, karena Bapak N sudah dapat melakukan aktivitas seharihari secara mandiri, tetapi Ibu N sering kesal Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom
Beban psikologis keluarga dalam melaku kan perawatan pada anggota keluarga berhubung dengan lamanya sakit yang dialami anggota keluarga, khususnya Bpk N
Page 9
Data menghadapi perilaku bapak yang suka marah dan tidak mau mengikuti anjurannya. Untuk mengatasi rasa kesalnya Ibu N pergi ke rumah anaknya yang pertama (jarak rumahnya tidak jauh) Ibu J meminta Bpk N untuk melakukan latihan yang dianjurkan perawat agar cepat sembuh, namun Ibu J jarang sekali mendampingi Bpk N untuk berlatih. Semenjak Bapak N mengalami stroke Ibu J tidak pernah mengikuti kegiatan pengajian di wilayahnya. Anaknya yang satu rumah jarang dilibatkan untuk merawat Bapak N, karena menurut Ibu j sudah capek bekerja.
Diagnosa Keperawatan
Priorotas Gangguan Pertusi Cerebvaskular Pada Lansia Bpk N No Kriteria 1 Sifat masalah aktual Skor 3/3 x 1=1 Pembenaran Bpk N mengalami gangguan perfusi cerebrovaskuler,ditandai dengan TD 200/110 mmHg,mulut mengeluarkan air liur berlebihan dan sulit menelan Bpk N tidak dapat bicra, kekuatan otot wajah , mulut ( rahang atas dan bawah lemah ) Bpk N mempunyai keinginan untuk sembuh,setiap ada Keg posyandu lansia datang untuk mengetahui perkembangan kondisinya dan pengobatan untuk mengendalikan tekanan darahnya sudah Page 10
x2=1
1/3 x 1 = 1/3
Menonjolnya masalah
2/2 x 1 = 1
mencoba membuat obat tradisisonal dari daun alpukat dan ada perawat yang memberi informasi untuk mengatasi hipertensi Masalah yang lebih lanjut sudah terjadi, tetapi dengan pemantauan TD dapat mencegah stroke ulangan latihan atau senam pada lansia dapat memperbaiki kondisiakibat stroke Keluarga mengatakan penyakit darah tinggi pada Bpk N cukup berat dan harus segera diatas.
Total Skor
3 1/3
Diafungsional Komunikasi Dalam Keluarga No Kriteria 1 Sifat masalah Skor 3/3 x 1 = 1 Pembenaran Dampak dari salah satu anggota keluarga yang mengalami kesulitan komunikasi Verbal, keluarga tidak dapat memahami apa yang disampaikan Bpk N dan komunikasi cenderung satu arah Bpk N mempunyai keinginan dapat berbicara lagi dan berkomunikasi dengan keluarga anak anaknya secar financial mendukung untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan pengobatan ke dokter saraf ada perawat yang memberikan informasi / alternatif untuk mengatasi masalah disfungsional komunikasi dlam keluarga Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat dicegah dengan dukungan keluarga dalam komunikasi dua arah dan motivasi Bpk N untuk berlatih Kesulitan berbicara pada Bpk N perlu diatasi tapi tidak segera karena denga latihan dan berjalannya waktu akan pulih kembali
x2=1
2/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah
x1=
3 1/6
Beban Psikilogis Pada Anggota No Kriteria 1 Sifat masalah aktual Skor 3/3 x 1 = 1 Pembenaran Anggota keluarga ( Ibu J ) yang merawat Bapak merasakan sudah lelah dan bosan merawat Bapak N Ibu J suka marah marah Ibu J mengatur waktunya untuk merawat dan menyenangkan dirinya, anak anaknya mau dilibatkan untuk merawat Bapak N ada perawt yang memberikan informasiunbtuk mengatasi beban psikologi dari pemberi perawatan Page 11
x2=1
2/3 x 1 = 2/3
0/2 x = 0 2 2/3
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat dicegah dengan sifat Ibu yang terbuka serta dukungan keluarga lainnya ( anak anaknya) Keluarga tidak merasakan sebagai masalah
Page 12
NO
Diagnosa Keperawatan Keluarga Gangguan perfungsi jaringan cerebrovascular pada lansia di keluarga Bpk n kmk merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Tujuan Umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkantidak trejadi dengan perfusi jaringan cerebrovasculer pada Bpk n Khusus Setelah pertemuan 5 x 60 menit keluarga mampu: 1. mengenal masalah hipertensi dengan : a. Menjelaskan pengarahan hipertensi . b. Menyebutkan penebab hipertensi / darah tinggi c. Menyebutkan /gejala hipertensi Kriteria
Evaluasi Standart Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi normal, yaitu batas atas lebih dari 140 mmHg batas bawah melebihi 90 mmHg Menyebutkan 4 dari 6 penyebab hipertensi : 1. Kegemukan 2. Stress 3. Penyakit diabets millitus 4. Faktor keturunan 5. Diit tinggi garam / lemak kabrohidrat 6. Pokok menyebutkan 4 dari 8 tanda/gejal ringan hipertensi
Rencana Intervensi
Respon verbal
Respon verbal
- Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi / darah tinggi - Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian hipertensi - Diskusikan dengan keluarga penyebab hipertensi - Anjurkan keluarga agar menyebutkan kembali penyebab hipertensi - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi. - Bersama sama keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala yang dialami
Respon verbal
Page 13
NO
Evaluasi Standart 1) Pusing dan sakit kepala bagian belakang 2) Kaku di daerah tengkuk leher 3) Sesak 4) Mual 5) Gelisah 6) Penglihatan kabur 7) TD> 140/90 mmHg 8) Sering kesemuatan baal pada tangan dan kaki Menyebutkan 3 akibat lanjut dari hipeertensi ; 1. stroke 2. Penyakit jantung 3. cedera akibat penglihatan -
Rencana Intervensi
Bpk N beri renforcement fositip atas kemampuan keluarga mengidentifikasi kondisi bpk n.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi tekanan darah tinggi a. Menjelaskan akibat terjadi bila hipertensi tidak distasi dengan cepat b. Mengambil keputusan
Respon verbal
- Diskusikan bersam keluarga akibat lanjut dari hipertensi - Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Page 14
NO
Evaluasi Standart Dengan cepat agar tidak bertambah berat. Cara perwatan lansia dengan hipertensi ; 1. diit rendah garam,lemak dan kolesterol 2. olah raga secara teratur 3. kontrol/tekanan darah secara teratur 4. bila mendapat obat,minumsecara teratur 5. turunkan berat badab bila kegemukan 6. hindari rokok,kopi dan minumnan keras 7. kurangi stress 8. lakukan reaksasi gunakakn ramuan tradisional
Rencana Intervensi
Mengendalikan/mengatasi hipertensi agar tidak bertambah berat 3. keluarga mampu Respon verbal merawat lansia yang mengalami hipertensi,dengan a. menjelaskan cara perawatanlansia dengan hipertensi
agar dapat memutuskan mangatasi hipertensi dengan tepat Beri reinforcement fositip atas keputusan yang telah diambil oleh keluargagali adanya pengetahuan keluarga dalam melakukan erawatan pada lansia dengan hipertensi Diskusikan dengn keluarga cara perawatan lansia dengan hipertensi Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan terkait dengan cara perawatan pada hipertensi
Page 15
NO
Tujuan Umum Khusus b. Mendemontrasikan cara perawatan lansia dengan hipertensi 4. Keluarga mampu memotifasi lingkungan dalak perawatan hipertensi 5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengontrol TD & pengobatan Kriteria
Evaluasi Standart Keluarga mendemontrasikan cara perawatan lansia dengan hipertensi:dengan melatih relaksasi senam pada daerah wajah terutama mulut,pembuatan ramuan tradisaional dari seledri daun salam dan mentimun Menciptakan suasana rumah yang tenan, tidak biing dan tidak menimbulkan stress Menggiatkan kembali agar lansia mengikuti kegiatan masyarakat jika kondisi memungkinkan seperti pengajian
Rencana Intervensi
Demontrasikan latihan relaksasi senam wajah termasuk mulut untuk dapat menelan & mengontrol air liur,dan pembuatan ramuan tradisional dari seledri,salam,dan mentimun. Anjurkan keluarga untuk mendemontrasikan kembali. motifasi keluarga untuk melakukan cara cara ters4ebut secara teratur beri reinforcement atas upaya keluarga diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang aman damn tenang bagi lansia hipertensi motifasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tenang bagi anggota keluarga yang hipertensi
Page 16
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NO Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Umum Khusus Menyebutkan manfaat kesehatan Memanfaatkan fasilitas kesehatan Kriteria Repon verbal Evaluasi Standart Manfaat fasilitas kesehatan 1. memberi pengobatan jika hipertensi berat 2. untuki mengontrol TD 3. memberi penyuluhan terkait hipertensi dan cara perawatannya kunjungan keluarga ke fasilitas pelaksanaan kesehatan secara teratur untuk kontrol TD / Berobat Dikusikan dengan keluarga tentang manfaat fasilitas pelanyanan kesehatan Motofasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelaksanaan kesehatan Supervisi palaksanaan penggunaan fasilitas pelaksanaan Kesehatan beri reinforcement fosiip /jika keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan . Rencana Intervensi
Respon psikiomotor
Page 17
T.T/TGL WAKTU
Implementasi Tuk I
18 Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian, Oktober 2005 tanda/gejala dan penyebab hipertensi Mengidentifikasi bersama-sama keluarga kondisi hipertensi pd Bpk N Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali tentang pengertian, tanda/gejala, dan penyebab Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas
Tuk II
Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat dari hipertensi jika tidak ditanggulangi segera Memotivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi hipertensi yg dialami Bpk N Memberikan Reinforcement positif pada keluarga atas kemampuannya mengambil keputusan
Tuk III
Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi Mengajukan pada keluarga teknik relaksasi Menganjurkan pada keluarga untuk mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi Motivasi keluarga, khususnya Bpk N untuk melakukan relaksasi pada saat mengalami stress/kesal, tegang atau kaku pd daerah tengkuk Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam melakukan teknik relaksasi Mendemonstrasikan keluarga senam otot-otot wajah, mulut dan rahang Meminta Bpk N untuk mendemonstrasikan ulang Menganjurkan keluarga untuk menjaga personal higiene khususnya daerah mulut karena produksi air liur yg berlebih Memotivasi Bpk N untuk melakukan senam otototot wajah, mulut dan rahang serta latihan menelan dan OR teratur Memotivasi Ibu untuk melanjutkan penggunaan ramuan tradisional daun alpulkat (air rebusannya) Mengontrol TD setiap kali kunjungan 18 Okt/05 190/100 6/12 180/95 15/11/05 190/100 13/12 180/95 22/11/05 180/100 20/12 160/100 29/11/05 180/100 15 November 2005
22 November 2005
Page 18
Tuk IV
Mendiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan 29 yang (aman, tidak licin, tidak bising),tenang tidak November 2005 menimbulkan stress bagi lansia yang hipertensi Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tenang
Tuk V
Menjelaskan pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya Menganjurkan pada keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan jika tekanan darah Bpk N tetap tinggi dan keluhan yang dirasakan cukup berat
Page 19
T.T/TGL WAKTU
06 Desember 2005
Obyektif
Keluarga dan Bpk N sangat memperhatikan penjelasan yang disampaikan dan antusias menanyakan hal-hal yang belum jelas Bpk N mencoba gerakan senam wajah di bantu oleh keluarga TD :180/95 mmHg, Nadi 76x/mnt daerah leher/tengkuk teraba kaku, mulut belum simetris, produksi air liur berlebihan dan Bpk N sulit menelan
Analisa
Perencanaan
Lanjutkan intervensi dan motivasi keluarga untuk mempertahankan perilaku positif Diskusikan kembali hal-hal yang belum jelas Jelaskan beberapa alternatif ramuan tradisional yang dapat dibuat selain rebusan daun alpukat atau mengkudu (yaitu seledri, daunsalam dan mentimun) Demonstrasi cara pembuatannya
Page 20
Implementasi
Mengingatkan keluarga untuk membantu mengendalikan TD Bpk N melalui diet, olah raga teratur, melakukan relaksasi pada saat stress, serta 13 Desember menciptakan lingkungan yang tidak menjadi stressor Mendemonstrasikan cara membuat ramuan tradisional 2005 dengan menggunakan seledri, daun salam, dan mentimun Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan ulang Memantau TD Bpk N 170/95
T.T/TGL WAKTU
Keluarga mengatakan untuk makanan Bpk N sudah dikurangi garam tapi Bpk N suka jajan dari penjual yang lewat (ketoprak, siomay) Bpk N setiap pagi melakukan olah raga jalan pagi Bpk N masih suka marah-marah dan belum melakukan relaksasi pada saat kesal Keluarga sudah melakukan ramuan tradisional : seledri
O A P
TD. 160/95 mmHg Teratasi sebagian Ingatkan kembali pada Bpk N untuk memilih makanan yang tidak meningkatkan TD Motivasi keluarga untuk tetap meyediakan makanan untuk Bpk N dan membuat makanan selingan yang tidak meningkatkan TD Pantau TD secara teratur
I sesuai rencana
Bekerja sama dengan kader dan petugas puskesmas untuk memantau kondisi hi
28 Desember 2005
Page 21
Page 22
Tuk IV Mendiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang kondusif untuk berkomunikasi dengan Bpk N Memotivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang Tuk V Mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas 26/12/05 kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya Motivasi keluarga untuk memperbaiki askeskin (ada kesalahan dalam waktu berlakunya) dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Page 23
teknik memperbaiki bicara namun belum hapal gerakannya dan masih didampingi perawat A Masalah teratasi sebagian dan Tuk baru tercapai sebagian P Anjuran keluarga untuk lebih memahami cara perawatan dan mengatasi disfungsional komunikasi melalui membaca booklet Motivasi keluarga untuk mendampingi Bpk N untuk latihan otot wajah dan mulut serta memperbaiki teknik bicara Motivasi keluarga dan Bpk N untuk mempertahankan komunikasi fungsional Anjurkan keluarga menggunakan metode komunikasi dengan menulis apabila kesulitasn untuk komunikasi verbal bagi Bpk N Evaluasi kembali penjelasan cara merawat anggota keluarga yang mengalami kesulitasn komunikasi verba dan cara mempertahankan komunikasi fungsional Demonstrasikan kembali latihan otot wajah dan mulut serta teknik memperbaiki bicara
I. Sesuai Rencana
EVALUASI S -Keluarga mengatakan Bpk N sudah berkomunikasi dengan mengeluarkan kata-kata -Apabila mengalami kesulitan melakukan komunikasi dengan menulis -Bpk N berlatih otot-otot wajah dan mulut O -Kekuatan otot wajah pd saat mengerutkan wajah bertahan sampai hitungan 3 untuk gerakan otot wajah yg lain bertahan sampai hitungan 2 A -Masalah teratasi sebagian dan berkesinambungan secara teratur
28/12/05
perlu
latihan
P -Motivasi agar Bpk N melakukan latihan sehari-hari -Anjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan -Pertahankan komunikasi 2 arah dan selalu meminta Bpk N berkomunikasi dengan gerak bibir
I. Sesuai Rencana
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Sesuai Rencana
EVALUASI S Keluarga mengatakan Bpk N sudah berkomunikasi dengan mengeluarkan kata-kata Apabila mengalami kesulitan melakukan komunikasi dengan menulis Bpk N berlatih otot-otot wajah dan mulut O Kekuatan otot wajah pd saat mengerutkan wajah bertahan sampai hitungan 3 untuk gerakan otot wajah yg lain bertahan sampai hitungan 2 A Masalah teratasi sebagian dan perlu latihan berkesinambungan secara teratur P Motivasi agar Bpk N melakukan latihan sehari-hari Anjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan Pertahankan komunikasi 2 arah dan selalu meminta Bpk N berkomunikasi dengan gerak bibir
I. Sesuai Rencana
02 Januari 2006
Page 25
Page 26
Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan keperawatan diharapkan beban psikologis keluarga dalam melakukan perawatan pada anggota keluarga teratasi
Khusus
Setelah dilakukan 4 kali kunjungan rumah selama 60 menit diharapkan keluarga dapat : 1. Mengenal beban Psikologis a. Mengungkapkan tentang beban psikologis dlm melakukan perawatan pd anggota keluarga yang sakit
Kriteria
Evaluasi Standart
Rencana Intervensi
Respon Verbal
Beban psikologis dalam melakukan perawatan pd anggota keluarga yg sakit adalah keadaan dimana anggota keluarga yg memberikan perawatan mengalami ketegangan psikologis dan emosional dalam proses pemberian perawatan kepada yg sakit
Diskusikan dengan keluarga tentang beban psikologis pemberi perawatan Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali Diskusikan dengan keluarga faktor Penyebab terjadinya beban psikologis pd pemberi perawatan
Penyebab beban psikologis pd pemberi perawatan a/ : Lamanya sakit pd anggota keluarga yg dirawat Perilaku emosional dari anggota keluarga yg sakit
Page 27
Ketidak cukupan istirahat dari Identifikasi bersama keluarga pemberi perawat faktor penyebab yg terdapat dlm keluarganya Ketidak cukupan rekreasi Tidak tersedianya dukungan Berikan Reinforcement positif atas kemampuan keluarga dari anggota keluarga yang mengidentifikasi faktor penyebab lain 2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi beban psikologis dalam memberikan perawatan a. Menjelaskan akibat dari beban psikologis Respon Verbal Diskusikan dengan keluarga akibat dari beban psikologis pd Akibat dari beban psikologis pemberi perawatan yg tdk diatasi pemberi perawatan yg tdk diatasi dengan tepat dengan tepat Stress Frustasi Konflik dgn anggota keluarga yg lain
Respon Verbal
Page 28
b. Mengambil Respon Verbal keputusan untuk mengatasi beban psikologis keluarga dalam memberikan perawatan 3. Keluarga mampu mengatasi beban psikologis pemberi Respon Verbal perawatan (Ibu J) a. Menjelaskan cara-cara mengatasi beban psikologis pemberi perawatan
Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan mengatasi beban psikologi pd pemberi perawatan Beri Reinforcement positif atas keputusan yang telah diambil keluarga
Diskusikan dengan keluarga caracara mengatasi beban psikologis pemberi asuhan Tingkatkan kesehatan pemberi asuhan (diri dan istirahat cukup) Anjurkan untuk menggunakan teknik relaksasi pada saat stress
Page 29
Rencana Intervensi
Kriteria
Bersama-sama seluruh anggota keluarga mendiskusikan dan megelola waktu yg digunakan untuk merawat dan untuk melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan diri (menguji, mengunjungi saudara/teman, jalan-jalan) Pertahankan selera humor yang baik Anjurkan semua anggota keluarga memberi dukungan (mengunjungi teratur dgn membuat jadwal untuk masing-masing anaknya, anaknya menggantikan posisi Ibu J untuk merawat)
Page 30
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN Beban psikologis keluarga dalam melakukan perawatan pada anggota keluarga berhubung dengan lamanya sakit dan perilaku emosional anggota keluarga, khususnya Bpk N
T.T/TGL WAKTU
Implementasi Tuk I
Mendiskusikan dengan keluarga tentang beban 06 psikologis pd anggota keluarga yg memberikan Desember perawatan, penyebab terjadinya beban psikologis, 2005 dan akibatnya bila tak di atasi Mengidentifikasi penyebab beban psikologis pd Ibu J selama merawat Bpk N Memberikan Reinforcement pd keluarga yg telah mengidentifikasi faktor penyebab
Tuk II
Motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi beban psikologis yang dialami Ibu J
Tuk III
Mendiskusikan bersama-sama keluarga cara mengatasi beban psikologis pd anggota keluarga yg merawat Anjurkan pd Ibu J untuk meningkatkan kesehatan melalui istirahat dan nutrisi yg tercukupi Menganjurkan Ibu J untuk menggunakan teknik relaksasi pada saat stress atau menghadapi perilaku emosional Bpk N dan mempertahankan selera humor yg baik Mengajak seluruh anggota keluarga (Ibu J, Bpk N dan anak-anaknya) mendiskusikan waktu yg dibutuhkan Ibu J untuk mendampingi Ibu J dan waktu untuk Ibu melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan dirinya (Pengajian, berkunjung ke saudara/teman) Membicarakan dengan seluruh anggota keluarga untuk memberikan izin kepada Ibu J untuk melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan & menggantikan Ibu J selama dia bepergian Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan dengan mengunjungi secara teratur (Gantian dan membuat jadwal diantara anakanaknya) 13 Desember 2005
20 Desember 2005
Page 31
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
T.T/TGL WAKTU 26 EVALUASI Desember S Keluarga dpat menjelaskan kembali tentang beban 2005
psikologis dalam merawat dan faktor penyebabnya Keluarga mengatakan yg membuat Ibu J bosan merawat Bpk N karena sakitnya lama dan Bpk N suka marah-marah Keluarga mengatakan akan membantu Ibu J agar beban psikologisnya berkurang Keluarga dapat menjelaskan sebagian cara-cara untuk mengatasi beban psikologis bagi anggota keluarga yang memberikan perawatan Ibu J mengatakan akan mengikuti pengajian lagi hari selasa dan kamis diwilayahnya dan Bpk N mengijinkannya
Keluarga mengikuti diskusi dengan antusias Ibu J tampak gembira kondisinya dipikirkan oleh keluarga
A P
Masalah teratasi sebagian, Tuk tercapainya sebagian Motivasi keluarga untuk selalu memberi dukungan dengan mengunjungi secara teratur Dukungan pada Ibu untuk melakukan kegiatan mengaji hari selasa dan kamis
I Sesuai Rencana
02 Januari 2006
Page 32
No
Diagnosa Keperawatan
T. T/Tgl Waktu
Page 33
Page 34