You are on page 1of 1

(WBC), Nilaparvata lugens Stal.

telah lama dikenal sebagai hama Hama Wereng Batang Coklat pada tanaman padi di Indonesia, tetapi baru sejak tahun 1970 hama ini meningkat secara drastis menjadi hama utama yang senantiasa mengancam produksi padi di Indonesia. Namun demikian teknologi pengendalian tersebut belum dilaksanakan oleh seluruh petani secara berkesinambungan sehingga belum memberikan hasil yang diharapkan. Penanaman varietas unggul dalam areal luas mengakibatkan, keanekaragaman lingkungan menjadi berkurang. Varietas unggul yang mempunyai anakan banyak, tumbuh subur dan rimbun, akan menciptakan keadaan iklim mikro yang sangat sesuai untuk perkembangan hama WBC. Penanaman varietas unggul yang memiliki ketahanan gen tunggal terhadap WBC mengakibatkan tekanan seleksi yang kuat terhadap hama tersebut, sehingga mendorong perkembangan biotipe baru yang mampu mematahkan varietas yang semula tahan. Tersedianya pengairan yang cukup telah mendorong petani untuk menanam padi terus menerus, menyebabkan tersedianya makanan dan tempat berkembang biak bagi WBC secara berkesinambungan. Penggunaan insektisida yang tidak tepat jenis, dosis, konsentrasi, waktu dan cara aplikasinya selain tidak efektif ternyata dapat menyebabkan resistensi, resunjersi, munculnya hama sekunder dan akibat samping lainnya yang tidak diinginkan. Pengalaman dalam menanggulangi hama WBC sejak musim tanam 1974 1975 sampai saat ini, menunjukkan bahwa pengendalian WBC tidak pernah berhasil bila hanya mengandalkan satu cara pengendalian saja. Oleh karena itu, maka sistem pengendalian yang dilaksanakan adalah melalui sistem pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu sistem pengendalian populasi hama dengan menerapkan berbagai cara pengendalian yang serasi sehingga tidak menimbulkan kerugian ekonomi dan aman terhadap lingkungan.
http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1250

You might also like