You are on page 1of 3

PERCOBAAN VII PENENTUAN KELEMBABAN UDARA

I.

TUJUAN 1. Memahami ukuran kelengasan udara 2. Memahami tentang kelembaban udara 3. Menentukan kelembaban nisbi udara

II. ALAT dan BAHAN 1. Termometer (2 buah) 2. Statif 3. Stopwatch 4. Kain tipis

III. TEORI RINGKAS Udara lengas adalah campuran udara kering dan uap air, uap air sangat penting karena sumber dari semua kondensasi dan curahan, dapat menyerap baik radiasi matahari maupun radiasi bumi (oleh karena itu sangat berpengaruh terhadap suhu udara), uap air mengandng bahan laten dan energi ini dapat dilepas jika uap air mengkondensasi. Bahan laten yang dikandung oleh uap air merupakan sumber energi yang penting untuk sirkulasi atmosfer dan berbagai gangguan atmosfir. Banyaknya uap air di atmosfir merupakan faktor penting yang mempengaruhi besarnya laju penguapan dan evapotranspirasi serta dapat berubah bentuk menjadi uap atau padat pada kisaran suhu atmosfir normal. Banyaknya kengas atau uap air di udara lengas dapat dinyatakan dengan beberapa cara atau beberapa besaran : a. Kelembaban mutlak adalah ukuran banyaknya uap air (dalam gram) di dalam 1 m3 udara lengas, dinyatakan dengan gram/m3. b. Perbandingan campuran x adalah perbandingan antara banyaknya uap air (dalam gram) dan banyknya udara kering (dalam kg) yang terdapat dalam udara lengas tersebut, dinyatakan dengan g/kg. c. Kelembaban spesifik q adalah banyaknya uap air (dalam gram) uang terdapat dalam kg udara lengas, dinyatakan dala mg/kg. d. Kelembaban nisbi adalah perbandingan dalam persen antara uap air dan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama.

Penuntun Praktikum Termodinamika

Penuntun Praktikum Termodinamika

3 15

Diantara beberapa besaran tersebut, kelembaban nisbi merupakan ukuran yang populer digunakan, karena kelembaban nisbi lebih mudah dimengerti dan ditentukan. Kelembaban nisbi yang dinyatakan dengan persen didefinisikan sebagai perbandingan antara uap air di udara (e) dengan tekanan uap air jenuh es pada suhu yang sama.

e 100 % es

(7-1)

Ada 4 metode pengukuran kelembaban udara yang umum digunakan, yaitu : a. Metode Termodinamik. Alat pengukuran berdasarkan metode ini dinamakan Psikrometer dapat dilihat pada gambar berikut:

Psikrometer : Alat ini terdiri dari dua termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan (gambar 7-1). Termometer yang satu tidak diapa-apakan sedang termometer lainnya, bolanya dibalut dengan kain tipis yang selalu dibuat basah dengan mencelupkan ujung kain tersebut di dalam air yang berada dalam tandon yang berisi cairan. Oleh karena itu termometer terakhir yang disebut termometer bola basah menunjukkan suhu Tw yang lebih rendah dari suhu T yang ditunjukkan oleh termometer pertama. T disebut suhu bola kering dan Tw disebut suhu bola basah. Beda atara kedua suhu ini (T Tw), disebut sebagai depresi bola basah dan diberi lambang DTw. Dengan mengetahui nilai T, Tw, dan DTw hasil pengamatan maka dapatlah dicari besarnya kelembaban nisbi udara dari suatu tabel yang disebut tabel psikrometer. Tabel psikrometer disusun berdasarkan rumus psikrometer semiempirik berikut ini :

e ew Ap (T Tw )

(7-2)

Gambar 7-1 b. Metode berdasarkan perubahan ukuran atau dimensi bahan hygroskopik. Alat pengukuran ini disebut Hygrometer. c. Metode Absorpsi. Metode ini memanfaatkan pengaruh banyaknya kandungan air di dalam suatu bahan terhadap sifat kelistrikannya, misalnya konduktivitas atau tahanan listriknya. Alat yang digunakan berdasarkan metode ini dinamakan hyrometer absorpsi listrik. d. Metode titik embun. Kondensasi atau pengembunan pada suatu permukaan benda terjadi pada suhu yang sama atau lebih rendah dari titik embun udara yang menyentuhnya. Dengan mengukur suhu titik embun ini dapat ditemukan (dengan menggunakan tabel) besarnya tekanan uap air sebagai ukuran kelembaban. Alat yang berdasarkan metode ini dinamakan hygrometer titik embun. 2 16

dimana ew adalah tekanan uap air jenuh pada suhu Tw yang dapat ditentukan pada tabel ang memuat tekanan uap jenuh pada berbagai suhu (Lihat lampiran B dan C). Pada umumnya, A clari persamaan (7-2) tergantung dari desain psikrometrik, laju ventilasi aliran (aliran udara di sekitar terrnometer), suhu dan kelembaban tetapi ketergantungannya pada suhu dan kelembaban tidak terlalu besar sehingga dapat dianggap tidak penting. Yang panting ialah ketergantungan A pada laju ventilasi, terutama pada laju ventilasi yang rendah, yaitu dibawah 3 m/dtk. Untuk mendapatkan harga A tertentu, maka laju ventilasi harus tertentu pula. Pada ketinggian stasiun di bawah 1000 meter, pengaruh perbedaan p dalam persamaan psikrometer, dapat diabaikan. Jadi dengan menggunakan rumus psikrometer tersebut di atas, dapatlah dihitung tekanan uap air jenuh e pada kondisi pengamatan dari hasil pengamatan T w dan (T T w ) . Disamping itu dapat pula ditentukan tekanan uap januh e w pada suhu pengamatan atau suhu bola kering dari tabel atau grafik yang menghubungkan tekanan uap jenuh pada berbagai suhu. Pada Lampiran C, dari kedua besaran yang didapatkan ini, e dan ew . pada suhu pe n ga ma t a n at au s u h u b ol a ke r i n g d a r i t a be l a t au gr a f i k ya n g menghubungkan tekanan uap jenuh pada berbagai suhu, dapat dihitung kelembaban nisbi dengan menggunakan persamaan (7-1).

IV. TUGAS PENDAHULUAN 1. Untuk mengukur tekanan udara, biasanya digunakan satuan mb (milibar). Tentukanlah: 1 mb (milibar) dalam satuan Bar, Pascal, N/m2, dyne/cm2. 2. Bagaimana ketergantungan kelembaban nisbi dengan kenaikan temperatur.
Penuntun Praktikum Termodinamika

Penuntun Praktikum Termodinamika

3 17

V. PROSEDUR KERJA

1. Susunlah peralatan seperti pada Gambar (7-1) 2. Masukkan cairan ke dalam tandon cairan. 3. Hubungkan antara bola termometer kedua dengan kain tipis yang tercelup ke dalam tandon cairan dan tandai sebagai Tw. 4. Putar alat psikrometer selama 1 menit. 5. Catatlah pengukuran suhu dari masing-masing termometer, sebagai suhu T (termometer bola kering) untuk termometer yang tidak diganggu, dan Tw (Termometer bola basah) pada termometer yang dihubungkan dengan tandon air. 6. Catatlah selisih antara suhu T dan Tw. sebagai DTw (depresi bola basah). 7. Tentukanlah besarnya kelembaban nisbi dari Tabel A. 8. Lakukan pengamatan setelah 20 menit dan ulangi hingga 3 kali. 9. Dengan cara yang sama, lakukan pula di luar ruangan.
VI. ANALISA DAN PERTANYAAN Buatlah kesimpulan dari hasil yang diperoleh.

2 18

Penuntun Praktikum Termodinamika

Penuntun Praktikum Termodinamika

You might also like