You are on page 1of 13

9.

4 Penulisan Struktur Lewis Walaupun aturan oktet dan struktur Lewis tidak dapat menggambarkan ikatan kovalen secara lengkap, keduanya sangat membantu untuk menjelaskan bantuk ikatan dalam bebrapa senyawa dan menjelaskan sifat-sifatnya dan reaksi molekulnya. Karena alasan ini, Anda harus berlatih menulis struktur Lewis dari beberapa senyawa. Penulisan struktur lewis mengikuti tahap-tahap sebagai berikut : 1. Tulislah kerangka struktur dari senyawa bersangkutan, yang terdiri dari lambang kimia atom-atom yang terlibat dan menempatkan atom-atom yang berikatan secara berdekatan satu sama lain. Tahap ini cukup mudah dikerjakan untuk senyawa yang sederhana, tetapi untuk senyawa yang lebih rumit harus ada informasi yang harus diketahui atau dengan membuat kerangka yang paling mungkin. Secara umum, atom dengan keelektronegatifan terkecil menempati posisi ditengah (pusat). Hidrogen dan fluorin biasanya menempati posisi ujung pada struktur Lewis. 2. Hitunglah jumlah total elektron valensi dari semua atom yang terlibat, jika perlu pergunakan data pada Gambar 9.1. Untuk anion poliatomik, tambahkan juga jumlah muatan negatifnya kedalam jumlah elektron valensi. (Misalnya, untuk ion CO kita tambahkan 2 elektron karena muatan 2- menunjukkan bahwa terdapat 2 elektron tambahan daripada yang diberikan oleh atom netral). Untuk kation poliatomik jumlah elektron valensi dikurangi jumlah muatan positif. (Misalnya, untuk kation NH, jumlah elektron valensi dikurangi satu karena muatan 1+ menandakan lepasnya 1 elektron dari atom netral). 3. Gambarlah ikatan kovalen tunggal antara atom pusat dengan semua atom di sekitarnya. Lengkapi oktet dari semua atom yang terikat pada atom pusat. (Ingat bahwa kulit valensi atom hidrogen maksimum ditempati hanya oleh 2 elektron). Elektron dari atom pusat atau atom sekitar harus dituliskan sebagai pasangan elektron bebas jika elektron tersebut tidak terlibat dalam pembentukan ikatan. Jumlah total elektron yang digunakan untuk ikatan adalah jumlah yang telah dihitung pada tahap 2 diatas. 4. Jika aturan oktet belum tercapai pada atom pusat, gunakan pasangan elektron bebas dari atom-atom di sekitarnya untuk menambahkan ikatan rangkap 2 atau rangkap 3 di antara atom pusat dan atom di sekitarnya sampai aturan terpenuhi. Contoh soal 9.2 dan 9.3 menjelaskan 4 tahap prosedur penulisan senyawa struktur Lewis terhadap senyawa dan ion.

9.5 Muatan Formal dan Struktur Lewis Dengan membandingkan jumlah elektron pada suatu atom bebas dengan jumlah elektron yang terkait dengan atom tersebut dalam struktur Lewis, kita dapat menentukan distribusi elektron dalam molekul dan menggambarkan struktur Lewisnya yang paling mungkin. Prosedurnya adalah sebagai berikut: Dalam keadaan bebas, jumlah elektron yang dimiliki oleh suatu atom sama dengan jumlah elektron valensinya. (Seperti biasa, kita tidak perlu memperhatikan elektron-elektron bagian dalam). Di dalam molekul, elektron yang dimiliki oleh suatu atom adalah elektron-elektron bebas pada atom tersebut ditambah pasangan elektron ikatan dianrtara atom tersebut dengan atom yang lain. Tetapi, karena pasangan elektron ikatan digunakan bersama oleh atom-atom yang diberikan, maka jumlah elektron pada pasngan elektron ikatan harus dibagi secara merata di antara atom-atom yang membentuk ikatan tersebut. Muatan formal (formal charge) suatu atom adalah jumlah elektron valensi dalam atom bebas dikurangi jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut di dalam struktur Lewis. Untuk menentukan jumlah elektron atom dalam struktur Lewis, kita gunakan aturan berikut: Semua elektron nonikatan dalam atom tersebut dinyatakan milik atom itu. Kita membagi ikatan antara atom tersebut dengan atom lain dan menyatakan separuh elektron ikatannya sebagai milik atom tersebut. Konsep muatan formal dapat diilustrasikan dengan menggunakn molekul ozon (O3) sebagai contoh. Dengan mengikuti tahap-tahap seperti pada Contoh 9.2 dan 9.3, kita bisa menggambarkan struktur Lewis untuk O3: Muatan formal pada setiap atom dalam O3 sekarang dapat dihitung menurut skema berikut:

dimana garis merah bergelombang menyatakan putusan ikatan. Perhatikan bahwa pemutusan ikatan tunggal menghasilkan transfer satu elektron, pemutusan ikatan rangkap dua menghasilkan transfer dua elektron untuk masing-masing atom dalam ikatan dan seterusnya. Jadi muatan formal untuk atom-atom dalam O3 adalah: untuk muatan positif satu dan muatan negatif satu, kita biasanya mengabaikan penulisan angka 1. Aturan berikut dapat membantu Anda dalam penulisan muatan formal: Untuk molekul netral, jumlah muatan formal harus nol, karena merupakan spesi netral. (Aturan ini berlaku, misalnya pada molekul O3) Untuk kation, jimlah muatan formal harus sama dengan muatan positifnya. Untuk anion, jumlah muatan formal harus sama dengan muatan negatifnya. Ingatlah bahwa muatan formal tidak menyatakan pemisahan muatan yang sebenarnya di dalam molekul. Dalam molekul ozon misalnya, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa atom O pusat bermuatan 1+ atau salah satu atom O ujung bermuatan 1-. Penulisan muatan-muatan ini pada atom dalam struktur Lewis hanya membantu kita untuk melihat posisi elektron dalam molekul.

Kadang-kadang terdapat lebih dari satu struktur lewis yang mungkin untuk spesi tertentu. Pada kasus seperti ini, muatan formal dapat membantu kita untuk memiliki struktur Lewis yang lebih disukai dan petunjuknya adalah sebagai berikut: Pada molekul netral, struktur Lewis tanpa muatan formal lebih disukai dari struktur dengan muatan formal. Struktur Lewis dengan muatan formal yang besar (2+,3+ dan/atau 2-,3-, dan seterusnya) kurang disukai daripada struktur dengan muatan formal yang kecil. Di antara struktur Lewis dengan distribusi muatan formal yang serupa, struktur yang paling disukai adalah struktur yang muatan negatifnya berada pada atom yang lebih elektronegatif.

9.6 Konsep Resonansi Ketika menggambar struktur Lewis untuk ozon (O3) aturan oktet untuk atom O pusat dipenuhi dengan menempatkan ikatan rangkap dua di antara atom O pusat dan salah satu dari dua atom O ujung. Kenyataannya, kita dapat meletakkan ikatan rangkap dua tersebut pada salah satu ujung molekul, oleh kedua struktur Lewis yang ekuivalen berikut: Tetapi kedua struktur Lewis ini tidak dapat menjelaskan ikatan yang sudah diketahui dalam O3. Berdasarkan stryktur di atas, ikatan O-O dalam O3 diperkirakan akan lebih panjang daripada ikatan O=O, karena ikatan rangkap dua telah diketahui lebih pendek dibandingkan ikatan tunggal. Tetapi data percobaan menunjukkan bahwa panjang kedua ikatan oksigen-dengan-oksigen adalah sama panjang (128 pm). Masalah itu diatasi dengan menggunakan kedua struktur Lewis untuk menyatakan molekul ozon:

Kedua struktur itu masing-masing disebut sebagai struktur resonansi (resonance structure). Dengan demikian, struktur resonansi adalah salah satu dari dua atau lebih struktur Lewis untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan hanya menggunakan satu struktur Lewis. Tanda panah dua arah menyatakan bahwa struktur-struktur yang diberikan merupakan struktur resonansi. Istilah resonansi berarti penggunaan dua atau lebih struktur Lewis untuk menggambarkan molekul tertentu. Seperti seorang Eropa pada abad pertengahan yang melakukan perjalanan ke Afrika, yang yang menjelaskan bahwa badak adalah hasil persilangan antara griffin dan unicorn, dua binatang yang terkenal tetapi hanya khayalan, kita menggambarkan ozon yang merupakan molekul nyata, dalam dua struktur yang terkenal tetapi tidak nyata.

Resonansi sering disalahartikan dengan mengatakan bahwa molekul seperti ozon berpindah-pndah secara cepat dari struktur resonansi satu ke struktur resonansi yang lain. Harus diingat bahwa tidak satu pun dari struktur resonansi yang diberikan dapat menggambarkan secara tepat struktur yang molekul yang sesungguhnya, yang merupakan struktur tersendiri yang unuik dan stabil. Resonansi adalah ciptaan manusia, yang disusun untuk mengatasi keterbatasan model ikatan yang sederhana ini. Contoh lain dari resonansi adalah ion karbonat,

Berdasarkan data percobaan, semua ikatan karbon-dengan-oksigen dalam CO sama panjang (identik), sehingga sifat-sifat ion karbonat akan lebih baik dijelaskan dalam menggunakan ketiga struktur resonansi diatas. Konsep personal juga berlaku dengan baik untuk senyawa-senyawa organik. Contoh yang baik adalah molekul benzena (C6H6):

Jika salah satu dari struktur resonansi diatas terkait dengan struktur benzena yang sesungguhnya, maka akan terdapat dua panjang ikatan yang berbeda antara atom C yang berdekatan, satu ikatan dengan panjang ikatan yang khas untuk ikatan tunggal dan satu ikatan dengan panjang ikatan yang khas untuk ikatan rangkap dua. Kenyataannya, semua atom C yang berdekatan pada benzena panjangnya 140 pm, yang lebih pendek dari ikatan tunggal, C-C 9154 pm) dan lebih panjang dari ikatan rangkap dua, C=C (133 pm). Cara sederhana untuk menggambarkan struktue molekul benzena dan senyawa lain yang mengandung cincin benzena adalah dengan menggambarkan hanya kerangkanya saja tanpa atom C dan H. berdasarkan kesepakatan ini, struktur resonansinya digambarkan dengan Perhatikan bahwa atom-atom C di setiap sudut segi enem tersebut dan atom-atom H yang ada tidak ditunjukkan, walaupun sebenarnya atom-atom tersebut ada. Hanya ikatan antara atom-atom yang ditunjukkan. Harap diingat ini merupakan aturan penting untuk menggambarkan struktur resonansi: Posisi elektron dapat diubah-ubah untuk menghasilkan struktur resonansi yang lain, tanpa mengubah posisi atom-atomnya. Dengan kata lain atom-atom yang saling berikatan harus tetap dalam semua struktur resonansi untuk satu spesi tertentu.

Contoh 9.6

Gambarlah struktur resonansi berikut muatan formalnya untuk ion nitrat (NO 3-)yang mempunyai susunan kerangka sebagai berikut: O O N O Penjelasan dan penyalesaian karena nitrogen mempunyai lima electron valensi dan masing-masing oksigen mempunyai enam elektrin valensi dan terdapat muatan total negative -1, maka jumlah total electron valensinya adalah 5+(3x6) + 1 =24 . ketiga struktur resonansi berikut adalah ekuivalen:

Latihan Gambarlah struktur resonansi ion nitrit (NO-2). Akhirnya, perhatikan bahwa walaupun suatu ion atau senyawa dapat digambarkan secara lebih akurat dengan menyertakan semua stuktur resonansinya, tetapi supaya sederhana biasanya hanya satu struktur lewis saja yang di pregunakan. Pengecualian Aturan Oktet Setiap yang telah di sebutkan di awal, aturan octet berlaku terutama untuk unsur-unsur periode kedua. Pengecualian aturan octet dapat dibagi kedalam tiga kategori,yang di tandai oleh octet tak lengkap, jumlah electron ganjil, dan terdapat lebih dari delapan electron sekitar atom pusat. Oktet Taklengkap Pada beberapa senyawa, jumlah ekektron di sekitar atom pusat dalam suatu molekul stabil biasa berkurang dari delapan. Misalnyaberilium, unsure periode kedua dan golongan 2A memiliki komfigurasi electron 1s22s2. Be mempunyai dua electron valensi pada orbital 2s2, dalam fasa gas berlian hidrida (BeH2) terdapat sebagai molekul terpisah. Struktur lewis BeH2 adalah H-Be-H Dapat dilihat hanya ada empat electron di sekitar atom Be, dan tidak mungkin untuk memenuhi aturan octet untuk Be dalam molekul ini . Unsur-unsur dalam golongan 3A,khususnya boron dan alumunium , juga cenderung untuk membentuk senyawa yang mana atom B atau Al dikelilingi oleh kurang dari delapan electron. Misalnya, boron mempunyai total tiga electron valensi karena konfigurasi elektronnya adalah 1s2 2s2 2p1 . dengan unsure halogen, boron membentuk senyawa dengan rumus umum BX3, dengan X adalah atom halogen . jadi, dalam boron triflourida hanya ada enam electron di sekitar atom B. Walaupun dapat digambarkan struktur resonansi dengan ikatan rangkap dua di antara Bdan F yang memenuhi aturan octet, tetapi sifat-sifat BF 3 lebih sesuai dengan struktur lewis yang hanya memiliki ikatan tunggal antara B dan masing-masing F seperti ditunjukkan di atas. Walaupun boron triflourida adalah senyawa yang stabil, senyawa ini mempunyai kecendrungan menarik pasangan electron bebas yang terdapat pada suatu atom dalam senyawa lain, seperti yangditunjukkan pada reaksi BF3dengan ammonia;

Struktur ini memenuhi aturan octet pada atom B, N dan F.

Ikatan BN pada senyawa di atas berbeda dengan ikatan kovalen yang telah dibahas sebelumnya karena kedua electron yang digunakan untuk berikatan berasal dari atom N. ikatan kovalen yang kedua electron ikatannya berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan kovalen koordinasi (coordinate covalent bond ). Walaupun begitu, sifat-sifat ikatan kovalen koordinasi tidak berbeda dengan ikatan kovalen biasa (karena semua electron adalah serupa tidak masalah dari mana electron tersebut berasal),pembedaan yang dilakukan di sini dimaksudkan untuk mengetahui dari atom mana electron valensi tersebut berasal dan untuk menentukan muatan formalnya. Molekul Berelektron Ganjil Beberapa molekul mempunyai jumlah electron yang ganjil,misalnya nitrogen oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2): Aturan octet tidak mungkin dipenuhi pada molekul dengan jumlah electron valensi ganjil, karena untuk memenuhi aturan octet diperlukan pasangan electron yang lengkap (delapan electron) yang merupakan bilangan genap. Oktet Yang Diperluas Jumlah electron valensi yang lebih besar dari delapan di sekitar satu atom bias ditemui dalam beberapa senyawa. Octet yang diperluas hanya diperlukan untuk atom-atom dari unsure-unsur dalam periode ketiga ke atas. Di samping orbital 3 s dan 3p, unsureunsur dalam periode ketiga juga mempunyai orbital 3 d yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan. Salah satu contoh senyawa denganoktet yang diperluas adalah sulfur heksaflourida(SF6) yang merupakan senyawa yang sangat stabil. Konfigurasi electron pada sulfur adalah [Ne]3s23p4. Keenam electron valensi dari S dalam molekul SF6 masing-masing digunakan untuk membentuk satu ikatan kovalen dengan atom flourin, sehingga terdapat dua belas electron di sekitar atom pusat S:

Pada Bab 10 kita akan melihat bahwa kedua belas electron tersebut (enam pasang electron ikatan) menempati enam orbital yang berasal dari satu orbital 3 s,tiga orbital 3p dan dua orbital dari lima orbital 3 d yang tersedia. Walaupun dalam beberapa senyawa, sulfur tetap memenuhi aturan octet, misalnya dalam molekul sulfur diklorida (SCl2), sulfur dikelilingi oleh hanya delapan electron sehingga memenuhi aturan octet: Contoh 9.7 Gambarlah struktur Lewis untuk aluminium triiodida (All3) Penjelasan dan penyelesaian Konfigurasi electron kulit luar Al adalah 3s23p1. Atom Al membentuk tiga ikatan kovalen dengan atom I sebagai berikut :

Komentar Walaupun aturan octet dipenuhi atom l, terdapat hanya enam electron valensi di sekitar atom Al. molekul ini merupakan satu contoh octet taklengkap

Latihan Gambarlah struktur Lewis untuk BeF2. Contoh 9.8 Gambarlah struktur Lewis untuk fosfor pentaflourida (PF 5 ), dimana semua atom F berikatan langsung dengan atom P. Penjelasan dan Penyelesaian Konfigurasi electron kulit terluar atom P dan F masing masing adalah 3s23p3 dan 2s22p5, sehingga total electron valensi dalam PF 5 adalah 5 + (5 x 7) = 40. Fosfor seperti belerang adalah unsure periode ketiga, sehingga unsure ini dapat memiliki octet yang diperluas. Struktur Lewis PF5 adalah.

Komentar Walaupun aturan octet terpenuhi untuk kelima atom F, tetapi terdapat sepuluh electron valensi yang mengelilingi atom P, yang merupakan octet yang diperluas. Latihan Gambarlah struktur Lewis untuk arsen pentaflourida (AsF5). Energi Ikatan Ukuran kestabilan melekul terletak pada energy ikatan-nya (BE<bond energy), yang merupakan perubahan entalpi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam satu mol molekul gas. Contohnya,energy ikatan melekul hydrogen yang ditentukan secara percobaan adalah H2(g) H(g) + H(g) H0 = 436,3 kJ Persamaan ini menyatakan bahwa pemutusan ikatan kovalen dalam satu mol molekul gas H2 memerlukan 436,4 kJ energi. Energi ikatan untuk molekul klorin yang kurang stabil adalah Cl2(g ) Cl(g) + Cl(g) H0 = 242,7 kJ Energi ikatan juga dapat di ukur secara langsung untuk molekul diatomic yang kedua atomnya berbeda, seperti HCl, HCl(g) H(g) + Cl(g) H0 = 431,9 kJ Dan untuk molekul yang mengandung ikatan rangkap dua dan rangkap tiga: O2(g) O(g) + O(g) H0 = 498,7 kJ N2(g) N(g) + N(g) H0 = 941,4 kJ Pengukuran kekuatan ikatan kovalen dalam molekul poliatomik lebih sulit dilakukan. Misalnya, hasil pengukuran menunjukkan bahwa energy yang diperlukan untuk memutus ikatan OH yang pertama dalam H2O berbeda dari energy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan OH yang kedua : H2O(g) H(g) + OH(g) H0 = 502 kJ OH(g) H(g) + O(g) H0 = 427 kJ Pada tahap-tahap di atas, satu ikatan OH putus tetapi pemutusan ikatan pertama lebih endotermik daripada pemutusan kedua antara kedua tersebut menunjukkan

bahwa ikatan OH kedua mengalami perubahan, karena perubahan dalam lingkungan kimia. Sekarang kita dapat memahami mengapa energy ikatan OH yang sama dalam dua molekul yang berbeda seperti methanol (CH3OH) dan air (H2O) pada kenyataannya tidaklah sama disebabkan oleh lingkungannya yang berbeda. Sehingga untuk molekul poliatomik digunakan energy ikatan rata-rata. Misalnya, kita dapat mengukur energiikatan OH dalam 10 molekul poliatomik yang berbeda dan memperoleh energy ikatan OH rata-rata dengan membagi jumlah energy ikatan tersebut dengan 10. Energy ikatan rata-rata untuk beberapa molekul poliatomik dan molekul diatomic diberikan dalam tabel 9.2. Penggunaan Energi Ikatan dalam Termokimia Dengan membandingkan perubahan termokimia yang berlangsung selama bebebapa reaksi (bab 6) menunjukkan adanya perbedaan entalpi yang sangat luas pada reaksi yang berbeda. Misalnya, pembakaran gas hydrogen dengan oksigen adalah reaksi yang eksotermik: H2(g) + O2(g) H2O( l ) H0 = -285,8 kJ

Di sisi lain pembentukan glukosa (C6H12O6) dari air dan karbon dioksida, proses yang berlangsung dalam fotosintesis, merupakan reaksi yang sangat endotermik. 6CO2(g) + 6H2O( l ) C6H12O6(s) + 6O2(g) H0 = 2801 kJ Perbedaan ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan kestabilan dari masing-masing molekul reaktan dan produk. Sebagian besar reaksi kimia melibatkan pembentukan dan pemutusan ikatan, sehingga sifat termokimia dari suatu reaksi dapat diperkirakan dari data energy ikatan dan kestabilan dari molekul-molekul yang terlibat dalam reaksi tersebut. Dalam banyak kasus , entalpi reaksidapat diperkirakan dari energy ikatan rata-rata. Karena energy selalu diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dan pembentukan ikatan kimia selalu disertai dengan pelepasan sejumlah energi, entalpi suatu reaksi dapat diperkirakan dengan menghitung jumlah total energy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dan jumlah energy yang dilepaskan pada pembentukan ikatan dalam reaksi tersebut dan mencatat semua perubahan energy yang berkaitan. Entalpi reaksi dalam wujud gas diberikan oleh H0 = BE (reaktan) BE ( produk) = total energy masuk total energy dilepaskan

Latihan Untuk reaksi H2(g) + C2H4(g) C2H6(g) a) Perkirakan perubahan entalpi reaksinya dengan menggunakan nilai nilai energy ikatan pada table 9.2 b) Hitunglah perubahan entalpi reaksinya dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar. -84,7 kJ/mol.) Ringkasan Lambang titik lewis menunjukkan jumlah electron valensi yang dimiliki oleh sebuah atom unsure tertentu. Lambang titik lewis berguna terutama untuk beberapaunsurtertentu. Dalam ikatan kovalen, dua electron(satu pasang) digunakan secara bersama oleh dua atom. Dalam ikatan kovalen rangkap, dua atau tiga pasang electron digunakan secara bersama oleh dua atom. Beberapa atom yang berikatan mempunyai pasangan electron bebas, yaitu, pasangan electron valensi yang tidak terlibat dalam ikatan. Susunan electron ikatan dan pasangan electron bebas di sekitar atom-atom dalam suatu molekul digambarkan dengan struktur lewis. Aturan octet memprediksi bahwa atom membentuk ikatan kovalen sampai dikelilingi oleh delapan electron. Jika dua electron yang di gunakan untuk berikatan dalam satu ikatan kovalen berasal dari satu atom, muatan formal pada kedua atom yang berikatan dengan unsure lewis dengan maksud untuk mengetahui electron valensinya. Terdapat beberapa pengecualian aturan octet, khususnya pada senyawa kovalen dan birilium, unsure-unsur golongan 3A, dan unsure-unsur periode ketiga ke atas dalam tabel periodic. Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik electron dalam suatu ikatan kimia. Untuk beberapa molekul atau ion poliatomik, aturan octet dapat tercapai dua atau lebih struktur lewis dengan kerangka struktur yang sama dan kesemuanya mungkin secara kimia. Semua struktur lewis yang mungkin ini digunakan untuk menyatakan molekul atau ion tersebut. Kekuatan ikatan kovalen diukur berdasarkan energy ikataknnya. Energy ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan entalpi suatu reaksi. (H2) = 0, (C2H4) = 52,3 kJ/mol, (C2H6) =

You might also like