Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Bahan Kimia Untuk Pertanian Meningkatkan produksi
Memenuhi kebutuhan hara/nutrisi tanaman pupuk
Mempertahankan produksi
Melindungi tanaman dari gangguan hama, penyakit, gulma pestisida
Meningkatkan pertumbuhan/perkembangan
Mempercepat pertumbuhan, pematangan buah, pembentukan bunga dan buah, pembentukan akar Zat Pengatur Tumbuh
Hara Tumbuhan
Hara makro esensiil : dibutuhkan dalam jumlah banyak
Pupuk Nitrogen
Sumber N: Amonia, amonium nitrat, urea, amonium sulfat Pupuk campuran nitrogen Kode Larutan nitrogen campuran: misal 414(19-66-6) 41,4% total nitrogen, 19% amonia bebas, 66% amonium nitrat, 6% urea
Pupuk Kalium
Sumber K: KCl (kalium klorida), 60-62% ekuivalen K2O KNO3 (kalium nitrat) K2SO4 (kalium sulfat) K2Mg(SO4)2 (kalium magnesium sulfat) Tumbuhan tertentu (kentang, tembakau), tidak menyukai kadar klorida tinggi digunakan 3 bentuk pupuk K lain. Jeruk membutuhkan pupuk magnesium K2Mg(SO4)2
Pupuk Fosfat
Sumber P: Asam fosfat, batuan fosfat Sampai 1964: NSP
CaF2.3Ca3(PO4)2 + 17 H2O + 7H2SO4
(NH4)H2PO4
Monoamonium fosfat (MAP)
Amoniasi
Jika Pupuk amonia dicampur dengan pupuk fosfat reaksi yang mengubah struktur bahan aktif
(1) H3PO4 + NH3 NH4H2PO4 (2) Ca(H2PO4)2.H2O + NH3 CaHPO4 + NH4H2PO4 + H2O (3) NH4H2PO4 + NH3 (NH4 )2HPO4 (4) 2CaHPO4 + CaSO4 + 2NH3 Ca(HPO4)2 + (NH4)2SO4 (5) NH4H2PO4 + CaSO4 +NH3 CaHPO4 + (NH4)2SO4
terjadi
Pupuk Cair
- Modal lebih rendah - biaya penanganan dan pekerja
Pupuk Padat
- Korosi pada alat kuran - lebih ekonomis penyimpanan
lebih rendah dengan volume kecil - komposisi lebih seragam - tidak ada keterbatasan kelarutan - distribusi pada tanah lebih seragam - tidak ada pengkristalan pada musim dingin
Pupuk Terkendali
Pupuk dengan sistem penglepasan perlahan sehingga aplikasi tidak perlu sering
Pembuatan urea
2NH3 + CO2 NH2COO-NH4+ NH2CONH2 + H2O
Amonium karbamat Urea
Campuran amonia dan CO2 (nisbah 3:1, amonia berlebih) dipanaskan 2 jam, 190oC, 1500-3000psi Campuran 35% urea, 8% amonium karbamat, 10% air, 47% amonia
didinginkan
Bubur cairan
Urea
Pupuk cair
Penggolongan pestisida
Insektisida Herbisida
Fungisida
Pendahuluan
Pengertian & peran Pestisida Bahan yang digunakan untuk memberantas penyakit dan hama pada
tumbuhan.
berperan dalam perlindungan tanaman, mempertahankan tingkat produksi tertentu. Tanpa pestisida, produksi tanaman turun 30%, harga meningkat.
Kelemahan pestisida Beberapa pestisida sulit diuraikan, residu terakumulasi, berbahaya bagi
kesehatan manusia, hewan, biota air
Proteksi tanaman
Peningkatan produksi (dengan pemupukan), tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah kekurangan pangan. Tanpa proteksi, 50-90% panen rusak oleh hama/penyakit Proteksi tanaman (untuk mempertahankan tingkat produksi) diperlukan
Penggolongan pestisida
Penggolongan pestisida berdasar organisme target
Golongan Insektisida Fungisida Herbisida Rodentisida Zat Pengatur Tumbuh Acarisida Organisme target Serangga Kapang Gulma, tumbuhan Tikus Kutu Kemampuan Membunuh larva/imago Memberantas penyakit Membunuh semua tanaman (total herbicide) Memberantas gulma (selective herbicide) Memberantas rodent Mengatur ukuran tanaman, menjaga batang serealia tetap kerdil Memberantas kutu, kepik dsb
Feromon
Repelen Nematisida
Serangga
Serangga Nematode, cacing
Golongan
Struktur dasar
R-NH-C-O-R
S R-NH-C-S-R
Piretroid
Sulfonilurea R-SO2-NH-C-NH-C-NH-R
Organofosfat
R S P O
N N N
Organoklorin
Insektisida
Anorganik: Arsenat, timbal, tembaga, belerang, bubur bordeaux Pb(NO3)2 + H3AsO4 PbHAsO4 + 2 HNO3 Organik alami:
CH3 N
nikotin
CH3 O
CH3 CH2-CH=CH-CH=CH2
N CH3 C CH
C-O
O
CH3
CH3
piretrin
Organik sintetik
Hidrokarbon berklor DDT (Dikloro difenil trikloroetana)
CCl3COH + 2 C6H5Cl
kloral klorobenzena H2SO4
C6H5Cl-CH-C6H5Cl
CCl3
Diklorodifenil trikloroetana
Cl (paraklorin)
- diganti halogen lain, aktivitas berubah I < Br < Cl < F - diganti alkil (R ) atau o-alkil (OR) (CH3, OCH3) , tetap aktif
Ukuran gugus R makin besar, aktivitas menurun Cl pada CCl3 diganti H, aktivitas menurun aktivitas Cl3C- > Cl2CH- > ClCH2> CH3 Dilarang karena residu, resistensi serangga, perkembangan insektisida baru
Organofosfat
Paration P2S5 + ROH
S
Cl2
H2S + RO-P-SH
RO
NaO-C6H5-NO2
HCl + S + RO-P-Cl
RO
NaCl + RO-P-OC6H5-NO2
R = CH3 metil paration R = CH3-CH2l paration
Paration; tidak persisten, tapi toksik terhadap manusia organofosfat yang paling luas spektrumnya
Malation
S CH3O- P-SH + CH3O
Asam O,O,-dimetil fosforoditioat
CH-CO2Et CH-CO2Et
Dietil maleat
S
CH3O-P-S-CH-CO2Et CH3O CH2-CO2Et
malation
Insektisida karbamat
Karbaril
H2
naftalena
O O
-H2
O-C-NH-CH3
Herbisida
Asam-asam Karboksilat
2,4-D (asam 2,4-diklorofenoksiasetat 2,4,5-T (asam 2,4,5-triklorofenoksiasetat
OH
Cl2 Fe
Herbisida fenoksi
O
Cl Cl
OH
NaOH
Cl Cl
ONa
+ Cl-CH2-C-ONa
Cl
O H+ O-CH2-C-ONa Cl
Cl Cl2 Cl Cl NaOH Cl Cl
O Cl O-CH2-C-OH Cl 2,4-D
NaOH Cl Cl
Cl OH
O O-CH2-C-OH
Cl-CH2-COONa H+
Cl
Cl
2,4,5-T
O
Cl
- O-CH2-CH2 O- S - OH
2,4-D
2,4,5-T
Pengotor: 2,3,7,8-tetraklorobenzo-p-dioksin (TCDD): molekul kecil paling toksik terhadap manusia
N N
Cl + EtNH2
Et-NH
NaOH
N N Cl N
Cl
EtNH
CH3-CH(NH2)CH3 NaOH N
N N Cl
atrazin
NH-CH(CH3)2
Fungisida
Fungisida awal: anorganik [Cu (klorida, sulfat,), sulfur] Ion Cu2+ membunuh spora, Sulfur menghambat respirasi Aktivitas rendah, perlu pengulangan aplikasi banyak
[-S-C-NH-CH2-CH2-NH-C-S-Mn]xZny
(CH3)2N- C-S-S-C-N(CH3)2
mancozeb