You are on page 1of 13

Seorang Wanita yang Mengeluh Jantungnya Kadang Berdebar dan Nyeri Dada

Kelompok 11
03006002 03008219 03008223 03008224 03008226 03008229 03008230 03008232 03008235 03008236 03008238 03008241 03008242 03008243 03008306 Achmad Yudha Sartika Riyandhini Shane Tuty Cornish Shanti Handayani Shelly Sulvitri Sri Feliciani Stanley Permana Setiawan Stephanie M Ciwendro Suryo Nugroho Suhardi Syahreza Manefo Teguh Imanuddin E N Timothea Stephanie Tri Mustikawati Tri Novia Maulani Subbihah bt Kamalarifin

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 1

Bab

I.

Pendahuluan Tutorial modul EMG kasus II dilaksanakan dalam 2 sesi, sesi pertama pada hari selasa 21 september 2010, dan sesi kedua hari rabu tanggal 22 september 2010, jumlah peserta diskusi 15 orang dan semuanya berperan aktif dalam memberikan pendapatnya tentang topik diskusi. Ketua diskusi ini Stanley dan sekretarisnya adalah Timothea, topik dari diskusi ini yaitu; Seorang wanita yang mengeluh jatungnya kadang berdebar dan nyeri dada. Tutor pada kasus II ini adalah Dr. Lenny Gunawan, Dipl. Nutr.

Bab

II.

Laporan Kasus a. Identitas pasien Nama Umur : Ana : 52 tahun

Jenis kelamin : Perempuan Suku bangsa : Agama Pekerjaan Alamat Status Anamnesis KU RPS : Jantung kadang berdebar dan nyeri dada : Tadi pagi Ibu Ana merasa mau pingsan. Beberapa hari lalu, tinja berwarna hitam. Nafsu makannya biasa tapi tubuhnya makin kurus. Sulit untuk tidur. Lokasi nyeri dada? Sifat nyerinya? Intensitas nyerinya? Kapan, berapa lama berlangsungnya, frekuensi nyeri? Faktor yang memperberat dan memperingan nyeri dada? Keluhan lain yang menyertai? Apakah ada demam? :::: Menikah

Apakah ada penurunan berat badan? Apakah ada trauma di dada sebelumnya? Apakah terdapat gejala penyerta sebelum menopause? Apakah ada gangguan penglihatan?keluhan pada mata? Apakah ada gangguan perncernaan?pola BAB? RP Obat-obatan / minuman yang dikonsumsi sebelumnya? Setelah ada efek samping sakit kepala,apakah pasien mengkomsumpsi obat pelega sakit kepalanya?

Perjalanan Penyakit
Jantung berdebar dan nyeri dada. Di diagnosa sakit jantung &diberi obat yg diminum 3x sehari, lalu berhenti karena sakit kepala
Beberapa bulan terakhir H-7

Melena

o-----------------------o-----------------------o-----------------------o
H-3 sekarang

Mendapat obat lain yg diminum 1x sehari, yg berefek nausea dan nyeri abdomen

Jantungnya kembali berdebardan serasa mau pingsan

RPD

: Selain riwayat penyakit jantung, apakah ada riwayat DM atau hipertensi?

RPK RH

: Apakah ada keluarga yang menderita DM atau hipertensi? : Bagaimana pola hidupnya?

Bagaimana dietnya? Apakah olahraga rutin? Apakah perokok dan peminum alkohol? Pemeriksaan fisik Tanda vital Suhu : 37,3 C Nadi : frekuensi 112x/menit

volume berubah - ubah irama TD tidak regular : 140/65 mmHg

Pernafasan : 20x/menit

Keadaan umum

: Tampak sakit sedang, kurus, kelihatan Cemas, dengan pandangan mata yang terus diarahkan ke dokter

Leher

: kelenjar tiroid tidak membesar pada inspeksi maupun palpasi

Thorax

: i) jantung HR sulit ditentukan Irama tidak teratur sama sekali BJ I dan II tidak konstan Bising (-)

ii) paru Tidak ada kelainan

Abdomen Ekstemitas

: lemas, hepar dan lien tak teraba : edema -/-

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Darah

Hb Leukosit SGOT SGPT Ureum Kreatinin

Nilai normal 12-16 g/dL 5000-10000 0-40 5-45 15-40 0,5-1,3

Pasien 10,5 g/dL 6300/mm3 36 u/L 45 u/L 40 mg/dL 0,7 mg/dL

Interpretasi Menurun anemia Normal infeksi (-) Normal fungsi hati baik Normal fungsi hati baik Normal fungsi ginjal baik Normal fungsi ginjal baik

Penunjang Foto toraks

CTR = 62% dengan elongation aorta Pada paru infiltrat (-)

EKG QRS rate : 120x/m Lead II panjang tidak tampak gelombang P ST elevasi/depresi (-) Gelombang Q patologis (-) b. Faktor risiko yang terindentifikasi Hipertensi Sistolik Terisolasi : 145/65 mmHg

c. Daftar dari semua masalah termasuk penyakit yang telah diketahui MASALAH Tirotoksikosis Atrial fibrilasi DASAR Jantung berdebar, kurus, cemas, sulit tidur, takikardi, GDS meningkat EKG : gel.P (-), pada lead II memanjang, QRS rate 120x/m PF : HR sulit ditentukan, BJ I dan II tidak Hipertensi Sistolik terisolasi Perdarahan SCBA Anemia konstan, irama tidak teratur TD : 145/65 mmHg (WHO) Melena Hb : 10,5 g/dL

d. Pengkajian dari tiap masalah atau diagnosis penyakit sekarang yaitu dasar ditetapkannya menjadi masalah atau ditegakkannya diagnosis tersebut, patofisiologi, mekanisme, dan penyebabnya 1. Tirotoksikosis

Tirotoksikosis adalah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Apapun sebab terjadi tirotoksikosis, manifestasi klinisnya sama , karena efek ini disebabkan ikatan T3 dengan reseptor T3-inti yang makin penuh. Rangsang oleh TSH atau TSH-like substances (TSI, TSAb), autonomi instrinsik kelenjar menyebabkan tiroid meningkat. Tirotoksikosis pada pasien ini mungkin merupakan efek samping penggunaan obat anti aritmia jantung yaitu Amiodaron. Amiodaron mempunyai struktur yang mirip dengan T4 dan T3 dan juga banyak mengandung yodium. Amiodaron juga menurunkan konversi perifer T4 ke T3, jadi akan meningkatkan kadar T4 sirkulasi dan menurunkan T3 sirkulasi. Sejak hal ini terjadi kelenjar hipofise akan meningkatkan sementara kadar TSH pada awal terapi, dan biasanya akan kembali normal setelah 3 bulan terapi. Ada 2 mekanisme Amiodaron menyebabkan hipertiroidisme. Tipe 1 (hipervaskular) terlihat pada kelenjar tiroid yang tidak normal dan Tipe II (hipovaskuler)

terlihat pada kelenjar tiroid yang normal. Pada pemeriksaan fisik, kelenjar tiroid pasien tidak membesar, kemungkinan terjadi mekanisme Tipe II. Penyebabnya adalah sekunder karena proses desruksi tiroid oleh iodine atau oleh Amiodaron itu sendiri. 2. Atrial fibrilasi

3. Hipertensi sistolik terisolasi

4. Perdarahan SCBA Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) adalah perdarahan saluran makanan proksimal dari ligamentum Treitz. Manifestasi klinik perdarahan SCBA pada pasien adalah melena dan dari hasil laboratorium, terjadi anemia. Pada pasien ini, kami menduga penyebab perdarahan SCBA adalah tukak peptik. 5. Anemia e. Rencana penatalaksanaan kasus tersebut secara keseluruhan baik berupa upaya diagnostik, tindakan awal dan tindakan terapeutik definitif Tirotoksikosis Simtomatik Kausatif Diet Anjuran Pencegahan Atrial fibrilasi Kausatif Diet Anjuran : : : : : : : :

Hipertensi sistolik terisolasi Kausatif :

Diet Anjuran Perdarahan SCBA Simtomatik Kausatif Diet Anjuran Anemia Kausatif Anjuran

: :

: : : :

: :

f. Dasar serta rasional (nalar) dengan tindakan penatalaksanaan itu Menurut kelompok kami, penatalaksanaan awal adalah simptomatik, dan apabila telah terdapat sejumlah hasil pemeriksaan yang dapat memastikan penyebab dari penyakit pada pasien ini, pentalaksanaan selanjutnya adalah kausatif. Apabila penatalaksanaan kausatif telah dijalani akan didukung dengan anjuran diet serta edukasi yang cukup untuk mendukung penyembuhan pada pasien ini.

g. Penetapan prognosis serta dasarnya Ad vitam: dubia ad bonam Ad functionam: dubia ad malam Ad sanationam: dubia ad malam

10

Bab

III.

Pembahasan

Tirotoksikosis

11

Bab

V.

Daftar Pustaka 1. Price SA, Wilson LM. Pathophysiology : clinical concepts of disease processes. Ed 6. Elsevier Science; 2002. 2. American Diabetes Association: Management of dyslipidemia in adults with diabetes (Position Statement).Diabetes Care. 2002;25 (Suppl. 1):S74 S77. 3. Garber AJ.Vascular disease and lipids in diabetes. Med Clin North Am. 1998;82:931948. 4. American Diabetes Association. Management of dyslipidemia in adults with diabetes. Diabetes Care. 2001;24 (Suppl. 1):S58S61. 5. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed IV. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2006.

12

Bab

VI.

Penutup dan Ucapan Terima Kasih

Demikian hasil diskusi kelompok kami yang telah kami sajikan dalam bentuk makalah ini. Kesimpulan kelompok kami, Pak Hadi menderita sindroma metabolik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang telah disajikan pada kasus ini. Terimakasih kepada Tuhan YME atas berkah dan rahmatnya sehingga kami dapat merampungkan makalah ini. Terimakasih kepada tutor yang telah memberikan waktunya untuk membimbing kami dan terimakasih kepada senmua anggota kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam proses diskusi maupun pembuatan makalah ini. Kami memohon maaf atas keterbatasan dan ketidaksempurnaan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dari para dosen untuk menyempurnakan keterbatasan kami serta memnambah wawasan kami selaku mahasiswa.

13

You might also like