Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Pada abad 15, 65% anak meninggal dunia sebelum usia 5 th yang disebabkan oleh konsep anak dengan segala keunikannya belum dikenal dan proses tumbuh kembang anak terabaikan. Pada abad 18, anak yang hidup tanpa pengawasan digolongkan menjadi orang dewasa dan mereka menganggap bahwa anak merupakan miniatur orang dewasa. Adanya pandangan dan pengaruh roh jahat yang menyebabkan anak menjadi jahat sehingga hal tersebut harus dihilangkan dengan cara memberi hukuman atau adanya pendapat bahwa menghukum anak merupakan tanggung jawab orang tua sehingga menimbulkan child abuse.
bayi telah merawat bayi baru lahir. Tahun 1965 1968 berdiri AKPA ( Akademi Perawatan Anak ) dengan tujuan yang tidak jelas. Tahun berikutnya Dep.Kes mulai membuat kebijakan tentang program pembinaan kesehatan anak dan program immunisasi.
Pengertian Anak
Menurut WHO, pengertian anak adalah
seseorang yang belum berumur 21 tahun dan belum pernah menikah. Batasan ini didasarkan atas pertimbangan terhadap usaha kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan sosial, kematangan kepribadian dan kematangan mental.
melainkan individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap pertumbuhkembangannya. Pelayanan keperawatan yang diberikan pada anak berorientasi pada upaya-upaya pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan bukan tindakan kuratif.
Peran Perawat
1. Family Advocacy Perawat bekerja sama dg kelg u/ midentifikasi kebut anak agar dpt menentukan tuj/ dan merencanakan intervensi. Perhatikan aspek a traumatic care, contoh :
Mkembangkan hub anak dan orang tua selama dirawat. Msiapkan anak sblm melakukan prosedur yg belum pernah dilakukannya thdp anak. Menjaga privaci anak.
Menyediakan fasilitas bermain. Respek terhadap perbedaan budaya
Lanjutan.....
2. Pencegahan Penyakit dan Peningkatan Kesehatan Perawat bperan mberikan asuhan u/ mbantu setiap aspek pd tahapan tumbuh kembang, mis nutrisi, imunisasi, keselamatan, perawatan gigi, sosialisasi dan sebagainya. Pendekatan terbaik u/ pencegahan adlh pendidikan kesehatan dan anticipatory guidance. Peningkatan kesehatan mental anak juga penting, tdk cukup hanya mberikan imunisasi tanpa mphatikan trauma psikologis s/d prosedur pemberian.
Lanjutan...
advocad dan pencegahan penyakit. Perawat bperan sbgi role model . Fokus pendidikan kesehatan harus disesuaikan dg kebutuhan anak dan keluarga. Pendidikan kesehatan memerlukan persiapan yg matang krn merup transmisi informasi kpd anak dan keluarga.
Lanjutan....
4. Support / Konseling Perhatian thdp kebut emosional yg mbutuhkan
dukungan dan kadang2 konseling. Dukungan dpt dilakukan dg bbagai cara yaitu mdengarkan, bbicara dan kehadiran perawat secara fisik. Konseling meliputi pertukaran ide dan pendapat u/ pemecahan masalah. Untuk menjadi konselor, perawat harus menempuh pendidikan khusus.
Lanjutan...
5. Peran Terapeutik
seluruh peran perawat adlh pemeliharaan kesehatan dg memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak yaitu makan, mandi, eliminasi, berpakaian, keamanan, sosialisasi dll. Membina hubungan terapeutik merup aspek utama dalam peran terapeutik.
Lanjutan...
6. Koordinasi dan Kolaborasi
direalisasikan mlli pendekatan interdisipliner. Kemampuan dan keterbatasan individu menuntut bantuan dr profesi lain, dimana perawat sbgi anggota tim hrs melakukan kolaborasi dan koordinasi dg profesi lain shg asuhan yang berkualitas dapat tercapai.
Lanjutan...
7. Health Care Planning
kualitas pelayanan kesehatan, merencanakan pd setiap tingkatan, apakah rumah sakit, masyarakat atau negara.
8. Peneliti
Bebas dari diskriminasi Berkembang secara fisik dan mental Mempunyai nama dan bangsa Mendapat perawatan khusus jika
mengalami cacat Menerima cinta, pengertian dan keamanan Menerima pendidikan dan mengembangkan kemampuannya
lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dg keturunan Asia Faktor lingkungan meliputi spt sanitasi, polusi, iklim, letak rumah, ventilasi, limbah, TPS, halaman rumah, psikologis spt struktur kelg spt jmh kelg, struktur kelg.
Faktor perilaku
Perilaku kelg a/ mpengaruhi pola tumbang perilaku anak, yang tertanam pada masa anak dan akan terbawa dalam masa kehidupan selanjutnya. Kelg santun, anak a/ santun, kelg kasar anak a/ kasar. Pengalaman yang baik, msenangkan, mkembangkan, mgembirakan atau sebaliknya a/ pengaruhi perilaku anak kelak.
Lanjutan faktor....
Faktor Hormon
Hormon Growth yi hormon ptumbuhan, klo ada mas bs mjd dwafisme, giganstisme, akromegali, kreatinisme.
Definisi
Proses saling bertukar informasi antara
perawat dg orang tua dan anak shg diharapkan tjd umpan balik. Tujuan : terbina hubungan terapeutik antara perawat dg anak dan orang tua. Hubungan terapeutik harus berorientasi utk penuhi kebutuhan anak/ortu. Ciri hub terapeutik : dinamis, bertujuan, punya waktu terbatas.
Komunikasi dg Anak
Komunikasi dg Keluarga
Proses terjadi dalam 3 dimensi yaitu anak,
orang tua dan perawat. Hubungan perawat dg anak harus melalui orang tua (anak kecil). Melakukan pengkajian mlli org tua, informasi dr ortu, bs dg anak lgs (verbal dan non verbal), hasil observasi perawat serta interprestasi dr hub antara anak dan ortu.
hukuman Panduan komunikasi : Animisme bina inisiatif dan Takut cedera tubuh berpikir operasional Berjuang utk inisiatif
pengetahuan Konsep waktu meningkat Kendali diri meningkat Berjuang untuk berhasil Membina hubungan dg teman sebaya
Kemampuan berpikir
Panduan : Bina identitas Berpikir abstrak
abstrak dan nalar Menyadari penampilan Peduli akan masa skrg dari pada masa depan Berjuang utk mandiri Membina hub sebaya dan identitas kelompok
interograsi Memilih topik/isu penting, kmdn pikirkan semua pilihan dan harapan harus jelas
2.
Lanjutan ...
3. Usahakan t/ memotong ucapan anak, biarkan ia
selesaikan kalimat atau ceritanya, shg belajar t/ memotong ucapan kita, ini jg latihan u/ mhormati dan mhargai pbicaraan orang lain. 4. Jangan mhakimi/mjudge ketika anak sedang bcerita atau mcurahkan pmasalahannya. Dengar dan simaklah dengan saksama. sikap mhakimi akan mbuat anak merasa direndahkan dan bisa bakibat ia tidak mau lagi curhat dengan orang tuanya.
Lanjutan ...
5. Berikan motivasi dan ilmu dalam setiap
pembicaraan, dg nada bcanda atau bgurau. Ini a/ mbuatnya rileks, merasa t/ digurui dan didikte o/ orang yg lebih dewasa dan tanpa disadarinya ia mendapatkan ilmu dari setiap pembicaraan dengan orang tuanya. Kelak, ia bisa mudah belajar dari apa yang ia lihat, ia dengar dari hal-hal kecil sekalipun.
Lanjutan ...
6. Biarkan ia berbicara secara ekspresif, mengungkapkan perasaannya, pemikiran dan harapan-harapannya. Hal ini merupakan latihan untuk bebas berpendapat dan mengasah kemampuan menyelesaikan setiap permasalahan dengan komunikasi.