You are on page 1of 14

Teori pembentukan Bumi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Teori pembentukan Bumi adalah

berbagai teori yang diajukan sebagai penjelasan asal usul terbentuknya Bumi.[1] Banyak ilmuwan yang meneliti dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya Bumi, dengan berbagai teori dan hipotesis mereka.[1] Daftar isi [sembunyikan]

1 Teori ato weebar`s hood 2 Teori Laplace 3 Teori Planetisimal Hypothesis 4 Teori Tidal 5 Teori Weizsaecker 6 Teori Kuiper 7 Teori Whipple 8 Referensi [sunting]Teori ato weebar`s hood Pada waktu yang hampir bersamaan muncul teori dari ahli ilmu alam [Perancis] George Louis Leelere Comte de Buffon.[1] Yang mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet. [sunting]Teori Laplace Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin.[1] Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar.[1] Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan - gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk Bumi.[1] [sunting]Teori Planetisimal Hypothesis Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi. [sunting]Teori Tidal

Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam [cerutu].Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet - planet, yaitu merkurius, venus, BUMI,mars, yupiter, saturnus,uranus,neptunus [sunting]Teori Weizsaecker Pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas.[1] Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium.[1] Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal.[1] ini akan menarik unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet - planet, termasuk Bumi.[1] [sunting]Teori Kuiper Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nabula besar berbentuk piringan cakram.[1] Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingipromatahari adalah protoplanet.[1] Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin.[1] Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet - planet.[1] [sunting]Teori Whipple Fred L.Whipple, seorang ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan.[1] Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.[1] Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet - planet

Sejarah Pembentukan Bumi, TataSurya, dan Jagad Raya Bab 2 Sejarah pembentukan bumi, tata surya dan jagad raya

A. PROSES PEMBENTUKAN BUMI 1. Teori Apungan Benua (Continental Drift) Dikemukakan oleh Alfred Wegener(1910). Wegener berpendapat bahwa 225 juta tahun yang lalu di Bumi hanya terdapat satu benua yaitu Pangea. Dengan adanya tenaga tektonik bumi, pangea terpisah menjadi dua benua, Laurasia di utara dan Gondwana di selatan. Dua benua tersebut dipisahkan oleh suatu lautan besar yaitu Tethys. Kedua benua tersebut terus bergerak

sehingga membentuk benua-benua seperti sekarang. Teori apungan benua didukung oleh bukti sebagai berikut: a. b. c. 2. Pantai di bagian timur Amerika Selatan dan pantai barat Afrika terlihat memiliki potongan yang cocok satu sama lain. Batuan yang terdapat di Amerika Selatan dan di Afrika memiliki jenis dan umur batuan yang sama. Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potongan dengan bentuk yang cocok satu sama lain. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic) Muncul pada tahun 1960-an yang merupakan lanjutan dari teori apungan benua. Dalam teori ini dijelaskan bahwa permukaan bumi terbentuk oleh kerak benua dan kerak samudera serta lapisan batuan teratas dari mantel bumi. Semua lapisan ini disebut lithosfer. Dibawah lapisan oini terdapat lapisan batuan cair yang disebut astenosfer. Suhu dan tekanan astenosfer sangat tinggi sehingga batuan pada lapisan ini dapat bergerak seperti cairan. Pergerakan astenosfer ini mengakibatkan lapisan diatasnya, lithosfer, ikut bergerak. Adanya pergerakan-pergerakan lithosfer ini mengakibatkan terbentuknya permukaan bumi seperti sekarang.

B. PROSES PEMBENTUKAN TATA SURYA 1. Teori Kabut atau Nebula (Kant-Laplace) Tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk sebuah cakram di bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut hingga terbentuk Matahari di bagian pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari. 2. Teori Planetesimal (T.C.Chamberlain dan FR.Moulton) Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh sehingga terjadi tarik menarik pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut. Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan planetesimal, dimana massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari. 3. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys) Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian berubah menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit. 4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari. Bagiana tepi cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan tersebut membeku menjadi planet dan satelit.

C. PROSES PEMBENTUKAN JAGAD RAYA 1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold) Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap, perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan memaksa semesta memuai secara terus menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian. 2. Teori Ledakan Besar (George Gamow) Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi meluas tanpa batas seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ylem (diucapkan ailem). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem meledak dengan dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan temperaturnya turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat. Pada temperatur sekitar 60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah galaksi.

D. TATA SURYA DAN JAGAD RAYA Tata surya merupakan susunan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang mengelilinginya, meliputi planet, komet, meteor, asteroid, satelit, dan sebagainya. Tata surya hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang yang disebut galaksi. 1. Planet Merupakan anggota terpenting dalam tata surya. Planet artinya pengembara atau selalu bergerak, seolah-olah menjelajahi langit dari satu kelompok bintang ke kelompok bintang yang lain. Cahaya planet bersumber dari pantulan cahaya Matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet dapat dikelompokkan berdasarkan: a. Jarak ke Matahari

1) Asteroid sebagai pembatas a) Planet dalam

Planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. b) Planet luar Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 2) Bumi sebagai pembatas 1) Planet Inferior Planet yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus. 2) Planet Superior Planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. b. Komposisi bahan penyusun (massa)

1) Planet Terestrial Planet-planet yang komposisi penyusunnya adalah batuan. Terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. 2) Planet Jovian Planet-planet yang berukuran besar, komposisinya adalah es dan hidrogen. Terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Rotasi dan Revolusi Bumi Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23 jam 56 menit (dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan kecepatan rotasi yang tidak sama, di equator bergerak dngan cepat namun semakin ke kutub semakin lambat. Rotasi Bumi menyebabkan: a. b. c. Pergantian siang dan malam Peredaran semu benda-benda langit Perbedaab waktu

d. Bentuk Bumi agak tumpul (pepat Bumi) e. Penyimpangan arah angin. Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu selama satu tahun (365 1/3 hari). Sesuai dengan hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa Bumi melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya dan paralaks bintang. Gejala alam akibat revolusi: a. Pergantian musim

b. c.

Peredaran semu tahunan Matahari Paralaks bintang

d. Perbedaan panjang siang dan malam. 2. Galaksi Galaksi adalah sistem perbintangan yang sangat besar, terdiri dari bintang-bintang dan materi antar bintang. Biasanya galaksi terdiri dari milyaran bintang dengan massa antara beberapa juta sampai beberapa triliun kali dari Matahari. Kita berada dalam galaksi Bimasakti atau Milky Way (atau Jalur Susu - karena galaksi Bimasakti terlihat putih dan seperti aliran susu). Berdiameter 100.000 tahun cahaya dan Matahari adalah salah satu dari sekitar 100 miliar bintang yang terdapat di dalamnya. Ciri-ciri galaksi: a. b. c. Galaksi memiliki cahaya sendiri, bukan pantulan. Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti. Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya.

d. Galaksi memiliki bentuk tertentu. Bentuk Galaksi Huble mengklasifikasikan bentk galaksi dalam tiga bentuk utama, 1) Bentuk spiral Populasinya 80% dari seluruh galaksi Memiliki struktur teratur Selubung bulat dan piringan dengan lengan spiral mengelilingi equator Variasi galaksi spiral adalah spiral berbatang. Contoh: galaksi Bimasakti dan Andromeda.

2) Bentuk elips Tidak ada struktur Warna merah dan oranye (bintang tua) Tak ada gas dan debu. Contoh: galaksi Sculptor dan Fornaks.

3) Bentuk tak beraturan Massa galaksi rendah dengan bindel bintang muda Saling berinteraksi atau menggabungkan

Contoh: galaksi Magellan Besar dan Magellan Kecil.

Rangkuman Tata Surya dan Sejarah Pembentukan Bumi PEMBENTUKAN TATA SURYA, JAGAT RAYA, DAN BUMI 1. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA

1.1. Teori Big Bang (Dentuman Besar) Pertama kali dikemukakan oleh George Lamaitre (1927), kemudian disempurnakan oleh Edwin Huble (1929). Menyatakan bahwa Alam semesta bersal dari sebuah ledakan besar sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Bukti yang memperkuat teori ini yaitu bahwa alam semesta sampai sekarang terus mengembang seperti balon yang ditiup. Pendukung teori ini yaitu Vesto Sliper (1929) yang menemukan bahwa garis spektrum Galaxy makin jauh bergeser menuju ke arah merah. Alan Guth (1980) dengan bantuan teleskop Hiuble ia berhasil menghitung pergeseran spektrum Galaxy yang berwarna merah dengan kecepatan menjauhnya. Paul Davies, menyatakan kemusnahan alam semesta dapat terjadi sedahsyat dan sedramatis ketika terbentuknya, jika energi misterius terus menerus mengembangkan ruang dan waktu. Arno Penzias dan Robert Wilson (1965), ia menemukan sisa dentuman besar yang disebut radiasi latar belakang kosmik, penelitian Penzias diperkuat oleh Penemuan George Smoot (1989). 1.2. Teori Keadaan Tetap Dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle (1948), bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa, tetapi juga tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu. 1.3. Teori Alam Semesta Quantum Dikemukakanoleh William Lane Craig (1966), bahwa alam semesta ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori quantum ruang hampa itu tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub-atomik. 2. MATERI/BENDA ANGKASA YANG TERDAPAT DI JAGAT RAYA

2.1. Galaxy Adalah kumpulan milyaran bintang di Jagat Raya yang memiliki bentuk tertentu, Galaxy terdekat ke Bima Sakti yaitu Galaxy Magellan jaraknya 150.000 tahun cahaya. Secara umum bentuk Galaxy terdiri dari : a). Bentuk Spiral; memiliki noda-noda Catherina dengan lengan-lengan berbentuk spiral keluar dari pusat yang terang. (60% Galaxy berbentuk Spiral) b). Bentuk Spiral Berpalang; lengan-lengan spiral Galaxy keluar dari bagian ujung suatu pusat (18% Galaxy berbentuk Spiral Brpalang). c). Bentuk Ellips; bentuknya mulai dari yang hampir bulat seperti bola sampai yang hampir pipih sperti bola Rughby. Jumlah galaxy sepeti ini sekitar 18%. d). Bentuk tak beraturan, Galaxy ini tidak memiliki bentuk tertentu. jumlahnya 4%.

2.2. Bintang Adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Kekuatan cahaya bintang disebutmagnitude. Makin besar magnitude makin redup buntang tersebut, makin kecil magnitudo makin terang bintang tersebut. Perbandingan magnitudo bintang = 2,51. Jika Bintang A magnitudenya 0 dan Bintang B magnitudonya 4 maka bintang A lebih terang 4 x 2,51=10,04 kali dari bintang B. Dengan mata telanjang kita dapat melihat bintang tingkat 6 m (Bintang yang magnitudonya 6). Contoh bintang yang bisa dilihat yaitu: matahari, Sirius, Canopus, Vega, Artacrus, Rigel, Capella, Alpha Centauri, Procyon,Achernar,Hadar, dll. 2.3. Gugus Bintang Merupakan susunan/sistem yang terdiri atas ribuan bintang yang bergerombol relatif berdekatan dan saling beredar mengelilingi satu dengan yang lain di dalam ruang yang terbatas. 3. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

3.1. Teori Nebulae Dekemukakan oleh Immanuel kant dan Piere Simon de Laplace ia menyatakan bahwa Mula-mula kabut melayang layang diangkasa, kemudian terjadi penggabungan/penggumpalan, dengan penggabungan ini maka akan membentuk suatu tenaga akibat reaksi thermonuklir yang terjadi. Energi inilah yang dipakai untuk menggerakan kabut. Akibat perputaran pada bagian tengah kabut terjadi penggumpalan besar yang kemudian jadi Matahari. Sebagian kabut menjauh dari gumpalan inti, membentuk gelang-gelang. Gelang-gelang tersebut memadat menjadi cikal bakal planet dan anggota tata surya lainnya. 3.2. Teori Pasang Surut Dikemukakan oleh Sir James Jeans dan Harold jefferey. Pada mulanya matahari sudah ada, kemudian ada bintang lain yang melintas sangat dekat dengan matahari, sehingga terjadi tarik menarik bintang tersebut dengan matahari, akibatnya sebagian partikelpartikel matahari terlepas membentuk pola cerutu. Seiring dengan menjauhnya bintang yang melintas, pola cerutu tadi terputus-putus membentuk gumpalan gas disekitar matahari, gumpalan inilah yang kemudian membentuk planet-planet.

3.3. Teori Planete Simal Dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton. Planet terbentuk dari benda-benda padat yang memang sudah ada sebelumnya. Didalam gumpalan kabut terdapat partikel debu gas. 3.4. Teori Bintang Kembar Pada mulanya matahari adalah 2 buah bintang kembar, salah satu diantaranya meledak, serpihan dari ledakan itulah yang menjadi anggota tata surya.

4. 1.

MATERI/BENDA ANGKASA ANGGOTA TATA SURYA Meteor Adalah benda angkasa yang bentuk dan orbitnya tak beraturan diangkasa. Apabila melintas ke dekat orbit bumi maka akan tertarik oleh grafitasi Bumi sehingga akan jatuh seperti benda terbang yang membentuk api, kalau sudah jatuh ke Bumi disebut meteorit. Meteor ada yang beratnya 34 ton, contohnya meteor Anhighito yang ditemukan di Green Land. Meteorit yang sangat besar juga pernah jatuh di Arizona yang membentuk Kawah barringer (Barringer Crater)dengan lebar 1,4 km dan kedalaman 190 m.

2.

Komet Adalah benda angkasa yang berevolusi mengelilingi matahari, tetapi orbitnya berbentuk parabola atau hyperbola. Ekor Komet selalu menjauhi Matahari, karena terpengaruh angin Matahari.Ketika jauh dari matahari sebenarnya komet adalah benda gelap yang tidak terlihat, tetapi ketika mendekati matahari sebagian permukaan komet akan terkikis oleh angin matahari membentuk lidah api yang sangat panjang, sehingga disebut bintang berekor. Contoh Komet misalnya Comet Halley dan Kohoutek.

3.

Asteroid Adalah planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya diantara planet Mars dan jupiter. Asteroid terbesar adalah Ceres, kebanyakan Asteroid seukuran dengan Bulan, Asteroid terkecil berdiameter 1 km. Secara fisik asteroid terdiri dari carbon, nikel, besi dan batu. Contoh nama-nama Asteroid yang cukup dikenal yaitu : Yuno, Eunomia,Davida,Pallas,Hector,Laetitia,Psike, eros,dll.

4.

Planet Planet adalah benda angkasa yang berevolusi mengelilingi matahari. Planet tidak memiliki cahaya sendiri. Planet-planet tersebut diantaranya adalah :

4.1. Merkurius Merupakan Planet terkecil dan letaknya paling dekat ke Matahari. Magnitudonya -2 s.d. 5,5. Sudut pandangnya dengan Matahari maximal 28,30, dari Bumi planet ini hanya terliahat waktu magrib dan subuh. Komposisinya 70% logam, 30% silikat. Medan magnetnya 0,1% dari kekuatan magnet Bumi. Suhunya 900K s.d. 7000K (-1800C 4300C). Kepadatannya 5,3 gr/Cm3. Revolusinya 88 hari. 4.2. Venus Sering disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja karena terlihat jelas pada waktu tersebut. Atmosfernya 97% CO2, 3% N2. Revolusinya 224,7 hari. Rotasinya berlawanan dengan rotasi Bumi, sehingga matahari terlihat terbit dari Barat. Lama rotasinya 243 hari, sehingga 1 hari di Venus lebih lama dari pada 1 tahun di Venus. 4.3. Bumi

Jarak Bumi ke Matahari = 1 AU (Austronomic Unit) atau = 149,6 juta km. Keistimewaan Bumi memiliki magnetosfer (medan magnet) yang menjadi pelindung Bumi dari angin matahari, sinar ultra violet dan radiasi angkasa luar. Rotasi Bumi 24 jam (1610km/jam), Revolusinya 365,2425 hari. Luas permukaannya 59760 juta km2, berat jenisnya 5500kg/m3, gravitasinya 10N kg-1. 78% atmosfernya N2, 21%O2, 1% uap air. Memiliki 1 satelit yaitu Bulan. 4.4. Mars Revolusinya 687 hari, rotasinya 24,62 jam. Memiliki 2 Satelit yaitu Phobos dan Deimos. Garis tengahnya 6780 km. 4.5. Jupiter Merupakan planet terbesar, 1300 kali volume Bumi. Suhunya -130 derajat, gravitasinya 2X gravitasi Bumi. Yupiter memiliki 1 buah cin-cin yang ditemukan oleh pesawat Voyager. Planet ini memiliki 16 satelit, diantaranya: Metis,Andreas,Almathea,Thebe,io,Europa,dll. 4.6. Saturnus Berevolusi mengelilingi Matahari sekitar 29 tahun Bumi, volumenya 750X volume Bumi, luas permukaannya 80X luas Bumi kita. Saturnus memiliki cin-cin, memiliki 18 satelit, contohnya: Atlas, Janus, Mimas, Calypso,Tethys,telesto,Titan dan Phoebe,dll.

4.7. Uranus Merupakan planet yang kandungan metan- nya sangat tinggi, kala revolusinya 84,1 tahun Bumi. Memiliki 10 buah satelit, yaitu: Ariel, Umbriel,Titania, Oberon dan Miranda, 5 lagi belum diberi nama. 4.8. Neptunus Ukurannya 4X Planet Bumi, terdiri dari air, batuan, gas amonia dan metana. Suhunya -213 derajat. Memiliki 8 buah satelit yaitu : Triton, nereid, dan 6 lagi belum diberi nama. 5. Satelit Adalah benda langit yang berevolusi mengelilingi Planet induknya. Tidak semua planet memiliki satelit. 6. Matahari Merupakan Bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi. Matahari merupakan salah satu bintang dari 200.000.000.000 bintang yang ada di Galaxy Bima sakti. Secara fisik Matahari terdiri dari inti matahari, cromosfer, fotosfer, prominences, corona, flares dan sun spots (Noda Matahari). Fotosfer adalah piringan bulat yang berwarna kemilau yang tampak oleh mata, Corona cahaya yang sangat terang yang akan nampak

ketika terjadi gerhana matahari, Prominences lidah api akibat ledakan dipermukaan matahari, sun spots bintik hitam pada matahari.

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI

1.

Menurut Teori Rittman Bumi terbentuk 6,5 milyar th. Yang lalu dari gumpalan awan,debu, dan gas yang mengapung di ruang angkasa, kemudian mengkerut. Materi pada pusat awan menggumpal menjadi Matahari. Kira-kira 100 juta th yang lalu sisa gas dan debunya memipih menjadi awan berbentuk cakram disekitar Matahari. Butir-butir debu dalam awan tersebut saling melekat dan membentuk planet-planet kecil dengan diameter beberapa km. Benda-benda tersebut bertabrakan dan bergabung membentuk planetplanet.

2.

Menurut Alfred Wegener Menurut Wegener Bumi mulanya hanya ada satu daratan yang luas yang disebut Pangea. Pangea kemudian terpecah-pecah menjadi Laurasia dan Gondwana, kemudian terpecah-pecah lagi seperti keadaan sekarang ini.

MASA GEOLOGI

Sejarah pembentukan Bumi dihitung dalam kala waktu masa geologi yang terbagi menjadi beberapa Era. Era terbagi lagi menjadi beberapa periode, dan periode terbagi lagi menjadi beberapa Epok. Secara rinci Masa Geologi trsebut terdiri dari : 1. Era Prakambrium Dimulai sekitar 4,5 juta th. Yg lalu yaitu awal terbentuknya Bumi. Kehidupan yang ada hanya mikro organisme. 2. Era Paleozoik Era ini terbagi menjadi beberapa periode, yaitu : a. Kambrium Dimulai 600 juta th yl. Pada masa ini adalah awal munculnya kehidupan di laut, yaitu hewan Invertebrata. b. Ordovisium Dimulai 480 juta th. Yl. Mulai muncul ikan tanpa rahang sebagai hewan bertulang belakang paling tua misalnya bintang laut, lili laut dan landak laut.

c.

Silfur Dimulai 435 jt th. Yl. Masa ini awal peralihan kehidupan dari laut ke darat. Tumbuhan darat yang paling awal muncul yaitu tanaman paku.

d.

Devon Dimulai 405 juta th. Yl. Mulai berkembang besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Di Laut Hiu menjadi pemangsa utama.

e.

Karbon 345 jt. Yl. Gang-gang mulai melimpah. Pangea mulai terbentuk di bumi

f.

Perm 275 jt. Yl. Gang-gang dan reftil mulai melimpah. Lapisan glaiser di belahan Bumi selatan mulai mencair.

3.

Era Mesozoik Terbagi menjadi beberapa periode, yaitu :

a.

Trias 225 jt. Th. Yl. Mulai muncul Dinosaurus dan Reftil Raksasa. Pangea mulai bergerak ke Utara dan membentuk Gurun.

b.

Jura 180 jt. Th yl. Dinosaurus berkembang biak dengan pesat, sehingga menjadi dominan. Mulai muncul burung. Pangea mulai terpecah-pecah: Amerika Utara terpecah dengan Afrika, Amerika selatan terpecah dengan Antartika dan Australia.

c.

Kreta 130 jt. Th yang lalu. Mulai muncul bunga, hewan bertulang belakang makin melimpah, misalnya ikan dan amphibi. Dinosaurus musnah, daratan tergenang Samudra, India terlepas dari Afrika dan bergerak ke Utara.

4.

Era Senozoik Terbagi menjadi 2 Periode, yaitu Periode tertier dan Kuarter, masing-masing periode terbagi menjadi beberapa Epok.

a.

Periode Tertier Periode ini terbagi menjadi beberapa Epok yaitu :

1.

Epok Paleosen 65 Jt. Th. Yl. Bunga melimpah, bermunculan hewan tak bertulang belakang,ikan, amphibi, reftil dan binatang kecil menyusui.

2.

Epok Eosen 55 jt. Th. Yl. Mulai berkembang tanaman buah, biji-bijian, rerumputan, burung, reftil kecil, ikan, kelelawar, unta, kuda, dan monyet mulai berkembang.

3.

Epok Oligosen 40 jt th. Yl. Mulai muncul kera primitif, binatang pengerat, Akhir masa ini hewan raksasa mirip Badak mulai hilang.

4.

Epok Miosen 26 Juta th. Yl. Mulai muncul kere Asia dan Eropa, beruang primitif.

5.

Epok Pliosen 14 jt th.yl kehidupan laut mirip sekarang, burung dan binatang menyusui tersebar ke seluruh dunia, pada akhir epok mulai muncul manusia

b.

Periode kuarter Terbagi 2 Epok yaitu :

1.

Epok Pleistosen 1,75 jt.th yl. Muncul Manusia Purba (Homo Erectus dan Pithecan Tropus Erectus)

2.

Epok Holocen 10.000 th yl. Mulai muncul manusia modern

You might also like