You are on page 1of 13

TUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Oleh:
RIZKY MAULIDINA IFFATUR ROKHMANIYAH FANITA WIDYAH ALVIANA 115040200111024 115040200111032 115040200111044 115040200111115 115040200111089

DYAN KUSUMANING AYU


DIMAS SIGIT B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

1. Diskusikan dan gambarkan diagram pola pertumbuhan tanaman mulai dari tanam sampai produksi dan siklus produksinya setiap tahun! A. Diagram Pola Pertumbuhan Tanaman pada umumnya

B. Pola pertumbuhan tanaman semusim: -Fase ekponensial (peningkatan kadar cepat ) -Fase linier (konstan) -Fase penuaan (menurun menuju nol ) Gambar Fase Pertumbuhan Tanaman Semusim

Diagram pola pertumbuhan tanaman mulai dari tanam sampai produksi dan siklus produksinya setiap tahun (Contoh pada tanaman jagung)

Fase Pertumbuhan Vegetatif

Fase Pertumbuhan Generatif

Panen

Pasca Panen (washing, grading,packaging,dll)

Budidaya dan Perawatan 3 bulan

Produksi Benih

Distribusi

C. Pola Pertumbuhan Tanaman Tahunan (Contoh pada tanaman apel)

Siklus tahunan apel Sebagai tanaman sub tropis, apel akan merontokkan daunnya pada musim gugur. Selama musim dingin tanaman beristirahat. Pada musim semi, yang akan tumbuh pertama tunas bunga. Hingga pada pertengahan musim ini selalu tampak panorama yang sangat menarik di kebun apel. Hamparan tanaman yang masih meranggas tak berdaun itu dipenuhi oleh bunga yang bermekaran. Panorama ini akan lebih menarik lagi dengan hadirnya kumbang, lebah, kupu-kupu dan serangga lainnya yang mencari nektar serta polen dari bunga apel. Setelah itu, baru akan muncul daun-daun baru. Menjelang akhir musim panas, buah apel telah mulai masak. Demikianlah siklus alami dari agribisnis apel di kawasan sub tropis. Karenanya, panen apel di sana hanya terjadi sekali dalam setahun. Selanjutnya buah akan disimpan dalam cold storage untuk dipasarkan sesuai dengan permintaan, sampai musim apel yang akan datang. Daya tahan apel yang disimpan dalam cold storage ternyata terbatas. Setelah lebih dari 6 bulan, kualitas buah akan cenderung menurun. Daging buah yang sebelumnya keras dan renyah, akan menjadi empuk dan gembur. Itulah tanda-tanda buah apel yang mulai rusak. Di kawasan tropis, siklus berbuah apel bisa diatur. Caranya dengan melakukan perompesan daun (merontokkan daun), serta pemangkasan. Hingga apel dari kawasan tropis adalah apel segar yang baru saja dipetik dari pohon. Bukan apel yang telah disimpan berbulan-bulan. Setelah buah-buah tua selesai dipanen, biasanya para petani apel akan melakukan pemangkasan dan perompesan daun. Disusul dengan pemupukan, penyiangan dan lain-lain perawatan tanaman. Kalau di kawasan tropis tanaman akan beristirahat selama musim dingin, maka di Malang, apel yang telah dirompes akan langsung mengeluarkan tunas bunga. Hingga dalam setahun, satu pohon bisa dipanen sampai dua kali. Kalau

dalam satu hamparan sentra apel, dilakukan pergiliran dalam membuahkan, maka di kawasan tersebut akan bisa dijumpai tanaman yang sedang dirompes, sedang berbunga, berbuah muda maupun yang siap panen. Sesuatu yang tidak mungkin dijumpai di kawasan sub tropis.

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan tunas dan buah Apel Tropis Tahap pertumbuhan pada Apel Manalagi sebagai berikut:

Gambar 1. Tahap Pertumbuhan dan perkembangan bunga pada apel Manalagi Pembungaan Apel Apel adalah tanaman daerah dingin, yang mengalami dormansi. Untuk mematahkan dormansi perlu suhu dingin (chilling requirement), paling efektif pada 2oC dibanding 6oC >10oC. Di daerah tropika,

seperti di Batu Malang, apel layak dibudidayakan, karena suhunya relatif stabil dan mempunyai suhu chilling, dan tanaman tidak memerlukan dormansi untuk menghadapi musim dingin (winter). Teknik yang dilakukan adalah mencegah tanaman memasuki masa dormansi, dan perontokan seluruh daun (defoliasi), sebelum kuncup tersebut memasuki dormansi. Teknik pengguguran daun berhasil diterapkan untuk budidaya apel dan peach di beberapa negara tropika, sehingga berbuah dua kali setahun. Pengguguran daun dapat dilakukan langsung dengan cara mekanik atau kimia (10% CuSO4 atau 10% urea), atau secara tidak langsung dengan pengeringan sehingga daun layu dan gugur. Efektifitas defoliasi daun dalam menginduksi pembungaan, dapat ditingkatkan dengan cara pemotongan pucuk pohon dan pelengkungan cabang. Kedua cara ini, seperti pengaruh kekeringan sementara, mengurangi kuatnya dominansi apikal dan mendorong induksi bunga dan perkembangan bunga berikutnya; sementara pada pohon yang vigor memacu pertumbuhan spur, dapat berbunga pada musim berikutnya. Tahap Pertumbuhan dan perkembangan bunga pada apel Manalagi: (1) dorman: Phase Dorman: kuncup buah relatif tidak aktif. Phase ini terjadi saat musim dingin (berlaku untuk semua pohon buah). (2) silver tip: Phase silver(kuncup perak): mata kuncup tampak membesar dan berwarna keperakan. (3) phase green tip: Phase kuncup menghijau, Mata Kuncup pecah, terlihat dengan panjang antara 1- 2 mm berwarna hijau. (4) half-inch green: Phase pucuk hijau 1 cm, bakal daun terlihat jelas dengan panjang kurang lebih 1 cm. (5) tight cluster: Phase kuncup bunga, Kuncup bunga terlihat jelas, bergabung rapat, tangkai bunga pendek. (6) pink: Semua bakal kuncup bunga dalam gerombolan berwarna pink, tangkai bunga telah memanjang penuh.

(7) bloom: phase bunga mekar, kuncup kuncup bunga mekar semuanya. (8) petal fall: phase gugurnya mahkota bunga, ditandai dengan 75% dari mahkota bunga telah gugur. (9) fruit set: phase pentil, Phase pembentukan bakal buah sampai sebesar kelereng. Dari gambar 1 dan 2 bisa dilihat bahwa pohon Apel mulai mempunyai daun sempurna pada phase kuncup bunga, yang dimulai dengan daun yang menutup kedalam, semakin lama daun ini tumbuh melebar dan mencapai pembukaan sempurna pada phase selanjutnya. Daun akan hilang dari pohon apel saat memasuki phase perempesan sampai phase pucuk hijau (green tip). Warna daun akan mengikuti perkembangan daun Apel tersebut. Daun Apel pada awal perkembangan tampak hijau terang (muda) semakin lama semakin tebal warnanya. Daun hijau tua tampak pada saat apel sebesar kelereng.

Gambar 2 Tahap perkembangan Buah Apel Manalagi.

Pemanenan Apel Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak cerah segar dan bila ditekan terasa kres. Pemetikan apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun. Periode panen apel adalah enam bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang telah dilakukan. Produksi buah apel sangat tergantung dengan varietas, secara umum produksi apel adalah 6-15 kg/pohon. Perempalan/Pemangkasan Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).

2. Susunlah pola tanam pada lahan 100 ha pada ketinggian 400-500 mdpl (cropping system/pattern) yang paling memenuhi 5 sistem properties managemen agroekosistem ? Penanaman three sisters plants yaitu jagung, labu dan kacang panjang. Ini tradisi pergiliran jagung, kacang dan labu di gundukan yang sama, sistem yang berkelanjutan canggih yang disediakan kesuburan tanah jangka panjang.

Jagung menyediakan tiang alami untuk tanaman merambat kacang untuk mendaki. Kacang memperbaiki nitrogen pada akar mereka, meningkatkan kesuburan keseluruhan plot dengan menyediakan nitrogen untuk tahun-tahun berikutnya jagung. Tanaman merambat kacang juga membantu menstabilkan tanaman jagung, membuat mereka kurang rentan terhadap bertiup di atas angin.Akar labu menjadi mulsa hidup, shading gulma muncul dan mencegah kelembaban tanah dari penguapan, sehingga meningkatkan kemungkinan tanaman keseluruhan hidup di musim kemarau. Tanaman labu berduri juga membantu mencegah predator dari mendekati jagung dan kacang-kacangan. Jumlah besar sisa tanaman dari penanaman kombinasi ini dapat dimasukkan kembali ke dalam tanah pada akhir musim, untuk membangun bahan organik dan memperbaiki struktur.

Jagung, kacang dan labu juga saling melengkapi gizi. Jagung menyediakan karbohidrat, kacang kering kaya protein, menyeimbangkan kurangnya asam amino yang diperlukan ditemukan dalam jagung. Akhirnya, labu menghasilkan kedua vitamin dari buah dan sehat, minyak lezat dari biji.

Cara Menanam Three Sisters Sebelum Ada Tanaman:


Melakukan tes tanah, dan mempersiapkan lokasi taman.Menambahkan kompos atau bahan lain seperti gambut atau pupuk ke dalam tanah. Hal ini akan memperbaiki struktur tanah dan menambah nutrisi.

Penanaman: Menanam jagung pada akhir Mei. Hal terbaik adalah jika tanah telah menghangat dan tidak lagi dingin dan basah. Merendam benih jagung selama beberapa jam, tetapi tidak lebih dari delapan jam, sebelum tanam. (Benih direndam dapat mengering dengan cepat, sehingga menjaga bibit disiram dengan baik untuk minggu pertama atau dua jika tanah tidak tetap basah oleh hujan deras.) Menyiapkan perbukitan rendah yang 3 sampai 4 kaki terpisah dalam dan di antara baris. Tempat 5-7 benih jagung, merata spasi ke kedalaman I ke I '/ 2 inci. Tutup dengan tanah.

Mempertahankan: Setelah tanaman jagung muda muncul, mulai melakukan penyiangan gulma. Ketika tanaman jagung sekitar 6 inci tinggi, kacang tiang dan labu dapat ditanam di sekitar tanaman jagung. Setelah benar-benar penyiangan, tanaman empat atau lima biji kacang di setiap bukit. Tanaman empat atau lima biji labu di setiap bukit ketujuh, menempatkan mereka di sekitar tanaman jagung muda. Tanaman Anda akan membutuhkan air setiap minggu. Jika tidak hujan setidaknya satu inci per minggu, penanaman perlu irigasi.

Sebagian besar nitrogen dikonversi oleh biji akan juga akan tersedia untuk jagung dan labu tahun pertama, akar kacang harus memecah untuk melepaskan nitrogen. Jagung merupakan pengumpan nitrogen berat, jadi sidedressing dengan pupuk yang diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan. Penggunaan pupuk kandang. kompos, atau pupuk komersial.

Panen & Penyimpanan

Panen dan menyimpan jagung, kacang-kacangan. dan labu dengan hati-hati. Ketika sekam jagung sudah kering menyebar mereka di tempat yang kering, Untuk mencegah jamur, jangan menyimpan ketika mereka pertama kali dipanen. Jika berencana untuk menggiling jagung. dibiarkan kering selama beberapa minggu atau untuk menyimpan benih, memililih bibit dari yang paling kuat dan seragam.

Alasan memilih Penanaman three sisters plants

-Output yang dihasilkan sistem baik secara ekologis dan ekonomi. -Biodivesrsitas lebih tinggi sehingga ekosistem stabil dan dapat berkelanjutan.

3. Buat laporan tertulis kelompok apa yang anda pelajari hari ini. Review materi kuliah

Kriteria dan indikator dalam skala hamparan agroekosistem yang sama dari aspek tanaman, biodiversitas tumbuhan dan pola tanam dari aspek ekonomi.

Aspek Tanaman

Pola pertumbuhan tanaman memicu perubahan bentuk secara perlahan dalam struktur organisme yang akan berpengaruh terhadap struktur dalam ekosistem. Pola pertumbuhan tanaman dapat menentukan pola tanam. Biodiversitas Tumbuhan Biodiversitas tumbuhan dapat ditentukan dengan indikator pola tanam. Semakin tinggi biodiversitas tanaman, stabilitas ekosistem akan semakin stabil.

Pola Tanam dari aspek ekonomi Pola tanam menentukan cara perawatan tanaman budidaya dan output/ produktivitas yang akan dihasilkan. Pola tanam yang baik adalah pola tanam yang mampu memenuhi 4 aspek utama yaitu productivity, stability, sustainability dan equatability.

DAFTAR PUSTAKA

Frahardi. 2008. PENGEMBANGAN APEL TROPIS DI INDONESIA. http://foragri.blogsome.com/pengembangan-apel-tropis-di-indonesia/. Diakses tanggal 16 April 2013. Prihatman, Kemal. 2000. APEL(Malus sylvestris Mill.). Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta. Ruhiyat, Misbah. 2008. PEMANTAUAN STATUS N (NITROGEN) DAUN DALAM SIKLUS PRODUKSI BUAH APEL [Jurnal]. FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG. Malang. Subekti, Nuning Argo. 2013. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros. Syufri, Ahmad. 2011. PEMBUAHAN POHON SEPANJANG WAKTU. http://epetani.deptan.go.id/budidaya/pembuahan-pohon-sepanjang-waktu-1780. Diakses tanggal 16 April 2013.

You might also like