Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Suppositoria dibuat dalam basis lemak coklat ( oleum cacao) dan penambahan
stiffening agent Cera alba, dan bertujuan mendapatkan formula optimum
suppositoria ekstrak etanol 70 % daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L.)
Griff). Suppositoria dibuat dalam lima formula dengan variasi Cera alba 3%,
3.5%, 4%, 4.5% dan 5%, dan diuji sifat fisiknya meliputi penampilan, keragaman
bobot, suhu lebur dan waktu lebur.
Kata kunci : ekstrak daun handeuleum, suppositoria, oleum cacao, cera alba.
1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENDAHULUAN
Salah satu tanaman yang ada di Indonesia berkhasiat sebagai obat adalah tanaman
handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff)., yang ketersediaannya masih
kurang dan untuk menggunakannya harus mencari sejumlah daun yang akan
diberikan kepada penderita wasir, sehingga dirasa perlu untuk membuat suatu
sediaan yang praktis dan tersedia sewaktu dibutuhkan. Pengobatan wasir dengan
tepat menggunakan suppositoria, yaitu sediaan padat dalam berbagai bobot dan
bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra. Persyaratan utamanya
harus meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh(1).
Lemak coklat atau oleum cacao merupakan basis suppositoria yang paling banyak
digunakan, karena memiliki sifat yang memenuhi persyaratan sebagai basis ideal,
diantaranya tidak berbahaya, lunak, tidak reaktif, serta meleleh pada temperatur
tubuh. Persyaratan penting lainnya adalah suppositoria yang dihasilkan memenuhi
spesifikasi farmasetika secara umum.
Suhu yang cukup tinggi dapat mempengaruhi stabilitas fisik suppositoria dengan
menggunakan basis oleum cacao ini, karenanya diperlukan suatu bahan untuk
meningkatkan suhu leburnya. Bahan tersebut dikelompokkan sebagai stiffening
agent (3). Dilaporkan pada suhu 30 oC Oleum cacao akan mulai mencair dan
2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
biasanya meleleh sekitar suhu 34–35oC, jika suhu pemanasannya tinggi, akan
mencair sempurna seperti minyak dan akan kehilangan semua inti kristal stabil
yang berguna untuk memadat(4).
Salah satu senyawa yang berfungsi sebagai pengeras atau stiffening agent adalah
Cera alba (malam putih) yang dapat digunakan untuk menaikkan dan
menurunkan titik leleh oleum cacao. Dilaporkan kurang dari 3% malam putih
dapat menurunkan titik leleh Oleum cacao, sedangkan pada penambahan lebih
dari 5% dapat menaikkan titik leleh di atas suhu tubuh, dan disarankan
penggunaan sebesar 4%.
Evaluasi dengan beberapa metode uji untuk menjamin bahwa suppositoria yang
dibuat secara tetap memenuhi standar yang ditetapkan selama pembuatan.
Suppositoria secara rutin diperiksa penampilannya, setelah dipotong memanjang
untuk keseragaman campuran tersebut. Suppositoria tersebut diuji bahan-bahan
aktifnya untuk menjamin bahwa masing-masing suppositoria isinya sesuai dengan
apa yang disebut pada etiket. Uji kisaran leleh dilakukan untuk mengecek
karakteristik fisik dan karakteristik absorbsi dibuat dan uji keregasan untuk
memastikan bahwa suppositoria tersebut dapat dikemas dengan kerusakan
minimal(2). Uji appearance lebih ditekankan pada distribusi zat berkhasiat di
dalam basis suppositoria. Keseragaman bobot untuk mengetahui bobot rata-rata
suppositoria yang dibuat dan menjamin bahwa suppositoria yang dibuat
memenuhi persyaratan keseragaman bobot. Pengujian disolusi diperlukan untuk
mengetahui persentasi pelepasan bahan aktif dari basis melalui penetapan kadar
zat aktif (ekstrak) terlarut dalam media disolusi.
Metodologi
Bahan
3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Prosedur Penelitian
4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
B. Formulasi suppositoria
Suppositoria dibuat dalam lima formula dan satu formula kontrol, dengan
bobot setiap suppositoria 2 g, formula terlihat pada table berikut :
5
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil
Serbuk kering daun handeuleum yang digunakan untuk ekstraksi sebanyak 1kg
dengan metode maserasi, setelah itu dipekatkan menggunakan vacum rotary
evaporator dan diperoleh ekstrak kental sebanyak 177,2 g. Ekstrak kental
dikarakterisasi dan diidentifikasi golongan senyawa yang terkandung dalam
ekstrak daun handeuleum. Hasil karakterisasi dapat dilihat pada Tabel berikut.
7
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pembahasan
Sediaan suppositoria dibuat dalam basis oleum cacao dan zat aktif ekstrak etanol
70% daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) pada konsentrasi yang
sama serta Cera alba sebagai stiffening agent dalam konsentrasi yang berbeda
untuk tiap formula. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui optimasi formula
berdasarkan konsentrasi Cera alba sebagai stiffening agent terhadap suhu lebur
suppositoria ekstrak etanol 70% daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L.)
Griff) dalam basis oleum cacao.
Pengamatan organoleptis migrasi zat aktif dilihat setelah sediaan dibelah secara
vertikal dan horizontal, dan didapatkan warna sediaan merata dan tidak terdapat
penumpukkan zat aktif di bagian suppositoria. Tiap formula menunjukkan migrasi
zat aktif yang homogen artinya ekstrak daun handeuleum (Graptophyllum pictum
(L.) Griff) terdistribusi merata ke seluruh bagian suppositoria. Pengujian
keseragaman bobot pada masing - masing formula memenuhi persyaratan karena
tidak satu pun suppositoria yang kurang atau melebihi batasan persyaratan
keseragaman bobot yang ditetapkan yaitu tidak lebih dari 2 suppositoria yang
masing – masing bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya ( lebih dari 5
%).
9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
karena banyak mengandung asam lemak jenuh bertitik lebur tinggi. Oleum cacao
adalah senyawa trigliserida yang merupaka golongan lipid netral, ester dari
gliserol dengan 3 mol asam lemak. Trigliserida berbentuk cair pada suhu ruang,
karena banyak mengandung asam lemak tak jenuh bertitik lebur rendah.
Penambahan Cera alba dalam sediaaan suppositoria dapat meningkatkan suhu
lebur suppositoria dalam basis oleum cacao. Penambahan Cera alba sekaligus
memperbaiki sifat polimorf oleum cacao agar sediaan suppositoria stabil secara
fisik.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Hal. 16, 186, 713, 1000, 1043,
1088
2. Lachman L, Liberman HA, Kaning JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri jilid 3, Edisi III. Diterjemahkan oleh Siti. S. UI Press, Jakarta.
Hal. 1148, 1149-1195
3. Milala, A.S., dan Christina Avanti.2006. Penentuan Jumlah Spermaceti untuk
Meningkatkan Titik Lebur Suppositoria dengan Basis Oleum Cacao
yang dibuat di Surabaya. Jurnal Ilmiah. Artocarpus vol. 6 No 2
September. Hal. 79
4. Syamsuni, H. A. 2005. Ilmu Resep. Buku kedokteran.EGC, Jakarta. Hal
157,162-163
5. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. 2000. Inventaris
Tanaman Obat Indonesia (I) jilid 1. Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI, Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan. Hal 123
10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
11
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
12