You are on page 1of 51

KEDARURATAN OBSTETRI continued

Dr. Roula

Perdarahan Antepartum

Definisi PAP (HAP)


Perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 mg

Perdarahan biasanya lebih banyak dan memerlukan penanganan yg berbeda. PAP bisa bersumber dari plasenta dan bukan plasenta.
Klasifikasi PAP ; 1. plasenta previa 2. solusio plasenta 3. belum jelas sumbernya Seperti ruptur sinus marginalis, plasenta letak rendah dan vasa previa.

Insidens
PAP terjadi kira-kira 3% dari semua persalinan PAP merupakan salah satu trias penyebab kematian ibu di Indonesia Setiap PAP memerlukan rawat inap penatalaksanaan segera

Plasenta previa
Definisi, plasenta yg letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu. Disebut totalis jika seluruh pembukaan tertutup oleh plasenta, parsialis apabila sebagian pembukaan tertutup plasenta, marginalis apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.

Plasenta Previa
Plasenta letak rendah, jika plasenta yg letaknya abnormal tetapi tepi plasenta tidak menutupi jalan lahir ( 3-4 cm ). Klasifikasi bukan berdasarkan anatomik melainkan fisiologik, jadi setiap waktu bisa berubah. Frekuensi 0,4 0,6% dari seluruh persalinan Etiologi ? Diduga akibat vaskularisasi yg berkurang atau atrofi desidua akibat persalinan yg lampau atau kuretase. Kloosterman (1973) primigravida >35 th 10x lebih sering dari primi < 25 th. Grande > 35 th 4x lebih sering dari grande < 25 th.

Gejala klinik dan Diagnosis


Setiap PAP harus dicurigai plasenta previa sebelum terbukti bukan plasenta previa. Anamnesis, perdarahan tanpa nyeri, tiba-tiba, tanpa penyebab, biasanya darah berwarna merah segar. Pemeriksaan luar, bagian janin belum masuk pintu atas panggul, sering terjadi gangguan presentasi dan letak janin.

EKLAMPSIA

Eklampsia

Pada Ibu penderita PEB berpotensi untuk menjadi

4 tingkatan serangan eklampsia : Stadium invasi (awal/aurora) Stadium kejang tonik Stadium kejang klonik Stadium koma

kompLikasi

Lidah tergigit Terjadi perlukaan & fraktur Gangguan pernapasan Perdarahan otak Solusio plasenta Merangsang persalinan

Penatalaksanaan
sama dengan PEB yaitu dgn tujuan menghentikan berulangnya serangan konvulsi (kejang) & mengakhiri kehamilan secepatnya dgn cara yg aman setelah keadaan ibu mengizinkan

Penanganan konservatif tdk dianjurkan.

Penanganan kejang
Beri anti konvulsan, Beri Oksigen 4-6 liter

Penanganan umum
Jika TD > 110mmHg beri antihipertensi Pasang infus RL dgn jarum 16 Ukur kesiembangan cairan

Kateterisasi utk pemantauan volume urine & proteinuria

Lindungi dari benda keras (trauma benturan) Miring kiri mengurangi aspirasi

Jika urine < 30 ml/jam : Hentikan MgSO4 berikan cairan IV (NaCl 0.9 %/RL) = 1 L/jam, Pantau kemungkinan oedema paru

PARTUS LAMA
= partus kasep atau partus terlantar Meningkatkan komplikasi Meningkatkan angka kematian ibu dan anak Insidensi : 2,8% - 4,9%

ETIOLOGI
Kelainan letak janin Kelainan letak panggul Kelainan his Pimpinan partus yang salah Janin besar Primitua Ketuban pecah dini Perut gantung (grandemulti)

Gejala pada IBU Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi dan pernafasan cepat Edema vulva, edem serviks, cairan ketuban bau,mekonium Gejala pada Anak BJA cepat, tidak teratur, atau (-) Ketuban : terdapat mekonium, kental kehijauan dan bau Caput succendaneum besar Moulage kepala hebat Kematian janin dalam kandungan Kematian janin intra partal

Caput succendaneum

Moulage

PENANGANAN
Inj cortisone acetate 100-200 mg i.m Penisilin procain 1jt IU i.m Streptomisin 1 gr i.m Infus Dextrose 5% 1L/jam utk 1 jam Istirahat 1 jam utk observasi, kec. bila keadaan mengharuskan segera bertindak Dapat dilakukan partus spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, SC Manual aid pada letak sungsang Embriotomi pada janin meninggal

KOMPLIKASI KALA III

SEBAB DARI PERDARAHAN PASCA PERSALINAN


PRIMER

SEKUNDER

TONUS TISSUE TRAUMA THROMBIN

SISA PLASENTA ENDOMETRITIS

SUB INVOLUSIO

Kala III Persalinan adalah Periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan

BEBERAPA SAAT SSD ANAK LAHIR UTERUS BERKONTRAKSI

PLASENTA TERLEPAS
PERDRHN DR LUKA BEKAS INSERSI PLASENTA STOP KRN 1. KONTRAKSI UTERUS. PERDRH TERJEPIT 2. PEMBEKUAN DRH MENUTUP LUKA

Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta

Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi

Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta

Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat,menebal & kemudain lepas dari dinding uterus

PENCEGAHAN HPP
KENALI FAKTOR RISIKO PEMBERIAN OKSITOSIN PADA MANAGEMEN AKTIF KALA III MANAGEMEN AKTIF KALA III

MANAJEMEN AKTIF KALA III


Tujuan Manajemen Aktif Kala III menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif 1.Mempersingkat waktu 2.Mencegah perdarahan 3.Mengurangi kehilangan darah

MANAJEMEN AKTIF KALA III


Beri oxytocin 10 iu Lakukan penegangan tali pusat terkendali Lakukan masage fundus uteri segera setelah plasenta lahir

PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI


Tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso cranial) scr hati2 utk mencegah inversio uteri Jika plasenta tidak lahir selama 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu his/kontraksi berikkutnya Ulangi prosedur di atas

PENANGANAN UMUM HPP


Cari bantuan Atasi syok Periksa kandung kemih kosongkan Cari penyebab perdarahan Sambil melakukan tindakan secara tepat dan cepat

Penanganan langkah I .....


RESUSITASI -PASANG INFUS - OKSIGEN -MONITORING TANDA VITAL -PASANG KATETER CARI PENYEBAB - EKSPLORASI UTERUS (TONUS, TISSUE) - EKSPLORASI JALAN LAHIR (TRAUMA) - RIWAYAT KELAINAN PEMBEKUAN DARAH - OBSERVASI BEKUAN DARAH TES LAB - DARAH LENGKAP -FAAL HEMOSTASIS - GOL DARAH/ CROSS MATCH

Langkah 2 : terapi penyebab..


TONUS TISSUE -MASASE - MANUAL -KOMPRESI PLASENTA BIMANUAL -OBAT UTEROTONIKA TRAUMA -IDENTIFIKASI RUPTUR -REPAIR TRAUMA JALAN LAHIR THROMBIN -MENGGANTI FAKTOR YANG KURANG/ HILANG - OBAT-OBAT TRHOMBOTIK

Langkah 3: HPP berlanjut...


RUJUKAN/ BANTUAN -RUMAH SAKIT -SpOG -ANESTESI KONTROL LOKAL LIFE SUPPORT -KOMPRESI BIMANUAL -KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS -TAMPON KONDOM KATETER -KRISTALOID - TRANSFUSI DARAH

Langkah 4: pembedahan...
Repair trauma Ligasi arteri Histerektomi/angkat kandungan

Ruptura uteri
Definisi Robeknya dinding rahim saat kehamilan atau persalinan dengan atau tanpa robekan peritoneum. Klasifikasi 1. Ruptura uteri komplit Ruptur seluruh lapisan dinding uteri. 2.Ruptura uteri inkomplit Perimetrium masih utuh.

Spontan pada uterus yang utuh

Multipara dinding lemah Orang berumur Panggul sempit Letak lintang hidrosefal Tumor pada jalan lahir Presentasi dahi atau muka

Gejala ruptura uteri


Kontraksi kuat nyeri di perut bag bawah Palpasi: SBR nyeri sekali. His berenti. Perdarahan pervaginam < Bagian2 anak mudah diraba, Uterus mengecil teraba massa BJ anak tidak ada Shock Ruptura lama seluruh perut nyeri dan kembung.

Penanganan
Atasi syok segera: O2, infus IV, transfusi darah Laparotomi, tindakan: histerektomi atau histerorafi tergantung bentuk, jenis dan luas robekan.

Shock obstetri
shock obstetri adalah keadaan shock pada kasus obstetri yang kedalamannya tidak sesuai dengan perdarahan yang terjadi shock adalah ketidakseimbangan antara volume darah yang beredar dan ketersediaan sistem vascular bed sehingga menyebabkan terjadinya: 1. Hipotensi. 2. Penurunan atau pengurangan perfusi jaringan atau organ. 3. Hipoksia sel. 4. Perubahan metabolisme aerob menjadi anaerob.

Jenis Shock
1.Shock hipovolemik Shock akibat Perdarahan: Shock akibat kehilangan cairan Supine hypotensive syndrome Shock berkaitan dengan DIC 2. Shock sepsis 3. Shock kardiogenik 4. Shock neurogenik

INFEKSI NIFAS

DEFINISI
Infeksi yang terjadi pada genitalia externa dan interna pada masa nifas akibat dari proses persalinan. Nifas yaitu masa yang dimulai pada saat persalinan s/d 42 hari post partum.

ETIOLOGI (PENYEBAB)
Penyebab infeksi nifas adalah bakteri atau kuman berupa: 1. Streptococcus Beta-Hemolyticus 2. Staphylococcus Aureus 3. E. Coli 4. Clostridium Welchii (anaerob)

CARA INFEKSI
Infeksi melalui: 1. Tangan penolong 2. Droplet infection 3. Dari alat/bahan yang ada di R.S (infeksi nosokomial) 4. Coitus pada akhir kehamilan/ketuban sudah pecah 5. Infeksi intra partum

SEPTIKEMIA / SEPSIS PUERPERALIS


Yaitu infeksi nifas yang telah menjalar kemanamana terutama ke pembuluh darah sehingga menyebabkan septikemia (terdapatnya bakteri dalam pembuluh darah).

Gejala
1. Demam tinggi (suhu 39-400C) disertai menggigil 2. K.U memburuk dengan cepat 3. Penurunan kesadaran 4. Penurunan produksi urin 5. Bila tidak diatasi dengan cepat dan baik maka dapat menyebabkan kematian 6-7 hari post partum

PENATALAKSANAAN
Pasien dirawat Pasang infus untuk pengganti cairan yang hilang

Pasang O2 2-4 liter/menit Berikan kortikosteroid Pemberian AB yang sesuai Monitoring jumlah urin

TERIMA KASIH

You might also like