Professional Documents
Culture Documents
Masalah Kes.
Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadinya penyakit (Diare, ISPA, DHF) di Dusun Bontojai diakibatkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan pengolahan air minum yang tidak dimasak berhubungan dengan : a. Kurang pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan. b. Kurangnya kesadaran untuk hidup sehat, ditandai dengan: Belum pernah ada penyuluhan kesehatan lingkungan di Dusun Bontojai Terdapat 66 rumah (46,48%) yang membuang tinja disembarang tempat. Membuang air limbah di sembarang tempat sebanyak 77 rumah (54,23%) Air minum tidak di masak sebanyak 8 rumah (5.63%) Penampungan air berlumut dan b,jentik 2
Tupan/Tupen
Tupan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan masyarakat akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat. Tupen : Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan, penyakit menular seperti ISPA dan Diare
Rencana Tindakan/Kegiatan
Sasaran
Waktu
Tempat
Penanggung Jawab
Penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga binaan tentang kesehatan diri dan lingkungan rumah.
Mahasiswa : Adius Kusnan, S.Kep Armia Rahayu, S.Kep Indrawati, S.Kep Pokjakes : Alauddin Hatijah dg kanang Ka. Dusun Mahasiswa : Suradi Efendi, S.Kep Pokjakes : Azis Talli
massal
Mesjid Jabal Rahmah dan mesjid Babusalam serta rumah masyarakat Warga dusun Bontojai Puskesmas Galesong Utara
Minggu II
rumah (1,48%) Vektor membahayakan kesehatan terba nyak adalah nyamuk 40% sedangkan lalat dan kecoa 11,74% Ada 21 rumah (25,93%) yang jarak sumber air minum dengan penampungan kotoran kurang dari 10 meter. Pembuangan sampah disembarang tempat sebanyak 3 rumah (2,11%) Terdapat 9 rumah (6,34%) yang tidak memiliki ventilasi yang ideal.
dusun Bontojai
Mahasiswa : Kulsum Buamona, S.Kep Rosamey E. L, S.Kep Pokjakes : Hj. Tene Minggu II SD Inp. Parasangan Beru Ka. Puskesmas Mahasiswa : Rhein R. Djunaid, S.Kep POKJAKes : Dg. Rurung Petugas Sanitasi Puskesmas Kepala Dusun Mahasiswa : Emanuel Konda, S.Kep, Mathius R. Salu, S.Kep. POKJAKes : Abd. Rahman Dg. Cora
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Menciptakan yang sehat. lingkungan
Pembuatan WC percontohan.
Selasa, 12 Nop 03
Risiko terjadinya penyakit pada bayi / balita diakibatkan oleh penurunan daya tahan tubuh dari ibu , bayi / balita b/d : a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi pada bayi/balita b. Kurangnya
Tupan : Setelah dilakukan intervensi/ tindakan keperawatan diharapkan bayi/balita di dusun Bontojai dapat terhindar dari penyakit terutama yang dapat dicegah dengan imunisasi Tupen : Meningkatnya pengetahuan masyarakat Pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat tentang Ibu-ibu yang mempunyai bayi/balita Rabu, 5 dan Masjid Jabal 6 Nop 03 Rahmah Bontojai
kesadaran masyarakat tentang penting nya kesehatan pada bayi/ balita ditandai dengan : Terda pat 36Bayi/Balita (47,37%) yang tidak diimunisasi. Alasan bayi/balita tidak diimunisasi terbanyak adalah 14 bayi/balita (38,89%) karena orang tua mereka tidak tahu manfaat imunisasi dan 10 bayi/balita (27,78%) karena sedang sakit. Bayi/ Balita yang tidak pernah ditimbang sebanyak 48 anak (63,16%) Bayi/b alita yang tidak memiliki KMS sebanyak 66 anak (86,84%) Tidak terdapatnya sarana/tempat yang tetap untuk pelaksanaan kegiatan posyanadu
tentang kesehatan pada bayi/balita dan penyakitpenyakit yg terjadi pada bayi/balita yang tidak diimunisasi. Meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan (kader) tentang kesehatan bayi/balita.
Posyandu Bontojai
Ny. Kartini
Minggu Ke Puskesmas II
Kepala Puskesmas Panitia Penyelenggara Mahasiswa : Kulsum Buamona, S.Kep, Ropsamey EL, S.Kep POKJAKes : Hj. Tene Mahasiswa : Mariani A, S.Kep Riris L.B, S.Kep POKJAKes : Ny. Nursinah Nurwahidah Kepala Dusun, Mahasiswa : Adius Kusnan,S.Kep Suradi Efendi,S.Kep. Pokjakes : Abd.Rahman Dg.Cora Ka. Puskesmas Mahasiswa : Rhein R. Djunaid, S.Kep
Membuat posyandu
Semua warga dusun Bontojai terutama yang memiliki bayi/balita dan bumil serta busui
Minggu II
Dusun Bontojai
Minggu II
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat dan menggunakan sarana keseha tan yang ada.
Risiko terjadi kematian bumil akibat tidak melakukan pemeriksaan kehamilan b/d : a. Kurangnya pengetahuan masyarakat ttg penting nya kesehatan bumil dan menyusui b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pe manfaatan sarana keseha tan untuk ibu hamil/ibu menyusui ditandai de ngan : Jumlah ibu hamil sebanyak 9 orang (5,66%) dan sebanyak 5 orang diantaranya menderita penyakit kehamilan Jumlah bumil yang menderita penyakit terbanyak adalah anermia
Tupan : Setelah dilakukan intervensi/ tindakan keperawatan diharap kan bumil/busui terhindar dari kematian akibat penyulit persalinan. Tupen : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan bumil/busui
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat dusun Bontojai tentang kesehatan ibu hamil dan menyusui Memotivasi masyarakat untuk membawa bayi/balita dan memeriksakan ibu hamil di posyandu / bidan
Mahasiswa : Baharuddin R, S.Kep POKJAKes : Ny. Kartini Mahasiswa : Mariani A, S.Kep Riris L.B, S.Kep POKJAKes : Ny. Nursinah Nurwahidah Kepala Puskesmas Panitia Penyelenggara Mahasiswa : Kulsum Buamona, S.Kep Rosamey EL, S.Kep POKJAKes : Hj. Tene
Minggu Ke Puskesmas II
Meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan kader tentang kesehatan ibu hamil dan menyusui.
sebanyak (80%).
orang Bekerjasama dengan PKM untuk pelaksanaan PUSKEL. Semua warga Dusun Bon tojai terutama ibu hamil dan menyusui Minggu II SD Inpres Parasangan Beru
Bumil yang tidak memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 orang (33,33%) Ibu yang tidak menyusui anaknya sebanyak 4 orang (14,29%)
Meningkatkan kesadaran ma syarakat untuk berobat dan menggunakan sarana kesehatan yang ada
Ka. Puskesmas Mahasiswa : Rhein R. Djunaid, S.Kep POKJAKes : H. Yahe Dg. Rurung Ramli Dg. Rurung
Tupan : Setelah dilakukan intervensi/tindakan keperawatan diharapkan lansia terhindar dari penyakit dan masalah lain akibat penurunan fungsi tubuh. Tupen : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan sarana kesehatan untuk lansia.
10 Nop 03
Mahasiswa : Mathius R. Salu, S.Kep POKJAKes : Hj. Sangnging Ka. Puskesmas Mahasiswa : Rhein R. Djunaid, S.Kep POKJAKes : H. Yahe Dg. Rurung Ramli Dg. Rurung Mahasiswa : Mariani, S.Kep, Riris, L.B,S.Kep Pokjakes : Ny.Nursinah Nurwahidah
Risiko terjadinya penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi tubuh b/d : a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia. b.Kurangnya kesadaran ma syarakat tentang peman faatan sarana kesehatan untuk lansia ditandai dengan : Jumlah Lansia 38 orang (5,98%) Kelompok lansia
Semua warga Dusun Bontojai terutama ke luarga yang memiliki lan sia
Minggu II
Minggu III
Dusun Bontojai
tertinggi adalah berki sar umur 60 -69 tahun sebanyak 17 orang (44,74%). Bentuk bantuan yang paling dibutuhkan lan sia adalah pelayanan kesehatan 65,12%.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat dan menggunakan sarana kesehatan yang ada