You are on page 1of 5

BUKIT BARISAN

I.

LATAR BELAKANG
Gunung merupakan suatu daerah yang mempunyai perbedaan tinggi yang kontras dengan daerah disekitarnya. Sebuah gunung dapat didefinisikan apabila memiliki puncak lebih dari 610 m dari permukaan laut ( 600 mdpl ). Bila terdapat suatu jalur busur yang memanjang antara puncak yang satu dengan puncak lainnya yang saling berhubungan maka fenomena itu dikenal sebagai pegunungan. Sekarang mari kita sedikit menelaah bagaimana geofisikanya pegunungan Bukit Barisan di pulau Sumatera, Indonesia !!! Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yaitu: lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik yangmana kepulauan di nusantara tersebut akan terus bergerak rata2 3-6 cm bahkan hingga 12 cm per tahunnya, yang saling berrtumbukan/berinteraksi. Pulau sumatera sendiri berada pada zona wilayah tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Disebut Bukit Barisan barangkali karena jejeran pegunungannya sambungmenyambung, memanjang sejajar Pulau Sumatera sepanjang lebih kurang 1.650 km. Adapun disebut bukit dan bukan gunung karena dalam terminologi Melayu lama kedua nama ini sebenarnya identik.

II.

PENDAHULUAN

III. ISI
Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran pengunungan yang membentang dari ujung utara (di Nangroe Aceh Darusalam) sampai ujung selatan (di Lampung) pulau Sumatra. Proses pembentukan pegunungan ini berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 450 juta tahun yang lalu. Teori pergerakan lempeng tektonik menjelaskan bagaimana pegunungan ini terbentuk.

Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer padat yang terapung di atas mantel yang bergerak satu sama lainnya. Terdapat tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila: 1] Kedua lempeng saling menjauhi (spreading) ; 2] Saling mendekati (collision) ; 3] Saling geser (transform). Tumbukan lempeng tektonik antara indian-australian plate dengan eurasian plate terus bergerak secara lambat laun. Saat kedua lempeng bertumbukan saling mendekati, bagian dari indian-australian plate berupa kerak samudera yang memiliki densitas yang lebih besar yang tentunya lebih berat tersubduksi tenggelam jauh ke dalam mantel dibandingkan dengan kerak benua pada eurasian plate yaitu di posisi pulau sumatera. Zona gesekan akibat gaya tekan dari tumbukan tersebut menjadi begitu panas sehingga akan mencairkan batuan disekitarnya (peleburan parsial). Kemudian batuan cair tersebut ( magma ) naik lewat/menerobos/mendesak kerak dan berusaha keluar pada permukaan dari lempeng di atasnya. Alhasil terbentuklah busur pegunungan bukit barisan di bagian tepi eurasian plate, di pulau Sumatera, Indonesia J. Pada bagian ini kita dapat melihat salah satu manifestasinya berupa puncak tertinggi pada gunungapi Kerinci, 3.805mdpl, di Jambi.

Bumi/Earth terdiri atas 3 bagian utama, yakni: litosfer (kerak bumi yang terdiri atas lempeng samudera & lempeng benua, bertemperatur antara 30-50 derajat Celcius), mantel (dikenal sebagai astenosfer, berupa pasta panas) & inti bumi (solid core & liquid core, bertemperatur mencapai ribuan derajat Celcius). Sederhananya adalah bahwa temperatur bumi semakin ke dalam relatif semakin panas. Pergerakan lempeng tektonik muncul akibat dipicu oleh panas pada inti bumi. Sehingga secara ilmiah/alamiah akan terjadi pergerakan materi panas ke dingin atau arus konveksi yang mengakibatkan litosfer dibagian atas juga ikut bergerak (baik spreading, collision, atau transform). Air yang paling dekat pada sumber panas tentu akan paling dulu memuai. Masa jenisnya ato densitasnya kemudian menurun. Akibatnya, kolom air tersebut terangkat naik ke permukaan. Sebaliknya, air di sebelah atasnya bergerak ke arah bawah. Demikian seterusnya, air di bawah naik karena memuai dan air diatasnya turun mengisi tempat yang ditinggalkan. Sehingga terjadi aliran konveksi air di dalam panci. Nah, kalo kita taruh selembar kertas diatas permukaan air pada sistem tersebut, kita dapat melihat salah satu sisi arah pergerakannya. Konveksi terjadi dengan medium yang bergerak sambil membawa panas. Teori mengenai gaya konveksi inti bumi dilontarkan oleh Arthur Holmes (Scottish geologist, 1929) yang mampu menerangkan mekanisme gerakan lempeng tektonik dari Alfred Wegener

You might also like