You are on page 1of 15

`ABORSI

DISUSUN OLEH: NAMA NIM NAMA NIM NAMA NIM NAMA NIM NAMA NIM : DESTRIANA DEWANTI : PO 7224212 1349 : FENTY PERMATASARI : PO 7224212 1357 : HELMA TUSSADIYAH : PO 7224212 1360 : INTAN WULANDARI : PO 7224212 1362 : NURHASANAH : PO 7224212 1376

JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

NOVEMBER, 2012
1

Halaman Pengesahan

Karya tulis ilmiah populer yang berjudul: Aborsi. Disahkan: Hari/Tanggal : Rabu/19 Desember 2012 Waktu : 10.00 WIB

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Tanjungpinang, 19 Desember 2012

Penulis

Dosen Pembimbing

Tim

Hj. Murnias Ilyas, S.pd NIP: 19570312 1979032007

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt. penulis sampaikan atas selesainya tulisan ini. Salawat dan salam teruntuk Nabi besar Muhammad SAW. yang dengan tunjuk ajar dan contoh teladannya membawa manusia kepada jalan kebenaran. Merupakan suatu kesempatan yang bahagia bagi penulis untuk dapat mewujudkan tulisan ini. Tulisan ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini penulis mengambil judul: Aborsi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih: 1. 2. 3. 4. 5. Kedua orang tua penulis Dosen Pembimbing Direktur Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Staf Tata Usaha dan Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Dan teman-teman seperjuangan yang telah memberi motivasi

Tanjungpinang,

Desember 2012

Tim

Daftar Isi

Halaman Judul....................................................................................................................... 1 Halama Pengesahan............................................................................................................... 2 Kata Pengantar....................................................................................................................... 3 Daftar Isi................................................................................................................................. 4 BAB I Pendahuluan................................................................................................................. 5 1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 5 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 5 1.3 Tujuan......................................................................................................................... 6 BAB II Permasalahan............................................................................................................ 7 BAB III Pembahasan dan Analisis .......................................................................................... 8 3.1 Pengertian Aborsi........................................................................................................ 8 3.2 Efek Aborsi............................................................................................................... 9 3.3 Resiko Aborsi............................................................................................................. 10 3.4 Dampak Aborsi........................................................................................................... 11 3.5 Hukum Aborsi menurut Undang-undang................................................................... 11 BAB IV Penutup..................................................................................................................... 14 4.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 14 4.2 Kritik dan Saran.......................................................................................................... 14 Daftar Pustaka........................................................................................................................ 15

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia dimulai saat setelah pembuahan terjadi. Jika dengan sadar dan dengan segala cara kita mengakhiri hidup manusia tak berdosa, berarti kita melakukan suatu perbuatan tak bermoral dan asosial. Tidak semestinya kita membiarkan penghentian nyawa hidup siapapun atau hidup kita sebagai manusia menjadi tidak berharga lagi. Pergaulan bebas (free sex) yang semakin marak di Indonesia telah meracuni masyarakat, terutama generasi muda. Akibatnya, angka kekerasan seksual dan kehamilan diluar pernikahan sangat tinggi. Lebih memprihatinkan lagi, pelakunya banyak dari kalangan remaja. Tercatat setiap tahun terdapat 2,6 juta kasus aborsi. Sebanyak 700.000 pelaku aborsi itu adalah remaja atau perempuan berusia di bawah 20 tahun, dimana 11,13 persen dari semua kasus aborsi dilakukan karena kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Melihat fenomena seperti itu, jelas bahwa aborsi telah menjadi manifestasi masalah sosial di Indonesia. Dimana suatu kondisi itu mempengaruhi sejumlah besar orang dalam bentuk-bentu yang tidak dikehendaki, dan dirasakan perlu dilakukan sesuatu melalui aksi bersama secara sosial. Aksi bersama dalam pencegahan aborsi (ilegal) dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan pemberlakuan Undang-Undang Pengaturan Aborsi. Tetapi selain itu, untuk menuntaskan masalah, tidak hanya dengan UU pengaturan aborsi saja, tetapi mencegah agar tidak terjadi kehamilan yang menjerumuskan pada tindakan aborsi. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi. Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat kapan kehidupan anak manusia dimulai. Maka dari pada itu didalam makalah ini akan membahas tentang aborsi. 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. Apa pengertian aborsi ? Apa efek dari aborsi ? Apa resiko aborsi ? Apa dampak dari aborsi ? Apa hukum aborsi menurut undang undang ?

1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. Untuk mengetahui pengertian dari aborsi Untuk mengetahui efek efek yang terjadi yang diakibatkan dari tindakan aborsi Untuk mengetahui resiko resiko aborsi Untuk mengetahui dampak pada aborsi Untuk mengetahui hukum tentang tindakan aborsi menurut undang undang

BAB II Permasalahan Saat ini Aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri, angka pembunuhan janin per tahun sudah mencapai 3 juta. Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat kehamilan di Indonesia. Selain itu, ada yg mengkategorikan aborsi itu pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama. Ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain. Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Namun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat. Ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi di masyarakat, selain dengan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat datang bulan. Tidak ada data yang pasti tentang besarnya dampak aborsi terhadap kesehatan ibu, WHO memperkirakan 10-50% kematian ibu disebabkan oleh aborsi (tergantung kondisi masing-masing negara). Diperkirakan di seluruh dunia setiap tahun dilakukan 20 juta aborsi tidak aman, 70.000 wanita meninggal akibat aborsi tidak aman, dan 1 dari 8 kematian ibu disebabkan oleh aborsi tidak aman. Di Asia tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, di antaranya 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. Risiko kematian akibat aborsi tidak aman di wilayah Asia diperkirakan antara 1 dari 250, negara maju hanya 1 dari 3700. Angka tersebut memberikan gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar

BAB III Pembahasan dan Analisis 3.1 Pengertian Aborsi Secara sederhana kata aborsi adalah mati ( gugurnya ) hasil konsepsi. Pengertian aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (sebelum usia 20 minggu kehamilan), bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu. Abortus atau aborsi adalah pengakhiran kehamilan atau konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Aborsi dalam bahasa Arab disebut ijhadh, yang memiliki beberapa sinonim yakni; isqath (menjatuhkan), ilqa (membuang), tharah (melempar) dan imlash (menyingkirkan) . Aborsi secara terminology adalah keluarnya hasil konsepsi (janin, mudgah) sebelum bisa hidup sendiri (viable). Aborsi adalah Berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat akibat tertentu ) sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan yang tidak dikehendaki atau diinginkan. Aborsi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi spontan adalah aborsi yang terjadi secara alami tanpa adanya upaya upaya dari luar ( buatan ) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang terjadi akibat adanya upaya - upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi secara prematur dari uterusembrio, atau fetus yang belum dapat hidup.(Dorland, 2002). Dengan kata lain, aborsi adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Ada dua macam aborsi, yaitu aborsi spontan dimana aborsi terjadi secara alami, tanpa intervensi tindakan medis (aborsi spontanea), dan aborsi yang direncanakan melalui tindakan medis dengan obat-obatan, tindakan bedah, atau tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat vagina (aborsi provokatus). (Fauzi, et.al., 2002) Aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu.
8

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah terjadi keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu). Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa kehamilan). Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu: 1. Aborsi Spontan / Alamiah Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma 2. Aborsi Buatan / Sengaja Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). 3. Aborsi Terapeutik / Medis, sedangkan Aborsi terapeutik / medis adalah apengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya.Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

3.2 Efek Aborsi Pada kasus aborsi terdapat efek dari aborsi. Efek aborsi di bagi menjadi 2 yaitu : 1. Efek Jangka Pendek

Rasa sakit yang intens Terjadi kebocoran uterus


9

Pendarahan yang banyak Infeksi Bagian bayi yang tertinggal di dalam Shock/Koma Merusak organ tubuh lain Kematian

2. Efek Jangka Panjang


Tidak dapat hamil kembali Keguguran Kandungan Kehamilan Tubal Kelahiran Prematur Gejala peradangan di bagian pelvis Hysterectom

3.3 Resiko aborsi Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis. Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah:

Kematian mendadak karena pendarahan hebat. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan. Rahim yang sobek (Uterine Perforation). Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.

Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita). Kanker indung telur (Ovarian Cancer).

10

Kanker leher rahim (Cervical Cancer). Kanker hati (Liver Cancer). Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.

Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy). Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease). Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

3.4 Dampak Aborsi 1. Timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak organorgan di dekatnya seperti kandung kencing atau usus. 2. Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi karena mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya, tetapi juga kalau tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk memasukinya dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek. 3. Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim. 4. Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi beberapa hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak normal lagi selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat berubah menjadi kanker.

3.5 Hukum Aborsi menurut Undang undang Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) : Pasal 229 1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karenapengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
11

2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. 3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu. Pasal 314 Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 342 Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. Pasal 343 Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana. Pasal 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Pasal 347 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

12

Pasal 348 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 349 Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan. Pasal 535 Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

13

BAB III Penutup

4.1 Kesimpulan Aborsi secara umum dibagi atas aborsi spontan & aborsi provokatus (buatan). Aborsi provokatus (buatan) secara aspek hukum dapat golongkan menjadi dua, yaitu aborsi provokatus terapetikus (buatan legal) & aborsi provokatus kriminalis (buatan ilegal). Dalam perundang-undangan Indonesia, pengaturan tentang aborsi terdapat dalam dua undang- undang yaitu KUHP & UU Kesehatan. Dalam KUHP & UU Kesehatan diatur ancaman hukuman melakukan aborsi (pengguguran kandungan, tidak disebutkan soal jenis aborsinya), sedangkan aborsi buatan legal (terapetikus atau medisinalis), diatur dalam UU Kesehatan. Jika seorang wanita yang tengah mengandung mengalami kesulitan saat melahirkan, ketika janinnya telah berusia enam bulan lebih, lalu wanita tersebut melakukan operasi sesar. Penghentian kehamilan seperti ini hukumnya boleh, karena operasi tersebut merupakan proses kelahiran secara tidak alami. Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janinnya sekaligus. Hanya saja, minimal usia kandungannya enam bulan. Aktivitas medis seperti ini tidak masuk dalam kategori aborsi; lebih tepat disebut proses pengeluaran janin (melahirkan) yang tidak alami.

4.2 Kritik dan Saran Dalam pembuat makalah kami tidak lepas dari kesalahan dan demi kesempurnaan makalah kami mengharap kritik dan saran agar pembuatan makalah selanjutnya kami bisa lebih baik dan cermat.

14

Daftar Pustaka

http://abortus.blogspot.com/search/label/Resiko http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/p4/bk/aborsi.htm Dorland. 2002. Kamus Kedokteran Edisi 29. Jakarta : EGC. Fauzi, Ahmad. Lucianawaty, Mercy. Hanifah, Laily. Bernadette, Nur. 2002. Aborsi di Indonesia.

http://situs.kesrepro.info/gendervaw/jun/2002/utama03.htm

15

You might also like