You are on page 1of 7

Tugas Fisika

Reaktor Nuklir

Oleh: Siska Fitriana Wahyu Widyaningrum XIA4/23

SMAN 3 MADIUN 2011/2012

1.

Definisi Reaktor nuklir adalah tempat untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi inti berantai terkendali pada laju yang tetap, baik itu pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi). Fungsi dari reaktor fisi dibedakan menjadi 2, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya. Pada reaktor penelitian, reaktor ini mengutamakan pemanfaatan netron hasil pembelahan untuk berbagai penelitian dan radiasi serta produksi radioisotop. Pada reaktor ini, panas yang ditimbulkan dibuat seminim mungkin agar bisa dibuang ke lingkungan. Sementara pada reaktor daya, panas yang ditimbulkan oleh pembelahan inti digunakan untuk menghasilkan uap yang bersuhu dan tekanan tinggi yang bermanfaat untuk memutar turbin.

2.

Komponen Reaktor Nuklir Reaktor nuklir memiliki beberapa komponen penting yang mendukung dalam pengendalian laju pembelahan. Komponen-komponen tersebut harus memenuhi standar kualitas agar kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang diakibatkan komponen tersebut kecil. Komponen-komponen tersebut adalah: a. Bahan bakar nuklir b. Bahan moderator c. Pendingin reaktor d. Perangkat barang kendali e. Perangkat detektor f. Reflektor g. Perangkat bejana dan perisai reaktor h. Perangkat penukar panas Komponen a sampai f berada pada teras reaktor, dimana reaksi berantai tersebut berlangsung. 2.1.1 Bahan Bakar Nuklir Nuklir memiliki dua jenis bahan bakar, yaitu: a. Bahan Fisil

Bahan fisil merupakan suatu unsur/atom yang langsung memberikan reaksi pembelahan saat menangkap neutron. b. Bahan Fertil Bahan fertil merupakan suatu unsur/atom yang tidak langsung membelah saat menangkap neutron, tapi membentuk bahan fisil.

2.1.2

Pendingin Reaktor

Pendingin reaktor adalah sarana pengambilan panas hasil fisi dari dalam elemen bakar untuk dipindahkan ke lingkungan lewat perangkat penukar panas. Bahan dari pendingin reaktor adalah fluida yang memiliki koefisien perpindahan panas bagus, contohnya adalah H2O, D2O, Na cair, He, dan lain-lain.

2.1.3

Batang Kendali Reaktor

Untuk mengatur laju pembelahan neutron dan menghentikan reaksi pembelahan dalam teras reaktor sesuai dengan kondisi pengoperasian yang dikehendaki dapat diatur menggunakan batang kendali reaktor. Bahan yang sering dipakai sebagai batang kendali reaktor adalah boron, cadmium, gadolinium, dsb. Biasanya bahan-bahan tersebut dicampur dengan bahan lain agar diperoleh sifat tahan radiasi, titik leleh tinggi, serta anti korosif. Cara pengoperasiannya adalah dengan memasukkan atau mengeluarkan batang kendalai ke atau dari teras reaktor. Saat batang dimasukkan, maka sebagian neutron akan ia tangkap yang mengakibatkan berkurangnya populasi neutron hingga akhirnya padam. Sedangkan saat batang dikeluarkan, maka populasi neutron akan bertambah. Hal tersebut berhubungan dengan perubahan daya reaktor.

2.1.4

Perangkat Detektor

Detektor merupakan komponen dimana kita dapat melihat semua informasi tentang kejadian fisis teras reaktor, yang meliputi. Lau pembelahan, suhu, dsb.

2.1.5

Reflektor

Reflektor adalah pemantul neutron yang dipasang di sekeliling teras untuk meminimalisir resiko lolosnya neutron akibat reaksi pembelahan bahan fisil yang berjalan dengan kecepatan tinggi ke segala arah.

2.1.6

Bejana dan Perisai Reaktor

Bejana reaktor berfungsi untuk menampung fluida pendingin agar teras selalu terendam di dalamnya. Sedangkan perisai reaktor memiliki fungsi menghambat radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar dari system.

2.1.7

Perangkat Penukar Panas

Perangkat ini adalah komponen penunjang sebagai sarana pengalihan panas dari pedingi primer yang meneriam panas dari elemen bakar untuk diberikan pada fluida pendingin sekunder. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga integritas komponen teras.

3.

Jenis- Jenis Reaktor Nuklir Reaktor nukli memiliki jenis-jenis tertentu yang dibagi berdasarkan fungsinya, bahan pendingin yang digunakan, dan bahan moderator (reflector) yang digunakan. Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir dibagi menjadi: a. Reaktor penelitian, untuk penelitian, pengetahuan, uji bahan, dan produksi radio isotop. b. Reaktor daya, untuk menghasilkan daya listrik. Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan, maka jenis reaktor nuklir dibagi menjadi: a. Reaktor berpendingin air b. Reaktor berpendingin gas Sedangkan berdasarkan bahan moderator/ reflector, jenis reaktor data dibedakan menjadi:

a. Reaktor air ringan b. Reaktor air hangat c. Reaktor grafit

4.

Bagan dan Skema Kerja

Reaksi fisi menghasilkan energy yang nantinya dapat dimanfaatkan, sehingga reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam reaktor nuklir. Elemen bahan bakar menydiakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang digunakan tersebut adalah Uranium U. Neutron-neutron hasil fisi uranium memiliki kecepatan yang tinggi, sedangkan neutron yang memungkinkan terjadinya fisi reaksi nuklir adalah neutron dengan reaksi lambat. Oleh karena itu, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang bertugas untuk memperlambat kelajuan neutron tersebut. Sementara itu, untuk mengendalikan jumlah neutrin yang nantinya dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi beranttai dilakukan oelh batang-batang pengendali. Batang tersebut berbahan boron atau cadmium yang efektif dalam meyerap electron. Sedangkan untuk menghindari efek bahaya dari radiasi proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir, agar tidak menyebar ke lingkungan sekitar reaktor terdapat beton yang mengelilingi teras reaktor yang bias diumpamakan sebagai perisai.

5.

Cara Kerja Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir, baik reaktor penelitian maupun reaktor daya, didasarkan pada

pembelahan inti fisil oleh tembakan partikel neutron. Inti fisil yang ada di alam bebas ini adalah Uranium, serta Thorium. Reaksi ini akan menghasilkan energy panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energy panas yang dihasilkan dari reaksi reaktor nuklir bias digunakan untuk menghasilkan uap panas yang kemudian bias dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan generator agar bias menghasilkan listrik. Sementara itu, pada reaktor penelitian panas yang dihasilkan tidak digunakan dan dibuang ke lingkungan. Reaksi Berantai:

dimasukkan

Sistem tampak samping

6.

Manfaat & Kerugian Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir bias dimanfaatkan sebgai pembangkit listrik. Instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir ini dikenal sebagai PLTN. Pembangkit listrik tenaga nuklir tidak terlalu memakan banyak ruang, sehingga bisa memungkinkan mereka untuk ditempatkan lokasi yang telah dikembangkan tanpa harus mentransfer jarak jauh. Hal tersebut meminimalisir pencemaran lingkungan secara langsung yang mengacu pada emisi gas rumah kaca yang dilepas ke atmosfer. Energi nuklir juga merupakan bentuk energy paling terkonsentrasi yang membuatnya dapat diproduksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Kekurangan dari reaktor nuklir beberapa diantaranya yaitu bahwa ledakan yang menghasilkan radiasi nuklir memiliki efek yang bahaya bagi kesehatan. Sel-sel tubuh yang terpapar oleh radiasi nuklir bisa mengalami mutasi genetic yang mengakibatkan berbagai macam penyakit hingga berujung kematian.

You might also like