Professional Documents
Culture Documents
Oleh : dr. HAA Sudarwin, SpB, FInaCS, FISA, FICS Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Penyebab
ETIOLOGI : Virus Rabies adalah virus ensephalitis yang ditularkan melalui liur dari bina tang yang terinfeksi Masa inkubasi : 10 hr s/d beberapa ta hun
GEJALA
KLINIS : Nyeri dan kesemutan di daerah luka Demam Irritabilitas Malaise Dysphagia Hydrofobia Spasme Faring Cardiac arrest,Respiratoric arrest :
Terjadi gejala eksitasi,refleks bertam bah besar dari rangsangan sensorik Tonus otot aktif simpatis meningkat : - Hipersalivasi - Hiperhidrosis - Hiperlakrimasi Kelumpuhan dan kejang-kejang yang ditemukan pada stadium akut
PENCEGAHAN
: 1. Luka dicuci dengan sabun dan air 2. ATS 3. Jika luka gigitannya luas diberikan suntikan serum antirabies ( dari total dosis) secara infiltrasi diseki tar luka 4. Bila binatang yang menggigit hilang atau tidak tertangkap korban di beri vaksin dan serum anti rabies
5. Jika binatangnya tertangkap jangan dibunuh,tetapi dilakukan observasi dalam 10 hari 6. Bila dalam observasi tsb binatang menggigit ,binatang dibunuh dan otaknya diperiksa dengan Imuno fluoresensi adanya antigen Rabies 7. Jika binatangnya mati/ krn sesuatu sebab/dibunuh sebelum 10 hari, ma ka kepala binatang tsb dikirimkan ke lab hewan / balai karantina
8. Binatang liar harus segera dibunuh tidak usah menunggu 10 hari 9. Apabila suatu daerah terjadi / terda pat binatang Rabies, maka harus melaporkan ke Dinas Kesehatan Ko ta
TERAPI : Diberikan antibodi pasif dan vaksin Imunisasi Pasif : - Human Rabies Immunoglobulin : 20 iu/kg - Eguine Rabies Antiserum : 40 iu/ Kg Imunisasi Aktif : Human Dip[loid Cell Rabies Vaccine diberikan 5 X i.m pada hari 0,3,7,14 dan 28 setelah tergigit binatang
Diploid Cell Vaccine juga diberikan se bagai profilaksis sebanyak 3X pembe rian pada tenaga (High Risk),seperti: Petugas pemeliharaan binatang,para medis/medis,dsb
Penyakit
Rabies adalah penyakit yang berat. Penderita memerlukan perawatn intensive dengan prioritas: Jalan nafas Pemberian Oksigen Kontrol kejang
PROGNOSA : Kematian terjadi 2 3 hari setelah adanya Gagal jantung atau pernafasan dengan ke lumpuhan total