You are on page 1of 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan sangat

cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat

persaingan yang semakin tajam di pasar domestik maupun pasar Internasional. Masing-

masing bank berlomba untuk menarik nasabah yang pada akhirnya nasabah mendapatkan

keuntungan dari keadaan tersebut, karena itu dunia perbankan tidak mempunyai banyak

pilihan kecuali meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan daya saing.

Peranan perbankan dalam era pembagunan yang terus menerus berlangsung

ternyata amatlah penting untuk terus ditingkatkan, apalagi dalam era globalisasi sekarang

ini. Kita melihat bahwa semua pembagunan yang dijalankan tiada maksud lain selain

untuk membawa perubahan dan pertumbuhan yang fundamental dimana sektor perbankan

akan menjadi dominan yang ditunjang oleh sektor dana pihak ketiga.

Dimana Bank telah dikenal sejak tahun 2000 SM, asalnya berdiri bank di

Babilonia dimana kegiatan pada saat itu dengan meminjamkan emas & perak yang

dinamakan Temple of Babylon pada tahun 500 SM di Yunani disebut Steer. Bank berasal

dari kata Banco bahasa Italia perbankan atau segala sesuatu yang menyangkut dengan

bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatannya.

Sejarah telah mencatat bahwa tumbuhnya bank-bank pemerintah Indonesia ini

tidak terlepas dari masa perjuangan negara Indonesia dalam melepaskan diri dari

1
penjajahan. Dua masa penjajahan yang masih sangat jelas kita ingat adalah masa

penjajahan belanda dan jepang. BTN sebagai salah satu bagian yang tak terpisah dari

bank milik pemerintah, tidak lepas dari masa perjuangan itu.

Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalananya dalam mengukir sejarah

dengan segala prestasi yang dimilikinya telah membuktikan peranya dalam

menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua

usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembagunan disegala bidang

diseluruh tanah air tercinta, Indonesia.

Langkah-langkah yang diambil dalam rangka meningkatkan pengerahan dana

adalah perluasan jaringan keuangan dan perbankan keseluruh wilayah Indonesia dan

diversifikasi sarana pengerahan dana. Upaya tersebut antara lain meliputi kemudahan

pembukaan kantor bank, pemberian izin pembukaan kantor cabang, lembaga keuangan,

dan perluasan penyelengaraan tabungan bagi semua bank melalui diversifikasi sarana

pengerahan dana. Salah satunya pembukaan kantor Cabang BTN di Padang.

Menurut Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998 Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dalam rangka intensifikasi penghimpun dana masyarakat, perlunya pemanfaatan

sarana-sarana penghimpun dana yang telah ada, seperti, Tabungan Batara, Tabungan

e’BataraPos, Tabungan Batara prima, Tabungan Haji Nawaitu, dan tabungan-tabungan

lainya.

2
Dalam membudayakan kebiasaan menabung, khususnya untuk meningkatkan

jumlah penabung, tetap akan ditingkatkan upaya intensifikasi penggalian dana melaui

tabungan di sekolah-sekolah, dikalangan pramuka dan dikalangan pegawai. Berbagai

usaha promosi melaui media penerangan, seperi radio, televisi, dan berbagai pameran,

akan ditingkatkan pemberian insentif kepada penabung misalnya dalam bentuk perolehan

hadiah yang menarik juga akan ditingkatkan. Usaha pengerahan dana melalui tabungan

tersebut akan didukung dengan memperbanyak jumlah bank penyelengara maupun

dengan pengembangan sarana.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya diatas, Bank Tabungan Negara

(BTN) Cabang Padang menggunakan strategi pemasaran yang dilakukan dengan

beberapa Elemen Marketing Mix yaitu: product, price, place, promotion, people, process,

customer service.

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah penelitian dengan judul :

“STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN ( STUDI KASUS PADA BANK

TABUNGAN NEGARA ) CABANG PADANG”.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM PT. BTN (PERSERO) CABANG PADANG

2.1 Sejarah Singkat Perkembangan BTN

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia

Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan

POSTPAARBANK. Yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga

tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan

Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas

Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar–besaran dalam waktu yang

relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih

kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang.

Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU

sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha

pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU

hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan R.I. 17-08-1945 telah memberikan inspirasi kepada

Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari

Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah penggantian nama menjadi

KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah R.I.

menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah

melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI) tetapi

4
kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang. Karena agresi Belanda

(Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari

KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS

dibuka kembali (1949). Nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi

BANK TABUNGAN R.I. Sejak kelahiranya dan sampai berubah nama BANK

TABUNGAN POS R.I. lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan.

Banyak kejadiaan bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi

sejarah BTN adalah dikeluarkanya Undang–Undang Darurat No.9 th. 1950 tanggal 9

Febuari 1950 yang mengubah nama “POSTPAARBANKIN INDONESIA” berdasarkan

staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan

induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah

Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan Undang–Undang Darurat tersebut

dikukuhkan dengan UU No.36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama

dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada

PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan Undang

– Undang No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara

ditetapkan dengan Undang – Undang No.20 tahun 1968 tanggal 19-12-1968 yang

sebelumnya (Sejak Tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V.

Jika tugas utama saat pendiriaan POSTSPAARBANK (1897) sampai dengan BANK

TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana

masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA

ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya

5
penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976. Karena itulah tanggal 10

Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan

dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan

dan UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN, berubah menjadi Perusahaan Perseroan.

Sejak itu nama BTN menjadi PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan

call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse

Coopers. Pemerintah melalui Mentri BUMN dalam surat Nomor S-544/M-MBU/2002

tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus

bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan

dalam sebuah organisasi, karena berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di dalam

struktur organisasi terlihat jelas pembagiaan wewenang, tugas dan tanggung jawab

personil dalam perusahaan. Adapun pengertian organisasi menurut Siagian (2000 : hal

20) ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk

mencapai suatu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau

kelompok orang yang disebut pimpinan dan seseorang atau sekelompok orang yang

disebut bawahan.

Dalam suatu organisasi yang sehat, tiap bagian haruslah menjalani fungsinya

dengan disiplin dan teratur. Efisiensi yang tercipta karena hubungan yang timbal balik ini

akan memberikan perbandingan yang baik antara kerja yang dilakukan dengan hasil yang

dicapai. Pengertian struktur organisasi menurut Handoko (2001 : hal 54) adalah

6
organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan di antara orang-orang yang

menjalankan aktivitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu

organisasi, makin komplek pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itu perlulah dibuat

suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara

masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi

atau struktur organisasi.

Jadi struktur organisasi pada suatu perusahaan merupakan faktor yang menentukan

kegiatan perusahaan terutama dalam melaksanakan tugas yang dibebankan,

pendelegasiaan kekuasaan di dalam perusahaan dan pengaturan-pengaturan hubungan

antara anggota yang terlibat dalam organisasi atau perusahaan dalam usaha mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Besar kecilnya struktur organisasi perusahaan ditentukan

perusahaan dengan kata lain semakin besar perusahaan maka akan semakin komplek,

begitu pula sebaliknya.

Untuk mengetahui batas dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh masing-

masing anggota organisasi tersebut, menurut Flippo (2001 : hal 107) dapat dilihat dari

tipe-tipe organisasi yang dianut oleh perusahaan tersebut :

2.2.1. Organisasi Garis

Disini setiap bawahan hanya mendapat perintah atau pengawasan dari seorang

atasan, sehingga yang dikerjakan oleh bawahan menjadi jelas. Dalam hal ini masing-

masing orang mempertanggungjawabkan pekerjaannya hanya pada satu orang atasan.

Kebaikan dari organisasi garis adalah :

a. Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.

7
b. Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan sebab tidak perlu

membicarakan dengan orang lain.

c. Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat

diberikan langsung pada bawahan.

d. Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh

seorang saja.

Keburukan dari organisasi garis adalah :

a. Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.

b. Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi petugas sehingga

kurang efisien.

c. Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.

2.2.2. Organisasi Fungsional

Dalam sistem organisasi fungsional ini, masalah pembagiaan pekerjaan sangat

diperhatikan dan bawahan menjadi pedoman yang dipertahankan dengan segala tanggung

jawab, sebab itu atasan dispesialisasikan untuk melakukan suatu tugas tertentu dari sekian

banyak tugas dalam kegiatan perusahaan. Dalam hal ini atasan hanya dapat memberikan

perintah pada bawahannya sesuai dengan, namun setiap atasan dapat memerintahkan

setiap pegawai yang berkedudukan lebih rendah darinya.

Kebaikan dari organisasi fungsional adalah :

a. Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga

terdapat keserasiaan antara tugas dan keahliannya.

b. Tugas dari para manager menjadi lebih ringan dengan adanya pembagiaan tugas.

Keburukan dari organisasi fungsional adalah

8
a. Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah

b. Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.

c. Kesulitan-kesulitan tidak dapat secara cepat diatasi.

d. Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manager.

2.2.3. Organisasi Garis dan Staf

Dalam sistem organisasi garis dan staf, yang memberikan perintah hanyalah

pimpinan saja sedangkan staf hanya sebagai pembantu pimpinan dalam hal tugas

perencanaan. Tipe organisasi ini umumnya terdapat pada perusahaan besar dan punya

karyawan banyak serta adanya spesialisasi yang beraneka ragam. Pada tipe ini, pimpinan

mengadakan pendelegasiaan wewenang kepada staf menurut bidangnya masing-masing.

Para staf tidak diharuskan menyampaikan usul perintah kepada bawahan, sehingga

terjaminlah suatu disiplin kerja karena terhindarnya kesimpangsiuran perintah yang

diterima bawahan.

Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah :

a. Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar

bagiannya.

b. Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan

memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.

c. Staf dapat mendidik para petugas.

d. Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan

jelas.

9
Keburukan dari organisasi garis dan staf :

a. Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tapi perintah, sehingga dapat

menimbulkan pertentangan dengan meneger pada bagian yang bersangkutan .

b. Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada

atasannya.

c. Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.

Dengan memperhatikan struktur organisasi diatas maka dapat dikatakan bahwa

bentuk yang dipakai Bank Tabungan Negara Cabang Padang adalah struktur organisasi

garis karena tugas dan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan berada pada satu

tangan dan garis berwenang langsung dari pimpinan kepada bawahan. Untuk lebih

jelasnya bentuk daripada struktur organisasi Bank Tabungan Negara Cabang Padang

dapat dilihat pada gambar 2. 1

Dari Gambar Struktur organisasi Bank BTN Cabang Padang tersebut dapat dilihat

tugas dan wewenang masing-masing antara lain :

Dewan komisaris

Komisaris Utama : Dono Iskandar Djojosubroto

Komisaris Anggota : Daryono Rahardjo

Mas’ud Machfoedz

Direksi

Direktur Utama : Kodradi

Direktur : Soeryanto

Fatchudin

Iqbal Latanro

10
M. Badruszaman

Siswanto

Branch Manager BTN Padang : Mangku M. Mazani

Jumlah Pegawai Tetap :

Pria : 36 Orang

Wanita : 29 Orang

Jumlah Tenaga Ousourching :

Pria : 29 Orang

Wanita : 1 Orang

Jumlah Kantor Kas : 2 (dua) buah

1. Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Membuat rencana kerja PT. BTN ( Persero )

b. Membuat dan menyampaikan laporan neraca bulanan dan daftar laba/rugi kepada

Dewan Pengawas.

c. Menyetujui atau menolak permohonan kredit yang telah diproses bagian

pemberian kredit.

d. Melakukan pendekatan dengan instansi pemerintah, tokoh masyarakat, para

perantau, dan lain-lain.

e. Mengikuti rapat-rapat yang diadakan di kecamatan maupun kabupaten.

f. Mengadakan rapat dengan dewan pengawas dua bulan sekali.

11
2. Direktur

Direktur mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memeriksa transaksi pada unit kerja.

b. Mengatasi dan mengontrol kegiatan operasional setiap kali kegiatan.

c. Mengatur pengeluaran kas untuk keperluaan kantor.

d. Memeriksa laporan kerja, seperti : neraca laporan laba/rugi, dan transaksi-

transaksi setiap hari.

e. Dua kali seminggu mengadakan pemeriksaan tentang keadaan kas yang di

lakukan bersama-sama dengan teller.

f. Mencek tunggakan kredit di bagian administrasi.

3. Satuan Pengawas Intern

Tugas Satuan Pengawas Intern :

a. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kerja anggran belanja dan

anggaran pendapatan bank.

b. Memeriksa serta mencocokan kebenaran transaksi yang terjadi pada setiap unit

kerja.

c. Memberikan laporan hasil pemeriksaan yang diperoleh kepada direktur.

4. Bagian Operasional

Bagian Operasional bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

tabungan dan deposito serta melakukan kegiatan administrasinya. Didalam

melaksanakan tugasnya, Bagian Operasional dibantu dan membawahi Bagian Umum,

Customer Sevice, Kasir, Pembukuan, Bagian Umum.

12
5. Bagian Kredit ( Loan Service )

Bagian Kredit bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai kredit

serta melakukan penagihan dan pengawasan kredit yang telah disalurkan. Didalam

tugasnya, Bagian Kredit dibantu dan membawahi Administrasi Kredit, Account

Officer, dan Collector (penagihan).

6. Bagian Dana

a. Melakukan pendekatan dan pembinaan hubungan dengan masyarakat luas,

lembaga/instansi, pemerintah/swasta dan sekolah-sekolah dalam rangka promosi,

pemasaran produk-produk bank.

b. Melakukan penarikan dan kegiatan antar jemput dari bank ke deposan/penabung

serta memotivasi calon dan atau deposan/penabung untuk menempatkan,

mempertahankan dan meningkatkan nominal dananya di bank.

c. Membuat dan memberikan laporan secara periodik menyangkut mutasi tabungan

dan deposito hasil penarikan dilapangan.

7. Customer Service

a. Memberikan pelayanan informasi kepada nasabah, berkaitan dengan permohonan

pembukaan rekening tabungan, deposito dan kredit serta memberi pelayanan

kepada relasi bank lainnya.

b. Membuat daftar mutasi harian tabungan, deposito, dan cicilan pinjaman yang

diberikan dan pendapatan bunga.

c. Memberikan pelayanan untuk pembukaan rekening tabungan, deposito dan

registrasinya dalam buku tabungan serta memberikan pelayan untuk penukaran

13
/penggantian buku tabungan yang telah penuh, hilang/rusak dan penutupan

rekening sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Melakukan pendebetan atas rekening tabungan deposito untuk keperluan

angsuran/pelunasan kewajiban debitur dan hal lainnya sesuai ketentuan yang

berlaku.

e. Menerima dan atau meneruskan surat/dokumen masuk dan atau keluar dari bank

ke alamat yang dituju, termasuk surat-surat/dokumen intern perusahaan.

f. Membuat laporan secara berkala :

1) Deposito yang akan jatuh tempo

2) Laporan penerimaan tabungan, deposito, realisasi penerimaan angsuran kredit

berikut penerimaan bunganya.

g. Menata berkas-berkas/ dokumen yang berkaitan dengan bidang jasa nasabah.

8. Teller

a. Membuka / menutup Vault (Khasanah) dan brankas

b. Melayani, mencatat/membukukan setiap transaksi kas dan meneruskan bukti

transaksi tersebut kepada bidang accounting secara bertahap untuk setiap hari

kerja bersangkutan.

c. Mengajukan permohonan penambahan /pengurangan kas kepada Direktur Utama

bila terjadi kekurangan/kelebihan kas sesuai dengan batas wewenang yang

diberikan.

d. Memberikan informasi kas menjelang jam tutup kas kepada Direktur Utama serta

membuat mutasi kas pada hari bersangkutan.

14
e. Mensortir dan mengklasifikasikan pecahan mata uang tersebut dan

mencocokannya dengan daftar posisi kas yang dibuat pada hari yang

bersangkutan.

f. Membuat berita acara apabila terjadi terjadi selisih kas sesuai dengan batas yang

ditentukan dan melaporkannya kepada Direktur Utama.

g. Mengembalikan sisa kas ke dalam brankas setelah jam tutup kas pada hari

bersangkutan

9. Pembukuan

a. Memberikan informasi kepada pimpinan atau transaksi yang termuat yang

dibukukan dalam neraca.

b. Memeriksa, menyusun dan membukukan kedalam buku jurnal, buku besar, daftar

laba / rugi, berita acara harian atas semua transaksi yang terjadi.

10. Bagian Umum

a. Membuat, mengagendakan, mengarsip surat-surat atau dokumen perusahaan

lainnya, kecuali yang berkaitan dengan kredit.

b. Membuat daftar/melakukan penyusutan atas harta tetap dan inventaris kantor.

c. Melayani kebutuhan karyawan menyangkut barang-barang cetakan maupun alat-

alat tulis dan kebutuhan kerja lainnya, serta memonitor dan mengadministrasikan

setiap penambahan dan pengurangan serta peminjaman inventaris kantor.

d. Membuat warkat/slip biaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan

nota pemindahbukuan tabungan, deposito dan kredit.

15
e. Mengatur lay out kantor, mutasi atau rotasi jabatan untuk kelancaran mekanisme

kerja serta untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas kerja

karyawan.

f. Membuat dan memonitor daftar hadir karyawan serta melakukan pengamatan

pencatatan dan evaluasi terhadap produktifitas, kreatifitas dan disiplin kerja

karyawan untuk menetapkan berbagai kebijaksanaan dibidang personalia.

g. Membuat daftar gaji, tunjangan-tunjangan dan pemotongan gaji sesuai dengan

ketentuan yang berlaku serta mendistribusikan gaji kepada masing-masing

karyawan.

h. Membuat dan menyampaikan laporan-laporan secara berkala

1) Laporan mutasi office implies

2) Laporan penyusutan investasi dan harta tetap

3) Laporan absensi karyawan

11. Account Officer

a. Membina hubungan baik dengan masyarakat luas, lembaga/instansi pemerintah

dan swasta serta sekolah-sekolah dalam rangka mempromosikan dan memasarkan

produk bank.

b. Melakukan kunjungan terhadap calon dan atau debitur serta pihak lainnya, dalam

rangka :

1) Observasi usaha masyarakat yang produktif/potensial untuk dikembangkan dan

atau dalam rangka menghimpun dana.

2) Observasi / survey atas kondisi usaha, jaminan kredit dan pengumpulan

informasi/data-data sehubungan dengan calon debitur.

16
3) Melakukan monitor dan pembinaan terhadap usaha debitur, penagihan atas

tunggakan kredit serta mempelajari kendala-kendala yang dihadapi debitur dan

mengupayakan jalan keluarnya.

c. Melakukan kegiatan wawancara dalam rangka pengumpulan data/informasi

langsung dari calon debitur serta mempelajari, meneliti dan menganalisa

permohonan kredit, kondisi keuangan usaha dan keabsahan surat-surat yang

dilampirkan.

d. Membuat memorandum/proposal kredit yang disidangkan serta membacakan

keputusan kredit berikut penjelasan pasal-pasal yang dimuat dalam perjanjian

hutang dan lampiran-lampirannya terhadap calon debitur.

e. Membuat dan menyampaikan laporan secara periodik kepada direktur atas

permohonan dan realisasi kredit, hasil penagihan tunggakan kredit, penyelesaian

kredit-kredit bermasalah dan hasil penghimpunan tabungan/ deposito berjangka.

12. Administrasi Umum

a. Memeriksa kelengkapan permohonan kedit yang akan disidangkan dan

mempersiapkan media-media sesuai dengan persetujuan atau putusan kredit oleh

pihak yang berwenang serta melakukan registrasi dan pengarsipan

berkas/dokumen kredit.

b. Mencatat/membukukan setoran debitur ke dalam kartu pinjaman, melakukan

monitoring atas tata tertib angsuran serta membuat, membalas, mengagendakan

dan mengarsip seluruh suarat-surat sehubungan dengan kredit.

c. Membuat dan menyampaikan daftar/laporan-laporan secara berkala, baik laporan

untu intern perusahaan maupun untuk ekstern perusahaan.

17
BAB III

STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN

( STUDI KASUS PADA BANK TABUNGAN NEGARA )

CABANG PADANG

3.1. Landasan Teori

3.1.1. Pengertian Bank

Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan. Bank merupakan suatu

lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-

pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana,

serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank

merupakan industri yang dalam kegiatannya mengandalkan kepercayaan masyarakat

sehingga tingkat kesehatan bank perlu dijaga.

Pengertian bank menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang

perubahan Undang – Undang RI No. 7 tahun 1992 tentang perbankan :

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Berdasarkan definisi mengenai bank maka dapat dinyatakan fungsi bank adalah

sebagai berikut :

a. Penghimpunan dana masyarakat

b. Sebagai lembaga pemberi kredit

c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran uang

18
Dari pengertian diatas terlihat usaha bank tidak hanya terarah pada semata-mata

dana untuk mencari keuntungan perusahaan tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab bank dalam

rangka mewujudkan cita-cita negara mencapai masyarakat adil dan makmur. Oleh karena

itu dalam kehidupan sehari-hari bank tidak boleh terlepas dari kegiatan pembangunan.

Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bank yang paling

penting, tanpa dana bank tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak dapat berfungsi sama

sekali. Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang

dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki ataupun yang

dikuasai bank tidak berasal dari bank itu sendiri, tapi juga dari orang lain, uang pihak lain

yang “dititipkan” pada bank dan sewaktu-waktu akan diambilnya kembali baik sekaligus

maupun secara berangsur-angsur.

Menurut Siamat (1993 : hal 99), dana bank dilihat dari sumbernya dapat

dibedakan antara dana ektern yaitu dana yang dihimpun dari luar bank, dan dana intern

yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri. Sedangkan menurut Sinungan

(1993 : hal 84), dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank

bersumber atau berasal dari dana-dana sebagai berikut :

1. Dana pihak kesatu

Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang

saham.

2. Dana pihak kedua

Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar.

3. Dana pihak ketiga

19
Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat. Sesuai

dengan batasan masalah pada bab sebelumnya, maka hanya dana pihak ketiga saja

yang akan dibahas lebih lanjut.

Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun oleb bank yang berasal dari

masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang yang terpenting

bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasinya dari sumber dana ini. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat

dikatakan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainya, selain itu

dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan

memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainya seperti hadiah, ATM dan pelayanan

yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah

jumlah yang tidak terbatas, baik berasal dari perseorangan (rumah tangga), perusahaan

maupun lembaga masyarakat lainya. Sedangkan kerugianya adalah biayanya relatif lebih

mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya bunga

atau biaya promosi.

3.1.2. Pengertian Manajemen Pemasaran Bank

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit

kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu

keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan

pelangganya akan terpenuhi. Oleh karena itu bagi dunia perbankan perlu mengemas

kegiatan pemasaranya secara terpadu dan terus melakukan riset pasar. Pemasaran harus

dikelola secara profesional inilah yang kita sebut dengan manajemen pemasaran bank.

20
Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank menurut Kasmir (2003 : hal

169) adalah :

”Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan


menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa–jasa keuangan lainya dalam
rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya”.

Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa manajemen pemasaran bank

merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap

produk dan jasa perbankan, baik produk tabungan dan atau jasa-jasa bank lainya.

Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui

perencananaan yang matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka

panjang. Kemudian dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus agar

tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya kegiatan pemasaran

bank diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan

memberikan kepuasan kepada para nasabahnya.

3.1.3. Produk Bank

Produk bank merupakan instrumen atau perangkat yang dibeli dan dijual oleh

bank. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana

kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual

uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana)

sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.

Produk yang dibeli bank berada pada sisi pasiva yang merupakan penghimpunan

dana. Dana-dana yang termasuk produk bank (BTN) berasal dari tabungan masyarakat

yaitu :

21
Menurut Undang-Undang R.I. No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-

Undang R.I. No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan :

“ Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut


syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,
dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.

Secara umum tabungan merupakan salah satu kegiatan jasa perbankan yang

diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa penyimpanan uang. Tabungan

tersebut tidak memiliki ketetapan jangka waktu. Maksud penyimpananya adalah

menabung, oleh sebab itu frekuensi pengambil alihanya sangat rendah. Setoran untuk

tabungan umumnya juga dalam jumlah yang relatif kecil karena berasal dari sebagian

pendapatan yang disisihkan untuk ditabung. Biasanya tabungan merupakan salah satu

sarana promosi bagi pemerintah agar masyarakat melakukan penghematan dengan cara

menabung, oleh karena itu penabung lebih banyak terdiri dari perorangan.

3.1.4. Bauran Strategi Pemasaran

Bauran strategi pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran yang

dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara

elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat

berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Oleh karena itu setiap

elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada

elemen lainya.

22
Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix adalah :

1. Strategi Produk (Product)

Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelangan. Artinya apa pun wujudnya, selama itu dapat

memenuhi keinginan pelangan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.

Menurut Simorangkir (1992) yang dikutip Dendrawijaya (2001 : hal 72),

Produk perbankan adalah instrumen atau perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank

sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat menciptakan berbagai jenis produk

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.

Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi.

Artinya produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih

baik dibandingkan dengan produk pesaing. Selain itu, kelengkapan jenis produk bank

yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank itu sendiri. Semakin

lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik sehingga untuk memproleh

produk bank, nasabah cukup mendatangi satu bank saja.

Dalam strategi produk bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada

menjadi lebih menarik . Atau bank pun dapat menciptakan produk baru. Strategi

produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan motto yang dibuat semarak

mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.

Strategi produk merupakan strategi pemasaran lainnya. Yang perlu

diperhatikan dalam strategi produk ini adalah mengembangkan produk baru, hal ini

harus dilakukan karena persaingan antar bank yang semakin ketat disebabkan

23
nasabah sudah cukup kritis dan pandai membandingkan-bandingkan produk bank

yang satu dengan yang lainya.

2. Strategi Harga ( Price )

Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan

harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat

menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan

harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Dalam perbankan

penetapan harga adalah penetapan tingkat suku bunga yang terdiri dari bunga

simpanan dan bunga kredit. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus

dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang

diterima dari nasabah.

Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang

hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut ( Kasmir

2003 : hal 198 ) :

1) Untuk Bertahan Hidup

Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk

atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.

2) Untuk Memaksimalkan Laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba

dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga

murah atau tinggi.

3) Untuk Memperbesar Market Share

24
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah

pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk

yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari

pesaing.

4) Mutu Produk

Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan

memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi

mungkin.

5) Karena Pesaing

Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuanya adalah

agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing artinya bunga

simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing.

3. Strategi Lokasi ( Place )

Penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada lokasi

cabang. Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang

pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana

pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah

menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus

memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan

dengan bank.

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis

akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang

tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank.

25
4. Strategi Promosi ( Promotion )

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini

merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas, baik

produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk

mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun

tidak langsung.

Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena

itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon

nasabah yang baru.

Kasmir ( 2003 : hal 213 ) menyatakan bahwa ada empat macam sarana

promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk

maupun jasanya yaitu :

1) Periklanan ( Advertising )

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan,

menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Pengunaan promosi dengan iklan

dapat dilakukan dengan berbagai media seperti koran, majalah, televisi, radio atau

media lainya.

2) Promosi Penjualan ( Sales Promotion )

Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk

meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik

nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan, oleh

26
karena itu agar nasabah tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi

penjualan yang semenarik mungkin.

3) Publisitas ( Publicity )

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui

kegiatan seperti pameran, bakti sosial, kuis serta kegiatan lainya melalui berbagai

media. Kegiatan ini dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya,

baik secara langsung atau tidak langsung.

4) Penjualan Pribadi ( Personel Selling )

Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh

pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Secara

khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service

Assistensi.

5. People

Merupakan tipe kualitas dan kuantitas orang yang terlibat dalam pemberian

jasa. Dalam pemasaran jasa, people yang berfungsi sebagai pelayanan jasa (service

provide) sangat mempengaruhi kualitas yang diberikan. Keputusan dalam people ini

berarti sehubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya

manusia. Untuk mencapai kualitas yang terbaik, petugas atau pegawai bank harus

diberi latihan, sehingga ia menyadari betapa pentingnya mereka, sehingga dapat

memberikan kepuasan maksimum kepada nasabah.

6. Proces

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur,

jadwal kerja, mekanisme, aktivitas produk dan jasa bank yang disampaikan kepada

27
nasabah, prosedur pelaksanaan, mekanisme kerja. Alur pelayanan nasabah dan hal-hal

lain yang bersifat rutin.

7. Customer Service

Merupakan aktivitas untuk memberi waktu dan tempat (time and place)

termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi dan sesudah transaksi. Kegiatan

sebelum transaksi dan setelah transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi

tersebut.

3.2 Hasil Penelitian

3.2.1. Proses Pemasaran Tabungan Pada Bank BTN Cabang Padang.

Sebagai suatu lembaga keuangan, tanpa dana merupakan darah dalam tubuh

badan usaha dan persoalan paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa,

artinya tidak dapat berfungsi sama sekali. Menurut Siamat (1993: hal 84), dana bank

adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap

waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal

bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada

bank yang sewaktu–waktu akan diambil kembali, baik sekaligus maupun secara

berangsur-angsur.

Dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang paling besar yang dapat

dihimpun melalui produk-produk tabungan yang ditawarkan oleh PT. BTN Cabang

Padang . Sehingga dalam menghimpun produk-produk tabungan tersebut PT. BTN

Cabang Padang perlu melakukan kegiatan pemasaran produk tabungan kepada

masyarakat, dengan harapan PT. BTN Cabang Padang dapat menarik minat calon

nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini.

28
Untuk itu, PT. BTN Cabang Padang harus meningkatkan mutu pelayanan dan

meyediakan ragam produk tabungan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

nasabah. Sehingga nasabah merasakan manfaat dan keutungan yang diproleh dari produk-

produk tabungan tersebut. Produk–Produk tabungan yang ada pada PT. BTN Cabang

Padang antara lain berupa :

1) Tabungan eBatara Pos

Tabungan e’Batarapos merupakan produk Tabungan Bank BTN yang diselengarakan

bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia ( Persero ) melalui seluruh loket Kantor Pos

yang telah On-line diseluruh Indonesia.

Dengan menabung ditabungan e’Batarapos, dana anda akan tersimpan lebih aman,

mendapatkan bunga yang menarik dan nikmati berbagai manfaat dan fasilitas lainya.

Fasilitas yang dapat diperoleh oleh nasabah adalah :

a) Mendapat bunga yang dihitung secara harian

b) Dapat digunakan untuk pembayaran berbagai tagihan seperti : angsuran KPR,

Telkom , PLN, Handphone Pasca bayar, Pembelian Pulsa isi Ulang

c) Dapat bertransaksi di seluruh loket Kantor Pos On-Line dan seluruh outlet Bank

BTN.

Persyaratan :

a) Perorangan ataupun Lembaga / Perusahaan

b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia

c) Melampirkan Fotocopy KTP atau identitas lainya

d) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening.

e) Pembukan tabungan dilakukan di loket kantor Pos On-line.

29
2) Tabungan Batara

Tabungan Multiguna yang aman untuk dana Anda dengan berbagai kemudahan yang

terus meningkat

Manfaat :

a) Mendapatkan kartu ATM BATARA

b) Dapat bertransaksi di seluruh ATM BTN

c) Dapat bertransaksi di seluruh ATM Bank pemerintah lainya yang berlogo link

d) Dapat dipergunakan sebagai kartu debit

e) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di semua kantor cabang (secara on-line

real time)

f) Bunga bersaing

g) Fasilitas rekening bersama ( Joint Account )

h) Fasilitas Auto Debit untuk pembayaran KPR, PLN Telkom dan tagihan Telepon

Selular.

i) Fasilitas Auto Transfer/ transfer antar rekening

j) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung perorangan.

Persyaratan

a) Penabung perorangan atau lembaga

b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing

c) Fotocopy KTP atau KITAS / Paspor untuk WNA

d) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening.

30
3) Tabungan Batara Prima

Tabungan Batara Prima merupakan salah satu jenis tabungan yang ada pada PT. BTN

Cabang Padang.

Fasilitas yang dapat diproleh oleh nasabah adalah

a) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan di semua Kantor Cabang (secara on-

line real time )

b) Bunga bersaing

c) Fasilitas rekening bersama ( Joint Account )

d) Memproleh Bonus bunga apabila tidak menarik dana selama 2 bulan

e) Memproleh fasilitas poin reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah langsung

f) Memproleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung perorangan.

Persyaratan :

a) Penabung perorangan atau lembaga

b) Melampirkan foto copy KTP atau identitas lainya

c) Setoran awal minimal

d) Perorangan : Rp 2.000.000,-

e) Lembaga : Rp 5.000.000,-

f) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening.

4) Tabungan Haji Nawaitu

Tabungan yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya

Perjalanan Ibadah Haji.

Manfaat :

a) Memproleh nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji

31
b) Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan di seluruh loket Bank BTN

Persyaratan :

a) Penabung perorangan

b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia

c) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas lainya

d) Setoran awal minimal Rp. 1.000.000

e) Mengisi dan menandatangani fomulir pembukaan rekening

f) Pembukaan rekening dilakukan diloket bank BTN yang terhubung dengan

Siskohat.

3.2.2 Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Pada BTN Cabang Padang

1) Calon nasabah datang menghadap petugas dan menyatakan maksudnya untuk

membuka rekening tabungan baru.

2) Petugas menjelaskan bentuk tabungan yang ada berikut dengan persyaratannya

dan selanjutnya minta persetujuan calon nasabah (jika setuju nasabah diminta

untuk mengisi permohonan yang telah disediakan PT. BTN Cabang Padang dan

menyerahkan kartu identitasnya untuk dicatat nantinya pada speciment ).

3) Calon nasabah menyatakan persetujuannya, mengisi blanko permohonan dan

menyerahkan kartu identitasnya kepada petugas untuk dicatat.

4) Petugas memeriksa pengisian blanko permohonan dan keabsahan kartu identitas

nasabah. Selanjutnya mempersiapakan dan meminta nasabah untuk

mencantumkan contoh tanda tangannya pada speciment.

5) Nasabah mencantumkan contoh tanda tangan nasabah yang bersangkutan dan

mencatakan data kartu identitas nasabah yang bersangkutan pada blanko

32
speciment tersebut, menyiapkan nomor rekening dan buku tabungan baru untuk

nasabah yang bersangkutan dan minta nasabah menyetorkan setoran awalnya

melalui teller dengan menggunakan slip setoran.

6) Nasabah menyetorkan setoran awalnya melalui teller, dengan mengunakan slip

penyetoran.

7) Teller menerima setoran dari nasabah sejumlah yang tercantum pada slip setoran,

mencantumkan parafnya pada slip setoran dimaksud dan kemudian menyerahkan

kembali slip setoran itu kepada petugas.

8) Petugas mencatatkan setoran nasabah tersebut pada buku tabungan dan rekening

tabungan melalui program / aplikasi komputer dan kemudian setelah memarafnya

menyerahkan berkas pembukaan tabungan baru ini (permohonan), kartu identitas

nasabah, speciment, buku tabungan dan slip setoran kepada pejabat untuk minta

persetujuan.

9) Pejabat mengamati dan memeriksa semua berkas diatas dan jika setuju langsung

memberikan persetujuan, dengan mencatumkan tanda tanganya pada speciment

dan nasabah. Kemudian menyerahkan kembali berkas dimaksud kepada petugas.

10) Petugas menyerahkan buku tabungan dan kartu identitas tadi kepada

nasabah/penabung, menyimpan berkas tabungan baru dan mengumpulkan slip

setoran untuk nantinya direkap dan dijilid sebagai bukti pembukuan pada hari

yang sama.

3.3 Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat Pada BTN Cabang Padang

Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku

perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu berada ditengah

33
masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan

disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Dana dari masyarakat

yaitu dana yang berasal dari luar bank yang dipercayakan oleh masyarakat atau nasabah

yang sewaktu-waktu dapat ditarik.

Pada PT. BTN (Persero) Cabang Padang sumber dana dari masyarakat hanya

berupa tabungan dan deposito. Untuk mengetahui sejauh mana dana masyarakat yang

diproleh oleh BTN Cabang Padang dapat dilihat pada tabel 3. 1 dibawah ini :

Tabel 3.1
Perkembangan Jumlah Tabungan
PT. BTN ( Persero ) Cabang Padang
Tahun 2005 - 2007
(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun 2005 Tahun2006 Tahun2007 Jumlah

Batara Umum 54.983 62.694 72.931 190.608


Tab.Haji 195 366 21.080 21.641
Batara Prima 18.914 17.249 25.009 61.172
e’Batara Pos 146.378 169.718 212.875 528.971
Sumber : PT. BTN Persero Cabang Padang

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dana dalam bentuk tabungan Batara

Umum pada tahun 2005 jumlahnya Rp 54.983.000.000 dan tahun 2006 meningkat Rp

7.711.000.000 atau sedangkan pada tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat kembali

menjadi Rp 10.237.000.000,-atau 56.3 %

Dana dalam bentuk Tabungan Haji pada tahun 2005 jumlahnya 195.000.000,- dan

tahun 2006 meningkat Rp 171.000.000,- sedangkan pada tahun 2006 ke tahun 2007

meningkat kembali menjadi Rp 20.714.000.000,-

34
Dana dalam bentuk Tabungan Batara Prima pada tahun 2005 jumlahnya Rp

18.914.000.000,- dan tahun 2006 turun Rp 1.665.000.000,- sedangkan pada tahun 2006

ke tahun 2007 meningkat menjadi Rp 7.760.000.000 ,- atau 44,6%.

Dana dalam bentuk tabungan e’BataraPos pada tahun 2005 jumlahnya Rp

146.378.000.000,- dan tahun 2006 meningkat Rp 23.340.000.000,- sedangkan pada tahun

2006 ke 2007 meningkat menjadi Rp 43.157.000.000,- atau 45.31%

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tabungan yang berhasil

dihimpun paling banyak dari tahun ke tahun adalah tabungan e’Batara Pos. Hal ini

disebabkan oleh promosi–promosi yang dilakukan oleh PT. BTN (Persero) Cabang

Padang, yang menarik perhatian masyarakat serta juga karena timbulnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya arti menabung di bank dari pada menabung atau menyimpan

uang dirumah sendiri, dimana hal itu akan mempunyai resiko yang tinggi misalnya

kecurian.

3.4. Strategi Pemasaran Tabungan Yang Dilakukan PT. BTN (Persero) Cabang

Padang

Kegiatan pemasaran sudah merupakan kebutuhan utama dan suatu keharusan bagi

dunia perbankan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, sehingga berkembang

dan mendapatkan laba. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi

semakin penting dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang diberi waktu kewaktu

semakin meningkat. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan perusahaan tergantung

pada pengelolaan yang harus dilakukan secara profesional sehingga kebutuhan dan

keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan.

35
Oleh sebab itu, diperlukan suatu strategi pemasaran tabungan yang dapat

menunjang peningkatan jumlah nasabah pada PT.BTN Cabang Padang, yaitu sebagai

berikut :

3.4.1 Strategi Produk

Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi,

sehingga bank dituntut agar memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih

menarik. Dalam hal ini Bank BTN Cabang Padang telah melakukan berbagai

strategi produk agar memiliki keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan

produk pesaing. Bank BTN Cabang Padang telah menciptakan sendiri produk

tabungan seperti Tabungan e’BataraPos, Tabungan Batara, Tabungan Batara

Prima, Tabungan Haji Nawaitu. Ini bertujuan untuk memuaskan keinginan

penabungnya sehingga penabung tersebut merasakan manfaat dan keuntungan

jika memakai produk tersebut.

Salah satu strategi produk adalah memberikan nama terhadap produk

adalah memberikan nama terhadap produk yang dihasilkan. Merek bukan saja

merupakan tanda atau identitas dari produk suatu bank, tetapi sekaligus

menggambarkan reputasi dan kualitas perusahaan. Sehingga dengan menyebut

nama atau merek suatu produk maka orang akan langsung mengingat perusahaan

yang menciptakan atau memasarkan produk tersebut. Misalnya dengan menyebut

Tabungan Batara, maka orang akan mengingat bahwa ini adalah produk tabungan

dari PT. BTN Cabang Padang.

3.4.2. Strategi Harga

36
Beberapa waktu yang lalu strategi harga (tingkat suku bunga) pada dana

simpanan dan pinjaman ditentukan oleh pemerintah. Saat ini masing-masing bank

menentukan sendiri harganya yaitu lebih tinggi dari tingkat suku bunga pasar atau

dibawah tingkat suku bunga pasar. Disamping tingkat suku bunga terdapat biaya

dan tagihan seperti ATM, Tagihan Telpone, air dan listrik, dan biaya lain-lainnya.

Strategi harga adalah bagaimana harus ditukar dalam pengembalian untuk

penerimaan barang dan jasa. Harga yang ada pada Bank BTN Cabang Padang

adalah :

1. Tagihan terhadap bunga atas pinjaman dan pembayaran tabungan

2. Biaya pemeliharaan bulanan

3. Biaya transaksi

4. Minimum keseimbangan yang dibutuhkan

5. Keseimbangan kompensasi yang dibutuhkan

6. Komisi

7. Biaya terhadap jasa

Tujuan Bank BTN Cabang Padang dalam menetapkan harga adalah

1. Untuk membantu nasabah memutuskan kemampuan untuk menabung di Bank

BTN, diantara tabungan dan jasa yang ditawarkan.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat atau nasabah agar menabung di

BTN.

Bank BTN Cabang Padang akan merubah keputusan dalam perubahan-perubahan

harga apabila :

1. Perubahan terjadi atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank

37
2. Perubahan harga pada kompetitor

3. Adanya perubahan regulasi yang menyebabkan perubahan harga

Strategi harga untuk produk baru pada Bank BTN Cabang Padang adalah

1. Skiming pricing adalah Strategi menetapkan harga awal dari harga produk

tinggi maksudnya :

a. Jumlah produk jenis ini dipasar sedikit, belum banyak di pasaran

b. Nasabahnya tidak sesintif atau tidak memikirkan harga

c. Mendapatkan produk kualitas/ image yang baik dan bergengsi

d. Pendapat (animo) masyarakat tentang produk seperti itu/ bisa digunakan

sebagai alat uji permintaan ( animo) masyarakat tersebut terhadap produk

tersebut.

2. Penetration Pricing

a. Harga awalnya rendah agar market sharenya besar

b. Jumlah produknya sangat sensitif terhadap harga

c. Dalam memproduksi itu secara ekonomis terhadap produk-produk yang

masal, ekonomis dalam harga distribusi

d. Apabila produk diprediksi kompetensi pada saat sebelum dan sesudah

pengenalan

Cara mengambil keputusan harga pada Bank BTN Cabang Padang yaitu :

a. Biaya langsung sumber bank untuk meyediakan dalam penempatan

meyediakan pelayanannya yaitu: gedung, tanah, biaya tenaga kerja.

38
b. Administrasi umum mengenai pembiayaan pengeluaran ( Meliputi

mendorong dan mengadministrasi dalam pengorganisasian) yaitu: Biaya

Iklan, Biaya gaji asumsi untuk pegawai administasi, Asuransi.

3.4.3. Strategi Lokasi

Lokasi bank yang stategis ditujukan agar nasabah mudah menjangkau

setiap lokasi bank yang ada. Dalam hal ini penentuan lokasi pada Bank BTN

Cabang Padang yaitu melalui kantor-kantor pelayanan PT.BTN Cabang Padang

baik itu kantor pusat, kantor pelayanan kas maupun melalui mobil dan sepeda

motor unit yang ada di Bank BTN Cabang Padang. Penggunaan kantor pelayanan

kas membantu bank untuk mencapai sasaran sekaligus meningkatkan pangsa

pasarnya. Selain itu juga lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa yang

ditawarkan oleh bank. Dengan demikian, kantor pelayanan kas merupakan

jembatan yang menghubungkan bank dengan nasabah. PT. BTN (Persero) Cabang

Padang mempertimbangkan penentuan lokasi yang dekat dengan nasabah, seperti:

1) Kantor BTN Cabang Padang yang berada di JL. HR. Rasuna Said No.3

Padang

2) Kantor Kas di Pasar Raya

3) Kantor Kas di Minang Plaza

Hal ini bertujuan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang

ada dan bank juga melihat adanya prospek yang potensial yaitu masyarakat yang

berada disekitar lokasi tersebut. Sehingga dapat menarik minat calon nasabah

yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini .

39
Strategi lokasi yang digunakan oleh Bank BTN Cabang Padang adalah

dengan menggunakan jaringan kerja yang luas dengan cara mendirikan kantor-

kantor pelayanan kas. Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan nasabah dalam

jumlah yang banyak, terutama nasabah yang potensial. Perkembangan jaringan

kerja (kantor) Bank BTN Cabang Padang.

Tabel 3.2

Perkembangan Jumlah Kantor PT. BTN ( Persero ) Cabang Padang

Tahun 2003-2007

Jenis Kantor 2003 2004 2005 2006 2007


Kantor Pusat 1 1 1 1 1
Kantor Kas 2 2 2 2 2
Jumlah Kantor 3 3 3 3 3
Sumber : PT. BTN Cabang Padang

Saluran dan strategi lokasi yang ditetapkan oleh Bank BTN Cabang

Padang dalam mencapai sasarannya sehubungan dengan penghimpunan dana

masyarakat adalah sebagai berikut :

1) Kantor Pusat dan Pelayanan Kas

Strategi yang digunakan adalah :

a)Melakukan pendekatan / kunjungan kepada usaha kecil dan mikro untuk

mengembangkan usaha dan pemberian jasa bank.

b)Melakukan pendekatan kepada pedagang–pedagang

c)Melakukan pendekatan–pendekatan kepada para pegawai negri dan swasta.

2) Mobil Unit dan Sepeda Motor Unit

Strategi yang digunakan antara lain :

a) Mendatangi pasar-pasar secara rutin dan teratur

40
b) Mendatangi nasabah tabungan atau mencari nasabah baru yang berada

disekitar kota padang

c) Menjemput setoran-setoran ke lokasi nasabah

d) Melihat dan meninjau usaha nasabah yang akan diberikan kredit.

3.4.4. Strategi Promosi

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi bank adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik

calon nasabah yang baru. Adapun bentuk promosi yang telah dilakukan oleh

Pihak PT. BTN Cabang Padang dalam usaha memperkenalkan produk kepada

masyarakat adalah :

a) Periklanan

Periklanan yang telah dilakukan oleh BTN Cabang Padang adalah dengan

menayangkan iklanya melalui surat kabar Padang Expres, Singgalang, radio RRI,

pemasangan papan-papan reklame dan spanduk serta pemberian brosur-brosur

kepada masyarakat.

b) Kegiatan Promosi Penjualan

Promosi penjualan langsung dilaksanakan oleh BTN Cabang Padang kepada

masyarakat sehingga masyarakat merasa tetarik untuk menabung di bank BTN.

Misalnya dengan memberikan pelayanan yang ramah kepada nasabah atau

memberikan sumbangan-sumbangan atas kegiatan yang dikoordinir oleh

Pemerintah Daerah.

c) Publisitas

41
Kegiatan publisitas dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik dengan

seluruh masyarakat yang berada dalam wilayah operasional bank. Kegiatan yang

telah dilakukan antara lain ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan

kemasyarakatan seperti menggalakan program K.3, memberikan sumbangan-

sumbangan dan kegiatan sosial lainya serta memberikan keterangan-keterangan di

media masa tentang gambaran umum PT. BTN Cabang Padang sekarang dan

dimasa yang akan datang.

d) Penjualan Pribadi ini secara khusus dilaksanakan oleh petugas yang disebut

Customer Service (CS). Karyawan bank dari satpam sampai pimpinan bank

harus mampu menjelaskan segala sesuatunya tentang produk dan yang lainya

bila diperlukan oleh nasabah. Bank juga menugaskan karyawan secara

langsung untuk mendatangi calon-calon nasabah potensial dan memberikan

keterangan yang diperlukan untuk penghimpunan dana dan pemberian kredit.

3.4.5. People

Dalam hal ini Bank Tabungan Negara Cabang Padang menerapkan dengan

cara menyeleksi secara ketat penerimaan karyawan barunya dengan syarat :

a. Pimpinan berijazah minimal tamatan S1 Manajemen.

b. Teller Berijazah minimal tamatan S1 akuntansi.

c. Karyawan Berijazah minimal tamatan D III Sederajat.

d. Akuntan Berijazah minimal tamatan S1 Akuntansi

e. Costumer Service minimal berijazah D III sederajat.

f. Cleaning Service dan Satpam Minimal berijazah SLTA sederajat.

42
Dengan memberlakukan persyaratan tersebut nantinya diharapkan yang

bekerja disana adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan professional

dibidangnya.

Etika Perorangan Pegawai Bank BTN Cabang Padang adalah sebagai berikut :

1. Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian

dengan kegiatan bank BTN.

3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.

4. Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi

5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal

terdapat pertentangan kepentingan

6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan bank BTN

7. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan

bank BTN terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungannya

8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun

keluarganya.

9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya

3.4.6. Proces

Dalam proses ini BTN Cabang Padang membuat prosedur dan mekanisme

layanan secara sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga nasabah tidak membutuhkan

waktu yang panjang dalam melalui proses layanan tersebut baik dalam hal pengambilan

dana simpanan maupun dalam hal penyimpanan dana simpanan tersebut, termasuk

dalam hal ini proses menabung.

43
3.4.7. Customer Service

Pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Padang kecepatan layanan dan

kenyamanan nasabah merupakan prioritas utama dan akan terus ditingkatkan, setiap

customer service harus melayani secara Iklash, Sopan, dan Santun kepada semua

langganan bank BTN dengan Senyum, Salam, Sapa.

Karena mereka menyadari bahwa sebagai lembaga keuangan yang bergerak

dibidang jasa perlu adanya layanan yang baik bagi nasabah. Hal ini dapat dilihat

bahwa tidak adanya antrian panjang tetapi disediakan tempat duduk yang memadai

bagi nasabah yang menunggu antrian. Sehingga nasabah tidak merasa capek atau letih

menunggu antrian sambil berdiri, baik bagi nasabah yang menyimpan maupun yang

mengambil dana simpanannya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ini merupakan bab terakhir yang penulis tuliskan dari uraian pelaksanaan

penghimpunan dana melalui tabungan pada PT.BTN (Persero) Cabang Padang yang

telah penulis sajikan maka dari uraian diatas tersebut penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai beikut :

1. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

44
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

2. Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan dengan

sayarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat

yang dapat dipersamakan dengan itu.

3. Sejarah perkembangan perbankan dimulai pada jaman Babylonia (kurang lebih

tahun 2000 sebelum masehi ) praktek perbankan didominasi dengan transaksi

peminjaman emas dan perak pada kalangan pedagang yang membutuhkan dengan

biaya tertentu. Bank yang melakukan praktek ini disebut Temples of Babylon.

Kurang lebih tahun 500 sebelum Masehi, praktek perbankan Yunani mulai

berkembang. Praktek perbankan pada saat itu antara lain adalah menerima

simpanan uang dari jasa yang diberikan kepada masyarakat dan menyalurkannya

pada kalangan bisnis. Pihak bank mendapatkan penghasilan dengan dengan

menarik biaya dari jasa yang diberikan kepada masyarakat.

4. Masih banyak tabungan yang dapat dihimpun dari masyarakat, yang mana

tabungan tersebut masih mempunyai potensial atau masih dapat ditingkatkan.

5. Apabila seseorang menyimpan dana tabungan pada lembaga perbankan, maka

akan mendapat keuntungan sebagai berikut :

a. Mendapatkan bunga dari uang simpanan .

b. Akan lebih aman jika menyimpan uang di bank dibandingkan dengan menyimpan

uang dirumah.

c. Turut membantu didalam pembangunan nasional.

45
6. Dalam meningkatkan program tabungan, maka PT. BTN (Persero) Cabang

Padang mengharapkan akan ada kesadaran penabung untuk menyimpan uangnya

di bank khususnya pada Bank BTN Cabang Padang.

7. Di negara – negara yang sedang berkembang seperti Indonesia lembaga keuangan

masih sangat terbatas.

4.2 Saran

1. Agar penabung mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan

memberikan sarana promosi dan peransang berupa tingkat suku bunga, undian

berhadiah dan lain sebagainya.

2. PT. BTN (Persero) Cabang Padang harus lebih proaktif memberikan penjelasan

kepada masyarakat mengenai kebaikan kegiatan penyerapan dana khusus

tabungan .

3. Lembaga keuangan perbankan harus ditingkatkan keahliannya serta pemodalan

sendiri.

4. Untuk lebih memperkenalkan diri dan manfaat menabung pada calon penabung .

5. Dengan menciptakan jenis tabungan baru, maka calon penabung akan berusaha

untuk dapat menabung pada tabungan baru tersebut.

6. Agar pihak perbankan lebih menjelaskan arti dan tujuan masing –masing

tabungan, karena masyrakat awam masih tabu dalam hal ini .

7. Jangan sampai pihak perbankan memanfaatkan ketabuan masyarakat ini demi

mengejar persaingan .

46
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, (2001), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo Persada,

Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. (2002), Undang-Undamg Perbankan Nomor 10 Tahun

1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta.

Simorangkir, O.P, (1998), Pengantar Pemasaran Bank, Askara Persada Indonesia,

Jakarta.

Swastha, Basu, DH dan Irawan, (1999), Manajemen Pemasaran Modern, Cetakan

ketujuh, Liberty, Yogyakarta.

47
Lupiyoadi, Rambat, (2001), Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek, Salemba

Empat, Jakarta.

www.btn.co.id

48

You might also like