You are on page 1of 4

Tugas Psikologi Resume dan Ulasan Jurnal

Pengaruh Suplementasi Zat Besi secara Oral terhadap Kemampuan Kognitif Anak-Anak yang Lebih Tua dan Orang Dewasa: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis

Satwika Arya Pratama 2012/335471/KU/15267

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Resume Jurnal
Pengaruh Suplementasi Zat Besi secara Oral terhadap Kemampuan Kognitif Anak-Anak yang Lebih Tua dan Orang Dewasa: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis
Martin Falkingham1, Asmaa Abdelhamid1, Peter Curtis1, Susan Fairweather-Tait1, Louise Dye2, Lee Hooper1 *
* Correspondence: l.hooper@uea.ac.uk
1

Diet and Health Group, School of Medicine, Health Policy and Practice, University of East

Anglia, UK. 2Human Appetite Research Unit, Institute of Psychological Sciences, University of Leeds, UK.

Latar Belakang
Saat ini, diperkirakan satu dari empat penduduk dunia merupakan penderita anemia dan sekitar 50% diantaranya disebabkan oleh defisiensi zat besi. Dalam berbagai kasus, anemia dan defisiensi zat besi sering dihubungkan dengan penurunan kemampuan kognitif. Hal ini mengisyaratkan bahwa suplementasi zat besi akan meningkatkan fungsi kognitif penderita anemia dan defisiensi zat besi tersebut. Pada kelompok bayi dan anak-anak yang lebih muda, terdapat banyak penelitian yang memadai untuk menjawab hubungan antara suplementasi zat besi dengan aspek kognitif, motorik, dan mental. Namun pada kelompok lainnya yakni kelompok anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, penelitian yang dilakukan masih terbatas dan bukti-bukti yang ada belum terlalu kuat. Padahal kelompok ini juga rentan terhadap penyakit anemia, utamanya ibu hamil dan remaja wanita. Sehingga, dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada kelompok ini dengan data yang lebih akurat dan bukti-bukti yang lebih kuat.

Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh suplementasi Fe atau zat besi terhadap aspek kognitif terutama anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa seperti konsentrasi, kecerdasan, memori, kemampuan psikomotor, dan kemampuan skolastik.

Metodologi
Pencarian dilakukan pada beberapa sumber elektronik seperti, MEDLINE, EMBASE, PsychINFO, Cochrane CENTRAL dan referensi lainnya. Pencarian dibatasi pada penelitian yang diterbitkan hingga November 2008. Kriteria penelitian yang dicari adalah peserta penelitiannya manusia berusia di atas enam tahun, peserta diberi suplemen zat besi baik secara acak maupun terkontrol, waktu pemberiannya lebih dari empat minggu, efek aditif zat besi harus jelas serta beberapa aspek kognitif harus diuji. Selain itu, dilakukan juga uji validitas pada masing-masing penelitian. Sementara itu dalam meta-analisis, digunakan perbedaan standar rata-rata/Standardised Mean Difference. Metode ini digunakan karena terdapat perbedaan sistem penilaian tes kognitif pada masing-masing penelitian. Selain itu, dilakukan pula pengelompokan, analisis sensitivitas, pengujian bias publikasi dan uji heterogenitas.

Hasil
Dari hasil pencarian, ditemukan 1554 judul dan abstrak yang sesuai. Setelah melalui penyaringan yang ketat, akhirnya terpilih empat belas penelitian. Dari empat belas penelitian tersebut, tujuh penelitian dilakukan di negara berkembang (dua di India, dua di Thailand, dua di Indonesia dan satu di Meksiko) sedangkan tujuh lainnya dilakukan di negara maju (tiga di Amerika Serikat, dua di Inggris. satu di Afrika Selatan dan satu di Selandia Baru). Sepuluh penelitian meneliti pada kelompok anak-anak usia 6-18 tahun sedangkan empat lainnya meneliti pada kelompok wanita pramenopause. Tidak ada satupun penelitian yang meneliti kelompok pria, wanita post-menopause dan lansia. Penelitian berlangsung selama 4-29 minggu. Namun tidak semua penelitian tersebut digunakan dalam meta-analisis ini karena kurangnya data yang disajikan dan data yang tidak jelas. Pada penderita anemia kelompok anak-anak usia 6-18 tahun, suplementasi zat besi dapat meningkatkan atensi dan konsentrasi. Namun hal ini tidak terjadi pada anak-anak bukan penderita anemia maupun pada kelompok wanita pra-menopause. Pada aspek kecerdasan, terjadi peningkatan dalam kelompok penderita anemia wanita pra-menopause. Suplementasi zat besi meningkatkan IQ sekitar 2,5 poin. Sedangkan pada kelompok bukan penderita anemia maupun pada kelompok anak-anak usia 6-18 tahun.

Sedangkan pada aspek kognitif lainnya, yaitu kemampuan memori, psikomotor dan kemampuan skolastik, tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan baik pada kelompok penderita anemia maupun pada kelompok bukan penderita anemia. Hal ini juga berlaku pada kelompok anak-anak usia 6-18 tahun dan wanita pramenopause

Kesimpulan
Suplementasi zat besi dapat meningkatkan beberapa aspek kognitif penderita anemia seperti, atensi dan konsentrasi pada anakanak 6-18 tahun serta kecerdasan pada wanita pre-menopause, sedangkan pada aspek kognitif lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan. Diharapkan penelitian di masa akan datang mempunyai bukti yang lebih kuat dan penelitian yang dilakukan lebih independen. Selain itu, diperlukan penelitian dengan durasi minimal setahun di segala kelompok umur seperti anak-anak, remaja, dewasa dan lansia serta di semua status awal zat besi baik pada penderita anemia maupun orang yang sehat.

Ulasan Jurnal
Secara umum, jurnal ini sudah memenuhi kriteria baik dan mengikuti metode penulisan ilmiah yang berlaku. Jurnal ini menjelaskan secara detail baik pada langkah-langkah, metode, maupun hasil penelitiannya. Penyajian data dalam jurnal ini dibuat jelas, bervariasi (berupa tabel, diagram, dan funnel plot) dan menarik dengan disertai analisis statistik yang lengkap sehingga pembaca tidak jenuh dalam membaca jurnal ini. Menurut saya, jurnal ini bisa diterapkan di Indonesia, mengingat dua penelitian diantaranya dilakukan di negara berkembang dan salah satunya adalah Indonesia oleh Soemantri pada tahun 1985 dan 1989. Namun seiring dengan perkembangan zaman bisa jadi terjadi beberapa perubahan pada beberapa aspek seperti perbedaan acuan AKG zat besi dan komposisi suplemen zat besi. Sehingga diperlukan penelitian yang lebih baru mengenai suplementasi zat besi di Indonesia

You might also like