You are on page 1of 22

Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall

Latar Belakang
Saat komputer mengirim data menuju ke terminal tujuan, data itu akan melewati sejumlah terminal yang lain yang berarti akan memberi kesempatan pada user internet yang lain untuk menyadap atau mengubah data tersebut. Data tersebut agar aman sampai kepada yang berhak, perlu keamanan jaringan. Keamanan jaringan oleh Saroso dan Anggoro (2000) di definisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya terhadap upaya penyingkapan, modifikasi, utilisasi, pelarangan dan perusakan oleh person yang tidak diijinkan. Kemanan ini bertujuan untuk membatasi akses informasi dan sumber hanya untuk pemakai yang memiliki akses (Susanto, 2000).

Ancaman pada Jaringan


Menurut Saroso dan Anggoro (2000) threat terhadap data dalam jaringan di kategori menjadi dua, yakni threat pasif dan threat aktif

Yang di Bahas
Untuk mengatasi ancaman tersebut perlu kemanan jaringan, keamanan jaringan menurut Adisantoso (2003) yang masa ini dapat di lakukan dengan cara 1) firewall, 2) Intrusion Detection System 3) Network Scanner 4) Packet Snifing. Dalam pembahasan firewall ini, kami akan mencoba menjelaskan tentang pengertian firewall, jenis firewall, fungsi dasar firewall, cara kerja firewall, konfigurasi firewall serta langkah langkah firewall

Definisi Firewall
Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman (Wikipedia, 2007) Purbo dan Wiharjitno (2000) mendefiniskan Firewall sebagai suatu kombinasi dari perangkat lunak dan perangkat keras yang di desain untuk memeriksa aliran trafik jaringan dan permintaan servis.

Jenis Firewall
Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki Network Firewall: Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. IP Filtering Firewall : Sebuah IP Filtering firewall bekerja pada level paket. Proxy Server : Cara kerja proxy server, terlihat saat user terhubung dengan proxy server dengan perangkat lunak client, proxy server akan menduplikasi komunikasi tersebut.

Fungsi Firewall
Mengatur dan mengontrol lalu lintas Melakukan autentikasi terhadap akses Melindungi sumber daya dalam jaringan privat Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan


firewall harus dapat mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang dilindungi oleh firewall. 1. 2. 3. 4. Proses inspeksi Paket Koneksi dan Keadaan Koneksi Stateful Packet Inspection Melakukan autentikasi terhadap akses

Proses inspeksi Paket


Inspeksi paket ('packet inspection) merupakan proses yang dilakukan oleh firewall untuk 'menghadang' dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa paket tersebut diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses (access policy) yang diterapkan oleh seorang administrator Inspeksi paket dapat dilakukan dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi
1. 2. 3. 4. 5. Alamat IP dari komputer sumber Port sumber pada komputer sumber Alamat IP dari komputer tujuan Port tujuan data pada komputer tujuan Protokol IP

Koneksi dan Keadaan Koneksi


Firewall dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah ia hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan dengan memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall: state table) yang memantau keadaan semua komunikasi yang melewati firewall

Stateful Packet Inspection

merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut berada.

Melakukan autentikasi terhadap akses


firewall dilengkapi dengan fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme autentikasi, sebagai berikut: Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name) serta kata kunci (password). Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci yang telah diberitahu kepada pengguna

Melindungi sumber daya dalam jaringan Privat


Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa peraturan pengaturan akses (access control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mencegah host yang dilindungi dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan.

Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator


Mencatat apa-apa saja yang terjadi di firewall amatlah penting, sehingga bisa membantu kita untuk memperkirakan kemungkinan penjebolan keamanan atau memberikan umpan balik yang berguna tentang kinerja firewall.

Cara Kerja Firewall

Menutup traffic yang datang (incoming network traffic) berdasarkan sumber atau tujuan dari traffic tersebut : memblok incoming network traffic yang tidak diinginkan adalah fitur yang paling umum yang disediakan oleh firewall. Menutup traffic yang keluar (outgoing network traffic) berdasarkan sumber atau tujuan dari traffic tersebut : Firewall juga bisa menyaring traffic yang yang berasal dari jaringan internal ke Internet, misalnya ketika kita ingin mencegah user dari mengakses situs-situs porno. Menutup traffic berdasarkan kontennya: Firewall yang lebih canggih dapat memonitor traffic dari konten-kontent yang tidak di inginkan, misalnya firewall yang didalamnya terintegrasi antivirus ia dapat mencegah file yang terinveksi oleh virus masuk ke komputer atau jaringan komputer internal yang kita miliki. Melaporkan traffic di jaringan dan kegiatan firewall : Ketika

memonitor traffic jaringan dari dan ke Internet, yang juga penting adalah mengetahui apa yang dikerjakan oleh firewall, siapa yang mencoba membobol jaringan internal dan siapa yang mencoba mengakses informasi yang tidak layak dari Internet.

Konfigurasi Firewall
1. Screened Host FIrewall system (singlehomed bastion) 2. Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion) 3. Screened subnet firewall
Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT).

single-homed bastion
Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host. Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk keluar.

Dual-homed bastion
Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya dua jalur yang meisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat di letakkan ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host

Screened subnet firewall


Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. kenapa? karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1 diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi.

Langkah langkah membangun Firewall


Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki Menentukan Policy atau kebijakan Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan Melakukan test konfigurasi

Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki


Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall 1. Menentukan apa saja yang perlu di layani 2. Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut 3. Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan 4. Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman 5. Menerapkankan semua policy atau kebijakan

Menentukan Policy atau kebijakan

Menyiapkan Software / Hardware yang akan digunakan


Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut.

Melakukan test konfigurasi


Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.

Terimakasih

You might also like